• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Utama (Grand Theory)

2.8. Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y), yaitu disiplin belajar (X1), pergaulan teman sebaya (X2), lingkungan Keluarga (X3) serta motivasi belajar (Y). Belajar merupakan. Menurut Sardiman (2003:20) belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan atau serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru. Hal ini didukung dengan pendapat Hamzah B. Uno (2016:23) bahwa motivasi dan belajar merupakan dua hal penting yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai dari hasil atau praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Motivasi belajar dapat timbul dari faktor intrinsik. Berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangka faktor ekstrinsik adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik dengan rangsangan tertentu agar terdorong untuk lebih giat dan bersemangat.

Uno (2016:23) Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnyadengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung, yang memiliki peran besar terhadap keberhasilan da;am belajar. Indikator notivasi belajar menurut Uno (2016:23) yaitu, 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 6) adanya lingkungan belajar yang kondisif

Pengaruh disiplin belajar terhadap motivasi belajar sesuai pernyataan Slameto (2010:67) menyatakan bahwa “agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan”. Seseorang yang memiliki disiplin belajar menunjukkan motivasi belajar nya tinggi yang mengarahkan pada kegiatan yang lebih baik seperti menaati peraturan di sekolah, menaati pelajaran di sekolah. Sedangkan disiplin belajar di rumah ditunjukkan dengan mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, ketertiban diri saat belajar di kelas.

Pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap motivasi belajar sesuai pernyataan dari Santosa (2009:12) menyatakan setiap individu di dalam hidupnya akan menjalin interaksi sosial dengan sesama yang dibatasi oleh faktor dari dalam diri maupun dari luar diri individu. Pada hakikatnya manusia disamping sebagai makhluk individu juga makhluk sosial, manusia dituntut saling berhubungan dengan sesama dalam kehidupannya. Dalam kelompok sebaya individu

merasakan adanya kesamaan dengan yang lain seperti kebutuhan, tujuan yang memperkuat kelompok. Dalam kelompok sebaya individu dapat mengembangkan rasa sosialnya sejalan dengan perkembangan kepribadiannya. Anak berinteraksi dalam dua dunia sosial dunia orang dewasa dan teman sebaya atau kelompok teman sekolahnya.

Slameto (2010:71) menyatakan pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya, teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek akan mempengaruhi sifat yang buruk dan belajarnya berantakan. Agar siswa dapat memiliki motivasi belajar dengan baik maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik. Park dan Burgess dalam Slamet (2009:23) menyatakan bentuk interaksi sosial yaitu: persaingan, pertentangan, persesusuaian, asimilasi/perpaduan.

Pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar merupakan faktor dari luar atau ekstrinsik salah satunya yang bisa mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah lingkungan keluarga. Soelaeman dalam shochib (2014:17) menyatakan pengertian keluarga dalam psikologis adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri. Sedangkan dalam pengertian pedagogis keluarga adalah “satu” persekutuan yang dijalin kasih sayang bermaksud menyempurnakan diri yang terkandung perelasian peran dan fungsi sebagai orang tua.

Fatimah (2006:96) menyatakan keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk mendapat pendidikan. Kepuasan psikis diperoleh anak dalam keluarga menentukan bagaimana akan bereaksi di lingkungan. Anak dibesarkan dalam keluarga yang tidak harmonis tidak mendapatkan kepuasan psikis yang cukup akan sulit mengembangkan keterampilan sosialnya.Slameto (2010:60) menyatakan indikator lingkungan keluarga yaitu: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan,pengaruhdisiplin belajar, pergaulan teman sebaya, lingkungan keluarga merupakan faktor yang bisa mempengaruhi motivasi belajar,untuk dapat belajar diperlukan motivasi yang baik.

Uno (2010:23) menyatakan pada umumnya motif bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah “dibentuk” oleh pengaruh lingkungan untuk melakukan sesuatu, misalnya motif untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, diubah melalui belajar dan latihan, melalui pengaruh lingkungan, seperti lingkungan keluarga ataupun lingkungan dari pergaulan teman sebaya, jika lingkungan pergaulan teman sebaya mendukung, begitupun lingkungan keluarga mendukung keadaan siswa dalam belajar akan membuat siswa meningkatkan disiplin belajar yang baik karena dengan disiplin belajar yang baik maka siswa akan belajar dengan teratur. Berdasarkan penjelasan kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1:

Disiplin Belajar (X1)

1. Dapat mengatur waktu belajar di Disiplin Belajar

2. Dapat mengatur waktu belajar di rumah

3. Rajin dan teratur belajar 4. Perhatian yang baik saat

belajar di kelas.

5. Ketertiban diri saat belajar di kelas

(Tu’u 2010:91) Pergaulan Teman Sebaya (X2) 1. Persaingan 2. Pertentangan 3. Persesuaian 4. Asimilasi/perpaduan (Santosa 2009:23) Lingkungan Keluarga (X3)

1. Cara orang tua mendidik 2. Relasi antar anggota keluarga 3. Suasana rumah

4. Keadaan ekonomi keluarga 5. Pengertian orangtua 6. Latar belakang kebudayaan

(Slameto 2010:60)

Motivasi Belajar (Y)

1. Adanya hasrat dan keinginan ingin berhasil 2. Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan

cita-cita masa depan 4. Adanyapenghargaan

dalam belajar

5. Adanya kegiaan yang menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan yang

kondusif (uno 2016:23)

Keterangan:

:Simultan :Partial Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

2.8.Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2015:96) maka hipotesis dari penelitian ini: Ha1 : Ada pengaruh disiplin belajar, pergaulan teman sebaya, lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa program keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran.

Ho1 : Tidak ada pengaruh disiplin belajar, pergaulan teman sebaya, lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa program keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran.

Ha2 : Ada pengaruh disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa program keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran.

Ho2 : Tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa program keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran.

Ha3 : Ada pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa program keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran.

Ho3 : Tidak ada pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa program keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran.

Ha4 : Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa program keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran.

Ho4 : Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa program keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran.

48

BAB III

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait