• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Kerangka Pemikiran

Tingkat ketidakmerataan pendapatan penduduk di seluruh Propinsi di Indonesia menurut Bank Dunia tergolong rendah. Melihat tingkat kesejahteraan penduduk di suatu daerah dapat melalui pola konsumsi penduduk daerah bersangkutan. Kondisi ketidakmerataan pendapatan tersebut menimbulkan pembagian golongan yaitu golongan ekonomi kuat, ekonomi sedang, dan ekonomi rendah. Di Indonesia total penduduk yang tergolong ekonomi rendah lebih banyak, untuk penduduk yang tergolong ekonomi rendah terdapat predikat miskin atau menderita kemiskinan.

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di Negara-negara berkembang. Kemiskinan senantiasa menarik perhatian berbagai kalangan, baik para akademisi maupun para praktisi. Berbagai teori, konsep dan pendekatan pun terus menerus dikembangkan untuk menyibak tirai dan misteri kemiskinan ini. Di Indonesia masalah kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa relevan untuk dikaji terus-menerus. Ini bukan saja karena masalah kemiskinan telah ada sejak lama dan masih hadir di tengah-tengah kita saat ini, melainkan pula karena kini

gejalanya semakin meningkat sejalan dengan krisis multidimensional yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Penggulangan kemiskinan membutuhkan penanganan yang menyeluruh dalam skala perwilayahan yang memadai yang memungkinkan terjadinya keterpaduan antara pendekatan sektoral, perwilayahan, dan partisipatif yang dalam hal ini dipilih kecamatan sebagai lokus program yang mampu mempertemukan perencanaan dari atas dan dari bawah. Dalam hal ini pemerintah membuat suatu program yang disebut program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Program Pemberdayaan Keluarga Miskin Perkotaan (PNPM-P2KP), pendekatan yang dilakukan dalam program ini adalah melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan penguatan peran pemerintah daerah dalam mengapresiasi dan mendukung kemandirian masyarakat.

Tujuan umum PNPM adalah “meningkatnya kesejahteraaan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri”. Dengan demikian secara khusus tujuan PNPM-P2KP adalah “Masyarakat di kelurahan peserta program menikmati perbaikan sosial-ekonomi dan tatapemerintahan lokal”.

Di kelurahan Sidikalang PNPM-P2KP telah ada sejak tahun 2006, dan upaya-upaya rasional dalam mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan program adalah pembangunan berbasis masyarakat dengan :

1) Menggunakan kecamatan sebagai lokus program

3) Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses pembangunan partisipatif.

4) Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik sosial dan geografis. Melalui proses pemberdayaan yang terdiri atas pembelajaran, kemandirian, dan keberlanjutan.

Untuk melihat apakah program tersebut berpengaruh atau tidak di kelurahan Sidikalang maka terdapat beberapa indikator yaitu :

a. Indikator standar dan sasaran kebijakan, yaitu :

i. Indikator ini ini melihat kesesuaian data penerima dan jumlah besaran bantuan yang diterima oleh peserta Program PNPM-P2KP.

ii. Indikator ini melihat manfaat yang diperoleh peserta Program PNPM-P2KP.

iii. Indikator ini melihat seberapa banyak masyarakat memanfaatkan program PNPM-P2KP.

iv. Indikator ini melihat berapa lama masyarakat ikut dalam program PNPM-P2KP.

b. Indikator Sumber Daya Manusia,

i. Indikator ini melihat kemampuan para pengelola dan pelaksana Program PNPM-P2KP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

ii. Indikator ini melihat banyaknya sumber daya manusia dan sumber daya materiil yang dimanfaatkan dalam program PNPM-P2KP.

iii. Indikator ini melihat apakah seluruh masyarakat peserta program berpartisipasi penuh dalam pelaksanaan program PNPM-P2KP.

c. Indikator Efisiensi,

i. Indikator ini mengukur penggunaan atau pemanfaatan sumber daya secara tepat guna atau tidak memboroskan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan.

ii. Indikator ini mengukur apakah pendanaan memadai, dan tersedia sejalan dengan nilai.

d. Indikator komunikasi antar organisasi dan penguatan aktifitas, meliputi :

i. Koordinasi internal (pelaksana/pengelola Program PNPM-P2KP pusat maupun daerah).

ii. Sosialisasi eksternal (RTSM penerima Program PNPM-P2KP).

e. Indikator komitmen penerima Program PNPM-P2KP dalam melaksanakan syarat dan kewajiban mereka yang ditentukan dalam program tersebut.

Namun harus dipahami juga bahwa indikator tersebut tidak akan berguna apabila tidak dihubungkan dengan sosial ekonomi, yang termasuk ke dalam faktor-faktor sosial ekonomi adalah :

a) Penghasilan atau pendapatan, pendapatan rumah tangga adalah semua jumlah hasil perolehan yang didapat anggota keluarga dalam bentuk uang sebagai hasil pekerjaannya.

b) Perumahan, yaitu keadaan atau kondisi perumahan KSM dengan indikator sebagai berikut :

a. Adanya ventilasi untuk keluar masuknya udara dan cahaya b. Jenis/bahan lantai

c. Persediaan air d. Sarana penerangan

c) Kesehatan adalah kondisi fisik masyarakat,yang diukur melalui: a. Kemampuan berobat ke rumah sakit

b. Kemampuan membeli obat

d) Pendidikan anak yaitu keadaan pendidikan anak responden saat ini di bangku sekolah.

e) Kondisi Pangan, yaitu frekuensi makan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh responden setiap harinya.

f) Sandang, yaitu kondisi pakaian yang dipakai dalam kehidupan sehari-sehari.

Bagan 2.1

Bagan alur pemikiran VARIABEL X VARIABEL Y (Variabel bebas) (VariabelTerikat)

a. Indikator standar dan sasaran kebijakan :

i. Indikator ini ini melihat kesesuaian data penerima dan jumlah besaran bantuan yang diterima oleh peserta Program PNPM-P2KP.

ii. Indikator ini melihat manfaat yang diperoleh peserta Program PNPM-P2KP. iii. Indikator ini melihat seberapa banyak masyarakat memanfaatkan program

PNPM-P2KP.

iv. Indikator ini melihat berapa lama masyarakat ikut dalam program PNPM-P2KP. b. Indikator Sumber Daya Manusia :

i. Indikator ini melihat kemampuan para pengelola dan pelaksana Program PNPM-P2KP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

ii. Indikator ini melihat banyaknya sumber daya manusia dan sumber daya materiil yang dimanfaatkan dalam program PNPM-P2KP.

iii. Indikator ini melihat apakah seluruh masyarakat peserta program berpartisipasi penuh dalam pelaksanaan program PNPM-P2KP.

c. Indikator Efisiensi :

i. Indikator ini melihat penggunaan atau pemanfaatan sumber daya secara tepat guna atau tidak memboroskan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan.

ii. Indikator ini melihat apakah pendanaan memadai, dan tersedia sejalan dengan nilai. d. Indikator komunikasi antar organisasi dan penguatan aktifitas :

i. Koordinasi internal (pelaksana/pengelola Program PNPM-P2KP pusat maupun daerah).

ii. Sosialisasi eksternal (RTSM penerima Program PNPM-P2KP).

e. Indikator komitmen penerima Program PNPM-P2KP dalam melaksanakan syarat dan kewajiban mereka yang ditentukan dalam program tersebut.

a) Penghasilan atau pendapatan, pendapatan rumah tangga adalah semua jumlah hasil perolehan yang didapat anggota keluarga dalam bentuk uang sebagai hasil pekerjaannya.

b) Perumahan, yaitu keadaan atau kondisi perumahan KSM dengan indikator sebagai berikut :

a. Adanya ventilasi untuk keluar masuknya udara dan cahaya b.Jenis/bahan lantai

c. Persediaan air d.Sarana penerangan

c) Kesehatan adalah kondisi fisik masyarakat,yang diukur melalui: a. Kemampuan berobat ke rumah sakit

b.Kemampuan membeli obat

d) Pendidikan anak yaitu keadaan pendidikan anak responden saat ini di bangku sekolah.

e) Kondisi Pangan, yaitu frekuensi makan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh responden setiap harinya.

f) Sandang, yaitu kondisi pakaian yang dipakai dalam kehidupan sehari-sehari.

Dokumen terkait