• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4. Karakteristik Pasien

3.10. Kerangka Penelitian

Pasien tumor ovarium yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi

Laparaskopi atas indikasi tumor

ovarium

Laparatomi Atas indikasi tumor

ovarium

Karakteristik pasien Karakteristik pasien

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian didapatkan bahwa umumnya kasus tumor ovarium mendapatkan penatalaksanaan laparotomi yaitu sebanyak 111 kasus (93,3%) dan yang mendapatkan penatalaksanaan laparaskopi hanya 8 kasus (6,7%.) .

Tabel 1. Karakteristik Pasien laparotomi atau laparoskopiberdasarkan kelompok umur

___________________________________________________________ Penatalaksanaan

___________________________________________________________ Umur laparotomi laparoskopi total ___________________________________________________________ < 20 tahun 6 1 7 20 - 30 tahun 18 2 20 31 - 40 tahun 30 5 35 40 57 0 57 ___________________________________________________________ Total 111 8 119

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar kasus tumor ovarium adalah dengan umur >40 tahun (48%) dan yang terendah adalah dengan umur <20 tahun (6%). Umumnya penatalaksanaannya adalah laparatomi untuk kelompok umur >40 tahun. Hal ini di karenakan pada usia >40 tahun di lakukan tindakan laparotomi mengingat usia reproduktif, besar

massa, dan komplikasi operasi seperti terjadinya perlengketan. Berdasarkan umur di dapati ternyata jumlah pasien yang mendapat tindakan laparotomi pada usia> 40 tahun lebih besar dari pada tindakan laparoskopi hal ini sesuai

dengan penelitian dari Suk Woo Lee et al yang mendapatkan tidak adanya

perbedaan yangsignifikan antara umur pada pasien yang mendapat tindakan laparotomi atau laparoskopi atas indikasi tumor ovarium yang terlihat dari 83 pasien didapati 35 orang yang mendapat tindakan laparoskopi dan 48 orang yang mendapat tindakan laparotomi. 10

Tabel 2. Karakteristik Pasien Laparotomi atau Laparoskopiberdasarkan Paritas

PARITAS Laparotomi Laparaskopi Total

N N

0 33 6 39

1-2 34 2 36

>2 44 - 44

Total 111 8 119

Tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian besar kasus tumor ovarium adalah dengan paritas >2 (37%) dan yang terendah adalah dengan paritas 1 - 2 (30%). Umumnya penatalaksanaannya adalah laparatomi (>84%) dan untuk kelompok paritas >2 seluruhnya dilakukan laparatomi.Dikarenakan telah memiliki cukup anakdengan mempertimbangkan hak pasien.Berdasarkan paritas didapati bahwa paritas >2 lebih banyak mendapat tindakan laparotomi dari pada laparoskopi hal ini sesuai dengan penelitian

dari Suk Woo Lee et al mendapatkan tidak adanya perbedaan yang

signifikan antara paritas pada pasien yang mendapat tindakan laparotomi atau laparoskopi atas indikasi tumor ovarium yang terlihat dari 83 pasien

didapati 35 orang yang mendapat tindakan laparoskopi dan 48 orang yang mendapat tindakan laparotomi.10

Tabel 3. Karakteristik Pasien laparotomi atau laparoskopi berdasarkan status haid

Status_Haid Laparotomi Laparaskopi Total

N N

Haid 80 8 88

Menopause 31 - 31

Total 111 8 119

Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar kasus tumor ovarium adalah para wanita yang masih mendapat haid (74%) dan sisanyaadalah dengan menopause (26%). Pada status haid dan menopause umumnya penatalaksanaannya adalah laparatomi dan untuk kelompok menopause seluruhnya dilakukan laparatomi. Berdasarkan status haid didapati 74% pasien yang masih haid dilakukan laparotomi dengan alasan pertimbangan massa.

Tabel 4. Karakteristik Pasien laparotomi atau laparoskopiberdasarkan hasil PA

Hasil_PA Laparotomi Laparaskopi Total

N N Adenocarcinoma ovarii 5 - 5 Kista adenoma musinosum 41 1 42 Kista adenoma serosum 33 1 34 Kista endometriosis 15 6 21

Kista lutein 4 - 4

Kista dermoid 12 - 12

Yolk sac tumor 1 - 1

Total 111 8 119

Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi bahwa sebagian besar kasus tumor ovarium adalah jinak antara lain dengan Kista adenoma serosum dan Kista adenoma musinosum (64%) dan yang terendah adalah dengan Yolk sac tumor (1%) dan Kista lutein (4%) dilakukan laparotomi, dikarenakan kebanyakan kasus tumor ginekologi merupakan tumor jinak.Sesuai dengan

penelitian Katherine A O’Hanlan et alyang menyatakan bahwa dari 354

pasien, 90 kasus dengan keadaan hasil PA yang patologis sedangkan 69 kasus dengan massa yang komplek,16 mengalami BRCA ½ mutasi, 5

unstaged ovarian karsinoma, 48 dengan BMI ideal, 26 overweight, 16 obesitas, dengan rata-rata umur 50 tahun dengan paritas 1-2.30

Tabel 5. Karakteristik Pasien laparotomi atau laparoskopiberdasarkan lama rawatan

Lama_Rawatan Laparotomi Laparaskopi Total

N N

2 hari - 7 7

4 hari 111 1 112

Total 111 8 119

Berdasarkan lama rawatan kasus tumor ovarium, yang mendapatkan tindakan laparatomi umumnya dirawat selama 4(empat) hari (99,1%) sedangkan yang mendapatkan tindakan laparaskopi seluruhnya hanya dirawat dalam 2 (dua) hari. Berdasarkan tindakan anastesi yang di lakukan baik general ataupun

regional tidak memepengaruhi lama rawatan pada pasien laparotomi atau laparoskopi.

Berdasarkan lama rawatan pada pasien yang mendapat tindakan laparoskopi lebih singkat daripada laparotomi. Hal ini sesuai dengan Phillipe et al yang menyebutkan bahwa dari 299 pasien yang di rawat didapati 167 mendapat tindakan laparotomi dan 132 mendapat tindakan laparoskopi.12

Tabel 6. Karakteristik pasien berdasarkanperbedaan kadar Hb sebelum dan sesudah tindakan Laparotomi

Kadar Hb N Mean SD P-value

Sebelum 111 11,93 1,08 <0,001

Sesudah 111 11,35 0,89

Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat perbedaan rerata kadar Hb sebelum dan sesudah laparotomi dan secara statistik bermakna dengan p-value <0,001 dikarenakan berdasarkan massa dan komplikasi operasi seperti perlengketan.

Tabel 7. Karakteristik pasien berdasarkanperbedaan kadar Hb sebelum dan sesudah kasusLaparoskopi

Kadar Hb N Mean SD P-value

Sebelum 8 11,88 0,64 0,451

Sesudah 8 11,63 1,06

Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat perbedaan rerata kadar Hb sebelum dan sesudah laparoskopi tetapi secara statistik tidak ada perbedaan

komplikasi ketika operasi seperti perlengketan. Sesuai dengan penelitian dari

Jin young park et al bahwa dari 515 kasus yang di jumpai dengan 274 yang histerektomi, 26 sub total histerektomi, 87 adnesektomi termasuk oophorektomi, salphingektomi, safingoooforektomi, 100 ovarian cystectomi, 17,miomectomi, di dapati 37% pada intra dan post operatif mendapat transfusi.28

Tabel 8. Karakteristik pasien berdasarkan perbedaan kadar Hb sebelum dan sesudah tindakan Laparotomi dan laparoskopi

Kadar Hb N Mean SD P-value

Sebelum 111 11,93 1,08 <0,001

Sesudah 111 11,35 0,89

Kadar Hb N Mean SD P-value

Sebelum 8 11,88 0,64 0,451

Sesudah 8 11,63 1,06

Dari tabel di atas dilihat bahwa terdapat perbedaan rerata kadar Hb sebelum dan sesudah laparotomi secara statistik bermakna dengan p-value <0,001. Sedangkan pada laparoskopi tidak terdapat perbedaan rerata kadar Hb sebelum dan sesudah dengan p-value 0,451 dikarenakan besar massa dan komplikasi ketika operasi seperti perlengketan.

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Pada penelitian ini di dapati pada pasien laparotomi sebagian besar kasus di jumpai dengan umur >40 tahun, paritas >2, dan yang masih mendapat haid. Pada hasil PA didapati sebagian besar kasus jinak.Pada tindakan laparotomilama rawatan 4 hari dan laparoskopi 2 hari. Pemeriksaan Hb sebelum dan sesudah tindakan laparotomi di jumpai adanya perbedaan yang bermakna sedangkan pada laparoskopi tidak dijumpai perbedaan yang bermakna.

Dokumen terkait