• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

J. Kerangka Pemikiran

Audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Audit internal dapat dijadikan sebagai suatu pengawasan yang

berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk membantu pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengn memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang di audit. Dengan dilaksanakan audit internal akan mendapatkan kedisiplinan dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Kedisiplinan dalam pelaksanaan kegiatan usaha yang dilaksanakan akan mempengaruhi kinerja keuangan tersebut.

Menurut hardanto (2006), audit intenal audit menjadi acuan ketepatan waktu seluruh pelaporan keuangan dan menentukan kinerja keuangan pada perusahaan. Sedangkan menurut Umar (2002), menyatakan adanya pengaruh audit internal dengan kinerja keuangan yaitu sebagai berikut:

”untuk membuat informasi keuangan data yang dibutuhkan antara lain dari hal-hal yang berhubungan dengan kinerja keuangan dalam perusahaan dari data internal perusahaan yang diperoleh dari hasil proses audit internal dan dari hasil intelijen keuangan”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dipengaruhi oleh audit internal dalam melakukan pemeriksaan untuk mengetahui tingkat kewajaran keuangan perusahaan tersebut. Selain itu, audit internal dapat memberikan saran-saran yang dibutuhkan di perusahaan untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam menghasilkan informasi keuangan yang berguna untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut penelitian yang dilakukan Hanifah (2009) menyatakan audit internal secara silmultan dan parsial berpengaruh signifikan dengan arahan positif terhadap kinerja keuangan. Keberpengaruhan ini mengandung makna jika audit

internal efektif bersama-sama saling bersinergi maka dapat meningkatkan kinerja keuangan. Sejalan dengan penelitian Hanifah (2009), menurut penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa audit internal berpengaruh sugnifikan terhadap kinerja keuangan dan pengaruhny bersifat positif. Maka dapat dikatakan bahwa semakin baik audit internal maka kinerja keuangan juag akan meingkat.

Dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan diatas, penuli beranggapan bahwa adanya pengaruh antara audit internal terhadap kinerja keuangan. Adapun anggapan ini dituangkan dalam bagan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

H. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, dapat dirumuskan hipotesis yaitu dugaan atau jawaban sementara atas permasalahan yang telah dirumuskan yang akan diuji kebenarannya secara empiris. Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan di awal, maka hipotesis penelitian ini adalah Audit internal berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

PT. BUMI KARSA

AUDIT INTERNAL

KINERJA KEUANGAN

30 A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dilokasi pada PT.Bumi Karsa Makassar Wisma Kalla 11th Floor Jl. Sam Ratulangi No. 08. Adapun waktu peneliti adalah 2 bulan ( dua bulan ) dimulai dari Maret - April 2015.

B. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian kepustakaan dan penelitian ke lapangan. Penelitian kepustakaan ditempuh dengan cara membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan internal auditor. Penelitian ke lapangan dilakukan dengan cara meninjau peranan dan fungsi auditor internal dalam perusahaan, yaitu PT. Bumi Karsa Makassar.

C. Populasi dan Sampel

Berikut adalah penjelasan mengenai populasi dan sampel yang akan digunakan oleh peneliti.

a. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari kelompok individu, kejadian-kejadian yang menarik perhatian peneliti untuk diteliti atau diselidiki.

Populasi dari penelitian ini adalah auditor internal pada PT.Bumi Karsa Makassar.

b. Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Tujuan penemuan sampel adalah untuk memperoleh

keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian saja dari populasi. Karena jumlah populasi kurang dari 50 responden.

Maka metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode sensus,yaitu penyebaran kuesioner dilakukan pada semua populasi.

D. Jenis data

Jenis data yang penulis kumpulkan berupa data primer dan data sekunder.

Data primer diambil langsung dari objek penelitian (PT. Bumi Karsa) antara lain:

1. Sejarah singkat perusahaan

2. Struktur atau bagan organisasi perusahaan 3. Data yang berhubungan dengan audit intern

Sedangkan data sekunder diperoleh penulis dari kuesioner, buku-buku, dan literatur-literatur yang berhubungan dengan audit intern.

E. Teknik Pengumpulan Data Data dilakukan dengan:

1. Observasi, yaitu melakukan serangkaian pengamatan langsung terhadap auditor internal pada PT. Bumi Karsa.

2. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban dan informasi yang diperlukan oleh peneliti.

3. Kepustakaan, yaitu mengumpulkan sejumlah informasi mengenai teori-teori audit intern dan teori-teori lain yang mendukung.

F. Metode Analisis Data 1. Skala Pengukuran

Skala yang digunakan untuk mengukur nilai kuesioner menggunakan Skala Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang sesuatu hal (Riduwan, 2006: 88).

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijjabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban memiliki nilai yang berbeda sesuai dengan bobotnya, yaitu:

5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S)

3 = Netral(N)

2 = Tidak Setuju (TS)

1 = Sangat Tidak Setuju (ST) 2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Perhitungan Validitas dilakukan dengan mengkorelasikan nilai-nilai kuesioner tiap-tiap pertanyaan dengan total skor, dan hasilnya dibandingkan dengan nilai r kritis (r tabel) (Ghozali, 2001:122).

Kriteria pengujian validitas:

r hitung > r tabel = valid r hitung < r tabel = tidak valid b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001:132). Reliabilitas pertanyaan dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha> dari 0.60.

3. Uji Korelasi

Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi product moment, yang dilambangkan dengan (r). Uji Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti tabel berikut yang dikemukakan oleh Riduwan (2006:228):

Tabel 3.1

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien (r) Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Riduwan, Dasar-dasar Statistika, 2006: 228.

Penafsiran hasil korelasi (r) dapat dilakukan dengan cara melihat tanda panah pada nilai (r), yaitu (Riduwan, 2006: 228):

1. r = -1 menunjukkan adanya hubungan yang negatif, atau hubungan yang berlawanan. Artinya jika X naik maka Y turun atau sebaliknya.

2. r = 0 menunjukkan tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

3. r = 1 menunjukkan hubungan yang kuat dan searah. Artinya jika X mengalami kenaikan maka akan diikuti dengan kenaikan pada variabel Y.

Begitu juga sebaliknya jika X menurun maka akan diikuti dengan penurunan pada Y.

Selanjutnya, setelah diperoleh nilai r maka dicari nilai Koefesien Determinasi (r2) dengan mengkuadratkan hasil r kemudian dikalikan dengan seratus persen (r2x100%). Koefesien Determinasi digunakan untuk mengetahui persentase hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.

4. Uji Regresi Linear Sederhana

Menurut Sugiyono (2012: 270) regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis regresi dalam hal ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh peran dan fungsi Audit Internal terhadap Kinerja Keuangan pada PT. Bumi Karsa.

Menurut (Sugiyono, 2012 : 270) Rumus Regresi Linear Sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + bX

Keterangan : X = Audit Internal Y = Kinerja Keuangan a = Nilai konstan b = Koefisien Regresi

36 A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT.Bumi Karsa didirikan di Ujung Pandang pada tanggal 14 februari 1969.

Hingga saat ini karya pengabdian PT.Bumi Karsa turut membantu menunjang pembangunan nasional yang tersebar di berbagai pelosok tanah air, khususnya di kawasan Indonesia timur.

Keberhasilan PT. Bumi Karsa dalam berbagai macam proyek konstruksi nasional seperti jalan, jembatan, bendungan, irigasi, bandar udara, gedung-gedung perkantoran, dan fasilitas umum lainnya telah menumbuhkan kepercayaan pemerintah masyarakat umum.

Suatu kebanggan bagi PT. Bumi Karsa dapat memberikan kepuasan bagi pelanggannya melalui inovasi yang terus menerus, peningkatan kualitas dan pelayanan dengan tepat waktu.

Kami yakin PT. Bumi Karsa dengan pengalaman serta penggunaan sumber daya yang efektif dan efesien, memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggannya.

Sebagai bagian dari komunitas perusahaan konstruksi tentunya PT.Bumi Karsa tidak terlepas dari pengaruh perubahan dan tuntutan globalisasi. Kamipun berkomitmen untuk mampu memenuhi tuntutan dan permintaan pasar serta beradaptasi terhadap perubahan-perubahan tersebut.

Untuk itu kami senantiasa mempersiapkan sumber daya yang handal agar mampu mengikuti tuntutan global dengan menekankan pada kualitas SDM yang

profesional, yang didukung dengan teknologi terkini. Kami yakin dengan sikap hidup serta etos kerja yang kami miliki, mampu menghantarkan PT.Bumi Karsa sebagai perusahaan yang berdaya saing tinggi dan inovatif.

Tabel 4.1 Profil perusahaan

Nama Badan Usaha : BUMI KARSA, PT

Alamat Badan Usaha :

Wisma Kalla 11th Floor Jl. Sam Ratulangi No. 08

Kabupaten : Kota Makassar

Kode Pos : 90132

Telepon : 0411-851898

Fax : 0411-851617

Email : bk@bumikarsa.co.id

Website : www.bumikarsa.co.id

NPWP : 01.134.214.4-812.000

Bentuk Badan Usaha : Badan Usaha Nasional Jenis Badan Usaha : Pelaksana

Kekayaan Bersih Badan Usaha (Rp)

: 78.641.072.947

Sumber : Data Dari PT.Bumi Karsa Makassar

B. Visi Dan Misi Perusahaan 1. Visi

Menjadi perusahaan infrastruktur berskala internasional yang berdaya saing dan inovatif.

2. Misi

Membumi dan berkarya bersama dengan mitra dan pelanggan.

3. Kebijakan Quality Healty Safety and Enviromental (QHSE)

Manajemen PT.Bumi Karsa bertekat akan mencapai kepuasan pelanggan dengan menerapkan sistem manajemen QHSE (Quality Healty Safety and Enviromental) dan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan teknologi serta menunjang program pengembangan penerapan manajemen QHSE guna meningkatkan kemampuan perusahaan.

C. Manajemen Mutu

PT.Bumi Karsa berkomitmen untuk memberikan produk terbaik kepada pelanggan dan mitra kerja, dengan mengedepankan kualitas dan efektivitas waktu serta efesiensi biaya yang didukung oleh penerapan teknologi terkini.

Kami juga percaya sumber daya manusia yang handal merupakan salah satu faktor utama dalam menjamin suatu kualitas. Proses seleksi karyawan yang berbasis kompensasi, pembinaan dan pelatihan karyawan merupakan faktor penunjang SDM yang handal.

Kami pun menerapkan manajemen peduli lingkungan, dengan mengaplikasikan berbagai program dan teknologi ramah lingkungan sebagai upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan sekitarnya.

D. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 4.2

Bagan Struktur Organisasi PT.Bumi Karsa Makassar

z

Sumber : PT.Bumi Karsa Makassar

DIREKTUR

E. Tugas dan Fungsi 1. Direktur utama

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.

e. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.

f. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

g. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif

h. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO)

i. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan

j. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar

k. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas

l. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.

m. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum, sebagai referensi dalam … (apapun standar dokumen kebijakan direktur yang mungkin Anda gunakan).

2. Sekretaris perusahaan

a. Menyalin atau mengisi transkrip dari stenografi atau warkat-warkat dari mesin dikte.

b. Membuat catatan pertemuan, menyusun dan memelihara arsip khusus.

c. Menyelesaikan urusan apapun dari masalah pribadi pimpinan yang diminati, dan lain-lain.

3. Satuan Pengawas

a. Menetapkan kebijakan pengawasan internal bidang non-akademik;

b. Melaksanakan pengawasan internal terhadap pengelolaan pendidikan bidang non akademik;

c. Mengambil kesimpulan atas hasil pengawasan internal;

d. Melaporkan hasil pengawasan internal kepada Rektor dan ;

e. Mengajukan saran dan/atau pertimbangan mengenai perbaikan pengelolaan kegiatan non akademik kepada Rektor atas dasar hasil pengawasan internal.

Di samping melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, SPI juga melaksanakan tugas-tugas lainya, yaitu sebagai berikut:

a. SPI mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan internal keseluruh unit utama dan unit lainnya dilingkungan UNY, terutama dalam bidang non akademik.

b. SPI juga melaksanakan tugas insidental untuk melaksanakan pemeriksaan atau audit pada unit-unit bisnis yang dikelola oleh Badan Pengelolaan dan Pengembangan Usaha (BPPU) Universitas yang ditetapkan dalam RKPT universitas, serta tugas insidental lainnya yang penugasannya berdasarkan SK Rektor/Pimpinan Universitas.

c. Pengawasan internal meliputi : evaluasi dan monitoring, pemeriksaan atau audit, dan reviu atas penyelenggaraan universitas, serta jenis audit lainnya sesuai dengan hasil temuan dan kebutuhan.

d. Tanggung jawab SPI termasuk menjaga integritas dan obyektivitas serta bertindak secara profesional seperti dipersyaratkan dalam standar profesi audit internal, serta menjamin tidak terdapat benturan kepentingan auditor anggota SPI dengan auditan dan kegiatan yang diaudit.

4. Direktur Operasi

a. Membantu kelancaran tugas Direktur Utama, khususnya yang terkait dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan serta menjalankan bagian tugasnya secara baik, sebagaimana job description yang melekat

pada kedudukannya dalam memangku jabatan sebagai Direktur Administrasi, Keuangan & Pemasaran.

b. Memimpin, merencanakan dan mengkoordinasikan tugas-tugas para Manager agar tercapai pelaksanaan operasional perusahaan secara teratur, terarah, terkendali dan terpadu.

c. Memimpin dan mengelola usaha perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan. Dan menguasai, memikirkan dan mengurus kekayaan perusahaan agar dapat tetap berdayaguna dan berhasilguna.

d. Menyampaikan taporan pertanggungjawaban secara periodik yang dituangkan dalam laporan keuangan lengkap kepada Direktur Utama sebagai bahan pertanggungjawaban di hadapan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

5. Direktur keuangan dan Administrasi

a. Menyusun rencana, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Biro Administrasi Umum dan Keuangan.

b. merumuskan kebijaksanaan teknis di bidang ketatausahaan, kerumahtanggaan, hukum, tata laksana, kepegawaian keuangan dan perlengkapan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

6. Manajer keuangan dan akuntansi

a. Menetapkan struktur keuangan entitas. Yaitu menetapkan kebutuhan entitas akan dana untuk sekarang (modal kerja jangka pendek) dan masa depan

(keperluan investasi jangka panjang) dan menetapkan sumber dana yang dapat menutup kebutuhan-kebutuhan itu secara sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana jangka pendek dibiayai oleh sumber jangka pendek, dan kebutuhan dana jangka panjang dibiayai dari sumber jangka panjang.

b. Mengalokasikan dana sedemikian rupa agar dapat memperoleh tingkat efisiensi atau profitabilitas.

c. Mengendalikan keuangan perusahaan dengan mengadakan sistem dan prosedur yang dapat mencegah penyimpangan dan mengambil langkah perbaikan jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan usaha dan memengaruhi struktur keuangan dan alokasi dana.

7. Manajer IT

a. Mendukung Operasi Bisnis .

b. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.

c. Mendukung Keunggulan Strategis.

8. Manajer SDM dan Umum

a. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection b. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation c. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and

protection.

45 A. Hasil Penelitian

1. Kuesioner

Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja sebagai auditor internal pada PT. Bumi Karsa Makassar. Total kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 25 kuesioner di PT. Bumi Karsa Makassar dengan karakteristik yang telah disebutkan di Bab 4. Dari total kuesioner yang dibagikan , dikembalikan keseluruhannya.

2. Jenis Kelamin Responden

Dalam bagian ini responden dibagi berdasarkan jenis kelamin yakni kelompok perempuan dan laki-laki. Pembagiannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.1

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Data Primer, 2014

Jenis Kelamin Frekuensi Responden Orang Persentase %

Perempuan 15 60

Laki-laki 10 40

Total 25 100

Berdasarkan hasil tabel diatas maka, dapat dilihat bahwa terdapat 15 orang responden yang berjenis kelamin perempuan dan 10 orang berjenis kelamin laki-laki sehingga presentasenya sejumlah 60% untuk jenis kelamin perempuan dan laki-laki sejumlah 40%.

3. Usia Responden

Pada bagian ini responden dibagi berdasarkan usia responden yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok yakni, kelompok umur dibawah 25 tahun , kelompok umur 25-30 tahun, kelompok umur 31-39 tahun, kelompok umur 40-50 tahun dan kelompok umur diatas 50 tahun. Pembagiannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.2

Karakteristik Responden berdasarkan Umur Responden

Umur Responden Frekuensi Responden

Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa tidak terdapat auditor internal yang bekerja pada PT. Bumi Karsa Makassar yang berumur dibawah 25 tahun, terdapat 9 orang auditor internal yang berumur 25-30 tahun, terdapat 8 orang yang berumur 31-40 tahun, terdapat 6 orang yang berumur 41-50 tahun dan terdapat 2 auditor internal yang berumur diatas 51 tahun. Sehingga, presentase

masing-masing kelompok umur responden pada kelompok umur 25-30 tahun terdapat 36%, kelompok umur 31-40 tahun terdapat 32% , kelompok umur 41-50 tahun terdapat 24% dan kelompok umur di atas 51 tahun terdapat 8%.

Jadi, bisa dikatakan bahwa kebanyakan auditor internal yang bekerja pada internal perusahaan pada PT. Bumi Karsa Makassar berumur antara 25-30 tahun dengan presentase tertinggi dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Hal ini bisa disimpulkan bahwa umur auditor internal yang bekerja di internal perusahaan pada PT. Bumi Karsa Makassar masih pada usia yang produktif bekerja.

4. Pendidikan Terakhir Responden

Tingkat pendidikan responden berpengaruh terhadap bagaimana pengetahuan responden dalam menyelesaikan persoalan audit yang ada didalam perusahaan. Pembagian responden berdasarkan pendidikan dibagi berdasarkan kelompok SMU, D3, S1, S2 dan S3. Berikut ini tabel yang menjelaskan pembagian responden berdasarkan pendidikannya:

Tabel 5.3

Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Responden

Sumber: Data Primer, 2014

Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa terdapat 2 orang audit internal yang berpendidikan S2, terdapat 14 orang yang berpendidikan S1 dan terdapat 9 orang yang berpendidikan D3.berdasarkan hasil diatas diperoleh presentasi sebanyak 8%

untuk yang berpendidikan S2, 56% untuk yang berpendidikan S1 dan terdapat 36% yang berpendidikan D3.

Sehingga diperoleh hasil yang sangat jelas bahwa kebanyakan orang yang berprofesi sebagai auditor internal di internal perusahaan yang berada di PT. Bumi Karsa Makassar memiliki latar belakang pendidikan S1. Dilihat dari tabel diatas yang menjelaskan bahwa presentase yang berpendidikan S1 sebanyak 56% yang berarti sangat mendominasi dibandingkan kelompok pendidikan lainnya.

5. Lama Responden Bekerja

Semakin lama responden bekerja dalam suatu perusahaan maka, semakin handal dan berpengalaman responden tersebut dalam melakukan tugasnya sebagai auditor internal. Pada bagian ini, responden akan dikelompokkan berdasarkan lamanya mereka bekerja pada suatu perusahaan. Kelompok tersebut dibagi menjadi kelompok 1-5 tahun, kelompok 6-10 tahun, kelompok 11-15 tahun dan kelompok 16-20 tahun. Berikut pembagiannya berdasarkan tabel:

Tabel 5.4

Karakteristik Responden berdasarkan Lama Responden Bekerja

Lama Bekerja Frekuensi Responden

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa pada kelompok 1-5 tahun terdapat 15 responden, 6-10 tahun terdapat 6 responden dan 11-15 tahun terdapat 4 responden. Sehingga presentase yang didapatkan adalah sebanyak 60%

untuk yang bekerja sebanyak 1-5 tahun, 24% yang bekerja sebanyak 6-10 tahun dan 16% yang bekerja sebanyak 11-15 tahun. Jadi, dapat disimpulkan bahwa auditor internal yang bekerja pada PT. Bumi Karsa Makassar kebanyakan baru saja bekerja sebanya 1-5 tahun karena kelompok karakteristik tersebut lebih besar dibandingkan kelompok tahun lainnya.

B. Uji Kualitas Data 1. Pengujian Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur panjang. Meteran menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat (Sugiyono, 2009).

Penelitian ini menggunakan Corrected Item-Total Correlation yaitu dengan menghitung korelasi antara butir instrumen dengan skor total. Analisis ini dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total.

Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkapkan.

Uji validitas ini menggunakan alat analisis berupa Statistical Product and Service Solution 20 (SPSS 20). Untuk hasil lengkap dalam uji validitas terhadap

instrument penelitian pengaruh peran dan fungsi Audit Internal terhadap Kinerja Keuangan, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Peran dan Fungsi Audit Internal Variabel Item Pernyataan Corrected Item

Rstandar

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil tabel diatas maka dapat dilihat maka pada variabel Peran dan Fungsi Audit Internal menunjukkan bahwa semua item pernyataan sudah valid karena nilai Corrected Item Total Correlationnya diatas nilai Rstandar yakni, 0,413.

Table 5.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Keuangan Variabel Item Pernyataan Corrected Item

Rstandar

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2014

Sedangkan, dapat dilihat pada tabel 4.6 yang menjelaskan hasil pengujian

Sedangkan, dapat dilihat pada tabel 4.6 yang menjelaskan hasil pengujian

Dokumen terkait