• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pikir

Dalam dokumen PROPOSAL SKRIPSI. Oleh ARDANA AMIR (Halaman 39-108)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

B. Kerangka Pikir

Pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Namun dalam hal penelitian penulis berfokus kepada keterampilan membaca teks cerita yang mengandung

nilai-nilai kemudian dilakukan analisis setelah itu mendapatkan sebuah temuan dari penelitian.

Dalam buku pelajaran terdapat beberapa teks cerita , penulis memilih cerita yang mengandung nilai-nilai yang dapat membentuk karakter siswa. Ada empatteks cerita yang dipilih penulis yaitu: tangga menuju kebahagiaan, palang merah remaja, menaklukan gajah sirkus, dan berani berkata jujur.

Dalam karya sastra ada banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang bisa kita ambil, yaitu nilai moral, sosial, religius, budaya, pendidikan, etika, estetika, politik, patriotik, psikologi, ekonomi, historia, dan sebenarnya masih ada banyak lagi.

Jadi nilai karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, dan kreatif yaitu salah satu nilai yang dimana harus ditanamkan pada diri seseorang tanpa harus melibatkan orang lain, yang dimana bersangkutan dengan kepribadian masing-masing orang, tetapi juga harus punya rasa tanggung jawab terhadap orang lain sehingga dapat hidup tenang di tengah perbedaan tersebut.

Berdasarkan kerangka pikir diatas maka dibuat bagan kerangka pikir sebagai berikut :

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pikir Teks Cerita

Menyimak Berbicara Membaca Menulis

Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Teks Cerita Sebagai

Pembentukan Karaktee

Analisis

Temuan

Pembelajran Bahasa Indonesia di SD

Keterampilan Berbahasa

Tangga menuju kebahagiaan

Palang merah remaja

Menaklukan gaja sirkus

Berani berkata jujur

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenil penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Moleong (2016:11) metode penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan. Data tersebut berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, poto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Data yang dikumpul berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dalam menyimpulkan hasil pemaparan data menggunakan kata-kata dan pendeskripsian teks cerita bukan menggunakan angka dan teknik pengumpulan datanya melalui analisis data.

Implementasi pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah penelitian melakukan penelitian dengan menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam teks cerita pada buku bahasa Indonesia kelas V SD.

B. Fokus Penelitian

Permasalahan yang dibahas adalah nilai-nilai yang terkandung dalam teks cerita pada buku bahasa Indonesia sebagai pembentukan karakter siswa kelas V SDN Bette Kabupaten Barru. Ada tiga nilai yang di fokuskan pada penelitian ini yaitu : Nilai moral, Nilai religius, dan Nilai sosial.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah SDN Bette yang terletak di kecematan pujananting kabupaten barru.

29

D. Definisi Istilah

Nilai adalah gagasan yang dipandang baik dan indah pada kehidupan seseorang, hanya dari nilai saja kita sudah mampu mengenal karakter orang lain.

Karakter atau watak adalah sifat yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.

Teks cerita adalah rangkaian maupun jenis karangan baik itu berupa fiksi maupun non-fiksi ini sangat disukai anak juga orang dewasa.

Buku pelajaran merupakan buku pegangan siswa yang digunakan sebagai acuan proses pembelajaran.

E. Sumber Data

Data : Teks cerita dalam Buku Bahasa IndonesiaKelas V yang di teliti ada empat yaitu: Tangga Menuju Kebahagiaan, Palang Merah Remaja, Menaklukan Gajah Sirkus, dan Berani Berkata Jujur.

Sumber Data:Buku Bahasa Indonesiauntuk SD&MI Kelas V, Sri Murni, Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama, karena tujuan utama dalam melakukan penelitian yaitu mendapatkan data. Sugiyono (2015:224) mengatakan bahwa tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode baca dan

catat. Metode baca dan catat digunakan untuk menganalisis nilai-nilai dalam bacaan buku pelajaran siswa SD/MI kemudian mencatatnya dalam kartu data.

Peneliti melakukan pengumpulan data untuk memperoleh data berupa fakta-fakta tentang hal-hal yang diteliti, dalam hal ini nilai-nilai yang terkandung dalam buku Bahasa Indonesia kelas V. Data dikumpulkan dengan cara baca catat.

Proses pengumpulan data berlangsung sampai peneliti merasa data yang diperoleh sudah akurat.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2015: 244) analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain secara sistematis sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan reduksi trianggulasi data. Langkah-langkah teknik analisis datanya adalah reduksi data, penyajian data dengan tabel dan teks, kemudian penarikan kesimpulan. Dan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Membaca 2. Memahami

3. Menentukan nilai-nilai yang ada dalam teks cerita tersebut 4. Menganalisis dan menyajikan data dalam bentuk deskripsi.

a. Reduksi Data

Data yang telah diperoleh kemudian direduksi untuk memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya apabila diperlukan.Dengan mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang data yang tidak diperlukan.Dalam penelitian ini difokuskan memilih dan merangkum hal-hal pokok pada bacaan yang mengandung nilai-nilai.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, kemudian dilakukan penyajian data untuk mempermudah dalam memahami data atau hasil yang diperoleh. Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabulasi data yang dihasilkan dari kartu data.

c. Simpulan Atau Verifikasi Data

Tahap terakhir dari penelitian ini yaitu penarikan kesimpulan.Kesimpulan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.Penarikan kesimpulan berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang diteliti.

Penarikan kesimpulan dihasilkan dari tabulasi data, sehingga diperoleh nilai - nilai apa saja yang terdapat dalam buku Bahasa dan Sastra Indonesia kelas V dalam teks cerita. Dalam menganalisis data, data yang bersifat dokumen yang berkaitan dengan masalah diklasifikasikan ke dalam tabel pada lampiran. Dengan penjelasan tabel sebagai berikut: kolom pertama nomor, kolom kedua nilai-nilai, kolom ketiga judul cerita dengan mengceklis yang memiliki nilai-nilai yang dimaksud pada sebuah cerita.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Data yang berupa teks cerita yang terdapat di dalam buku Bahasa Indonesia Kelas V terdiri dari 4 cerpen. Cerpen tersebut berjudul “Tangga Menuju Kebahagiaan”, “Palang Merah Remaja”, “Menaklukan Gaja Sirkus”, “Berani Berkata Jujur “.

Cerita dalam buku Bahasa Indonesia kelas V untuk SD&MI kelas V setelah dibaca secara cermat, kemudian dianalisis nilai-nilainya. Semua cerita tersebut dianalisis sesuai dengan tabel nilai, deskripsi akan dilakukan dengan memberikan sinopsis cerita yang diteliti dan buktu kalimat yang mengandung nilai-nilai.

B. Temuan Hasil Penelitian

Analisis nilai-nilai yeng terkandung dalam teks cerita pada buku bahasa indonesia untuk SD&MIkelas V sebagai pembentukan karakter siswa padapenelitian ini akan disajikan sebagai berikut :

1. Teks Cerita “Tangga Menuju Kebahagiaan”

Saudagar Divo sangat kaya raya. Namun, ia tidak bahagia. Ia takut tidak berumur panjang. Ia ingin bertambah kaya lagi. Iapun ingin memiliki kesaktian.

Saudagar Divo menceritakan isi hatinya itu pada Logi, juru masaknya yang setia.

Logi sudah bertahun-tahun menemani Saudagar Divo yang tidakmemiliki keluarga. Ia selalu mendengarkan keluh kesah tuannya dengansabar. Logi tidak mengerti, mengapa harta sebanyak itu tidak membuattuannya bahagia. Logi segera mencari akal.

33

Suatu hari, Logi teringat pada sesuatu. Ia pun mendatangi tuannya.

“Tuan Divo, sebaiknya Tuan mencari tangga kebahagiaan,” saran Logi.

Saudagar Divo terkejut. “Tangga kebahagiaan? Di mana aku bisamendapatkannya?

“Ada sebuah pohon beringin besar di tengah hutan Bukit Timur. Dipohon itu ada sebuah tangga dari akar pohon. Itulah tangga kebahagiaan,”ujar Logi.

“Apakah semua keinginanku bisa terkabul? Aku ingin awet muda,melipatgandakan harta, dan memiliki kesaktian.”

Logi tersenyum dan mengangguk. Keesokan harinya, Saudagar Divoberangkat menuju hutan Bukit Timur. Dengan mudah ia menemukan pohonberingin besar seperti yang dikatakan Logi. Betul, ada tangga dari akarpohon terjulur dari atas pohon.

Saudagar Divo menunggu beberapa saat di balik semak-semak. Iaingin membuktikan kebenaran kata-kata Logi sebelum menaiki tangga itu.

Mula-mula datang seorang Nenek membawa guci air di pundaknya.Nenek itu menaiki tangga dan menghilang di antara rimbunan dahanberingin. Sesaat kemudian, turun seorang wanita muda dengan guci airyang sama di pundaknya.

Saudagar Divo terkejut. Wanita itu sangat muda dan cantik. Padahalwanita yang naik sebelumnya sudah sangat tua. Berarti, tangga itu memangbisa membuat seseorang awet muda, pikir saudagar Divo.

Setelah itu, datang seorang anak laki-laki. Ia menaiki tangga sambilmelempar-lempar ke udara satu koin di telapak tangannya. Anak itu lalumenghilang di antara rimbunan dahan. Saat ia turun kembali, ia

tampakmemegang masing-masing satu koin di tangannya. Berarti koin itu berlipatganda, menjadi dua! Pikir saudagar Divo girang.

Kemudian datang seorang pria sebaya saudagar Divo. Ia menariksebuah gerobak berisi peti besar. Pria itu lalu mengeluarkan seutastambang besar yang ujungnya terbelah dua. Di kedua ujungnya tambang,tampak ada kait besi. Masing-masing kait lalu ia kaitkan ke sisi kiri dankanan peti.

Pria itu lalu menaiki pohon sambil membawa ujung tambang besar. Iapun menghilang di balik rimbun pohon. Anehnya, peti berat tadi lalu terangkatke atas pohon dengan begitu mudahnya.

Saudagar Divo takjub melihat itu semua. Logi tidak berbohong! Tanggaitu akan membuat semua keinginannya terkabul. Ia akan awet muda.Hartanya akan berlipat ganda. Ia juga bisa memiliki kesaktian seperti priayang kuat tadi.

Dengan tidak sabar saudagar Divo menaiki tangga itu. Namun, begitusampai di atas, saudagar Divo sangat terkejut.

Ia menemukan sebuah rumah di atas pohon tersebut. Di dalamnyaada Nenek yang dilihatnya pertama kali. Ada juga beberapa anak kecil yangtidur di lantai rumah kecil itu. Saudagar Divo lebih terkejut lagi saat wanitacantik yang tadi turun, kini datang bersama anak kecil pembawa koin.

Penghuni rumah di atas pohon itu juga terkejut melihat saudagar Divo.

“Maaf, Tuan ini siapa? Mengapa datang ke rumah kami?” tanya Nenekyang dilihatnya pertama kali.

Rumah? Saudagar Divo bingung. Ia memperkenalkan diri. Lalubercerita tentang tangga kebahagiaan yang diceritakan Logi, juru masaknya.

Para penghuni rumah pohon tersebut tertawa.

Laki-laki yang mengangkat peti tadi berkata, ”Jangan terlalu percayapada cerita adikku itu, Tuan. Logi memang suka bercanda.”

“Logi itu adikmu?”

“Ya. Logi memang suka bercanda. Tetapi ia sangat bertanggung jawab.

Selama ini dia membantu kami dengan gaji yang didapatnya selama bekerjadengan Tuan. Untung saja Tuan berkunjung ke sini. Jadi, kami punyakesempatan untuk berterima kasih.”

Saudagar Divo bingung. Seingatnya, gaji Logi sangat kecil. Namun,Logi masih mau berbagi dengan anggota keluarganya yang begitu banyak.Karena melihat saudagar Divo masih bingung, pria tadi lalu menerangkan...

“Nenek yang Tuan lihat pertama kali adalah ibuku. Ia baru saja pulangmengambil air di sungai. Lalu wanita muda yang turun setelahnya adalahadikku, ia menggantikan tugas ibuku. Anak kecil tadi adalah anakku. Tadi iaingin membeli sekilo ubi untuk makan siang kami. Tapi karena uangnyakurang, ia kembali ke sini untuk mengambil uang lagi. Sementara aku ...haha... sebetulnya aku tidak sakti. Peti berat tadi bisa terangkat karena akumenggunakan katrol kayu.

Aku menggunakan akal. Bukan kesaktian.”

Si Nenek lalu menambahkan, “Tapi mungkin Logi ada benarnya. Rumahini adalah tangga kebahagiaan bagi kami. Logi selalu mengingatkan kamiuntuk saling menolong dengan tulus. Supaya kita hidup abadi di dalam hatisemua orang, meskipun kita sudah tiada. Kita juga harus bersyukur, sehingga merasa bahagia,

bagai harta yang berlipat ganda. Juga maubelajar menggunakan akal dalam segala hal.”

Saudagar Divo terdiam. Pantas selama ini ia tak pernah merasabahagia. Kini ia mengerti maksud Logi! Dengan berbuat baik,ia bisa abadidi hati semua orang.

Dengan bersyukur, ia akan bahagia bagai memilikiharta berlipat ganda. Lalu akal, lebih penting daripada kesaktian dan harta.

Nilai-nilai sebagai pembentukan karakter siswa yang terkandung dalam teks cerita “ Tangga Menuju Kebahagiaan “.

1) Nilai Moral

Nilai moral adalah bentuk gambaran objektif atas sisi kebenaran yang dijalankan oleh sesorang yang berhubungan dengan perangai, budi pekerti, atau tingkah laku manusia terhadap sesamanya didalam lingkungan masyarakat.

Berbicara tentang nilai moral terbagi dua jenis nilai moral yaitu: nilai moral baik dan nilai moral buruk. Nilai moral baik adalah nilai yang dikaitkan dengan kesesuaian antara harapan dan tujuan hidup manusia dalam menjalankannya bisa ditinjau dari kaidah sosial masyarakat. Sedangkang nilai moral buruk , nilai ini dianggap menyimpang terhadap keteratan sosial, selain itu dampak yang ditimbulkan akan menciptakan masalah-masalah sosial yang terjadi. Seperti kalimat yang terkandung di dalam teks cerita “Tangga Menuju Kebahagiaan”

berikut ini :

“Kini ia mengerti maksud Logi! Dengan berbuat baik,ia bisa abadi di hati semua orang”. (Paragraf 23, Kalimat 2, Baris ke 2).

Kalimat diatas mempunyai kandungan nilai moral baik karena secara jelas disampaikan penulis melalui gaya bahasa Logi yang terlihat pada kalimat “dengan berbuat baik” yang berarti melakukan sesuatu dengan cara baik tanpa ada paksaan sangat berarti bagi sesama yang merupakan suatu karakter atau sifat individu.

Nilai karakter peduli sosial yaitu sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkan. Maka dari itu Logi peduli terhadap seseorang ia ingin membahagiakan orang lain dengan melakukan perbuatan baik. Karakter ini mampu memotivasi siswa agar lebih peduli terhadap teman sebaya, keluarga dan masyarakat agar bisa lebih bermanfaat lagi bagi orang lain.

“nenek yang tuan lihat pertama kali adalah ibuku. Ia baru saja pulang mengambil air di sungai. Lalu wanita muda yang turun setelahnya adalah adikku, ia menggantikan tugas ibuku”. (Paragraf 22, Kalimat 3, Baris ke 3)

Kalimat di atas mempunyai kandungan nilai moral kaera secara jelas di sampaikan penulis melalui gaya bahasa yaitu terlihat pada kalimat “mengantikan tugas ibuku” yang berarti anak ini memiliki karakter bertanggung jawab dan peduli terhadap ibunya yang sudah tidak bisa bekrja terlalu keras. Karakter ini dapat membentuk karakter siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab dan peduli terhadap ibu yang telah melahirkan dan membesarkan kita.

“Ya. Logi memang suka bercanda. Tetapi ia sangat bertanggung jawab.Selama ini dia membantu kami dengan gaji yang didapatnya selama bekerja dengan Tuan”. (Paragraf 19, Kalimat 2, Baris ke 1)

Kalimat di atas mempunyai kandungan nilai moral karena secara jelas disampaikan penulis melalui gaya bahasa yang terlihat pada kalimat “

bertanggung jawab” yang berarti Logi sang juru masak memiliki sikap dan perilaku dalam menjalankan sesuatu kewajibannya membantu perekonomian keluarganya dengan gaji yang didaptkannya. Nilai karakter tanggung jawab yakni sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara maupun agama.

Karakter yang dimiliki logi sangat baik untuk diterapkan kepada siswa agar mampu bertanggung jawab terhadap kewajibannya.

2) Nilai Religius

Nilai Religius adalah nilai kerohanian yang bersifat mutlak karena bersumber pada kepercayaan dalam diri manusia. kepercayaan tersebut ditampakkan dalam agama yang dianut seseorang. Nilai religius merupakan sudut pandang yang mengikat manusia dengan Tuhan pencipta alam dan seisinya.Berbicara tentang hubungan manusia dan Tuhan tidak terlepas dari pembahasan agama.Agama merupakan pegangan hidup bagi manusia.Agama dapat pula bertindak sebagai pemacu faktor kreatif, kedinamisan hidup, dan perangsang atau pemberi makna kehidupan. Melalui agama, manusia pun dapat mempertahankan keutuhan masyarakat agar hidup dalam pola kemasyarakatan yang menuntun untuk meraih masa depan yang lebih baik. Seperti kalimat yang terkandung di dalam teks cerita “Tangga Menuju Kebahagiaan” berikut ini:

“Ada sebuah pohon beringin besar di tengah hutan Bukit Timur. Di pohon itu ada sebuah tangga dari akar pohon. Itulah tangga kebahagiaan,” ujar Logi.

“Apakah semua keinginanku bisa terkabul? Aku ingin awet muda, melipatgandakan harta, dan memiliki kesaktian”. (Paragraf 4-5, Kalimat 1, Baris Ke 1)

Kalimat diatas mempunyai kandungan nilai religius karena secara jelas disampaikan penulis melalui gaya bahasa Lobi yang terlihat pada kalimat “melipat gandakan harta” yang berarti saudagar Digo mempunyai maksud unruk menyembah pohon dengan cara memohon untuk melipat gandakan hartanya yang merupakan suatu ajaran musyrik yang dilarang oleh Allah SWT.memiliki nilaai karakter religius yaitu ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan pelajaran agama (aliran kepercayaan) yang dianut. Karena sang saudagar berkeinginan melipat gandakan harta, dan kesaktiannya dengan memohon kepada sebuah pohon serta sang sudagar tidak memiliki rasa syukur dalam dirinya sebab ia sudah memiliki harta berlimpah namun ia masih ingin melipat gandakan hartanya karena merasa belum cukup.

Allah swt berfirman:

ۖ ِت ََٰو ََٰمَّسلٱ ىِف ٌك ْرِش ْمُهَل ْمَأ ِض ْرَ ْلْٱ َنِم ۟اوُقَل َخ اَذاَم ىِنوُرَأ ِ َّللَّٱ ِنوُد نِم َنوُعْدَت اَّم مُتْيَءَرَأ ْلُق َنيِقِد ََٰص ْمُتنُك ن ِإ ٍمْلِع ْنِّم ٍةَرََٰثَأ ْوَأ ٓاَذ ََٰه ِلْبَق نِّم ٍب ََٰتِكِب ىِنوُتْئٱ

Artinya :

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah; perlihatkan kepada-Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit?

Bawalah kepada-Ku Kitab yang sebelum (Al Quran) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yangbenar"

“Dengan bersyukur, ia akan bahagia bagai memiliki harta berlipat ganda.

Lalu akal, lebih penting daripada kesaktian dan harta”. (Paragraf 23, Kalimat 4, Baris Ke 3).

Kalimat di atas mempunyai kandungan nilai religiuskarena secara jelas disampaikan penulis melalui gaya bahasa yang terlihat pada kata “bersyukur”

yang berarti bentuk rasa syukur atau rasa terima kasih kepada Tuhan atas berkah, rejeki yang diberikan. Rasa syukur karena memiliki semua yang dimilikinya saat ini.

3) Nilai sosial

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. Nilai Sosial adalah nilai dalam sebuah cerita yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia). Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran hubungan antar-tokoh. Seperti kalimat yang terkandung di dalam teks cerita “Tangga Menuju Kebahagiaan”

berikut ini:

“Logi selalu mengingatkan kami untuk saling menolong dengan tulus”.

(Paragraf 22, Kalimat 3, Baris Ke 2).

Kalimat di atas mempunyai kandungan nilai sosial karena secara jelas disampaikan penulis melalui gaya bahasa yang terlihat pada kalimat “saling menolong sesama” yang berarti bentuk peduli terhadap seseorang itu lebih besar dan baik dilakukan sehingga menjadi manusia yang berguna bagi orang lain.Nilai karakter peduli sosial yakni sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepeduliaan terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkan. Oleh sebab itu menolong dengan maksud yang tulus dapat berguna bagi orang lain. Dengan

peduli sesama siswa dapat mengetahui arti dari kepedulian dan menjadi seorang yang berguna bagi orang lain tanpa meminta imbalan.

Dengam berbuat baik itu, kita suda bisa menjadi abadi dihati semua orang.

Dengan bersyukur, kita akan bahagia bagai memiliki harta yang berlipat ganda.

Lalu akal lebih penting dari pada kesaktian dan harta.

2. Teks cerita “Palang Merah Remaja”

Beberapa hari yang lalu, datang beberapa anggota Palang MerahRemaja (PMR) di desaku. Rombongan PMR tersebut berjumlah 10 orang. Mereka berasal dari SD Bintang.

Selama tiga hari, anggota PMR tersebut melakukan beberapa kegiatan.

Mereka mengadakan kegiatan sosial kemanusiaan dalam berbagai bentuk.

Membantu sesama manusia tidak selalu berupa uang dalam jumlah besar. Bantuan dapat berupa pemberian pakaian bekas yang masih layak digunakan, donor darah, dan bantuan obat-obatan.

"Apa maksudnya donor darah itu, Nak?" tanya seorang kakek. "Donor darah maksudnya menyumbangkan darah. Jadi, darah orang yang sehat diambil, lalu disimpan di tempat penyimpanan darah," jawab salah satu anggota PMR.

Selain melakukan kegiatan sosial, PMR juga memberi penerangan tentang pentingnya tolong-menolong. Mereka memberi pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

Nilai-nilai sebagai pembentukan karakter siswa yang terkandung dalam teks cerita “ Palang Merah Remaja “.

1) Nilai sosial

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.Nilai Sosial adalah nilai dalam sebuah cerita yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia). Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran hubungan antar-tokoh. Seperti

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.Nilai Sosial adalah nilai dalam sebuah cerita yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia). Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran hubungan antar-tokoh. Seperti

Dalam dokumen PROPOSAL SKRIPSI. Oleh ARDANA AMIR (Halaman 39-108)

Dokumen terkait