• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.2. Kerangka Operasional

Adanya pertumbuhan populasi yang lebih cepat dibandingkan dengan

pertumbuhan produktivitas pangan, maka dapat diprediksikan akan terjadi krisis

pangan di masa mendatang. Populasi penduduk yang meningkat di Indonesia menyebabkan kebutuhan pangan Indonesia meningkat. Sehingga diperlukan peningkatan pertanian terutama pertanian pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Kerangka pemikiran operasional dalam penelitian ini menggambarkan tahapan pelaksanaan penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian pertama yaitu mengkaji perkembangan agroekologi dan mengetahui pemahaman masyarakat atau petani tentang manfaat agroekologi. Tujuan kedua mengestimasi manfaat lingkungan dari penerapan agroekologi, dengan melakukan

penghitungan Ecological Footprint yang merupakan indikator dampak terhadap

lingkungan akibat dari aktivitas manusia. Selanjutnya, mengestimasi pendapatan petani agroekologi sebagai proksi kesejahteraan petani, dengan melihat konsep usahatani, konsep pendapatan, dan konsep pemasaran.

Kemudian setelah melakukan tahapan di atas, dapat dirumuskan

rekomendasi bagi para penggerak sektor pertanian dalam hal ini stakeholder

sehingga penerapan pertanian agroekologi dapat dilaksanakan guna mengurangi kerusakan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan pangan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat digambarkan kerangka untuk mencapai tujuan penelitian, berikut tersaji pada Gambar 3.

Sumber: Penulis (2010)

Gambar 3. Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian Peningkatan Populasi Kerusakan Lingkungan Pertanian Konvensional Agroekologi Perkembangan agroekologi Estimasi Manfaat agroekologi Terhadap Lingkungan Estimasi Kesejahteraan Petani Agroekologi

Rekomendasi Penerapan Agroekologi Kebutuhan Pangan

ESTIMASI MANFAAT AGROEKOLOGI TERHADAP

LINGKUNGAN DAN KESEJAHTERAAN

PETANI DI KABUPATEN BOGOR

PROVINSI JAWA BARAT

DWI MARYATI

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

ESTIMASI MANFAAT AGROEKOLOGI TERHADAP

LINGKUNGAN DAN KESEJAHTERAAN

PETANI DI KABUPATEN BOGOR

PROVINSI JAWA BARAT

DWI MARYATI H44069001

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

RINGKASAN

DWI MARYATI. Estimasi Manfaat Agreokologi terhadap Lingkungan dan

Kesejahteraan Petani di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Dibimbing Oleh

PINI WIJAYANTI.

Sistem pertanian di Indonesia berorientasi pada peningkatan hasil produksi dengan penggunaan input eksternal sehingga menyebabkan ketergantungan petani terhadap input eksternal. Sama halnya dengan permasalahan yang ada di Provinsi Jawa Barat yaitu mulai tergantungnya petani dengan penggunaan pupuk eksternal. Penggunaan pupuk eksternal ini mengakibatkan degradasi, penurunan kesuburan tanah, tertahannya humus tanah, mengurangi kelembaban tanah, dan menyebabkan pencemaran berupa kandungan berbahaya di makanan dan lingkungan. Hal ini dapat berimplikasi pada penurunan produksi.

Permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi dengan upaya konservasi tanah dan air. Salah satu upaya yang dilakukan di Provinsi Jawa Barat adalah penerapan suatu sistem pertanian yang bersifat ramah lingkungan yang memperhatikan ekologi dan alam yaitu agroekologi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan dari penerapan agroekologi di Kabupaten Bogor. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk 1) untuk mengestimasi pendapatan petani agroekologi 2) menganalisis kelayakan usahatani agroekologi 3) mengestimasi kesejahteraan petani agroekologi di Kabupaten Bogor.

Tujuan pertama dicapai dengan melakukan wawancara sehingga diperoleh informasi mengenai pengetahuan petani tentang lingkungan dan agroekologi. Tujuan kedua dilakukan dengan menggunakan pendekatan Ecological Footprint (EF) dengan melakukan perhitungan penggunaan energi bahan bakar dan energi tenaga kerja. Tujuan ketiga diperoleh dengan melakukan perhitungan pendapatan, analisis R/C ratio, dan produktivitas tenaga kerja yang diperoleh dengan melakukan analisis usahatani.

Hasil penelitian menunjukkan penerapan agroekologi di Kabupaten Bogor belum murni agroekologi melainkan penerapan sistem Low External Input Agriculture (LEIA). Beberapa konsep yang menggambarkan petani di Kabupaten Bogor telah menerapkan LEIA, diantaranya adalah cara perawatan tanah, pengendalian hama, penangkaran benih, dan pengaturan air. Estimasi manfaat LEIA terhadap lingkungan dengan menggunakan pendekatan ecological footprint (EF) memberikan nilai Ecological Footprint of Fuel (EFF) sebesar 0.01 ha dan nilai Ecological Footprint of Labour (EFL) yaitu 0.02 ha. Nilai EFF dan EFL menunjukkan bahwa penerapan LEIA tidak menyebabkan ecological deficit sehingga lingkungan tetap lestari.

Penerapan LEIA juga memberikan manfaat ekonomi yang ditunjukkan dari hasil analisis usahatani dengan total pendapatan yang positif. Terdapat perbedaan total pendapatan usahatani dari lokasi penelitian. Total pendapatan di Cidokom lebih tinggi dibandingkan di Pasir Honje yaitu sebesar Rp 14,212,238/ha per tahun sedangkan di Pasir Honje adalah Rp 13,575,851/ha per tahun. Analisis R/C ratio menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu, yaitu 6.28 untuk Desa Pasir Honje dan 5.23 untuk Desa Cidokom. Analisis produktivitas tenaga kerja menunjukkan hasil 39,812 untuk Desa Pasir Honje dan 37,621 untuk

Desa Cidokom. Berdasarkan keseluruhan analisis usahatani terlihat bahwa penerapan LEIA menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan. Ditinjau dari sisi kesejahteraan, persentase petani yang sejahtera di Pasir Honje lebih banyak bandingkan dengan Desa Cidokom. Hal ini terjadi karena sebaran pendapatan rata-rata petani Cidokom tidak merata.

Keyword: agroekologi, pendapatan, low external input agriculture, dan kesejahteraan petani.

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “ESTIMASI MANFAAT AGROEKOLOGI TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Februari 2011

Dwi Maryati H44069001

Judul : Estimasi Manfaat Agroekologi Terhadap Lingkungan dan Kesejahteraan Petani di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Nama : Dwi Maryati

NRP : H44069001

Menyetujui Dosen Pembimbing,

Pini Wijayanti, SP. M.Si NIP. 19810919 200701 2 001

Mengetahui Ketua Departemen

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,

Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT NIP. 19660717 199203 1 003

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Manna, Bengkulu Selatan pada tanggal 2 Maret 1988. Penulis adalah anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Baksin dan Ibu Ristahayati. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 17 Manna pada tahun 2000 dan pendidikan menengah pertama di SLTP Negeri 2 Manna yang lulus pada tahun 2003. Penulis menamatkan pendidikan lanjutan menengah atas di SMU Negeri 5 Manna pada tahun 2006.

Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) tahun 2006. Setelah melewati Tingkat Persiapan Bersama (TPB), penulis melanjutkan kuliah di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Selama masa perkuliahan, penulis aktif di beberapa organisasi diantaranya organisasi daerah Ikatan Mahasiswa Bumi Raflesia (IMBR) dan UKM yang ada di IPB yaitu Gentrakaheman. Penulis juga tercatat sebagai anggota Resources and Environmental Economic Student Assosiation (REESA) Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Selain itu, penulis pun aktif dalam berbagai kegiatan kepanitian (Politik Ceria, Gema Alunan Syukur, dan Buka Bersama IMBR).

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah serta karunia-Nya. Salam dan Salawat penulis kirimkan kepada Nabi besar Muhammad SAW sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Estimasi Manfaat Agroekologi Terhadap Lingkungan dan Kesejahteraan Petani di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan mengestimasi manfaat penerapan agroekologi terhadap lingkungan dan kesejahteraan petani. Estimasi manfaat tersebut berkenaan dengan seberapa besar penggunaan energi, baik energi bahan bakar maupun energi tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi. Selain itu, penelitian ini juga mengestimasi kesejahteraan petani dengan menggunakan indikator pendapatan petani.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya dengan topik dan tema yang serupa. penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan yang dihadapi. Sehingga, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun penyempurnaan pada skripsi ini.

Bogor, Februari 2011

UCAPAN TERIMAKASIH

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah, rahmat dan anugerah-Nya serta jalan dan kemudahan yang ditunjukkan kepada penulis. Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak atas bimbingan dan doanya. Dalam kesempatan ini, penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Keluarga tercinta, ayah, ibu, kakak-kakakku, dan kembaranku terimakasih atas doa, dukungan serta kasih sayang yang selalu diberikan. Semoga karya ini dapat menjadi bukti kasih sayangku terutama untuk Ibu dan Ayah.

2. Pini Wijayanti, SP. M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, waktu, dan kesabaran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Ir. Nindyantoro, MSP selaku dosen pembimbing akademik selama masa perkuliahan di Departemen Ekonomi sumberdaya dan Lingkungan atas dukungan dan bimbingan akademik kepada penulis.

4. Dosen dan Staf Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Terimakasih atas semua ilmu pengetahuan dan bantuan yang diberikan kepada penulis dan teman-teman.

5. Pengurus kelompok tani di lokasi penelitian, para petani, dan masyarakat sekitar Leuwiliang dan Rumpin. Terimakasih atas waktu, kesempatan, informasi, pelajaran, dan dukungan selama penelitian.

6. Sahabat-sahabat seperjuangan Ita, Lely, Febri, Heni, lisa, Norita, Hani, Tasya, Puteri, Nia, Sefa, Fadlon, dan Nova. Terimakasih atas kebersamaan selama

ini dan rasa persahabatan yang telah kalian berikan selama ini. Semoga perjuangan dalam kebersamaan kita selalu ada.

7. Teman-teman yang telah membantu penelitian ini adikku, Emil, dan Handa. Terimakasih atas bantuan, kerjasama, kritikan, dukungan, kebersamaan dalam penelitian skripsi ini.

8. Teman-teman satu bimbingan skripsi, Tina, Zenal, dan Bagus terimakasih untuk masukan, semangat, dukungan, dan doa dalam menyusun skripsi ini. 9. Sahabat-sahabat ESL 43 dan 44 yang tak dapat ku sebutkan satu per satu,

terimakasih atas semangat, kebersamaan, dan kekompakkan selama ini. Menjadi bagian dari orang-orang cerdas dan kritis seperti kalian semua merupakan suatu motivasi bagi penulis untuk terus berjuang kearah yang lebih baik lagi.

10. Anak-anak kost Wisma Shinta: Nadila, Devi, Evi, Novi, Riri, Fitri, Leli, dan Intan terimakasih atas doa dan semangat yang diberikan.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu terimakasih atas bantuannya.

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTARTABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Definisi dan Penerapan Agroekologi ... 9

2.2. Manfaat Ekonomi dan Lingkungan dari Penerapan Agroekologi ... 12

2.3. Pengaruh Penerapan Agroekologi terhadap Pendapatan Petani ... 16

III. KERANGKA PEMIKIRAN ... 20

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 20

3.1.1. Definisi dan Perkembangan Agroekologi ... 20

3.1.2. Manfaat Ekonomi dan Lingkungan dari penerapan Agroekologi ... 21

3.1.3. Estimasi Pendapatan Petani Agroekologi ... 25

3.2. Kerangka Operasional ... 28

IV. METODE PENELITIAN ... 30

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

4.2. Jenis dan Sumberdata ... 30

4.3. Penentuan Jumlah Responden atau Sampel ... 30

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 31

4.4.1. Mengkaji Penerapan Sistem Agroekologi ... 32

4.4.2. Estimasi Manfaat Lingkungan dari Penerapan Agroekologi ... 32

4.4.3. Estimasi Manfaat Ekonomi dari Penerapan Agroekologi dan Kesejahteraan Petani ... 34

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 37

5.1. Kecamatan Leuwiliang ... 37 5.1.1. Letak dan Luas ... 37 5.1.2. Iklim dan Hidrologi ……….. .. 38 5.1.3. Topografi……… ... 38 5.1.4. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat ……….. . 38 5.1.5. Sarana dan Prasarana ……… . 40 5.2. Kecamatan Rumpin ... 40 5.2.1. Letak dan Luas ……….. . 40 5.2.2. Iklim dan Hidrologi ... 41 5.2.3. Tanah dan Geologi .……… .... 41 5.2.4. Topografi………… ……… .... 42 5.2.5. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat ……….. . . 42 5.2.6. Sarana dan Prasarana……… .. .. 43 5.3 Karakteristik Responden ..……… .... . 43

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48

6.1. Penerapan Sistem Low External Input Agriculture ... 48 6.1.1. Kajian Penerapan Sistem Low External Input Agriculture ... . 48 6.1.2. Keberlanjutan Sistem Low External Input Agriculture ….. ... 54 6.2. Estimasi Manfaat Low External Input Agriculture

terhadap Lingkungan…….. ... 55 6.3. Estimasi Manfaat Ekonomi dari Penerapan Low External

Input Agriculture ... 60 6.3.1. Pendapatan Rata-Rata Petani Low External Input

Agriculture ... 60 6.3.2. Analisis Usahatani Low External Input Agriculture ... 64 6.3.3. Tingkat Kesejahteraan Petani. ... 66

VII. SIMPULAN DAN SARAN ... 68

7.1. Simpulan ... 68 7.2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70 LAMPIRAN ... 73

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Perbandingan Input Energi pada Pertanian Konvesional dan

Agroekologi ... 22 2. Perbandingan Pertanian Industri dan Agroekologi……… ... 24 3. Perbandingan Pendapatan (dalam USD per ha) Pertanian Konvensional

dan Agroekologi ... 25 4. Tabel Matriks Metode Analisis Data ... 31 5. Faktor Konversi Energi ... 33 6. Rentang Umur Petani Responden di Pasir Honje dan Cidokom

Tahun 2010 ... 44 7. Status Pendidikan Responden Petani di Pasir Honje dan Cidokom

Tahun 2010 ... 45 8. Rentang Pengalaman Bertani Responden di Pasir Honje dan Cidokom

Tahun 2010 ... 46 9. Status Kepemilikkan Lahan Petani Responden di Pasir Honje dan Cidokom Tahun 2010 ... 46 10. Rentang Luas Lahan yang Dimiliki Responden di Pasir Honje dan Cidokom Tahun 2010 ... 47 11. Penggunaan Energi Bahan Bakar dan Tenaga Kerja (ha/tahun)

di Pasir Honje dan Cidokom Tahun 2010 ... 56 12. Penggunaan Energi Bahan Bakar dan Tenaga Kerja (ha/tahun)

di Pasir Honje dan Cidokom ... 59 13. Penggunaan Pupuk oleh Petani LEIA per Tahun di Pasir Honje dan

Cidokom Tahun 2010 ... 62 14. Analisis Usahatani LEIA per Ha per tahun di Pasir Honje dan Cidokom

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Jumlah Penduduk Indonesia dan Jumlah Produksi Padi Indonesia

Tahun 1970-2010 ... 3 2. Perbandingan Agroekologi terhadap Pertanian Industri ... 15 3. Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian ... 29 4. Perawatan Tanah Secara Tradisional dengan Menggunakan Kerbau ... 50 5. Komoditas Tanaman di Lahan Sawah Petani ... 61 6. Perbandingan Pendapatan Petani LEIA di Pasir Honje dan Cidokom

(Rp/tahun) ... 64 7. Perbandingan Kesejahteraan Petani LEIA di Pasir Honje dan Cidokom .. 67

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Output Petani Agroekologi di Pasir Honje dan Cidokom ... 74 2. Input Petani Agroekologi di Pasir Honje dan Cidokom ... 76 3. Analisis Pendapatan Petani Agroekologi di Pasir Honje dan Cidokom ... 82 4. Konsumsi Bahan Bakar Petani Agroekologi di Pasir Honje dan Cidokom .. 83 5. Konsumsi Tenaga Kerja Petani Agroekologi di Pasir Honje dan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian bersifat substansial dalam pembangunan, yaitu sebagai pemenuh kebutuhan pangan, penyedia bahan mentah untuk industri, penyedia lapangan kerja, dan sebagai penyumbang devisa negara. Walaupun demikian, pertanian juga merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan lingkungan, seperti penggunaan bahan kimia yang berlebihan dalam sistem pertanian.

Sehingga, diperlukannya pengembangan pertanian berkelanjutan (suistainable

agricultural development) yang berbasis pada pengurangan penggunaan pupuk kimia agar lingkungan tetap lestari. Pertanian berkelanjutan ini telah dibahas dalam pertemuan Puncak Bumi di Rio de Janeiro, Brazil yang menghasilkan kesepakatan global dalam kepentingan penyelamatan bumi dari kerusakan.

Kerusakan bumi diakibatkan dari berbagai sumber. Beberapa sumber tersebut adalah pola berpikir masyarakat yang materialistis, gaya hidup masyarakat yang bersifat eksploitatif serta konsumtif, industrialisasi yang berpolusi tinggi, kemiskinan di negara-negara sedang berkembang, penggundulan hutan, erosi, perluasan pemukiman, alih fungsi lahan pertanian, dan salah satunya disebabkan karena penggunaan bahan kimia yang berlebihan dalam sistem pertanian (Winangun, 2005).

Sistem pertanian yang berkembang selama ini adalah sistem pertanian konvensional, sistem pertanian organik, dan sistem agroekologi. Adapun sistem pertanian yang umum dilakukan oleh petani Indonesia adalah sistem pertanian

konvensionl. Sistem ini diterapkan oleh 57% petani yang ada di Indonesia1.

      

1

Penerapan sistem pertanian konvensional terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara global. Sebaliknya, Gliesmann (2007) dan hasil

penelitian di Guatemala, Honduras, dan Nicaragua yang dilakukan oleh Pesticide

Action Network North America (PANNA) (2009) menyebutkan beberapa dampak negatif dari sistem pertanian konvensional, yaitu sebagai berikut:

a. Degradasi, penurunan kesuburan tanah, tertahannya humus tanah, dan

mengurangi kelembaban tanah.

b. Merusak vegetasi yang ada di lingkungan.

c. Menyebabkan erosi.

d. Kerugian ekonomi.

e. Penggunaan air berlebihan dan kerusakan sistem hidrologi.

f. Pencemaran lingkungan berupa kandungan bahan berbahaya di lingkungan dan

makanan.

g. Ketergantungan petani pada input-input eksternal.

h. Kehilangan diversitas genetik seperti berbagai jenis tanaman dan varietas

tanaman pangan tradisional atau lokal.

i. Peningkatan kesenjangan global antara negara-negara industri dan

negara-negara berkembang.

Melihat dampak negatif dari penerapan sistem pertanian konvensional tersebut, maka diperlukan sistem pertanian lain yang mampu mengurangi kerusakan lingkungan namun tetap mempertahankan produktivitas. Salah satu sistem tersebut dikenal dengan agroekologi yang merupakan sistem ramah lingkungan dengan prinsip-prinsip sederhana yang mengutamakan kelestarian lingkungan. Sistem ini juga mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat

meningkatkan hasil panen dan mengurangi dampak kurang baik pada lingkungan. Agroekologi menggambarkan keterkaitan antara alam dan sosial yang merupakan kunci untuk mencapai produktivitas tinggi, agroekologi juga sering disebut dengan pertanian berkelanjutan yang dapat berfungsi untuk menjaga ketahanan pangan dan keseimbangan ekologi. Ketahanan pangan merupakan hal yang menjadi perhatian pemerintah seiring dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk yang semakin cepat.

Berdasarkan teori Malthus yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk meningkat berdasarkan deret ukur sedangkan pertumbuhan pangan meningkat berdasarkan deret hitung, diprediksikan bahwa akan terjadi krisis pangan pada waktu tertentu. Data menunjukkan pertumbuhan penduduk Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan kebutuhan pangan pokok akan meningkat. Gambar 1 berikut ini menunjukkan

trend peningkatan pertumbuhan penduduk Indonesia dan pertumbuhan produksi padi Indonesia pada tahun 1970-2010.

Sumber : Biro Pusat Statistik (2005), Departemen Pertanian (2010)

Gambar 1. Jumlah Penduduk Indonesia dan Produksi Padi Indonesia

Tahun 1970-2010 0 10000000 20000000 30000000 1970 1980 1990 2000 2010 Tahun  Jumlah Populasi(ribu jiwa) dan Produksi Padi (ton) Jumlah Penduduk  Jumlah Produksi

Gambar 1 menunjukan bahwa jumlah penduduk dan jumlah produksi padi

semakin meningkat setiap tahunnya. Trend menunjukan bahwa pertumbuhan

jumlah penduduk Indonesia meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah produksi padi. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan konsumsi terhadap produk pangan terutama dalam kebutuhan beras juga meningkat. Meningkatnya kebutuhan pangan, mendorong pemerintah untuk meningkatkan kegiatan pertanian, seperti pemanfaatan teknologi dan inovasi yang dapat menyebabkan terjadinya degradasi lahan dan kerusakan lingkungan.

Degradasi lahan dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertanian akan mengurangi produksi. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Salah satunya adalah penciptaan sistem-sistem baru di bidang

pertanian. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pretty et al (2002) menyebutkan

beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi hasil pangan. Solusi pertama adalah melakukan pembukaan lahan baru tetapi akan

menyebabkan kerusakan biodiversity. Solusi kedua adalah melakukan revolusi

hijau, namun bergantung pada penggunaan input eksternal seperti pupuk kimia dan pestisida yang akan menyebabkan pencemaran tanah. Solusi ketiga adalah penarapan pertanian berkelanjutan (agroekologi) yang memperhatikan prinsip ekologi, keselarasan dengan manusia, masyarakat, dan budaya.

Penerapan agroekologi dapat merubah produksi pertanian menjadi lebih berkelanjutan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial, serta mengurangi penggunaan input eksternal (Alteiri, 1995). Penerapan sistem agroekologi dinilai dapat menjadi solusi pertanian dimasa mendatang. Para ahli

agroekologi hingga saat ini terus melakukan inovasi, sosialisasi, dan pemberian pengetahuan tentang agroekologi kepada masyarakat umum.

Sosialisasi dari hasil penelitian tentang penerapan agroekologi memberikan hasil. Terlihat dari sejumlah negara yang telah berhasil menerapkan sistem agroekologi. Amerika Latin dengan penerapan agroekologi mampu memenuhi 41% kebutuhan domestik. Sekitar 80% petani di Afrika mengelola sumberdaya yang terbatas berdasarkan kearifan lokal. Petani menggunakan tanaman polongan sebagai pengikat nitrogen, bukan menggunakan pupuk dan pestisida. Sekitar 12,500 keluarga petani di Ethiophia telah mengadopsi pertanian berkelanjutan, dan hasil tanaman meningkat 60%. Empat puluh lima keluarga petani di Guatemala dan Honduras yang telah menerapkan agroekologi, mengalami peningkatan hasil panen dari 400-600 kg/ha menjadi 2000-2500 kg/ha. Petani menggunakan pupuk hijau, tanaman penutup, potongan rumput sekeliling, dan pupuk kandang. Sementara di Indonesia, sudah ada beberapa petani kecil yang menerapkan agroekologi. Beberapa desa yang ada di Kabupaten Bogor, telah

mencoba melakukan agroekologi secara intensif.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa agroekologi mempunyai keunggulan dari sisi konservasi lingkungan secara berkelanjutan, keuntungan ekonomi dan keuntungan sosial bagi keluarga petani dan masyarakat. Sehingga dapat menjadi alternatif solusi pertanian masa mendatang, yang mampu menghadapi tekanan lingkungan dan krisis pertanian pada abad 21. Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum bahwa

agroekologi dapat memberikan keuntungan dan manfaat dari sisi lingkungan, ekonomi dan sosial. Namun manfaat tersebut hingga saat ini belum dikuantifikasi.

Sehingga, penelitian mengenai estimasi manfaat agroekologi terhadap lingkungan dan pengaruh agroekologi terhadap kesejahteraan petani ini perlu untuk dilakukan.

1.2. Perumusan Masalah

Provinsi Jawa Barat merupakan sentra poduksi padi dan hasil pertanian non pangan lainnya. Pertanian selalu mengalami perubahan dan mengikuti pembangunan yang ada. Sehingga sistem pertanian yang dilakukan juga berubah dengan adanya perkembangan teknologi dan inovasi dalam pencapaian hasil yang maksimum.

Sistem pertanian yang diterapkan akan mempengaruhi hasil pertanian dan keberlanjutan dari pertanian itu sendiri. Keberhasilan suatu pertanian ditentukan oleh keadaan lingkungan yang mendukung kegiatan pertanian dalam memproduksi suatu komoditas pertanian. Prinsip-prinsip ekologi, sosio-kultural, dan ekonomi merupakan hal mendasar dalam sistem agroekologi untuk mencapai keberhasilan pengembangan pertanian berkelanjutan (Winangun, 2005).

Pengembangan pertanian berkelanjutan dalam hal ini adalah agroekologi. Tujuan yang ingin dicapai yaitu menjaga kondisi lingkungan dan meningkatkan hasil pertanian yang berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan petani. Penelitian menyebutkan bahwa masih banyak petani yang menganggap sistem

pertanian ini tidak menguntungkan (Serikat Petani Indonesia, 2010)2. Petani yang

telah bergantung pada input eksternal menganggap agroekologi tidak menguntungkan secara ekonomi karena hasil yang didapat akan lebih kecil dibandingkan ketika petani menggunakan bahan kimia. Beberapa desa di

      

Kabupaten Bogor, telah mencoba menerapkan agroekologi. Sejauh mana penerapan agroekologi di lokasi ini belum dikaji secara serius. Sehingga,

Dokumen terkait