• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Utama (Grand Theory)

2.2. Motivasi Belajar

2.2.1. Definisi Motivasi Belajar

Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan anak dalam belajar.Motivasi berkaitan membantu kegiatan belajar untuk menggambarkan proses dapat memunculkan dan pendorong perilaku, memberikan arah atau tujuan perilaku, memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, dan mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu. Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, memelihara perilaku seseorang secara terus menerus (Slavin, 1994) dalam Achmad. Motivasi memiliki akar kata dari bahasa latin movere, yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak.

Prawira (2017:319) dalam bukunya psikoligi pendidikan dalam prespektif baru, menyatakan motivasi adalah memberikan dorongan sehingga sesuatu yang dimotivasi dapat bergerak. Menurut Atkinson, motivasi suatu tendensi seseorang untuk berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh.

Hamzah B. Uno (2016: 23) menyatakanmotivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif.

Winkel (2005: 160) menyebutkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Di dukung oleh Gagne dan Berliner (Dimyati

&Mudjiyono, 2015) motivasi adalah suatu usaha untuk menggerakkan dan mengarahkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. Sejalan dengan pendapat di atas, Sardiman A. M (2007: 75) menjelaskan motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai.” yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai.”

Achmad (2015:97) motivasi pada dasarnya adalah suatu usaha dalam meningkatkan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu, termasuk du dalamnya kegiatan belajar. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak atau dorongan psikis yang baik dari dalam diri individu siswa atau dari luar diri individu siswa untuk belajar demi mencapai tujuan.

2.2.2. Fungsi Motivasi

Hamalik (2015:161) fungsi motivasi yaitu: 1)mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, 2)motivasi fungsi sebagai pengarah 3)motivasi sebagai penggerak, besar kecil motivasi menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan.

Sardiman menyatakan (2016:85) ada tiga fungsi motivasi yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbua, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi untuk mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuaatan yang tidak bermanfaat.

Disamping itu ada juga fungsi yang lain dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Dapat dikatakan seorang yang melakukan usaha karena adanya motivasi dengan usaha yang tekun dengan didasari adanya motivasi akan menentukan siswa dengan mencapai tujuan belajar.

2.2.3. Macam-Macam Motivasi

Sardiman (2016:86) macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam:

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

Dilihat dari dasar pembentukannya, motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu : 1) Motif-motif bawaan

Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah, motif yangdibawa sejak lahir, jadi motivasi sudah ada tanpa dipelajari.

Contoh : makan dan minum. 2) Motif-motif yang dipelajari

Maksudnya adalah motif ini timbul karena dipelajari. Contohnya adalah dorongan untuk mempelajari ilmu pengetahuan, dan dorongan untuk mempelajari sesuatu dalam suatu golongan tertentu.

b. Motivsasi jasmaniah dan rohaniah

Ada beberapa ahli yang menggolongkan motivasi menjadi dua jenis, yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Adapaun yang termasuk ke dalam

motivasi jasmaniah seperti halnya: refleks, insting, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk ke dalam motivasi rohaniah, adalah kemauan. Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui 4 momen, yaitu : momen timbulnya alasan, momen pilih, momen putusan, dan momen terbentuknya kemauan.

c. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik 1) Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motifmotif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Misalnya saja seseorang yang senang membaca/ menyanyi/ menggambar, tanpa adanya orang yang mendorong atau menyuruhnya pun ia rajin mencari buku-buku untuk dibacanya, mendengarkan lagu untuk dinyanyikan, dan menorehkan tinta dalam buku gambar. Kemudian jika dilihat dari segi tujuan kegiatan belajar yang dilakukannya, maka yang dimaksud dengan motivasi instrinsik disini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan belajar itu sendiri.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua dan lain sebagainya. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu bahwa besuk paginya akan ujian dengan harapan mendapat nilai baik sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temannya. Jadi dia belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu namun karena ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah/pujian dan lain sebagainya. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik

dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalam aktivitasnya dimulai dan diteruskan yang dikarenakan ada dorongan dari luar.

2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Rifai dan Anni (2016:137) terdapat enam faktor substansial terhadap motivasi belajar yaitu a)sikap, b)kebutuhan, c)rangsangan, d)afeksi, e)kompetensi, f)penguatan.

Dimyati (2015:97) menyatakan bahwaterdapat ada beberapa faktor yang dapatmempengaruhi motivasi belajar siwa, yaitu:

a)Cita-cita atau aspirasi siswa, b)Kemampuan siswa, c)Kondisi siswa, d)Kondisi lingkungan siswa e)Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, serta f)Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

2.2.5. Indikator Motivasi Belajar

Hamzah B. Uno (2016:23) menyatakan indikatordalam motivasi belajar yaitu: a)Adanya hasyarat dan keinginan berhasil, b) Adanya dorongan dan kebutuhan belajar, c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan, d) Adanya penghargaan dalam belajar, e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif agar terciptanya suasana belajar yang kondusif. 2.2.6. Peran Motivasi Dalam Belajar

Hamzah B. Uno (2016:27) menjelaskan bahwa motivasi pada dasarnya dapat membantu dalammemahami dan menjelaskan perilaku individu yang sedang belajar, peran penting motivasi belajar yaitu a) Menentukan hal hal yang dijadikan penguat belajar b) Memperjelas tujuan belajar yang dicapai, c) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, d) Menentukan ketekunan belajar.

2.2.7. Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Sardiman (2016:92) menyatakan bahwa didalam kegiatan belajar peran motivasi intrinsik ataupun ekstrinsik sangat perlu. Dengan motivasi belajar mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam kegiatan belajar.Beberapa bentuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu: a) Memberi angka, b) Hadiah, c) Kompetisi, d) Ego-involvement, e) Memberi ulangan, f) Mengetahui hasil, g) Pujian, h) Hukuman, i) Hasrat untuk belajar, j) Minat, k) Tujuan yang diakui.

Dokumen terkait