• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam komponen pembelajaran, guru merupakan faktor yang sangat dominan dan memegang peranan penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa, guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Guru sebagai pengajar, pendidik, motivator bagi siswa didiknya terutama siswa sekolah dasar. Selain itu juga terdapat metoda atau cara mengajar guru yang dapat dijadikan pegangan bagi siswa sekolah dasar untuk mempraktekkan apa yang dikerjakan oleh sang guru. Pada umumnya, Guru memiliki bekal pengetahuan, sikap dan praktek gizi dan keamanan pangan yang baik terutama guru wanita yang memiliki peran ganda dalam kehidupannya, yaitu sebagai guru dan sebagai ibu rumahtangga.

Berdasarkan kerangka konsep Bloom yang membagi perilaku manusia ke dalam tiga ranah yakni kognitif, afektif dan psikomotor yang dalam perkembangannya dimodifikasi untuk pengukuran menjadi pengetahuan, sikap dan praktek. Pengetahuan gizi dan keamanan pangan yang dimiliki oleh seorang guru sekolah dasar dapat bersumber dari mana saja baik dari diri sendiri maupun dari orang lain maupun lingkungan. Sikap yang terbentuk dari pengetahuan dapat berupa sikap positif maupun negatif dalam menanggapi berbagai pernyataan seputar gizi dan keamanan pangan. Begitu pula dengan prakteknya dalam kehidupan sehari-hari.

Persepsi yang merupakan awal mula praktek terbentuk dapat diteliti dan hal ini dilakukan untuk memberikan penilaian pada media pendidikan gizi dan keamanan pangan yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan intervensi pendidikan gizi di sekolah dasar.

Karakteristik sekolah yang dipilih yaitu mewakili wilayah Kota dan Kabupaten Bogor untuk melihat gambaran sekolah dasar, dan juga akreditasi sekolah yaitu A dan B untuk melihat salah satu mutu sekolah sebagai sarana penunjang di sekolah yaitu kantin sekolah.

14

Gambar 1. Bagan perilaku gizi dan keamanan pangan dan pengaruhnya terhadap persepsi pada media pendidikan gizi

Variabel yang diamati Variabel yang tidak diamati

Karakteristik Sosial Ekonomi:

 Jenis kelamin  Umur  Lama bekerja  Tingkat pendidikan  Besar keluarga  Tingkat pendapatan

Guru Sekolah Dasar

Persepsi pada Media Pendidikan Gizi

Karakteristik Wilayah dan

Akreditasi Pengetahuan, Sikap, Praktek Gizi dan Keamanan Pangan

INTERVENSI PENDIDIKAN GIZI

15

4 METODE

Desain, Tempat dan Waktu

Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian “Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah untuk Tingkat SD” yang dilakukan oleh SEAFAST Center-LPPM IPB. SD dipilih secara purposive sampling di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, berakreditasi A dan B, mempunyai kantin sekolah dan berdasarkan rekomendasi Dinas Pendidikan. SD yang menjadi tempat penelitian yaitu SDN Lawanggintung 01 di wilayah kota dengan akreditasi A, SDN Cimanggu Kecil di wilayah kota dengan akreditasi B, SDN Pajeleran 01 di wilayah kabupaten dengan akreditasi A, dan SDN Kota Batu 01 di wilayah kabupaten dengan akreditasi B. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2009 sampai bulan Juni 2010 dimulai dari persiapan awal penelitian (survei SD), persiapan modul, leaflet, poster, pengembangan kuesioner, uji coba kuesioner, pengambilan data serta analisis data hingga pelaporan.

Teknik Penarikan Contoh

Pemilihan contoh guru dilakukan secara purposive sampling, meliputi semua guru di empat SD yang masih aktif mengajar dan bersedia mengisi kuesioner. Jumlah guru secara keseluruhan terdapat 99 orang dan yang bersedia mengikuti penelitian adalah 68 orang (Tabel 1).

Tabel 1 Jumlah guru menurut sekolah, wilayah dan akreditasi

Sekolah Wilayah Akreditasi Jumlah

L P Total

SDN Lawanggintung 01 Kota A 2 17 19

SDN Cimanggu kecil Kota B 6 9 15

SDN Pajeleran 01 Kabupaten A 6 17 23

SDN kota Batu 01 Kabupaten B 2 9 11

Total Keseluruhan 16 52 68

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data primer meliputi; karakteristik sosial ekonomi (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, lama bekerja, besar keluarga, tingkat pendapatan), pengetahuan, sikap dan praktek gizi dan keamanan pangan, persepsi pada lima jenis media pendidikan gizi.

Media yang dibuat oleh peneliti terdiri dari modul, leaflet, poster. Deskripsi dari jenis-jenis media tersebut adalah sebagai berikut:

16

1. Modul bertema “Gizi dan Keamanan Makanan Siswa Sekolah Dasar”. Isi materi berupa peranan pangan dan gizi, gizi dan kesehatan untuk anak sekolah, keamanan pangan dan peranan kantin sehat.

2. Leaflet tentang “Gizi Seimbang Anak Usia Sekolah” dan “Jajanan Sehat dan Bergizi”.

3. Poster yang dibuat oleh peneliti yaitu poster tentang “Gizi” dan “Keamanan Makanan”. Poster “Lima Kunci untuk Keamanan Pangan” merupakan poster yang dipublikasi oleh World Health Organization (WHO) dan poster “Sarapan Pagi” diterbitkan oleh Departemen Kesehatan.

4. Booklet tentang “Menuju Kantin Sehat di Sekolah” diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani bekerjasama dengan SEAFAST Center-LPPM IPB.

5. Flip chart tentang “Aku Sehat Sekolahku Sehat Prestasiku Meningkat” berasal dari Departemen Kesehatan bagian Pusat Promosi Kesehatan tahun 2005. Media pendidikan gizi dapat dilihat pada Lampiran 1-7.

Kepada semua guru sebagai contoh penelitian ini diminta untuk mencermati kelima jenis media pendidikan tersebut dan diminta penilaiannya. Persepsi guru pada media pendidikan gizi yang dinilai meliputi: 1) Pentingnya materi pangan, gizi dan kesehatan; 2) Penggunaan beberapa media pangan, gizi dan kesehatan; 3) Penyajian materi; 4) Penyajian tulisan; dan 5) Penyajian gambar. Data sekunder merupakan data gambaran umum sekolah. Cara pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan instrumen kuesioner terstruktur.

Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan Data

Data diolah dan ditabulasi menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS

version 16.0 for Windows, kemudian dianalisis secara deskriptif dan inferensia.

Pengolahan statistik deskriptif berupa pembuatan tabel silang dari peubah-peubah yang diteliti, untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan umum responden, antara lain karakteristik sosial ekonomi guru, sebaran pengetahuan, sikap, praktek gizi dan keamanan pangan, persepsi guru pada berbagai media pendidikan gizi ditinjau dari berbagai aspek. Pengkategorian data dapat dilihat pada Tabel 2.

17 Tabel 2 Pengkategorian variabel penelitian

Variabel Pengkategorian Data Referensi Karakteristik sosial ekonomi

Jenis kelamin 1 = Perempuan Ketentuan peneliti

2 = Laki-laki

Umur Dewasa awal (19-24 tahun) Dewasa lanjut (25-35 tahun) Separuh baya (36-50 tahun) Tua (51-65 tahun)

Sumarwan (2003)

Tingkat pendidikan SMA/Sederajat Diploma

S1

Lama bekerja (tahun) 1-10 Ketentuan peneliti 11-20

21-30 31-40 >40

Besar keluarga Kecil (≤ 4 orang) BKKBN 2008 BPS, 2008 Sedang (5-7 orang) Tingkat pendapatan keluarga Miskin < Rp. 176.216,00 (kap/bln) Tidak miskin ≥ Rp. 176.216,00 < $ 1 ≥ $ 1 Bank Dunia (perkapita/hari) < $ 2 ≥ $ 2 US $ 2 /kapita/hari < 690.000 /kap/bulan ≥ 690.000 /kap/bulan Gold Standard

< 500.000 /kap/bulan Ketentuan peneliti 500.000-1.000.000 /kap/bulan

1.000.000-1.500.000 /kap/bulan 1.500.000-2.000.000 /kap/bulan Pengetahuan, sikap dan praktek gizi dan keamanan pangan Pengetahuan a. kurang, apabila skor < 60%

b. sedang, apabila skor 60-80% c. baik, apabila skor > 80%

Khomsan, 2000

Praktek Ketentuan peneliti

Sikap a. negatif, apabila skor < 60% b. netral, apabila skor 60-80% c. positif, apabila skor > 80% Persepsi guru pada berbagai media pendidikan gizi Pentingnya materi 3 = sangat penting

2 = Penting 1 = tidak penting

Ketentuan peneliti

Penyajian tulisan 1 = tidak setuju 2 = Setuju 3 = sangat setuju Penyajian gambar

Penyajian materi Penggunaan media

18

Analisis Data

Estimasi proporsi dilakukan untuk peubah sosial ekonomi, perilaku gizi dan keamanan pangan, persepsi pada media pendidikan gizi. Analisis lebih lanjut hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dengan perilaku gizi dan keamanan pangan menggunakan korelasi Pearson, dan analisis regresi linier berganda digunakan untuk melihat pengaruh perilaku gizi dan keamanan pangan terhadap persepsi pada media pendidikan gizi. Analisis korelasi Pearson digunakan untuk melihat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dengan perilaku gizi dan keamanan pangan. Rumusnya sebagai berikut :

   

 

  

   2 2 2 2 xy Y Y n X X n Y X XY n = r ...(1) Keterangan:

rxy = Korelasi antara karakteristik sosial ekonomi guru terhadap perilaku gizi dan keamanan pangan

n = Jumlah responden

X = Skor peubah karakteristik sosial ekonomi guru Y = Skor peubah perilaku gizi dan keamanan pangan

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari beberapa variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Analisis regresi linier berganda dilakukan apabila jumlah variabel

independent nya lebih dari satu. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi

linier berganda karena variabel independent ada 3 yaitu variabel pengetahuan, sikap, praktek gizi dan keamanan pangan, sedangkan variabel dependent ada 4 variabel yaitu persepsi guru mengenai pentingnya penyampaian materi pangan, gizi dan kesehatan, persepsi guru pada pemberian materi gizi dan kesehatan anak sekolah, persepsi guru pada pemberian materi keamanan pangan, serta persepsi guru pada penggunaan media dalam penyampaian materi pangan, gizi dan kesehatan. Persamaan regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1+ β2 X2+ β3 X3 + i

Keterangan:

Y = Persepsi guru pada media pendidikan gizi

β0 = konstanta (nilai Y bila X = 0)

β1, β2 dan β3 = parameter koefisien regresi

X1 = Pengetahuan gizi dan keamanan pangan

X2 = Sikap gizi dan keamanan pangan

X3 = Praktek gizi dan keamanan pangan

19 Uji F digunakan untuk menguji secara serentak apakah masing-masing variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent. Rumus yang digunakan dalam analisis ini adalah sebagai berikut:

) 1 /( ) 1 ( / 2 2     k n R k R F Keterangan: R² = koefisien determinasi

k = jumlah variabel independen

n = ukuran contoh

Salah jenis pertama α = 0.05 Hipotesis:

H0: Pengetahuan, Sikap dan Praktek tidak berpengaruh terhadap persepsi pada media

H1: Ada salah satu diantara pengetahuan, sikap, dan praktek yang berpengaruh terhadap persepsi pada media

Kriteria pengujian H0

Tolak H0 : Jika F hitung > F table atau jika p-value < alpha (α=5%)

Uji t digunakan untuk menguji konstanta dari setiap variabel independent. Hal ini berarti bahwa uji t dapat mengetahui apakah peubah bebas secara individu mempunyai pengaruh yang berarti terhadap peubah respon. Rumus yang digunakan untuk mencari t hitung adalah sebagai berikut:

i i hitung Sb b t  Keterangan:

bi = koefisien regresi masing-masing variabel Sbi = simpangan baku dari bi

Hipotesis 1:

H0: Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap persepsi pada media H1: Pengetahuan berpengaruh terhadap persepsi pada media Hipotesis 2:

H0: Sikap tidak berpengaruh terhadap persepsi pada media H1: Sikap berpengaruh terhadap persepsi pada media Hipotesis 3:

H0: Praktek tidak berpengaruh terhadap persepsi pada media H1: Praktek berpengaruh terhadap persepsi pada media Kriteria pengujian H0

20

Definisi Operasional

1. Media pendidikan gizi : alat bantu yang diberikan pada 4 SD yang menjadi tempat peneliti untuk dinilai oleh guru yang akan digunakan pada intervensi pendidikan gizi. Media pendidikan gizi terdiri dari modul, poster, flip chart, booklet, dan leaflet.

2. Guru SD : seseorang yang masih aktif mengajar di SD yang menjadi tempat penelitian berlangsung dan bersedia mengisi kuesioner (mengikuti prosedur penelitian).

3. Karakteristik sosial ekonomi guru : ciri-ciri sosial ekonomi guru yang diperkirakan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan, sikap dan praktek gizi dan keamanan pangan guru, meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, besar keluarga dan tingkat pendapatan keluarga. 4. Pengetahuan gizi guru : pemahaman guru terhadap beberapa hal yang

berkaitan dengan gizi. Terdiri dari 10 pertanyaan yang kemudian skornya dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu Baik jika skor > 80% dari jawaban yang benar, Sedang 60-80% dari jawaban yang benar dan Kurang jika skor < 60% dari jawaban yang benar.

5. Pengetahuan keamanan pangan guru : pemahaman guru terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan keamanan pangan. Terdiri dari 10 pertanyaan yang dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu Baik jika skor > 80% dari jawaban yang benar, Sedang 60-80% dari jawaban yang benar dan Kurang jika skor < 60% dari jawaban yang benar.

6. Sikap guru terkait gizi : tingkat keyakinan atau pendapat responden tentang hal-hal yang berhubungan dengan gizi yang diukur menjawab 10 pernyataan dengan skor jawaban atas pernyataan yang diajukan yaitu kategori Baik jika skor > 80% dari jawaban yang benar, Sedang 60-80% dari jawaban yang benar dan Kurang jika skor < 60% dari jawaban yang benar.

7. Sikap guru terkait keamanan pangan : tingkat keyakinan atau pendapat responden tentang hal-hal yang berhubungan dengan keamanan pangan yang diukur menjawab 10 pernyataan dengan skor jawaban atas pernyataan yang diajukan yaitu kategori Baik jika skor > 80% dari jawaban yang benar, Sedang 60-80% dari jawaban yang benar dan Kurang jika skor < 60% dari jawaban yang benar.

8. Praktek gizi guru : kegiatan guru yang berhubungan dengan konsumsi makanan dan minuman, maupun jajanan yang diukur dengan 10 pertanyaan terkait dengan gizi.

9. Praktek keamanan pangan guru : kegiatan guru yang berhubungan dengan konsumsi makanan dan minuman yang aman, maupun jajanan yang aman diukur dengan 8 pertanyaan terkait dengan keamanan pangan.

10. Persepsi terhadap media pendidikan gizi : pandangan atau penilaian responden terhadap media pendidikan gizi. Penilaian persepsi guru SD diukur dengan 5 pertanyaan terkait lima jenis media pendidikan gizi, meliputi penilaian terhadap pentingnya materi, penyajian tulisan, penyajian gambar, penyajian materi, dan penggunaan media.

21 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain media pendidikan gizi yang memiliki isi pesan yang berbeda-beda sehingga substansi dari media tidak bisa diukur. Dalam pembuatan media bench mark yang digunakan tidak mengacu pada satu materi pokok atau materi tentang gizi dan keamanan pangan yang dijawab kurang tepat oleh para guru.

23

Dokumen terkait