• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran

Permukiman adalah suatu suatu ekosistem, dimana masyarakat sebagai komponen sosial sekaligus merupakan komponen biologis, sementara kondisi lingkungan dan pestisida dilihat sebagai komponen fisik. Penelitian ini menempatkan masyarakat khususnya ibu rumah tangga sebagai sasaran penelitian. Penelitian ini berasumsi bahwa perilaku masyarakat dalam penggunaan pestisida dipengaruhi oleh sikap dan keadaan lingkungan (faktor fisik, faktor biotik dan faktor sosial budaya).

Perilaku adalah respon atau reaksi dari seseorang berupa reaksi dan gerakan lahiriah secara fisik, pernyataan verbal dan pengalaman subyektif. Perilaku terhadap pestisida rumah tangga yang diteliti meliputi perilaku sejumlah responden terhadap penggunaan jenis bahan aktif dan formulasi, pembacaan aturan pada label sebelum menggunakan, penggunaan pestisida sesuai petunjuk dalam label, tempat aplikasi, waktu dan musim aplikasi, frekuensi aplikasi, biaya pembelian pestisida serta cara-cara pengendalian non-kimiawi. Perilaku sosial seseorang dapat dikaji sebagai sesuatu proses kebiasaan dan bersumber dari proses mental. John Dewey menekankan pada penjelasan kebiasaan individual, tetapi mereka juga mencatat bahwa kebiasaan individu mencerminkan kebiasaan kelompok - yaitu adat-istiadat masyarakat - atau struktur sosial.

Sikap adalah penilaian positif atau negatif terhadap suatu obyek yang dalam penelitian ini adalah pengendalian hama permukiman dengan menggunakan pestisida rumah tangga. Sikap terdiri dari tiga komponen, yaitu kognisi, afeksi dan psikomotorik. Sikap terhadap penggunaan pestisida dipengaruhi oleh faktor internal individu dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi karakteristik individu. Karakteristik yang mempengaruhi sikap yaitu pendidikan, pendapatan dan jumlah keluarga. Sementara faktor eksternal yang dibahas dalam penelitian ini adalah media informasi.

Media informasi merupakan fungsi penting dalam membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak

30

informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang, selanjutnya akan menimbulkan kesadaran. Pada akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Sumber informasi yang berkaitan dengan penggunaan pestisida rumah tangga diperoleh melalui membaca label, toko atau suplier, pengalaman, membaca majalah, menonton iklan TV, mendengarkan dari radio, melalui teman atau tetangga serta penyuluh.

Sementara itu hal yang mempengaruhi perilaku penggunaan pestisida adalah sikap dan keberadaan hama permukiman. Kondisi lingkungan yang menyebabkan munculnya hama permukiman dapat disebabkan oleh kondidi lingkungan fisik, lingkungan biotik dan lingkungan sosial budaya.

Lingkungan fisik yang mempengaruhi munculnya hama adalah tidak tersedianya permukiman yang baik dan terpelihara, sehingga tidak ada fasilitas penunjang untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan masyarakat yang sehat. Permukiman yang sehat dan bersih merupakan permukiman yang tidak mendukung untuk kehidupan dan perkembangan hama permukiman. Agar sarana dan prasarana dapat berfungsi dengan baik maka diperlukan pemeliharaan yang baik pula. Bangunan rumah tinggal juga merupakan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi timbulnya hama permukiman. Rumah tinggal dengan sanitasi yang kurang baik, tidak terdapat ventilasi, terdapat banyak celah-celah dan retakan, umumnya menyediakan tempat berlindung bagi hama permukiman yaitu tempat yang digunakan sebagai naungan hama permukiman. Sebagai contoh kecoa menggunakan celah dan retakan untuk menjaga kelembaban tubuhnya sambil beristirahat dan bersembunyi dari manusia dan musuh alaminya, sedangkan nyamuk bersembunyi dan berlindung di selokan-selokan yang lembab dan kotor.

Kondisi biotik yang mempengaruhi perkembangan hama permukiman yaitu tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme. Tanaman yang tidak terawat dapat mempengaruhi keberadaan hama permukiman karena menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi hama, sementara manusia dan hewan, terutama hewan peliharaan juga merupakan inang dan memberikan makanan untuk hama. Manusia menjadi inang nyamuk, semakin banyak orang semakin tinggi tingkat keberhasilan nyamuk untuk dapat kontak dengan manusia.

Kepadatan penduduk yang tinggi, menyebabkan ketersediaan inang dan makanan untuk hama permukiman semakin tersedia.

Kondisi sosial budaya juga mempengaruhi keberadaan hama permukiman antara lain pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sanitasi dasar akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Kepadatan penduduk serta perencanaan tata ruang yang tidak baik akan mengakibatkan permukiman menjadi kotor. Hal tersebut akan mendukung meningkatnya populasi hama permukiman seperti lalat dan semut.

Selain kepadatan penduduk, kebiasaan penduduk merupakan faktor sosial- budaya yang mempengaruhi keberadaan hama permukiman. Kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya yaitu di sungai atau situ akan memperburuk konsisi lingkungan, karena akan mendatangkan lalat dan hama lain berdatangan dan bertambah banyak.

Secara ringkas, kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 yang menunjukkan alur pemikiran perilaku ibu rumah tangga dalam mengendalikan hama permukiman dengan menggunakan pestisida rumah tangga.

32

Keterangan :

= tidak diuji secara statistik

Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran Sikap Ibu Rumah

Tangga 1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotorik Media Informasi Karakteristik 1. Umur 2. Pendidikan 3. Status Pendapatan 4. Jumlah Anggota Keluarga

Perilaku Ibu Rumah Tangga I. Jenis Pestisida

1. Penggunaan Pestisida 2. Jenis Formulasi Pestisida II. Cara Menggunakan

1. Membaca Aturan Pakai 2. Menggunakan Dosis Tepat 3. Menggunakan Dosis Lain 4. Tempat Menyimpan 5. Tempat Menggunakan 6. Frekuensi Menggunakan

7. Waktu Menggunakan

III. Biaya Pengeluaran Pestisida IV. Pengendalian Non-Kimia Kondisi Fisik Kondisi Lingkungan Kondisi Biotik Kondisi Sosial Budaya Dampak Penggunaan Pestisida 1. Kondisi Kesehatan Anggota Keluarga 2. Kondisi Kesehatan Masyarakat Sekitar

Hipotesis Penelitian

1. Terdapat jenis-jenis hama permukiman dan terdapat faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan munculnya hama permukiman di Jakarta.

2 Terdapat perilaku ibu rumah tangga yang baik dalam menggunakan pestisida di lingkungan tempat tinggal.

3 Terdapat hubungan nyata antara sikap dan perilaku ibu rumah tangga dalam menggunaan pestisida rumah tangga di lingkungan tempat tinggal.

4 Terdapat dampak penggunaan pestisida di lingkungan rumah tangga terhadap keracunan di masyarakat.

METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen terkait