• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.2 Kerangka Pemikiran

Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Realitas dimaknai melalui proses konstruksi. Seperti halnya pemberitaan mengenai 100 Hari Program Kerja Jokowi dan Jusuf Kalla di Harian Pikiran Rakyat dan Inilah Koran.

44  

 

Kedua media cetak tersebut sama-sama memberitakan tentang 100 Hari Program Kerja Jokowi dan Jusuf Kalla namun isi berita yang disampaikan berbeda. Hal ini tergantung dari bagaimana media mengkonstruksikan peristiwa menjadi sebuah realitas, dan bagaimana media menyeleksi isu dan juga menonjolkan aspek- aspek dari sebuah realitas untuk dimaknai dan dimengerti oleh khalayak.

Proses seleksi isu dan penonjolan aspek-aspek dari realitas yang dilakukan oleh media dapat dilihat dengan cara:

1. Define problems atau pendefinisian masalah, merupakan elemen utama dalam proses pembingkaian yang dilakukan oleh media, yaitu Harian Pikiran Rakyat dan Inilah Koran. Dalam pendefinisian masalah bagaimana suatu peristiwa atau isu dipahami, namun peristiwa yang sama dipahami oleh media dengan cara yang berbeda-beda.

2. Diagnose causes atau memperkirakan penyebab masalah, elemen ini merupakan elemen yang menganggap siapa yang menjadi aktor dari suatu peristiwa, penyebabnya bisa apa (what) atau siapa (who) untuk memahami suatu peristiwa.

3. Make moral judgement atau membuat pilihan moral, merupakan elemen untuk membernarkan atau memberi argumentasi terhadap suatu peristiwa yang telah didefinisikan.

4. Treatment judgment atau menekankan penyelesaian, merupakan elemen yang dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan, dan jalan apa yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Menyelesaikan masalah tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dianggap sebagai penyebab masalah.

Berdasarkan konsep dari Robert N. Entman peristiwa atau realitas diseleksi oleh media dan juga menonjolkan aspek-aspek tertentu untuk dapat dimaknai dan dimengerti oleh khalayak. Walaupun peristiwa atau isu tersebut sama, tetapi dalam setiap penyampaiannya setiap media memiliki cara yang berbeda-beda dalam menonjolkan berita yang dibuat, sehingga walaupun beritanya sama tapi dari isi beritanya tentu berbeda-beda antara media yang satu dengan media yang lainnya.

Seperti pada berita mengenai 100 Hari Program Jokowi dan Jusuf Kalla di Harian Pikran Rakyat dan Inilah Koran, kedua media tersebut sama-sama memberitakan tentang 100 Hari Program Kerja Jokowi dan Jusuf Kalla namun dalam isi berita yang disampaikan, kedua media tersebut memiliki perbedaan dalam setiap menampilkan isi berita.

Perbedaan itu bisa dilihat dari kata yang digunakan, penyusunan kalimat, serta penggunaan grafik atau gambar untuk mendukung isi berita yang disampaikan pada Model Alur Kerangka Pemikiran pada Gambar 2.2 dibawah ini:

46  

 

Gambar 2.2

Model Alur Pemikiran

Sumber: Peneliti, 2015 BERITA 100 HARI  PROGRAM KERJA JOKOWI  DAN JUSUF KALLA  di  HARIAN PIKIRAN RAKYAT  BERITA 100 HARI  PROGRAM KERJA JOKOWI  DAN JUSUF KALLA  di  HARIAN INILAH KORAN  Diagnose causes  (Perkiraan masalah)  Moral Judgment  (Membuat keputusan  moral)  Define Problems  (Pendefinisian masalah)  Treatment  recommendation   (penekanan  penyelesaian)  Analisis Framing Robert Entman

118 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan Analysis Framing untuk menganalisa pembingkaian berita di

media cetak tentang 100 Hari Program Kerja Jokowi dan Jusuf Kalla di harian surat kabar Pikran Rakyat dan Inilah Koran pada edisi Januari hingga Febuari 2015, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut ini:

1. Define Problem (Pendefinisan Masalah)

Define Problem (Pendefinisian masalah) di Surat Kabar Pikiran Rakyat

menilai bahwa langkah Pemerintahan Jokowi pada 100 hari kerjanya dinilai sangat berat karena adanya masalah hukum. Inilah Koran mendefinisikan masalah bahwa kinerja Presiden Jokowi dinilai belum maksimal di 100 hari karena terhambatnya oleh kepentingan politik. 2. Diagnose causes (Memperkirakan masalah atau sumber masalah)

Pikiran rakyat memperkirakan masalah penegakan hukum seperti KPK VS POLRI menjadi yang sorot yang utama sehingga Pikiran Rakyat melihat bawhwa sumber masalah di 100 hari pemerintahan Jokowi-JK ada pada masalah hukum. Sebaliknya Inlilah Koran dalam Diagnose causes (Memperkirakan masalah atau sumber masalah) melihat Kesalahan kader PDIP dalam berkomentar secara politik terhadap Jokowi yang menimbulkan polemik di 100 hari kerjanya sehingga isu politik dipilih Inilah Koran untuk dijadikan berita di 100 hari pemerintahan Jokowi-JK.

119

3. Make moral judgment (Membuat keputusan moral)

Make moral judgment (Membuat keputusan moral) sebagaimana

komitmen Jokowi-JK selama kampanye untu mengambil sikap zero tolerance terhadap tindakan kejahatan perbankan dan pencucian uang Surat Kabar Pikiran Rakyat menganggap bahwa sikap itu adalah salah satu keputusan moral yang dilakukan oleh Jokowi-JK. Untuk Inilah Koran dalam Make moral judgment (Membuat keputusan moral) langkah Jokowi yang benar-benar akan membasmi mafia-mafia ekonomi dan korupsi menjadi keputusan moral Inilah Koran dalam berita untuk pembaca.

4. Treatment recommendation (Menekankan penyelesaian)

Dalam Treatment recommendation (Menekankan penyelesaian) Pikiran

Rakyat melihat bahwa pendapat dari pakar, masyarakat untuk kritik terhadap Presiden agar bisa menyelsaikan masalah dan berdiri di sisi hukum menjadi penekanan masalah Pikiran Rakyat kepada pemabaca.

Sama halnya Pikiran Rakyat, Inilah Koran menganggap bahwa pendapat, kritik oleh narasumber menjadi penting untuk menjaga keseimbangan berita sehingga pendaptat dari narasumber dianggap penting untuk dapat menekankan penyelsaian dari masalah.

Adapun kesimpulan resume di atas apa yang dibingkai surat kabar Pikiran Rakyat dalam membingkai peristiwa 100 Hari Program Kerja Jokowi-JK, realitas yang disajikan kepada khalayak penonjolon isu penegakan hukum KPK VS POLRI menjadi frame yang disajikan untuk memaknai mempengaruhi realitas pada pembaca. Sebaliknya Inilah Koran membingkai peristiwa di 100 Hari Program Kerja Jokowi-JK pada akhirnya menentukan bagaimana realitas itu

hadir di hadapan pembaca dengan frame mengarahkan penonjolan isu antara Presiden Jokowi dan PDIP sebagai peristiwa yang dianggap penting. Dengan membandingkan beberapa pemberitaan, dapat dipahami bahwa peristiwa yang sama bisa dimaknai dan didefinisakan secara berbeda.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang terdiri dari saran teoritis dan saran praktis, yaitu sebagai berikut :

1. Redaksi Harian Surat Kabar Pikiran Rakyat dan Inilah Koran sebagai perusahaan yang memproduksi informasi, maka seharusnya akan tetap menjadi media independensi agar tidak menjadi agent of propaganda yang

berkaitan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya ataupun agama.

2. Seorang wartawan, ketika melaporkan berita, diharapkan agar dapat bertindak objektif, tidak meminimalisir, memelintir dan meninggalkan bias-bias (tidak membawa opini, ideologi, dan keberpihakan pada peristiwa) hal ini menjadi catatan agar wartawan tidak sembunyi dibalik jubah kebesaran independensi hingga tidak menimbulkan sebuah paradoks.

3. Bagi pembaca, hendaknya dapat memaknai dan memahami informasi di media massa, dengan mecermati kata, kalimat, istilah, isi berita serta validitas sumber informasi yang disajikan di media massa. Serta mencari

121

dan membandingkan dari sumber media massa yang berbeda, untuk mengetahui kualitas kebenaran informasi, serta tidak menerima informasi secara apriori.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dalam penelitian mengenai Analisis Framing Robert N. Entman yang meletakan studi isi media dengan

framing analysis mampu mengembangkan dari penelitian ini, tidak hanya

dalam tataran dimensi keilmuan jurnalistik tetapi untuk melengkapi konsep otonomi khalayak. Bagaimana khlayak menafsirkan dan mengkode simbol pesan informasi dan pesan yang diterima. Bagaimana sebuah berita dibaca secara dominan oleh khalayak, dan agar berita dibaca dengan cara pandang tertentu dan bukan cara yang lain.

Dan Inilah Koran Edisi Januari – Febuari 2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian sarjana Strata 1 pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Jurnalistik

Oleh :

ABSHAR MOHAMAD RAMDHAN

Dokumen terkait