• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grand teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori MSDM. Manajemen Sumber Daya manusia mempunyai peran penting dalam organisasi atau perusahaan. Hal tersebut mempunyai arti yang sama pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri, mengingat pentingnya peran Sumber Daya Manusia dalam organisasi atau perusahaan, SDM sebagai faktor penentu organisasi atau perusahaan maka kompetensi menjadi aspek yang menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan. Dengan kompetensi yang tinggi yang dimiliki oleh SDM dalam suatu organisasi atau perusahaan tentu hal ini akan menentukan kualitas SDM yang dimiliki yang pada akhirnya akan menentukan kualitas kompetitif perusahaan atau organisasi itu sendiri (Mitrani, Palziel and Fitt, 1992 : 14).

Berdasarkan teori di atas dapat diambil satu kesimpulan bahwa suatu organisasi, termasuk sekolah, akan memiliki keunggulan bersaing atau memiliki potensi untuk bersaing apabila dapat menciptakan kualitas SDM yang memiliki nilai kompetitif yang baik. Hal ini berarti sekolah sebagai suatu wadah yang menjadi tempat pengembangan aspek kompetensi harus mampu pula menciptakan lulusan yang unggul dan menawarkan nilai yang lebih atau kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan sekolah lainnya.

Menurut Tumar Sumihardjo (2008:8) memberikan penjelasan tentang istilah daya saing ini, yaitu kata daya dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai lebih dari yang lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki keunggulan tertentu. Daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi unggul dalam hal tertentu yang dilakukan seseorang atau kelompok atau institusi tertentu. Keunggulan yang dimaksud berkaitan dengan kinerja organisasi yang lebih baik atau lebih tinggi. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini didasari oleh pendapat Tumar Sumihardjo (2008:8), berupa indikator kinerja.

Mengacu pada pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa pentingnya kinerja lulusan tidak lepas dari pengembangan kompetensi. Pengembangan kompetensi tersebut tentunya tidak lain adalah untuk menciptakan lulusan dengan daya saing yang tinggi. Kompetensi lulusan SMK tercermin dari “kualifikasi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.” (Ketentuan umum pemerintah RI. No 19 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 1, ayat 4), yang secara terstandar relevan dengan perubahan kebutuhan terhadap tenaga kerja maupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kompetensi menurut E. Mulyasa (2005:37) merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

1 Pengetahuan siswa

Pengetahuan menurut Bloom yang dikutip Winkel (1996), didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengingat dan mengungkap kembali pengetahuan, rumus, konsep, prinsip, materi dan kejadian baik pada hal-hal yang umum maupun hal-hal yang khusus. Pengetahuan juga merupakan tingkah laku dan situasi yang menekan kan tentang pengingatan (remembering), apakah itu mengenal atau mengungkap ide-ide, bahan-bahan atau gejala. Pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat mengembangkan potensi dan kemampuan secara maksimum untuk mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya untuk menyesuaikan diri.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil pengertian bahwa pengetahuan merupakan kemampuan, tingkah laku dan situasi yang menekankan tentang pengingatan. Pengetahuan dapat mengembangkan potensi dan kemampuan secara maksimum untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh seseorang.

Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan dalam obyek tertentu, yaitu pengetahuan dalam penyiapan diri untuk memasuki dunia kerja yang mencakup pemahaman, penerapan, analisis dan evaluasi yang dilihat dari penguasaan teori yang pernah diajarkan di sekolah.

2 Ketrampilan Siswa

Menurut Nana Sudjana (1987:68), keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari. Keterampilan ini dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni keterampilan fisik dan keterampilan intelektual. Menurut Muhibin Syah (2006:121), keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah.

Keterampilan siswa menurut Mulyasa E., (2005), diartikan sebagai kemampuan seseorang terhadap suatu hal yang meliputi semua tugas-tugas kecakapan, sikap, nilai dan kemengertian yang semuanya dipertimbangkan sebagai sesuatu yang penting untuk menunjang keberhasilannya didalam penyelesaian tugas.

3 Sikap Siswa

Sikap siswa adalah reaksi yang ditunjukkan siswa atau peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung maupun setelahnya. Menurut Muhibin Syah (2006: 149) sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Menurut Martinis, M (2005:32) sikap dan perilaku siswa merupakan tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati (attitude) yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu.

Berpijak pada uaraian di atas maka kompetensi siswa administrasi perkantoran mencakup Pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hal ini yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat melaksanakan tugas-tugas yang dipelajarinya di sekolah sesuai dengan kemampuan yang diperlukan oleh dunia kerja. Standar kompetensi lulusan akan dapat menentukan daya saing lulusan setiap lembaga pendidikan, sehingga kualitas sumber daya manusia dapat terus ditingkatkan sesuai dengan perubahan dan tuntutan zaman. Hal tersebut dapat ditingkatkan melalui strategi peningkatan keunggulan yang diungkapkan oleh Agus Rahayu (2008:66-67), yaitu strategi bersaing dan strategi bekerja sama.

Tingkat keunggulan dapat terlihat dengan adanya ciri-ciri keunggulan yang disampaikan oleh Fattah dalam Santoso (2015:65), yaitu (1) Dapat tidaknya seorang lulusan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi; (2) Dapat tidaknya memperoleh pekerjaan; (3) Besarnya penghasilan (gaji) yang diterima; dan (4) Sikap perilaku dalam konteks sosial, budaya dan politik.

Dengan adanya tingkat keunggulan yang terukur, maka pada akhirnya kompetensi siswa administrasi perkantoran di SMKN 11 Bandung akan memiliki daya saing yang tinggi.

Berdasarkan rangkaian uraian teori di atas, dapat digambarkan secara konseptual pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sebagai berikut:

Gambar 2.4

Pengaruh variabel X terhadap variabel Y secara konseptual

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dapat mempengaruhi kompetensi siswa adalah daya saing lulusan, maka dapat digambarkan melalui model kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.5

Berpengaruh

Variabel X

Kompetensi Siswa

Variabel Y

Daya Saing Lulusan

Teori SDM

Kompetensi siswa

Daya saing

Ciri keunggulan lulusan: 1. Dapat tidaknya seorang lulusan

melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi

2. Dapat tidaknya memperoleh

Dokumen terkait