• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Sistem perekonomian terbuka di suatu negara yang melakukan perdagangan internasional dapat menyebabkan harga suatu komoditi di negara tersebut dipengaruhi oleh harga komoditi yang sama di pasar dunia. Apabila suatu komoditi merupakan komoditi hilir (produk akhir) maka pembentukan harga komoditi tersebut ditentukan oleh harga input yang digunakan untuk menghasilkan produk yang bersangkutan. Harga input tersebut dapat berasal dari harga input domestik yang ditransmisikan dari harga input dunia atau secara langsung berasal dari harga input dunia apabila input tersebut diimpor langsung dari negara lain.

Jagung sebagai komoditi pangan terbesar ketiga setelah beras dan gandum yang diperdagangkan di pasar dunia mempunyai pengaruh terhadap perdagangan jagung dan daging ayam ras di pasar domestik. Hal ini dikarenakan jagung di Indonesia banyak digunakan sebagai pakan ayam ras. Pembentukan harga jagung di pasar domestik dipengaruhi oleh harga jagung di pasar dunia dan intervensi pemerintah berupa kebijakan perdagangan seperti tarif. Harga jagung yang terbentuk di pasar dunia ditransmisikan ke pasar jagung domestik, kemudian ditransmisikan lagi ke pasar daging ayam ras di pasar domestik. Harga jagung di pasar dunia juga dapat berpengaruh langsung ke harga daging ayam ras di pasar domestik karena sebagian besar bahan baku pakan ayam ras berasal dari jagung impor.

Secara teori, harga yang terbentuk di pasar dipengaruhi oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Teori ini terbukti dengan terjadinya pembentukan harga jagung di pasar dunia maupun domestik serta harga daging ayam ras di

pasar domestik. Harga jagung di pasar dunia lebih banyak dipengaruhi oleh total penawaran dan permintaan jagung dunia. Selain dari kekuatan permintaan dan penawaran, harga jagung di pasar dunia juga dapat dipengaruhi oleh struktur pasar dunia dan kebijakan-kebijakan dari negara eksportir dan importir jagung. Penawaran jagung di pasar dunia lebih dominan dipengaruhi oleh total ekspor jagung dari negara produsen jagung yang cenderung berkurang karena adanya produksi etanol yang berbahan baku jagung akibat kenaikan harga minyak mentah dunia, sedangkan permintaan jagung merupakan total impor dari negara importir jagung (termasuk Indonesia). Posisi Indonesia dalam pasar jagung dunia hanya berperan sebagai negara kecil yang tidak mempengaruhi harga. Hal ini disebabkan oleh rendahnya pangsa impor jagung Indonesia yang hanya sebesar 1,46 persen dari total impor jagung dunia.

Semenjak berkembangnya industri peternakan dan pakan unggas (ayam ras) berbahan baku jagung, konsumsi jagung di Indonesia mulai mengalami pergeseran penggunaan dari penggunaan langsung ke industri. Laju peningkatan konsumsi jagung untuk industri peternakan lebih cepat dibandingkan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan daging ayam ras cukup tinggi. Permintaan jagung untuk industri ternak ayam ras merupakan permintaan turunan dari permintaan masyarakat akan daging ayam ras. Permintaan masyarakat yang tinggi akan daging ayam ras merupakan sebuah implikasi dari meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan serta kesadaran masyarakat terhadap gizi.

Laju konsumsi jagung yang tinggi menyebabkan persediaan jagung mengalami defisit karena jumlah produksi jagung yang dihasilkan tidak mampu

25

memenuhi jumlah permintaan yang diminta. Hal ini dikarenakan laju peningkatan produksi jagung lebih kecil dibandingkan dengan laju peningkatan permintaannya. Kekurangan persediaan ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membuka keran impor jagung dari pasar dunia.

Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional

Impor jagung pada awalnya dimonopoli oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan tujuan untuk melindungi produksi dan pasar jagung domestik. Hal

Impor Jagung Dunia Ekspor Jagung Dunia Struktur Pasar Dunia Harga Daging Ayam Ras Domestik

Impor Jagung Indonesia Kebijakan Negara

Eksportir dan Importir

Tarif Impor Total Penawaran Produksi Jagung Pertumbuhan Populasi Produksi Ayam Ras Konsumsi Jagung Pendekatan VAR Konsumsi Langsung Harga Jagung Domestik Analisis Integrasi Pasar Industri Pakan & Peternakan Ayam, Ras Total Permintaan Industri Pangan Harga Jagung Dunia Integrasi Pasar Spasial Total Permintaan Total Penawaran

Pendapatan Konsumsi Daging Ayam Ras Impor Daging

Ayam Ras

Harga Minyak Mentah Dunia

ini dilakukan agar harga jagung di pasar domestik tidak turun karena adanya harga impor yang lebih rendah. Namun sejak tahun 1998, peranan Bulog dalam mekanisme dan tataniaga jagung dihapuskan oleh pemerintah karena kerugian yang dialami Bulog selalu besar. Keputusan ini sekaligus membuka peluang bagi pihak swasta untuk melakukan impor jagung. Pemberian wewenang pada swasta untuk mengimpor jagung mengakibatkan volume impor jagung semakin meningkat. Tingginya volume impor jagung menyebabkan volume perdagangan semakin besar sehingga terjadi keterkaitan antara pasar jagung di tingkat dunia dan domestik yang kemudian ditransfer ke pasar daging ayam ras domestik melalui transmisi harga.

Perkembangan harga jagung di pasar dunia ditransmisikan secara proporsional ke pasar jagung domestik yang ditunjukkan dengan terbentuknya harga jagung di pasar domestik yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga jagung di pasar dunia. Faktor yang menyebabkan harga jagung di pasar domestik lebih tinggi yaitu biaya transfer (angkut), hambatan perdagangan berupa tarif dan non tarif di negara pengimpor, perbedaan nilai tukar mata uang, dan lain sebagainya. Perkembangan tarif yang diterapkan oleh pemerintah mengalami perubahan dari nol persen (masa liberalisasi) menjadi lima persen (tahun 2004 sampai saat ini).

Masalah yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hubungan tingkat integrasi pasar jagung dunia dengan pasar jagung dan pasar daging ayam ras domestik yang terjadi melalui transmisi harga. Dalam analisis ini juga menyertakan variabel tarif impor jagung dan harga minyak mentah dunia. Variabel ini digunakan untuk melihat pengaruh penerapan tarif impor dan

27

kenaikan harga minyak mentah dunia terhadap proses integrasi pasar yang terjadi melalui metode vector autoregression (VAR).

Dokumen terkait