• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1 Skematik Kerangka Pemikiran

Penjelasan :

Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, sebagai negara hukum Indonesia menerima hukum sebagai ideologi untuk menciptakan ketertiban, keamanan, keadilan serta kesejahteraan bagi warga negaranya. Konsekuensi dari dianutnya hukum sebagai ideologi oleh suatu negara adalah bahwa hukum mengikat setiap tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia, maka hukum juga wajib memberikan timbal balik terhadap negara yang menerimanya sebagai ideologi, dengan cara memperhatikan kebutuhan dan

kepentingan-kepentingan anggota-anggota masyarakat serta memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

Negara Hukum

Perkara Sumpah Palsu

Proses Pengadilan

Upaya Hukum

Pengajuan Kasasi Alasan Kasasi

commit to user

Bukti konkrit dari hukum yang mengikat dan mengatur setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap warga Negara Indonesia adalah setiap warga negara yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan harus mendapatkan proses peradilan untuk memepertanggung jawabkan perbuatan yang dilakukannya tersebut. Tujuan umum dari proses peradilan pidana tidaklah semata-mata menjatuhkan hukuman. Keseluruhan proses pemeriksaan ditujukan pada pengungkapan kebenaran materiil. Penting dalam keseluruhan proses persidangan adalah mengungkap apa yang sesungguhnya telah terjadi dan mengapa itu terjadi.

Proses peradilan pidana dalam pengungkapan kebenaran dilakukan dengan pembuktian yaitu mengajukan alat-alat bukti berupa keterangan saksi (keterangan korban), keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa. Ditinjau dari perspektif sistem peradilan pidana, perihal pembuktian merupakan hal yang sangat determinan bagi setiap pihak yang terlibat secara langsung dalam proses pemeriksaan perkara pidana, khususnya dalam hal menilai terbukti atau tidak terbuktinya kesalahan yang dilakukan seseorang.

Dalam perkara sumpah palsu ini setiap pihak yang tidak merasa puas oleh akan adanya putusan yang telah dijatuhakan hakim, maka para pihak dapat mengajukan upaya hukum untuk mendapatkan keadilan seperti yang mereka harapakan atau mereka inginkan. Upaya hukum selanjutnya yang harus ditempuh yakni upaya hukum banding. Tujuan dari diadakannya banding yaitu, pertama untuk menguji keputusan pengadilan tingkat pertama tentang ketepatannya, dan kedua untuk pemeriksaan baru untuk keseluruahan perkara itu. Oleh karena itu banding juga dapat disebut dengan revisi.

Berdasarkan putusan banding yang dilakukan oleh pengadilan tinggi apabila terdakwa dengan kuasa hukumnya dan atau penuntut umum merasa belum puas maka selanjutnya dilakukan upaya hukum kasasi. Tujuan dari dilakukannya upaya hukum ini adalah, pertama memperbaiki dan meluruskan kesalahan penerapan hukum, agar hukum benar-benar dapat diterapkan sebagaimana mestinya serta apakah cara mengadili perkara benar-benar dilakukan menurut ketentuan undang-undang. Kedua disamping tindakan korelasi yang dilakukan

commit to user

Mahkamah Agung dalam peradilan kasasi, adakalanya tindakan kolerasi itu sekaligus menciptakan ”hukum baru” dalam bentuk yurisprudensi. Dan yang ketiga yaitu bertujuan untuk pengawasan terciptanya keseragaman penerapan hukum.

Pemeriksaan kasasi oleh hakim Mahkamah Agung tersebut menggunakan berbagai pertimbangan dan penerapan hukum dalam memutus perkara, sehingga putusan yang dikeluarkan Mahkamah Agung memberikan keadilan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

commit to user

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kesesuaian Alasan Pengajuan Kasasi oleh Penuntut Umum terhadap Putusan Bebas dalam Perkara Sumpah Palsu dengan Ketentuan

KUHAP

1. Deskripsi Kasus

Bahwa Terdakwa Taryo Bin Ramidi pada hari Selasa tanggal 5 Februari 2008 dihadapkan ke depan persidangan sebagai saksi oleh pihak Penggugat Bambang Setyako dkk dalam perkara Perdata Nomor. 21/Pdt. G/ 2007/PN. Pbg, antara Bambang Setyako dkk, melawan Yanti Marsiti dkk. Dalam kesaksiannya di atas sumpah Terdakwa memberikan keterangan yang antara lain adalah Terdakwa disuruh oleh saksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto untuk meminjam uang kepada saksi Bambang Setyako dan saksi Edi Setyako sebesar Rp.147.785.000,- dengan jaminan 21 lembar warkat pengambilan tabungan/pinjaman di Kospin Jasa Bobotsari, padahal Terdakwa menyadari bahwa keterangan yang diberikan tersebut adalah keterangan yang tidak benar atau palsu dan yang sebenarnya adalah saksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto tidak pernah menyuruh Terdakwa untuk meminjam uang kepada saksi Bambang Setyako dan saksi Edi Setyako dengan jaminan 21 lembar Warkat tersebut.

Akibat keterangan yang tidak benar/palsu yang telah diterangkan oleh Terdakwa sewaktu menjadi saksi dalam perkara gugatan tersebut mengakibatkan sasksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto merasa dirugikan baik materiil maupun immateriil. Atas perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 242 ayat (1) KUHP.

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Purbalingga Nomor. 108/Pid.B/2008/PN. Pbg, tanggal 6 Januari 2009 dan Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dengan putusan Nomor. 227/Pdt/2008/ Pt. Smg tanggal 6 Oktober 2008 yang mana Penuntut Umum merasa bahwa peraturan hukum

commit to user

tidak diterapkan sebagaimana mestinya oleh Majelis Hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara tersebut sehingga Penuntut Umum melakukan upaya hukum Kasasi.

2. Identitas Terdakwa

Nama : TARYO BIN RAMIDI.

Tempat lahir : Pemalang.

Umur/tanggal lahir : 38 Tahun/01 Juli 1970.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kebangsaan : Indonesia.

Tempat tinggal : Kelurahan Sukorejo RT. 07, RW. 08,

Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.

Agama : Islam.

Pekerjaan : Swasta.

3. Dakwaaan

DAKWAAN :

Bahwa Terdakwa Taryo Bin Ramidi pada hari Selasa, tanggal 5 Pebruari 2007 sekira pukul 11.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Pebruari 2008, bertempat di Pengadilan Negeri Purbalingga Jalan Akhmadi Nomor. D-80 Purbalingga Kabupaten Purbalingga, atau setidak-tidaknya disekitar tempat itu yang masih termasuk dalam Daerah hukum Pengadilan Negeri Purbalingga, dalam hal-hal dimana undang undang menentukan supaya memberi keterangan diatas sumpah, atau mengadakan akibat hukum kepada keterangan yang demikian, dengan sengaja memberi keterangan palsu di atas sumpah, baik dengan lisan ataupun tulisan olehnya sendiri maupun oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu, dengan cara- cara sebagai berikut :

Bahwa pada hari Selasa, tanggal 5 Pebruari 2008 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa dihadapkan ke depan sidang sebagai saksi oleh pihak Penggugat Bambang Setyako dkk dalam perkara perdata Nomor.

commit to user

21/Pdt.G/2007/PN.Pbg, antara Bambang Setyako, dkk melawan Yanti Marsiti dkk, dan sebelum Terdakwa memberikan keterangannya sebagai saksi dalam perkara gugatan tersebut, dihadapan Majelis Hakim Terdakwa disumpah dahulu menurut agamanya;

Bahwa dalam kesaksian diatas sumpah tersebut Terdakwa memberikan keterangan yang antara lain adalah Terdakwa disuruh oleh saksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto untuk meminjam uang kepada saksi Bambang Setyako sebesar Rp.147.785.000,- dengan jaminan 21 lembar warkat pengambilan tabungan/ pinjaman di Kospin Jasa Bobotsari, pada hal Terdakwa menyadari bahwa keterangan yang diberikan tersebut adalah keterangan yang tidak benar atau palsu dan yang sebenarnya adalah saksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto tidak pernah menyuruh Terdakwa untuk meminjam uang kepada saksi Bambang Setyako dan saksi Edi Setyako dengan jaminan 21 lembar warkat tersebut;

Bahwa 21 lembar warkat yang ditanda tangani oleh saksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto berada ditangan Terdakwa adalah sebagai pembayaran atas pengambilan barang oleh saksi Yanti Marsiti berupa pakaian jadi kepada Terdakwa dengan tanggal jatuh tempo antara 2 (dua) bulan sampai 3 (tiga) bulan;

Bahwa selain saksi Yanti Marsiti membeli pakaian jadi kepada Terdakwa, Terdakwa juga membeli pakaian jadi kepada saksi Yanti Marsiti dengan pembayaran tempo selama 2 (dua) minggu tanggungan Terdakwa yang harus dibayar kepada saksi Yanti Marsiti adalah sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah);

Bahwa oleh karena Terdakwa tidak membayar tanggungan pembelian pakaian jadi kepada saksi Yanti Marsiti sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sesuai yang disepakati, kemudian saksi Yanti Marsiti memblokir 20 lembar warkat pengambilan tabungan/pinjaman di Kospin Jasa Bobotsari ;

Bahwa sesuai dengan peraturan perundangan (Pasal 147 HIR junto Pasal 1911 KUHPerdata ) menentukan pemberian keterangan Terdakwa sewaktu sebagai saksi dalam perkara perdata tersebut harus di atas sumpah;

commit to user

Bahwa akibat keterangan yang tidak benar/palsu yang telah diterangkan oleh Terdakwa sewaktu menjadi saksi dalam perkara gugatan tersebut mengakibatkan saksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto merasa dirugikan baik materiil maupun immaterial;

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 242 ayat (1) KUHP.

4. Tuntutan

Membaca tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Purbalingga tanggal 25 Nopember 2008 sebagai berikut :

Agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purbalingga yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

a. Menyatakan Terdakwa Taryo Bin Ramidi, bersalah melakukan tindak pidana sumpah palsu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 242 ayat (1) KUHP sebagaimana diuraikan dalam surat dakwaan;

b. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Taryo Bin Ramidi dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dikurangi selama Terdakwa ditahan dengan terdakwa tetap ditahan ;

c. Menyatakan barang bukti berupa :

1) Foto Copy salinan putusan perkara perdata Pengadilan Negeri Purbalingga Nomor. 21/Pdt.G/2007/PN.Pbg ;

2) Buku piutang ; 3) Buku hutang ;

4) 20 (dua puluh) lembar warkat TT Kospin Jasa Bobotsari tetap terlampir dalam berkas perkara.

d. Menetapkan agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;

commit to user 5. Amar Putusan

Membaca putusan Pengadilan Negeri Purbalingga Nomor.

108/Pid.B/2008/PN.Pbg tanggal 6 Januari 2009 yang amar lengkapnya sebagai berikut :

a. Menyatakan Terdakwa Taryo Bin Ramidi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan Penuntut Umum dalam dakwaan tunggal ;

b. Membebaskan Terdakwa Taryo Bin Ramidi dari dakwaan tersebut ;

c. Menetapkan, memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya ;

d. Menyatakan barang bukti berupa :

1) Bukti Foto copy salinan putusan perkara perdata Pengadilan Negeri Purbalingga Nomor. 21/Pdt.G/2007/PN.Pbg., buku piutang dan buku hutang tetap terlampir dalam berkas;

2) 20 (dua puluh) lembar warkat TT Kospin Jasa Bobotsari dikembalikan kepada saksi Bambang Setyako;

e. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

6. Alasan Kasasi

Bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Jaksa Penuntut Umum pada pokoknya adalah sebagai berikut :

Bahwa peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya yaitu Majelis Hakim telah merubah tanggapan Terdakwa terhadap keterangan saksi Subagyo/saksi Verbalisan, dimana saat Terdakwa diberi kesempatan untuk menanggapi atas keterangan saksi Subagyo/saksi Verbalisan Terdakwa membenarkan semua keterangan saksi tersebut (menurut catatan sidang Jaksa Penuntut Umum dan Berita Acara Sidang) namun dalam putusan halaman 25 telah dirubah menjadi bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa melalui Ketua Majelis Hakim mengatakan ada yang benar ada yang tidak benar yaitu tanpa menyebutkan mana yang benar dan mana yang tidak benar.

commit to user

Bahwa Pengadilan Negeri Purbalingga tidak memasukkan/

mempertimbangkan jawaban Jaksa Penuntut Umum terhadap pembelaan penasehat hukum Terdakwa.

Bahwa putusan Pengadilan Negeri Purbalingga tidak

mempertimbangkan saksi-saksi dan alat bukti surat yang membuktikan perbuatan Terdakwa.

Bahwa putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purbalingga bukan merupakan putusan bebas tidak murni karena putusan tersebut menurut kami selaku Jaksa Penuntut Umum memandang bahwa putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purbalingga yang memeriksa dan mengadili perkara ini hanya didasarkan pada penafsiran yang keliru terhadap tindak pidana yang dimuat dalam surat dakwaan, hal ini terlihat dalam pertimbangan Majelis Hakim pada unsur ketiga dakwaan Jaksa Penuntut Umum yaitu dengan sengaja memberikan keterangan palsu, yang ditanggung dengan sumpah, baik dengan lisan atau tulisan maupun oleh dia sendiri atau kuasanya yang istimewa ditunjuk untuk itu Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purbalingga tidak mempertimbangkan fakta-fakta yang ada dari keterangan saksi-saksi, surat dan keterangan Terdakwa bahwa perbuatan Terdakwa tersebut terbukti yaitu pada hari Selasa, tanggal 5 Pebruari 2008 sekitar pukul 11.00 Wib, Terdakwa dihadapkan kedepan sidang sebagai saksi oleh pihak Penggugat Bambang Setyako dkk, dalam perkara perdata Nomor. 21/Pdt.G/2007/ PN.Pbg, antara Bambang Setyako, dkk melawan Yanti Mastiti dkk, dan sebelum Terdakwa memberikan keterangannya sebagai saksi dalam perkara gugatan tersebut, dihadapan Majelis Hakim Terdakwa disumpah dahulu menurut agamanya; dalam kesaksian diatas sumpah tersebut Terdakwa memberikan keterangan yang antara lain adalah Terdakwa disuruh oleh saksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto untuk meminjam uang kepada saksi Bambang Setyako dan saksi Edi Setyako sebesar Rp.147.785.000,- dengan jaminan 21 lembar warkat pengambilan tabungan/pinjaman di Kospin Jasa Bobotsari, padahal Terdakwa menyadari bahwa keterangan yang diberikan tersebut adalah keterangan yang tidak benar atau palsu dan yang

commit to user

sebenarnya adalah saksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto tidak pernah menyuruh Terdakwa untuk meminjam uang kepada saksi Bambang Setyako dan saksi Edi Setyako dengan jaminan 21 lembar Warkat tersebut, sehingga seharusnya putusan Hakim Pengadilan Negeri Purbalingga tersebut bukan putusan bebas (Vrijpraak) dan terbukalah kesempatan bagi kami Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan permohonan kasasi dengan alasan-alasan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 253 ayat (1) KUHAP.

Bahwa Pengadilan Negeri Purbalingga yang telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi seperti tersebut diatas memeriksa dan mengadili perkara tersebut telah melakukan kekeliruan dengan menjatuhkan putusan bebas tanpa adanya dasar hukum yang benar yaitu :

Suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya yaitu dalam hal pembuktian terhadap dakwaan Penuntut Umum.

Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purbalingga tidak menerapkan hukum pembuktian yaitu Pasal 183 KUHP dan Pasal 184 KUHP. Bahwa dalam ketentuan Pasal 183 KUHAP diatur bahwa hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang- kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa Terdakwalah yang bersalah melakukannya. Sedang mengenai alat bukti yang sah telah diatur dalam ketentuan Pasal 184 KUHAP yang mengatur bahwa alat bukti yang sah adalah : a. Keterangan saksi. b. Keterangan ahli. c. Surat. d. Petunjuk. e. Keterangan Terdakwa.

Bahwa Majelis Hakim menjatuhkan putusan dalam perkara ini tidak berdasarkan alat bukti yang ada tetapi hanya mendasarkan kepada keterangan saksi-saksi yang ada tetapi mendasarkan kepada keterangan saksi-saksi yang

commit to user

mempunyai kepentingan dan menguntungkan serta keterangan Terdakwa yang menguntungkan Terdakwa semata.

Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purbalingga tidak menerapkan hukum pembuktian yaitu 185 ayat (6) huruf c dan c.

Bahwa ketentuan Pasal 185 ayat (6) huruf (c) yang mengatur bahwa dalam memperhatikan keterangan saksi Hakim harus sungguh-sungguh memperhatikan alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberikan keterangan yang tertentu dan huruf d yang mengatur bahwa cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dapat dipercaya.

Bahwa dalam fakta yang ada bahwa saksi Bambang Setyako dan temannya yaitu saksi Suwitno, saksi Heri Supriyanto, Eddy Sunandar (saksi Ade Charge) dalam perkara ini mempunyai kepentingan.

Bahwa pada saat Terdakwa dihadapan kedepan sidang sebagai saksi oleh pihak Penggugat Bambang Setyako dkk, dalam perkara perdata No. 21/Pdt.G/2007/PN.Pbg, antara Bambang Setyako, dkk melawan Yanti Masiti dkk, dan sebelum Terdakwa memberikan keterangannya sebagai saksi dalam perkara gugatan tersebut, dihadapan Majelis Hakim Terdakwa disumpah dahulu menurut agamanya.

Bahwa dalam kesaksian diatas sumpah tersebut Terdakwa memberikan keterangan yang antara lain adalah Terdakwa disuruh oleh saksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto untuk meminjam uang kepada saksi Bambang Setyako dan saksi Edi Setyako sebesar Rp. 147.785.000,- dengan jaminan 21 lembar warkat pengambilan tabungan/pinjaman di Kospin Jasa Bobotsari, padahal Terdakwa menyadari bahwa keterangan yang diberikan tersebut adalah keterangan yang tidak benar atau palsu dan yang sebenarnya adalah saksi Yanti Marsiti dan saksi Bambang Kristianto tidak pernah menyuruh Terdakwa untuk meminjam uang kepada saksi Bambang Setyako dan saksi Edi Setyako dengan jaminan 21 lembar warkat tersebut telah diputus oleh Pengadilan Negeri Purbalingga dengan No. Putusan 21/Pdt.G/2007/PN.Pbg tanggal 25 Maret 2007 dengan amar putusan pada

commit to user

pokoknya adalah mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian; menyatakan Para Tergugat telah melakukan wanprestasi, menyatakan para Tergugat memiliki pinjaman yang harus dibayarkan kepada Penggugat I sebesar Rp.147.785.000,- ; menghukum para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar pinjamannya kepada Penggugat I sebesar Rp.147.785.000,- dan kepada Penggugat II sebesar Rp.34.192.500,- ; Atas putusan tersebut Tergugat keberatan dan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Tengah di Semarang dan sesuai dengan putusan Nomor. 227/Pdt/2008/ PT.Smg tanggal 6 Oktober 2008 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah memutus perkara tersebut dengan amar putusan yang pada

pokoknya dalam pokok perkara menyatakan gugatan Para

Penggugat/Terbanding tidak dapat diterima, dan saksi Bambang Setyako menjadi saksi dalam perkara ini sehingga menurut kami mempunyai kepentingan.

Bahwa Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 242 ayat (1) KUHP yang unsur- unsurnya sebagai berikut :

a. Unsur Barang siapa.

b. Unsur dalam hal-hal dimana undang-undang menentukan supaya memberi keterangan diatas sumpah, atau mengadakan akibat hukum kepada keterangan yang demikian.

c. Unsur dengan sengaja memberi keterangan palsu diatas sumpah, baik dengan lisan atau tulisan, olehnya sendiri maupun oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu.

Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Pasal 242 ayat (1) KUHP yang tidak terbukti adalah unsur dengan sengaja memberi keterangan palsu diatas sumpah.

Dalam pertimbangannya Majelis Hakim berpendapat bahwa Bambang Setyako pada tanggal 15 Mei 2007 sekira pukul 19.00 Wib telah didatangi oleh Terdakwa ditoko milik saksi Batik Santosa, pada saat itu toko akan tutup, Terdakwa masuk dan terdengar Handphone Terdakwa berbunyi, kemudian

commit to user

Terdakwa berbicara didepan saksi dengar jarak ± 1 meter dan suara HP di lound speaker (terdengar), saksi Bambang Setyako mendengar bahwa saksi Yanti menelpon Terdakwa dan menanyakan apakah Terdakwa sudah menemui saksi Bambang Setyako alias Juju untuk menjual warkat yang dibawanya, waktu itu sebanyak 2 lembar yang masing-masing senilai Rp.3.500.000,- atas perintah saksi Yanti Marsiti, kemudian saksi Bambang Setyako meminta Handphone Terdakwa lalu berbicara pada saksi Yanti menanyakan tentang warkat tersebut, saksi Yanti berusaha meyakinkan saksi Bambang Setyako dengan mengatakan akan menjamin dan bertanggung jawab bila kemudian hari ada masalah terhadap warkat-warkat tersebut. Terdengar pula saksi Yanti berkata pada Terdakwa agar segera mengantarkan uangnya malam itu juga ketempatnya, kemudian saksi Bambang Setyako menyerahkan uang sesuai jumlah warkat kepada Terdakwa setelah dipotong 3% sebagai bunganya, bahwa dari keterangan Bambang, saksi Suwitno, Terdakwa dan barang bukti dipersidangan berupa warkat tanda pembayaran Kospin Jasa Bobotsari sebanyak 20 lembar, diperoleh fakta hukum dimana Terdakwa telah mendatangi saksi Bambang Setyako beberapa kali dengan membawa warkat- warkat tersebut untuk dijual atas perintah saksi Yanti Marsiti dan ketika Terdakwa datang untuk menjual atau meminjam uang dengan membawa warkat, saksi Bambang selalu menanyakan pada saksi Yanti melalui HP Terdakwa, apakah benar hal tersebut atas perintahnya dan apakah saksi Yanti telah menerima uang yang diberikannya waktu pembayaran sebelumnya, saksi Yanti menyatakan sudah terima dan berterima kasih atas bantuan saksi Bambang Setyako tersebut. Bahwa dimuka sidang, saksi Suwitno yang merupakan petugas keamanan di Toko Santoso milik saksi Bambang Setyako mengaku mengenal Terdakwa karena sebelumnya juga sering datang ke Toko tersebut dalam urusan dagang. Saksi mengetahui Terdakwa pernah datang ke Toko Batik Santoso pada Bulan Mei 2007 sekira pukul 19.00 Wib saat toko akan tutup. Baru Terdakwa masuk terdengar HP milik Terdakwa berbunyi dan Terdakwa berbicara dengan seseorang yang tidak lain adalah saksi Yanti Marsiti dan HP Terdakwa di loudspekear sehingga saksi mendengar dengan

commit to user

jelas pembicaraan antara Terdakwa dengan saksi Yanti Marsiti. Jarak saksi dengan Terdakwa tersebut sekitar 1 meter. Saksi Yanti bertanya kepada Terdakwa, Yo, Kamu sudah sampai ke Toko Batik Santoso belum? Terdakwa menjawab baru sampai, saksi Yanti bertanya lagi sudah dikasihkan belum? Kemudian saksi Bambang Setyako meminta HP Terdakwa untuk berbicara dengan saksi Yanti lalu menanyakan masalah warkat dan saksi Yanti bilang akan menjamin dan bertanggungjawab kalau ada masalah atas warkat-warkat tersebut kemudian meminta saksi Bambang Setyako menyerahkan sejumlah uang yang saksi tidak tahu berapa jumlahnya. Bahwa saksi Suwito dan saksi Heri Supriyanto pernah mendatangi saksi Yanti dan saksi Yanti untuk menanyakan tentang pemblokiran warkat-warkat yang ada ditangan saksi Bambang Setyako dan saksi Yanti mengatakan pada pokoknya akan bertanggungjawab atas warkat-warkat tersebut apabila Terdakwa dapat dihadirkan padanya, bahwa setelah dilakukan konfrontir antara saksi Bambang Setyako dengan saksi Yanti Marsiti dipersidangan, dimana keterangan saksi Yanti merubah keterangannya pada sidang sebelumnya bahwa dia pernah berbicara dengan saksi Bambang Setyako lewat HP. Bahwa Terdakwa telah mengakui di persidangan gugatan data kalau Yanti telah menyuruh Terdakwa meminjam uang kepada saksi Bambang Setyako beberapa kali dengan jaminan sejumlah warkat pengambilan tabungan/pinjaman di Kospin Jasa Bobotsari. Bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa datangnya Terdakwa beberapa kali ketempat Bambang Setyako yakni di Toko Batik Santoso dengan membawa sejumlah warkat untuk meminjam uang yang jumlahnya

Dokumen terkait