• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengaruh Capital Employed Efficiency (CEE) terhadap kinerja keuangan (ROE)

Capital employed efficiency (CEE) menggambarkan seberapa banyak value added yang digunakan dari modal fiisk yang digunakan. Perusahaan akan terlihat lebih baik dalam memanfaatkan CE (Capital Employed) jika 1 unit dari CE mengasilkan return lebih besar. CEE diperoleh apabila modal ynag digunakan lebih sedikit dapat menghasilakn penjualan yang meningkat atau apabila modal yang digunakan lebih besar

diiringi pula dengan penjualan yang semakin meningkat lagi (Muna dan Prastati, 2014).

Berdasarkan koteks tersebut, perusahaan perlu mengembangkan strategi untuk dapat bersaing dipasaran. Pada prinsipnya, sustainable dan kapabilitas suatu perusahaan didasarka pada IC, sehingga seluruh sumber daya yang dimiliki dapat menciptakan value added (nilai tambah) (Thaib, 2013).

Hasil analisis regresi berganda menunjukan variabel dependen

Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital

(VAHU), dan structural capital value added (STVA), mempunyai penagruh secra positif terhadap terurn on asset (ROA) pada 4 bank pemerintah. Hal ini dibuktikan dari adaya pengujian hipotesis secara parsial, dimana nilai terhitung untuk variabel VAICTM lebih besar dadri t-tabel (Thaib, 2013).

2. Pengaruh Human Capital Efficiency (HCE) Terhadap Kinerja Keuangan (ROE).

Komponen VAIC erat hubungannya dengan dengan sumber daya intelektual pada perusahaan, maka dari itu apabila komponen VAIC meningkat, maka akan ikut mempengaruhi permintaan atas saham yang akan diukur melalui salah satu kinerja keuangan yaitu Return On Equity (ROE) (Astari dan Isnurhadi, 2015).

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh (Sudibya dan Restuti, 2015) modal intellectual terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, hasil penemuan ini mengindikasikan bahwa sekain besar efisien perusahaan mengelola suber daya intelltual (structural capital efficiency) yang dimiliki perusahaan akan mmberikan hasil meningkat yang ditunjukan dari peningkatan kinerja keuangan perusahaan (Mahendra dan Sunarsih, 2012)

3. Pengaruh Structural Capital Efficiency (SCE) terhadap kinerja keuangan (ROE)

Return on equity (ROE) merupakan salah satu rasio keungan yang digunakan untuk mengetahui nilai perusahaan, apabila laba dari tota ekuitas pemegang saham yang diukur dengan return on equity (ROE) meningkat, maka nilai perusahaan juga ikurt meningkat. Semakin tinggi kinerja keuangan yang biasanya dilihat dengan rasio keuangan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Melalui rasio-rasio keuangan tersebut dapat dilihat tingkatkeberhasilan manajemen perusahaan mengelola aset dan modal yang dimilikinya untuk memaksimalkan nilai perusahaan (Sudibya dan Restuti, 2014).

Structural capital menunjukan kontibusi dalam penciotaan nilai. SCE merupakan rasio dari SC terhadap VA. Rasio ini mengukur jumalah SC yang dibutuhkan untuk mengasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. Artinya

semakin besar kontribusi HC dalam value creation, maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut (Firmansyah, 2012).

Menurut Sudibya dan Restuti (2014) menguji secara empiris tentang pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan dan menguji tentang penagruh langsung atau penagruh tidak langsung antara modal intelektual capital terhadap nilai perusahaan. Modal intelektual terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin efisiensi perusahaan mengelola sumber daya intelektual (physical capital, human capital, dan structural capital) yang dimiliki perusahaan akan memberikan hasil yang meningkat yang ditunjukan dari peningkatan kinerja keuangan perusahaan (ROE) (Sunarsih dan Mahendra, 2012).

4. Pengaruh Intellectual Capital Disclosure (ICD) Terhadap kinerja keuangan (ROE)

Menurut Intellectual capital sekarang ini dianggap sebagai faktor kesuksesan bagi suatu organisasi dan karenanya akan semakin menjadi perhatian dalam kajian strategi organisasi dan strategi pembangunan. Definisi Intellectual Capital Disclosure (ICD) sendiri telah diperdebatkan dengan seru diantara para ahli dalam berbagai literatur. Laporan keuangan digunakan untuk tujuan umum (General Purpose FinancialReporting) sebagai dasar, sehingga dapat dikatakan bahwa Intellectual Capital Disclosure (ICD) dipandang sebagai suatulaporan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi user (Nugroho, 2012).

Legitimacy theory mendorong perusahaan untuk melakukan

pengungkapan sukarela sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap kontrak sosial yang dimiliki antara perusahaan dengan komunitas disekitarnya. Perusahaan cenderung melakukan pengung-kapan informasi melalui disclosure ketika muncul kebutuhan khusus untuk meningkatkan

legitimasinya. Kebutuhan ini muncul ketika modal fisik yang dimiliki perusahaan, yang biasanya merupakan symbol kesuksesan pada ekonomi tradisional, ternyata kurang kuat dalam memberikan status legitimasi bagi perusahaan (Pangestu dan Wijaya, 2014).

Beberapa penelitian terkait pengaruh tingkat pengungkapan modal intelektual terhadap kinerja perusahaan. Dari penelitian yang dilaukan oleh Aida dan Rahmawati (2015), ditemukan pengungkapan modal intelektual berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Jadi, dengan

mengungkapkan modal atas intelektualnya perusahaan dapat

meningkatkan kinerja perusahaannya .

5. Pengaruh Capital Employed Efficiency (CEE) Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan memiliki keunggulan kompetitif , maka persepsi pasar terhadap nilai perusahaan akan meningkat karena diyakini bahwa perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif mampu bersaing dan bertahan di lingkungan bisnis yang dinamis (Susanti, 2016).

Berdasarkan hasil pengujian Partial Least Square (PLS) bahwa

Hasil pengujian hipotesis ternyata mampu mendukung Resource Based

Theory yang dikemukaan oleh Pulic (1998) dalam Ullum (2016) yang

menaytakan bahwa sumber daya yang dimiliki perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan .

Adanya pengaruh tidak langsung signifikan intellectual capital

dalam nilai perusahaan karena dalam penelitian ini hanta VACA yang signifikan membentuk konstruk intellectual capital (VAICTM). Hal ini

menunjukan bahwa capital employed yang dimilikinya dalam menciptakan value added (Susanti, 2016).

6. Pengaruh Human Capital Efficiency (HCE) Terhadap Nilai Perusahaan

Para stakeholder akan lebih menghargai perusahaan yang

memiliki intellectual capital yang unggul dari pada perusahaan lain, karena intellectual yang unggul akan membantu perusahaan untuk memenuhi kepentingan seluruh stakeholder. Dalam usaha penciptaan nilai

(value creation) diperlukan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya

yang dimilki perusahaan. Potensi tersebut meliputi (huma capital, physical

capital,dan structural capital) . Value Added yang dihasilkan dari proses

value creation akan menciptakan hubungan kompetitif bagi perusahaan

(Yuskar dan Novita, 2014).

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh Astari dan Isnurhadi (2015) penagruh HCE (human capital efficiency) terhadap PVB

(price book value) memperoleh hasil yang sangat signifikan. Diamana

secara langsung penagruh HCE terhadap PVB dengan p-value 0,045 lebeih

kecil dari 0.05. hal ini dimaknai bahwa semakin besar jumlah Human

Capital Efficiency (HCE) memberikan kontribusi terhadap peningkatan

laba total ekuitas pemegang saham yang tercermin melaui ROE.

7. Pengaruh Structural Capital Efficiency (SCE) Terhadap Nilai Perusahaan

Secara teori., kekayaan intelektual yang dikelola secara efisien oleh perusahaan akan meningkatkan apresiasi pasar terhadap nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan price book value (PVB). Akan tetapi

faktanya dalam mengapresiasi niali pasar investor kurang

mmeprtimbangkan adanya pengaruh kekayaan intelektual yang dimiliki perusahaan (Yuskar dan Novita, 2014).

Penelitian ynag dilakukan oleh Astari dan Isnurhadi (2015) mengenai penagruh SCE terhadap nilai perusahaan (PVB) memperoleh hasil yang signifikan dimana Sructural Capital (SC) merupakan kemapuan

organisasi suatu perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas peusahaan dan structur yang mendukung usaha karyawan untuk mengasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan.

8. Pengaruh Intellectual Capital Disclosure (IC) Terhadap Nilai Peusahaan

Nilai perusahaan adalah nilai jual suatu perusahaan dalam pasar modal. Nilai perusahaan merupakan bentuk memaksimalkan tujuan perusahaan melalui peningkatan kemakmuran para pemegang saham (Dewi dan Fidhayatin, 2012).. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan earning per share (EPS) yang merupakan jumlah dari

pendapatan per lembar saham perusahaan, dimana EPS dapat menunjukkan nilai suatu perusahaan dari seberapa besar pendapatan atas saham yang didapat perusahaan dari saham yang telah diinvestasikan (Sirojodin dan Nazaruddin, 2014).

Jacub (2012) mengatakan bahwa pengungkapan intellectual capital

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengungkapan capital dapat memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan, semakin banyak pengungkapan intellectual capital yang dilaporkan perusahaan, akan mempengaruhi perpsepsi pasar terhadap kinerja perusahaan tersebut yang pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut.

9. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan

Semakin tinggi kinerja keuangan yag biasanya dilihat dengan rasio keuangan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Melalui rasio-rasio keuangan tersebut dapat dilhat tinggakt keberhasilan manajemen perusahaan mengelola aset dan modal yang dimilikinya untuk

memaksilmalkan nilai perusahaan. Penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu utuk mengasilkan laba (Sudibya dan Restuti, 2014).

Menurut hasil penelitian Martikarini (2012) yang meneliti tentang pengaruh profitabilitas yang diukur dengan ROE terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan price to book value (PVB). Penelitian ini menunjukan hasil bahwa return on equity (ROE) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan PVB. Hal ini disebabkan keuntungan ynag tinggi juga akan memberikan suatu prospek perusahaan yang baik sehingga dapat merespon investor untuk meningkatkan permintaan saham.

10.Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Yang Memediasi Capital Employed Efficiency (CEE) Terhadap Nilai Perusahaan

Dalam usaha penciptaan nilai (value creation) diperlukan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan. Potensi tersebut melipiputi karyawan (human capital), aset fisik (physical capital) dan structural capital. Value added yang dihasilkan dari proses velue creation akan menciptakan keunggulan komperirif bagi perushaan (Susanti, 2016).

Penelitian yang dilakukan oleh Hadiwijaya (2013) dalam Yuskar dan Novita (2014) membeuktikan bahwa kinerja keuangan berpangruh secara positif dan signifikan dalam memediasi hubungan atara intellectual capital terhadap nilai perusahaan, dimana kinerja keuangan yang

digunakan dalam penelitian tersebut adalah return on e asset (ROA). Pasar akan memberikan penilaian yang lebih tinggi kepada perusahan yang memiliki keinerja keuangan yang meningkat, kiner kauangan yang meningkat akan direspon positif olh pasar sehingga meningkatkan nilai perusahaan.

11.Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Yang Memediasi Human Capital Efficiency (HCE) Terhadap Nilai Peusahaan

Berdasarkan Resource Based Theory, perusahaan dengan sumber daya manusia yang berkualitas akan ikut mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan. Maka dari itu pengelolaan sumber daya secara benar akan memabntu perusahaan akan meningkatka laba perusahaan. Produktifitas karyawan dan profit perusahaan yang semakin meningkat menunjukan bahwa karyawan semakin baik dalam mengelola aset perusahaan (Sunarsih dan Mahendra, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Fransiskus Randa dan S, Ariyanto Solon (2012) penagruh modal intelektual terhadap nilai perusahana menemukan bahwa intellectual capital berpengaruh positif dan signifikan terdapa nilai perusahaan melalui kinerja keuangan.

12.Pengaruh Kinerja Keuangan dan Yang Memediasi Structural Capital Efficiency (SCE) Terhadap Nilai Perusahaan

Teori stakeholder menyantakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yaag hanya beroperasi untuk kepntingannya sendiri namu harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya.oleh karena itu pengelolaan

sumber daya yang maksimal dapat meningkatkan nilai perusahaan yang kemudian akan meningkatkan laba perusahaan sekaligus menghasilkan keuntungan bagi para pemegnag sahamnnya. Para pemegang saham kaan lebih menghargai perussahaan yang mampu menciptakan nilai yang baik, maka perusahaan akan lebih mampu untuk memenuhi kebutuhan

stakeholder (Ullum, 2016).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh yunita (2012) menunjukan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja dan nilai pasar perusahaan. Sedangkan penelitian Nikmah dan Apriyanti (2016) memberi hasil bahwa IntellectualCapital berpengaruh positif pada kinerja keuangan yang diukur dengan Return on assets (ROA). Dimana tingkat profitabilitas perusahaan akan meningkat seiring dengan meningkatnya efektifitas dan efisiensi karyawan dalam mengelola sumber daya perusahaan. I

Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

yang diukur dengan Assets Turnover (ATO). Hasil pengujian

membuktikan bahwa pengelolaan intellectual capital mendorong

produktifitas karyawan dalam menghasilkan produk yang memilki keunggulan dari produk pesaing lainnya. Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Market to Book Value (MBV). Optimalisasi pemanfaatan aset fisik berupa modal menciptakan value added yang menyebabkan naiknya apresiasi pasar terhadap nilai yang ditawarkan perusahaan. Intellectual Capital

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Market Capitalization (MC).

13.Pengaruh Kinerja Keuangan dan Yang Memedaisi Intellectual Capital Disclosure (IC) terhadap Nilai Perusahaan

Intellectual capital disclosure Indonesia (ICD-In) dikembangkan oleh Ulum (2015). ICD-In adalah jumlah pengungkapan informasi tentang

intellectual capital yang disajikan dalam laporan tahunan perusahaan.

Intellectual capital disclosure diperlukan untuk mengurangi asimetri informasi sehingga membantu investor untuk memutuskan tujuan investasinya. Pengungkapan meliputi ketersediaan informasi keungan dan non keuangan berkaitan dengan interaksi organisasi dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya, yang dapat dibuat dalam laporan tahunan perusahaan (Faradina dan Gayatri, 2016).

H1 (+) H2 (+) H3 (+) H4 (+) H5 (+) H6 (+) H7 (+) H8 (+) H9 (+) H10 (+) H11 (+) H12 (+) H13 (+) Gambar 2.1

Model Kerangka Pemikiran

CEE X1 HCE X2 SCE X3 ICD X4 KINERJA KEUANGAN NILAI PERUSAHAAN

Dokumen terkait