• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Kerangka Pemikiran Teoritis

Input-output merupakan teknik baru yang diperkenalkan oleh Wassily W. Leontif pada tahun 1930-an. Teknik ini dipergunakan untuk menelaah hubungan antar industri dalam memahami saling ketergantungan dan kompleksitas perekonomian serta kondisi untuk mempertahankan keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Pada hakikatnya, analisa input-output mengandung arti bahwa dalam ekuilibrium, jumlah nilai uang output agregat dari keseluruhan

perekonomian harus sama dengan jumlah nilai uang input antar industri dan jumlah uang output antar industri (Jhingan, 2004).

Semenjak dirintis oleh Leontif input-output adalah metode yang paling luas diterima, tidak hanya untuk mendeskripsikan struktur industri suatu perekonomian saja tetapi juga untuk memprediksi perubahan-perubahan struktur tersebut. Karakteristik dari Tabel Input-Output diantaranya adalah:

(1)Keseluruhan perekonomian dibagi ke dalam dua sektor yaitu sektor antar industri dan sektor permintaan akhir, yang masing-masing dibagi ke dalam subsektor;

(2) Output total setiap sektor antar industri pada umumnya dapat digunakan sebagai input oleh sektor industri lain, oleh sektor itu sendiri dan oleh sektor permintaan akhir;

(3) Masing-masing industri hanya memproduksi satu produk homogen; (4)Harga, permintaan konsumen dan persediaan faktor adalah tertentu; (5)Perbandingan antara hasil dan skala bersifat konstan;

(6)Di dalam produksi tidak terdapat ekonomi dan disekonomi eksternal;

(7)Kombinasi input diterapkan dalam proporsi yang ditetapkan secara ketat, proporsi input terhadap output senantiasa konstan.

Menurut Nazara (1997) teknologi produksi yang digunakan oleh perekonomian memegang peranan penting dalam analisis Input-Output, khususnyan tekonologi dalam penggunaan input antara. Input primer dianggap sebagai variabel eksogen dan permintaan akhirsebagai variabel endogen. Secara umum tabel input-output itu sendiri dapat dibagi ke dalam 4 kuadran yaitu;

1. Kuadran I (Intermediate Quadrant) merupakan kuadran transaksi antara, yaitu transakasi barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi. 2. Kuadran II (Final Demand Quadrant) menunjukkan penjualan barang dan

jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor perekonomian untuk memenuhi permintaan akhir.

3. Kuadran III (Primary Input Quadrant) menunjukkan pembelian input yang dihasilkan di luar sistem produksi oleh sektor-sektor dalam kuadran antara. 4. Kuadran IV (Primary Input-Final Demand Quadrant) menunjukkan

transaksi langsung antara kuadran input primer dengan permintaan akhir tanpa melalui kuadran antara.

Menurut Jhingan (2004) PBB telah mengkaji beberapa penggunaan model Input-Output dalam perencanaan pembangunan.

1. Model-model ini memberikan kepada masing-masing bidang perekonomian perkiraan tentang produksi dan tingkat impor yang sesuai satu sama lain dan sesuai dengan perkiraan permintaan akhir.

2. Solusi model ini membantu di dalam pengalokasian investasi yang diperlukan untuk mencapai tingkat produksi dan model ini memberikan pengetesan yang lebih tajam mengenai kecukupan sumber investasi yang tersedia.

3. Kebutuhan akan buruh terdidik juga dapat dievaluasi dengan cara yang sama. 4. Dengan adanya pengetahuan tentang penggunaan bahan baku impor dan

5. Sebagai imbalan terhadap kebutuhan langsung akan modal, buruh dan impor, kebutuhan tidak langsung pada sektor-sektor lain perekonomian juga dapat diperkirakan.

6. Model input-output secara regional juga dapat dibuat untuk tujuan perencanaan, menganalisis implikasi program pembangunan wilayah tertentu dan untuk perekonomian secara keseluruhan.

2.5.2. Struktur Tabel Input-Output

Menurut Glasson (1977)Tabel Input-Output adalah suatu kelompok akun mengenai suatu perekonomian wilayah atau negara yang biasanya dalam bentuk moneter. Kerangka tabel input-output biasanya adalah suatu matriks berukuran “n X n” dimensi yang dibagi menjadi 4 bagian dan tiap bagian mendeskripsikan suatu hubungan tertentu. Keseluruhan sistem adalah suatu seri yang mengkorelasikan baris (output) dan kolom (input). Isian sepanjang baris ke-i menunjukkan pengalokasian output yang dihasilkan sektor-i untuk memenuhi permintaan antara sektor-sektor lainnya dan permintaan akhir. Isian sepanjang kolom ke-j menunjukkan struktur input yang digunakan oleh sektor-j dalam proses produksinya, baik input antara maupun input primer.

Suatu sektor yang memproduksi output akan mendistribusikan output tersebut kepada dua pemakai yaitu (1) sektor produksi yang menggunakan sebagai bahan baku atau input antara dan (2) pemakai akhir yang menggunakan output tersebut sebagai permintaan akhir. Perpindahan input antara bukan hanya terjadi dari suatu sektor ke sektor yang lain, melainkan juga terhadap sektor itu sendiri atau yang disebut dengan perpindahan intrasektor. Jika nilai uang arus barang dari

sektor i ke sektor j diberi notasi zij,total output sektor i diberi notasi Xi dan total permintaan akhir dari sektor i diberi notasi Yi, maka persamaan output total sektor i dapat dituliskan sebagai berikut:

Xi = zi1 + zi2 + zi3 + + zin + Yi. (2.2)

Output sektor i tersebut dialokasikan ke sektor-sektor produksi lain dan ke pemakai akhir. Jika dalam suatu perekonomian terdapat n sektor, maka akan terdapat n persamaan seperti persamaan (3.1) untuk seluruh sektor dalam perekonomian tersebut, yaitu:

X1= z11 + z12 + z13 + + z1n + Y1, X2= z21 + z22 + z23 + + z2n+ Y2, Μ

Xn= zn1 + zn2 + zn3 + + znn + Yn. (2.3) Berdasarkan persamaan di atas dapat disusun suatu vektor kolom. Dimana vektor kolom z dalam suatu persamaan disajikan sebagai berikut:

.

(2.4) Vektor kolom di atas menunjukkan struktur input sektor 1 dimana koefisien z1i mencerminkan jumlah input yang diperlukan sektor i yang berasal dari sektor i, demikian juga z2i merupakan jumlah input sektor i yang berasal dari sektor 2. sektor produksi ini membutuhkan input lain yang biasa disebut input promer. Faktor produksi tenaga kerja, tanah dan modal merupakan contoh input

z 1i

z 2i

Μ z ni

primer. Balas jasa dari faktor-faktor produksi tersebut yaitu upah atau gaji, sewa tanah dan bunga modal merupakan nilai tambah proses produksi tersebut.

Dalam suatu perekonomian selain menggunakan input primer dan input antara proses produksi terkadang juga membutuhkan input yang berasal dari luar negeri yang biasa disebut dengan barang impor. Asumsikan dalam perekonomian hanya terdapat 2 sektor produksi yaitu sektor 1 dan sektor 2, terdapat 4 komponen permintaan akhir yaitu konsumsi rumah tangga (C), investasi perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan pengeluaran ekspor (E). Faktor produksi yang digunakan dalam perekonomian itu hanya ada 2 yaitu tenaga kerja (L) dan kapital (N), sedangkan sektor produksi yang membeli input dari luar negeri diberi notasi M.

Tabel 2.4. Struktur Umum Tabel Input-Output Sektor

Produksi

Permintaan Akhir Total Output 1 2 C I G E X 1 Sektor Produksi 2 L Nilai Tambah N Impor M z11 z12 z21 z22 L1 L2 N1 N2 M1 M2 C1 I1 G1 E1 C2 I2 G2 E2 LC LI LG LE NC NI NG NE MC MI MG ME X1 X2 L N M Total Input X X1 X2 C I G E X

Sumber: Miller dan Blair (1985)

Dari Tabel 2.4. terlihat bahwa total output yang diproduksi pada perekonomian tersebut dapat diperoleh dengan menjumlahkan baris secara horizontal yaitu dengan persamaan:

Nilai total input perekonomian itu sendiri dapat diketahui dari penjumlahan kolom ke bawah yaitu dengan persamaan:

X = X1 + X2 + L + N + M. (2.6)

Dalam Tabel Input-Output berlaku hukum keseimbangan sehingga total input yang digunakan akan sama dengan total output yang dihasilkan. Hal ini dapat ditulis dalam persamaan berikut:

X1 + X2 + L + N + M = X.

X1 + X2 + C + I + G + E. (2.7) Dengan mengeliminasi variabel yang sama maka akan dapat diperoleh persamaan berikut:

L + N = C + I + G + (E – M). (2.8)

Pada Tabel 2.4. matriks dengan elemen kelompok di kiri atas disebut dengan matriks input antara, sehingga dapat dibuat suatu matriks input antara (Z) yang isinya:

Z = (2.9)

.

Matriks dengan elemen kelompok di kiri bawah disebut dengan matriks input primer. Matriks ini berisi balas jasa faktor produksi masing-masing sektor dalam perekonomian, sehingga dapat dibuat suatu matriks input primer (W) yang isinya:

z11 z12

W = (2.10) .

Matriks dengan elemen kelompok di kanan atas disebut dengan matriks permintaan akhir. Matriks ini berisi permintaan akhir untuk masing-masing sektor. Biasanya matriks ini dijadikan sebuah vektor kolom yang setiap elemennya adalah total permintaan akhir dari masing-masing sektor dalam perekonomian yaitu:

Y = = (2.11)

.

2.5.3. Keterbatasan Tabel Input-Output

Analisis input-output memiliki keterbatasan terutama pada asumsi-asumsinya yaitu:

1. Homogenity (Keseragaman) artinya setiap sektor hanya memproduksi satu jenis barang atau jasa dengan susunan input tunggal (seragam) dan tidak ada substitusi otomatis terhadap input sektor yang berbeda.

2. Proportionality (Kesebandingan), ini berarti hubungan antara input dan output pada setiap sektor produksi merupakan fungsi linear, artinya kenaikan dan penurunan output suatu sektor akan sebanding dengan kenaikan dan penurunan input yang digunakan oleh sektor tersebut.

3. Additivity (Penjumlahan) ini artinya total efek dari kegiatan produksi di berbagai sektor merupakan penjumlahan dari efek masing-masing kegiatan.

L1 L2 N1 N2 C1 + G1 + I1 + E1 C2 + G2 + I2 + E2 Y1 Y2

Dokumen terkait