G. Metodologi penelitian 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif memiliki karakteristik sehingga penelitian ini dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh dengan fokus penelitian pada “proses” dan bukan “hasil”.
Penelitian ini berlandaskan pada paradigma fenomenologis yang objektivitasnya dibangun atas rumusan situasi tertentu sebagaimana pemahaman dari individu atau kelompok tertentu dan relevan dengan tujuan penelitian tersebut dikarenakan bukan untuk mencari sebab akibat sesuatu melainkan lebih berupaya untuk memahami situasi tertentu.
Realitas Sosial Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 antara DPRD
dengan Pemkot DKI
Konstruksi Realitas Sosial oleh Media Cetak Surat
Kabar Kompas Terbit Bulan Februari - Maret
2015
Realitas Baru Realitas Media: Disimbolkan
Bahasa Penulisan
Teks Berita Analisis Wacana: Van Dijk
Tujuan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta tentang Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 di surat kabar Kompas Edisi Bulan Februari – Maret 2015 dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis wacana model Van Dijk.
2. Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pemberitaan Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 yang tercetak pada halaman depan di surat kabar Kompas Edisi Bulan Februari – Maret 2015. Ada 22 berita mengenai Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 selama bulan Februari hingga Maret 2015 dan yang dapat diteliti sebanyak 8 berita dikarenakan berita yang lain tidak memiliki unsur analisis wacana model Van Dijk dan tercetak pada halaman pertama surat kabar. Berita yang disajikan pada halaman pertama memiliki informasi yang dianggap lebih penting.
3. Sumber dan Perolehan Data
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada surat kabar harian Kompas edisi bulan Februari hingga Maret tahun 2015 yang berada di monumen pers. Rentang waktu yang dipilih yaitu pada bulan Februari hingga Maret 2015 ini karena selama satu bulan akan diperoleh data-data yang diperlukan oleh peneliti untuk mendukung pembahasan sesuai dengan judul penelitian. Serta pada rentang waktu tersebut pemberitaan di koran Kompas terkait anggaran APBD DKI
Jakarta 2015 sedang hangat-hangatnya diperbincangkan dan diperdebatkan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan dua cara sebagai berikut:
a. Dokumentasi
Penulis mengumpulkan data tekstual dimana data berupa dokumen yang dipilih dan didokumentasikan. Yaitu data berupa berita pada halaman utama harian Kompas terkait anggaran APBD DKI Jakarta 2015. Dalam penelitian ini teks berita yang diguakan adalah pada periode Februari - Maret 2015. Penulis memilih berita terkait anggaran APBD DKI Jakarta 2015, berita yang dipilih menjadi objek penelitian adalah berita yang termasuk kategori berita pada halaman utama, yaitu berita yang sangat penting untuk segera diketahui masyarakat. Setelah menyeleksi pemberitaan mulai Februari – Maret 2015 pada koran Kompas tentang anggaran APBD DKI Jakarta 2015 ditemukan 22 berita straight news tentang anggaran APBD DKI Jakarta 2015. Selanjutnya diseleksi lagi berdasarkan berita yang termsuk kategori termuat dalam halaman utama tentang anggaran APBD DKI Jakarta 2015 yang akhirnya ditemukan sebanyak 8 berita. Yaitu berita pada halaman utama dari dimulainya perselisihan antara Gubernur DKI Jakarta VS DPRD DKI Jakarta sampai tindakan Kementrian Dalam Negeri untuk menyelesaikan anggaran APBD DKI Jakarta 2015. b. Penelitian pustaka
Sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mempelajari dan mengkaji literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti melalui buku, data internet, artikel dan jurnal ilmiah.
4. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunkan teknik analisis data yaitu analisis wacana dengan mengambil model dari Van Dijk. Van Dijk dalam Sobur (2012: 73) menyebutkan bahwa penelitian atas wacana tidak hanya didasarkan pada analisis teks saja namun juga hasil dari praktik produksinya juga. Kelebihan yang dimiliki metode analisis wacana Van Dijk adalah dapat dengan sempurna membongkar pola bagaimana sebuah berita atau wacana yang ditulis wartawan, dibentuk karena memiliki suatu tujuan atau maksud tertentu, karena dalam analisa Van Dijk kita melihat berita dari sudut pandangan wartawan, bagaimana wartawan menulis seperti itu. Analisis dimulai dari tema berita, skema berita hingga kedalaman kalimat-kalimat berita. Artinya menganalisis dari judul berita sampai akhir atau penutup berita, hasilnya akan dapat mengetahui bagian fakta atau isu mana yang sedang ditonjolkan oleh wartawan, fakta dan komentar penting mana yang didahulukan oleh wartawan untuk disampaikan memiliki maksud dari kepentingan sebuah media massa, karena sebuah media massa memiliki visi dan misi yang menjadi ciri dari media tersebut sehingga khalayak pembaca tanpa sadar mendukung fakta
atau isu yang ditonjolkan oleh wartawan sebagai penulis berita sebuah media massa.
Wacana terdiri atas berbagai struktur atau tingkatan yang saling mendukung, untuk itu Van Dijk dalam Sobur (2012: 73-73) membagi kedalam tiga tingkatan tersebut yaitu struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Dan secara rinci dijelakan pada struktur elemen wacana model Van Dijk.
Tabel 1.1 Elemen Teks Analisa Wacana Model Van Dijk Struktur makro
Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema yang diangkat oleh suatu teks
Superstruktur
Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan Struktur mikro
Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dan dipilih kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks
Sumber: Eriyanto, Analisis Wacana, 2012, LKiS, Yogyakarta, hal 227 Tabel 1.2 Elemen Wacana Van Dijk
Struktur Wacana
Hal yang Diamati Elemen
Struktur makro
TEMATIK
(apa yang dikatakan?)
Topik Superstruktur SKEMATIK
(bagaimana pendapat disusun dan dirangkai?)
Skema
Struktur Mikro
SEMANTIK
(makna yang ingin ditekankan dalam teks berita)
Latar, Detail, Maksud, Praanggapan,
Nominalisasi Struktur
Mikro
SINTAKSIS
(bagaimana pendapat disampaikan?)
Bentuk Kalimat, Koherensi, Kata Ganti Struktur
Mikro
STILISTIK
(pilihan kata apa yang dipakai?)
Leksikon Struktur
Mikro
RETORIS
(bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan?)
Grafis, Metafora, Ekspresi
Sumber: Sobur, Alex, Analisis Teks Media, PT. Remaja Rosdakarya, 2012, Bandung, hal 74