ANALISIS NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM TEKS CERITA PADA BUKU BAHASA INDONESIA UNTUK SD &MI KELAS V
SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS V SD NEGERI BETTE KABUPATEN BARRU
PROPOSAL
SKRIPSI
Diajukan guna memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan universitas muhammadiyah makassar
Oleh ARDANA AMIR
105401112316
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ARDANA AMIR
NIM : 10540 11123 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Analisis Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Teks Cerita pada Buku Bahasa Indonesia untuk SD&MI kelas V sebagai Pembentukan Karakter Siswa Kelas V SDN Bette Kabupaten Barru
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan Tim Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, November 2020 Yang Membuat Pernyataan
Ardana Amir
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawahini:
Nama : Ardana Amir NIM : 10540 11123 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakkan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini sayabuat dengan penuh kesadaran.
Makassar, November 2020 Yang Membuat Perjanjian
Ardana Amir
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Yakin adalah kunci jawaban dari segala permasalahan. Dengan mermodal yakin merupakan obat mujarab penumbuh semangat hidup”
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku tercinta, saudaraku, keluarga,
semua guru, dosen, sahabatku, teman-temanku atas keikhlasan
dan doa dalam mendukung penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
v
ABSTRAK
Ardana Amir. 2020. Analisis nilai-nilai yang terkandung dalam tekscerita pada buku Bahasa Indonesia sebagai Pembentukan Karakter Siswa kelas V SDNegeri Bette Kabupaten Barru. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1 Haslinda dan pembimbing II H. Tjoddin SB.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu Nilai-nilai apa saja yang tedapat dalam teks cerita pada buku bahasa Indonesia sebagai pembentukan karakter kelas V SDN Bette kabupaten Barru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerita pada buku bahasa Indonesia sebagai pembentukan karakter kelas V SDN Bette Kabupaten Barru.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan. Teknik pengumpulan data yang digunakan metode baca dan catatdigunakan untuk menganalisis nilai-nilai dalam bacaan buku pelajaran.
Hasil penelitian diketahui bahwa dalam teks cerita yang terdapat dalam buku “Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas V”. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa nilai-nilai teks cerita dalam buku “ Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas V” adalah nilai moral, religius dan sosial. Ada tiga nilai-nilai yang difokuskan pada teks cerita sebagai pembentukan karakter siswa. Terdapat nilai karakter yang ditemukan sebanyak 12 nilai karakter. Teks cerita yang paling banyak mengandung nilai karkter adalah “Tangga Menuju Kebahagiaan” dan
“Berani Berkata Jujur” yaitu sebanyak empat nilai karakter. Teks cerita yang berjudul “Menaklukan Gajah Sirkus” mengandung tiga nilai karakter dan teks cerita “Palang Merah Remaja” mengandung satu nilai karakter. Nilai karakter yang muncul adalah religius, jujur, disiplin, kerja keras, peduli sosial dan tanggung jawab. Nilai karakter yang tidak muncul dalam teks cerita pada buku
“Bahasa Indonesia untuk SD&MI kelas V” adalah toleransi, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cintai damai, gemar membaca, dan peduli lingkungan. Teks cerita dapat dijadikan salah satu media untuk menanamkan nilai-nilai karakterm sehingga siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk karakter.
Kata Kunci : Buku Bahasa Indonesia kelas V SD, Teks cerita, Nilai, Karakter
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Salam dan salawat yang melimpah semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang istiqomah dan setia di jalan Allah, hingga akhir zaman nanti.
Amin, ya rabbal alamin !
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ayahanda Amir dan ibunda Nia Irmawati yang telah mencurahkan cinta dan kasih sayangnya, serta doa yang tiada henti-hentinya demi kesuksesan penulis.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat diselesaikan.Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada. Dr. Haslinda, S.Pd, ,M,Pd Pembimbing I dan Drs. H. Tjoddin, SB, M.Pd. Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, motivasi, serta bimbingan dengan penuh kesabaran dan ketulusan kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini.
Tidak lupa pula penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse MAg. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S,.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
vii
Pendidikan yang telah membinadan memberikan kemudahan sihingga penulisdapat menyelesaikan skripsi ini.
Begitu pula ucapan terima kasih kepada Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar; dan para dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bimbingan dan jasa-jasa beliau selama penulis mengikuti perkuliahan.
Saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai bahan acuan untuk perbaikan dan penyempurnaan karena skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Makassar, 2020
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
SURAT PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
SURAT PERJANJIAN ... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka ... 8
1. Hasil Penelitian yang Relevan... 8
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 11
3. Teks Cerita ... 12
4. Nilai-Nilai... 13
5. Nilai Karakter ... 17
6. Pendidikan Karakter ... 20
ix
7. Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SD ... 25
B. Kerangka Pikir ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29
B. Fokus Penelitian ... 29
C. Lokasi Penelitian ... 29
D. Definisi Istilah ... 30
E. Sumber Data ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 30
G. Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi data ... 33
B. Temuan hasil penelitian ... 33
C. Pembahasan ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 67
LAMPIRAN ... 71
RIWAYAT HIDUP ... 98
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman 1.1 Kerangka Pikir ... 29
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 Cover Buku ... 69
2 Teks Cerita ... 70
3 Hasil Analisis Kartu Data ... 81
4 Tabel Analisis Data ... 85
5 Indikator Nilai-Nilai pada Teks Cerita ... 86
6 Rekapitulasi Nila-Nilai Teks Cerita ... 87
7 Tabulasi Hasil Analisis Data ... 88
8 Riwayat hidup ... 89
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Samino (2013) “pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan orang dewasa (guru) kepada orang yang belum dewasa (siswa) untuk memperoleh kedewasaan baik jasmani, rohani maupun sosial”.
Melalui pendidikan, kepribadian seseorang akan terbentuk. Di bangku sekolah dasar, siswa akan memperoleh banyak ilmu dan berbagai keterampilan.
Mata pelajaran wajib dalam jenjang pendidikan sekolah dasar, dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa mampu berkomunikasi dengan benar, baik secara lisan ataupun tertulis dan siswa mampu menyampaikan gagasan-gagasan yang ada di pikirannya melalui interaksi yang baik dengan masyarakat.
Menurut Undang-UndangSistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003,Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belpelajaran dan proses pembelajaran agar siswasecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Bahasa sebagai alat interaksi dalam kehidupan manusia dapat dikaji secara internal dan eksternal. Bahasa secara internal yaitu berkaitan dengan pemahaman dan penerapan struktur bahasa itu sendiri. Sedangkan, bahasa secara ekternal yaitu
1
berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam hubungannya dengan nilai sosial, budaya, psikologi, seni dan etnis didalam kehidupan masyarakat.
Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelihara.
Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan kepada generasi-generasi mendatang. Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia secara terarah. Oleh karena itu memulai proses pembelajaran bahasa diharapkan siswa mempunyai kemampuan yang memadai untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Salah satu tujuan dari pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah bertujuan dengan pembinaan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai peristiwa Menurut Tarigan (dalam Amandiri:2015 ), pembinaan terhadap bahasa Indonesia, meliputi empat aspek kemampuan berbahasa, yakni (1) menyimak, (2) berbicara, (3) membaca, dan (4) menulis. Dalam keterampilan membaca teks cerita kita dapat melihat nilai-nilai yang terkandung yang dapat diterapkan untuk kehidupan sehari-hari pada siswa.
Buku pelajaran merupakan buku pegangan siswa yang digunakan sebagai acuan proses pembelajaran. Buku pelajaran memuat materi yang di dalamnya terdapat teks bacaan yang mengandung nilai-nilai yang ditanamkan pada diri siswa. Buku pelajaran memiliki peran dan fungsi dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi siswa. Buku pelajaran bukan sekedar bahan bacaan, tetapi juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran (activities based learning) isinya dirancang dan dilengkapi
dengan contoh-contoh lembar kegiatan dengan tujuan agar dapat terselenggarannya pembelajaran kontekstual, artinya siswa dapat mempelajari sesuatu yang relevan dengan kehidupan yang dialaminya. Buku pelajaran disusun untuk memfasilitasi siswa mendapat pengalaman belajar yang bermakna. Isi sajian buku diarahkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, berdiskusi serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik antar teman maupun dengan gurunya.
Nilai merupakan seperangkat kebiasaan atau atauran yang diakui kebenarannya oleh semua anggota masayarakat dalam rangka menciptakan kehidupan masyarakat yang teratur. Nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek, menyangkut segala sesuatu yang baik atau yang buruk, sebagai abstaksi pandangan atau maksud dari berbagai pengalaman dalam seleksi perilaku yang ketat ( Soelaeman, 2015). Nilai mengandung prinsip-prinsip umum dalam bertindak dan berfungsi sebagai pedoman bertingkah laku.
Di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat nilai-nilai yang dijadikan pedoman perilaku oleh setiap anggotanya, nilai yang berlaku di masyarakat itu disebut nilai sosial. Nilai sosial sangat beragam, seperti nilai moral, nilai religi, nilai estetika ( keindahan), dan sebagainya. Banyak hal yang bisa diresapi dari hasil membaca teks cerita, misalnya nilai-nilai kemanusian atau sosial yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Perenungan melalui nilai-nilai kehidupan yang ada dalam teks cerita memberikan suatu amanat yang dapat dijadikan
cerminan untuk kehidupan siswa. Suyanto ( 2010: 43) karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Ki Hajar Dewantara dalam Samani dan Hariyanto (2013:25) karakter itu sebagai watak atau budi pekerti.
Sekolah Dasar (SD) sebagai tahap awal anak-anak dalam memperoleh ilmu pengetahuan berpotensi sekali dalam memberikan nilai-nilai karakter yang sejak turun-temurun telah ada dari nenek moyang kita. Guru dalam hal ini ikut mendominasi dalam menerapkan nilai-nilai kepada siswanya melalui kegiatan belajar mengajar. Guru dapat mentransfer nilai-nilai dalam berbagai aspek pembelajaran yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan adanya nilai-nilai dalam buku pelajaran anak diharapkan, bisa mengambil atau meniru contoh nilai-nilai yang baik dari sebuah cerita yang digambarkan pengarang dengan sangat baik dalam sebuah bacaan.
Artikel berita yang dimuat pada koran online Republika.co.id, Bekasi pada tanggal 25 Oktober 2015 pukul 17:55 WIB menjelaskan bahwa:
Sebuah video yang menayangkan sejumlah murid laki-laki memukuli dan menendang teman perempuannya beredar dijejaring sosial.Dalam video tersebut, seorang siswi dipojok ruangan dihujani pukulan dan tendangan oleh sekitar dua siswa dan satu siswi.Saat diminta keterangan pada anakanak siswa SD tersebut, mereka mengaku hanya iseng melakukan pemukulan.Setelah didesak, barulah anak-anak bercerita. Menurut salah seorang anak yang melakukan pemukulan itu, ia memukul atas dasar sakit hati kepada siswi berkerudung yang ia pukuli.
Fenomena tersebut harus ditanggapi serius mengingat bahwa anak-anak SD merupakan generasi penerus bangsa.Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh guru dalam mencegah timbulnya kasus serupa adalah memperbaiki perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang tidak kalah penting adalah buku pelajaran pegangan siswa. Buku pelajaran pegangan siswa SD berisi tentang materi dan panduan belajar mengajar di kelas. Keberadaan buku siswa mempermudah guru dalam menyampaikan materi. Isi dari buku pelajaran salah satunya adalah teks cerita. Teks cerita adalah karya sastra yang strategis dalam penerapan nilai-nilai.
Sesuai pembacaan cerita tersebut terhadap buku Bahasa Indonesia untuk SD
& MI kelas V di sekolah dasar, peneliti meneliti teks cerita dalam buku tersebut.
Memuat penilaian peneliti bahwa isi teks cerita dalam buku Bahasa Indonesia untuk SD&MI kelas V sangat penuh dengan pesan-pesan terhadap nilai-nilai antara lain nilai moral, nilai religiusm nilai sosial dan lain-lain yang dapat membentuk karakter siswa berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian pada teks cerita dalam buku Bahasa Indonesia. Penelitian ini berjudul “Analisis Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Teks Cerita pada Buku Bahasa Indonesia untuk SD&MI kelas V sebagai Pembentukan Karakter Siswa Kelas V SDN Bette Kabupaten Barru”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam teks cerita pada buku Bahasa Indonesia
untuk SD&MI kelas V sebagai pembentukan karakter siswakelas V SDN Bette kabupaten Barru ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :untuk mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerita pada buku Bahasa Indonesia untuk SD&MI kelas V sebagai pembentukan karakter siswa kelas V SDN Bette Kabupaten Barru.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberi ilmu pengetahuan tentang nilai-nilai yang terkandung didalam sebuah bacaan anak yang bermanfaat untuk memberikan pendidikan karakter pada anak. Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi perkembangan kepribadian anak dan sebagai dasar penelitian yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
Secara praktisi hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk : a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi-materi yang sesuai dengan aspek pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Bagi Siswa
Siswa memperoleh pengalaman yang bervariatif yang harapannya dapat meningkatkan kepribadian yang berkarakter bagi siswa terutama.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penerapan variasi media pembelajaran guna memberikan pendidikan berkarakter, meningkatkan keterampilan siswa, hasil belajar siswa dan meningkatkan kualitas kelulusan siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka
1. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penilitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitian yang akan ditulis penulis, yaitu :
Liestianah, (2016) yang berjudul “ Analisis Nilai Karakter Cerpen Dalam Buku Bina Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas V SDN Tegalsari 01 Semarang “ . hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa banyak terdapat nilai karakter dalam cerpen anak. Bahasa yang digunakan pada cerpen anak sangat baik dan mudah dipahami. Sehingga anak bertambah wawasan serta keterampilan membacanya.
Dalampenelitian penulismemiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaan,menganalisis nilai yang terdapat dalam teks cerita pada buku bahasa indonesia sebagai pembentukan karakter. Perbedaannya, pada penelitian Liestianah meneliti cerpen pada buku bina bahasa sedangkan penulis meneliti teks cerita pada buku pelajaran bahasa Indonesia.
Yuyun, (2018) yang berjudul “ Analisis Nilai-Nilai Moral Dalam Sastra Anak Pada Surat Kabar Analisa Edisi Desember 2017-Januari 2018 “. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dalam kumpulan cerita anak pada surat kabar Analisa minggu pada bulan Desember 2017 –Januari 2018 terdapat nilai- nilai moral. Nilai-nilai moral yang dimaksud mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan manusia lain. Dari 22 data yang berhasil diperoleh, 3 data menunjukkan
8
nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan, 8 data nilai moral hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan 11 data menunjukkan nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain.Dari delapan cerita anak yang sudah dianalisis, diperoleh 3 cerita anak memuat pesan moral yang disampaikan secara langsung dan 5 cerita anak memuat pesan moral yang disampaikan secara tidak langsung.Dalampenelitian penulis dengan judul “ Analisis nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerita pada buku bahasa indonesia sebagai pembentukan karakter siswa kelas V SDN Bette Kabupaten Barru “menunjukkan persamaan dan perbedaan. Persamaannya, sama-sama menganalisis nilai-nilai, namun berbedadengan penelitian penulis meneliti buku pelajaran bahasa Indonesia sedangkan penelitian Yuyun meneliti sastra anak yang terdapat pada surat kabar.
Nurmalasari, (2018) yang berjudul “Analisis Nilai Karakter Teks Deskripsi Dalam Buku Bahasa Indonesia Pada Siswa Mts “. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Buku bahasa Indonesia SMP/MTs Revisi 2017 ini terdapat 6 (enam) teks deskripsi yaitu: Parangkritis Nan Indah, Ayah, Panutanku, Ibu, Inspirasiku, Si Bagas Kelinciku, Pesona Pantai Senggigi Dan Gebyar Pementasan Tari KolosalAriah yang mengandung 12 nilai karakter diantaranya religius, bangga, sabar/penyabar,pendiam, teladan/panutan, ramah dan tutur katanya lembut, gigih, baik, manja, menarik dan unik, pelestarian dan emosional. Dari nilai karakter tersebut berdampak 1) Menumbuhkan karakter posistif yang tertanam dalam diri mereka, 2) Menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya yang ada didalam negerinya, 3) Menumbuhkan rasa kasih/empati sesama kawan, 4) Lebih meningkatkan lagi sifat religiusnya terhadap sang maha pencipta, 5) Lebih
giat lagi dalam menuntut ilmu.Dalam penelitian penulis dengan judul “ Analisis nilai-nilai yang terkandung dalam teks cerita pada buku bahasa indonesia sebagai pembentukan karakter siswa kelas V SDN Bette Kabupaten Barru “ menunjukkan bahwa sama-sama meneliti Buku bahasa Indonesia. Perbedaanya, penulis meneliti tentang nilai-nilai yang terkandung dalam teks cerita sedangkan penulis Nurmalasari meneliti tentang nilai karakter teks deskripsi.
Junaini, (2017) yang berjudul “ Analisis nilai karakter dalam cerita rakyat seluma “. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat Seluma sangatlah baik untuk membentuk karakter manusia sejak dini. Nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat Seluma dapat memberikan sumbangsi pada dunia saat ini dikarenakan nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam cerita rakyat Seluma merupakan nilai pendidikan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga sangat cocok untuk ditanamkan pada diri.Dalampenelitian penulis dengan judul “ Analisis nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerita pada buku bahasa indonesia sebagai pembentukan karakter siswa kelas V SDN Bette Kabupaten Barru “ menunjukkan bahwasama-sama menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Perbedaannya, pada penelitian penulis menganalisis nialai- nilai yang terkandung dalam teks cerita sedangkan penelitian Junaini menganalisis nilai karakter dalam cerita rakyat seluma.
2. PembelajaranBahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Salah satu cara untuk menjaga kelestarian dan kemurnian
bahasa Indonesia adalah dengan menuliskan kaidah-kaidah ejaan dan tulisan bahasa Indonesia dalam sebuah buku yang disebut dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) (2016). PUEYD dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan benar dalam komunikasi yang sifatnya formal.
Salah satu tujuan utama pembelajaran bahasa adalah mempersiapkan siswa untuk melakukan interaksi yang bermakna dengan bahasa yang alamiah. Agar interaksi dapat bermakna bagi siswa, perlu didesain secara mendalam program pembelajaran bahasa Indonesia. Desain yang bertumpu pada kontekstual, konstruktif, komunikatif, intergratif, dan kuantum yang didasari oleh kompetensi dasar siswa. Kemampuan berbahasa Indonesia berarti siswa terampil menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia (Ripai, 2012). Menghayati bahasa dan sastra Indonesia berarti siswa memiliki pengetahuan bahasa dan sastra Indonesia, dan memiliki sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia disuguhkan pada siswabertujuan untuk melatih siswaterampil berbahasa dengan menuangkan ide dan gagasan secara kreatif dan kritis. Namun kenyataannya banyak guru terjebak dalam tatanan konsep sehingga pembelajaran cenderung membahas teori-teori bahasa hanya sebagai pendukung atau penjelas dalam konteks, yaitu yang berkaitan dengan keterampilan tertentu tengah diajarkan.
Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah membelajarkan siswatentang keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai tujuan dan fungsinya. Menurut Atmasaki (dalam Khair:2018), mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswamemiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Untuk mengimplementasikan tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia tersebut, maka pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 disajikan dengan menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat terwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Dengan kata lain, belajar bahasa Indonesia tidak sekedar memakai bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi perlu juga mengetahui makna atau bagaimana memilih kata yang tepat sesuai tatanan budaya dan masyarakat pemakainnya
3. Teks Cerita
Teks cerita adalah rangkaian maupun jenis karangan baik itu berupa fiksi maupun non-fiksi ini sangat disukai anak juga orang dewasa. Dalam kehidupan
sehari-hari, pasti ada sesuatu yang bisa kita ceritakan kepada orang lain. Cerita- cerita ini bisa saja menceritakan tentang kejadian menarik dan luar biasa, pengalaman orang lain, sebuah peristiwa besar, dan lain sebagainya. Baik yang mau berasal dari cerita nyata atau cerita fiksi, rasanya kehidupan sehari-hari tidak akan pernah kehabisan cerita untuk kita simak. Dan tentu saja, ada banyak jenis- jenis cerita yang bisa kita baca dan simak setiap harinya untuk menghibur kita dengan bacaan-bacaan yang berkualitas.
4. Nilai – Nilai
Kosasih (2015) nilai adalah sesuatu yang penting, berguna, atau bermanfaat bagi manusia. Semakin tinggi kegunaan suatu benda, maka semakin tinggi pula nilai dari benda itu. Sebaliknya, rendah kegunaan suatu benda, maka semakin rendah pula nilai benda itu. Bernilai tidaknya suatu benda atau yang lainnya ditentukan oleh sudut pandang tertentu. Di masyarakat, kriteria untuk mengukur arti pentingnya suatu benda, perbuatan, sikap, dan yang lainnya itu banyak sekali.
Beberapa diantaranya adalah budaya, moral, agama, dan politik.
Biasanya di dalam karya sastra ada banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang bisa kita ambil, yaitu nilai moral, sosial, religius, budaya, pendidikan, etika, estetika, politik, patriotik, psikologi, ekonomi, historia, dan sebenarnya masih ada banyak lagi. Pada teks cerita terdapat nilai-nilai kehidupan yang dapat dipetik sebagai perenungan atau pembelajaran oleh pembaca. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat secara tersurat maupun tersirat(Sadiman, dkk: 2011). Berikut ini ada tujuh nilai yang akan dibahas sebagai berikut :
a. Nilai moral
Nilai moral dalam Teks Cerita yang berhubungan dengan perangai, budi pekerti, atau tingkah laku manusia terhadap sesamanya. Nilai moral merupakan nilai-nilai berisi nasihat yang berhubungan dengan etika, budi pekerti, perilaku, dan norma-norma yang terdapat pada masyarakat.
Contoh teks :
“Kini ia mengerti maksud Logi! Dengan berbuat baik,ia bisa abadi di hati semua orang”. ( kutipan Teks Tangga Menuju Kebahagiaan)
Pada kutipan diatas memiliki nilai moral dengan cara melakukan sesuatu yang baik tanpa ada paksaan sangat berarti bagi sesama yang merupakan suatu karakter atau sifat individu.
b. Nilai sosial
Nilai sosial dalamTeks Cerita yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia).
Contoh teks:
“Mereka mengadakan kegiatan sosial kemanusiaan dalam berbagai bentuk.
Membantu sesama manusia tidak selalu berupa uang dalam jumlah besar.
Bantuan dapat berupa pemberian pakaian bekas yang masih layak digunakan, donor darah, dan bantuan obat-obatan” ( Kutipan teks Palang Merah Remaja)
Pada kutipan teks di atas memiliki nilai sosial bahwa kegiatan sosial kemanusian yang membantu sesama manusia berupa bantuan yang dapat berupa pakaian bekas layak pakai, donor darah dan bantuan obat-obatan.
c. Nilai religius
Nilai religius dalam Teks Cerita yang berhubungan dengan kepercayaan atau pelajaranan agama tertentu. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan simbol
agama tertentu, kutipan atau dalil dari suatu kitab suci, dan penggambaran nilai- nilai kehidupan yang dilandasi pelajaranan agama yang bersifat universal.
Contoh teks :
“Ada sebuah pohon beringin besar di tengah hutan Bukit Timur. Di pohon itu ada sebuah tangga dari akar pohon. Itulah tangga kebahagiaan,” ( Kutipan Cerita Tangga Menuju Kebahagiaan)
Pada kutipan di atas memiliki nilai religius dengan kalimat untuk menyembah pohon dengan cara memohon untuk melipat gandakan hartanya yang merupakan suatu ajaran musyrik yang dilarang oleh Allah Swt.
d. Nilai budaya
Nilai budaya dalam Teks Cerita yang berhubungan dengan adat istiadat, kebudayaan, serta kebiasaan suatu masyarakat. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran adat istiadat, bahasa dan gaya bicara tokoh yang mencerminkan bahasa tertentu, dan kebiasaan yang berlaku pada tempat para tokoh.Berikut contoh kutipan Nilai Budaya
Contoh teks :
“Ia merasa berdosa kepada ibu karena telah berbohong”
Jika budaya kebohongan dan ketidakjujuran itu terjadi, akan merasa sia-sia saja melakukan itu. Karena kejujuran adalah barang langka yang sulit untuk ditemui.
e. Nilai pendidikan / Edukatif
Nilai pendidikan/edukatif dalamteks cerita yang berhubungan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk (pengajaran) atau bisa juga berhubungan dengan sesuatu hal yang mempunyai latar belakang pendidikan/pembelajaran.
Contoh teks:
”Hai gajah!” Abunawas mulai melontarkan muslihatnya. “Apakah kau mau kuberi hadiah?” Gajah itu menggelengkan kepalanya. Para penonton pun bersorak memuji kecerdikan sang gajah. ”Atau kalau kamu tidak mau hadiah, aku punya usul lain. Bagaimana kalau kamu kubebaskan dari belenggu sirkus keparat ini?” Sang gajah kembali menggeleng. Dia sama sekali tak bergeming. Iming-iming Abunawas tak mampu membuat sang gajah tergoda. (Kutipan Cerita “Menaklukan Gajah Sirkus”)
Kita harus meniru cara abu nawas dalam mengecoh sang gajah ajaib, dia mengandalkan berbagai cara untuk mengecoh gajah itu supaya menuruti permintaan nya (selama cara itu cara yang halal tidak masalah) begitu juga kita sebagai siswa, jangan mudah menyerah pada tantangan yang kita jumpai baik itu pelajaran yang sulit, jangan menyerah sebelum mencobanya.
f. Nilai ekonomi
Nilai ekonomi dalam teks cerita yang berhubungan dengan status/kondisi ekonomi, perdagangan, atau permasalahan ekonomi dalam masyarakat.
Contoh teks:
“Saudagar Divo sangat kaya raya. Namun, ia tidak bahagia. Ia takut tidak berumur panjang. Ia ingin bertambah kaya lagi” (Kutipan Tekas Cerita
“Tangga Menuju Kebahagiaan”)
Pada kutipan teks cerita diatas, terdapat nilai ekonomi yang diambil, yaitu saudagar kaya raya yang merupakan kondisi dalam perekonomian yang sangat cukup.
g. Nilai patrotik / perjuangan
Nilai patriotik dalam teks cerita yang berhubungan dengan jiwa kepahlawanan atau suatu perjuangan (misalkan perjuangan hidup, semangat yang membara, cinta tanah air, dan lain-lain).
contoh teks:
“Saudagar Divo bingung. Seingatnya, gaji Logi sangat kecil. Namun, Logi masih mau berbagi dengan anggota keluarganya yang begitu banyak. Karena melihat saudagar Divo masih bingung, pria tadi lalu menerangkan” ( Kutipan Teks cerita “Tangga Menuju Kebahagiaan”)
Pada kutipan teks cerita diatas terdapat nilai perjuangan, yaitu rela membanting tualng mencari uang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
5. Nilai Karakter
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak (Puskur :2010).
Nilai karakter bangsa adalah nilai-nilai yang berkembang, berlaku, diakui, diyakini, dan disepakati untuk dilaksanakan oleh setiap warga masyarakat di sebuah negara.Nilai-nilai itu adalah nilai-nilai luhur (supreme values) yang dijadikan pedoman hidup (guiding principles) yang digunakan untuk mencapai derajat kemanusiaan yang lebih tinggi, bermartabat, demi kebahagiaan dan kedamaian. Kemanusiaan yang dimaksud antara lain meliputi solidaritas sesama manusia, menghormati hakikat dan martabat manusia, kesetaraan dan tolong menolong, menghormati perbedaan, dan menciptakan kedamaian. Nurgiyantoro (2011: 28) Budi pekerti sebagai nilai luhur adalah perilaku yang dibangun berdasarkan nilai-nilai yang diyakini dan diposisikan sebagai instrumen untuk mencapai sesuatu.Berikut ini akan dikemukakan delapan belas nilai karakter versi Kemendiknas sebagaimana tertuang dalam buku Pengembangan Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa yang disusun Kemendikanas melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dalam Suyadi (2013: 8):
a. Religius, yakni ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan pelajaranan agama (aliran kepercayaan) yang dianut, termasuk dalam hal ini adalah sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama (aliran kepercayaan) lain, serta hidup rukun dan berdampingan.
b. Jujur, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antar pengetahuan, perkataan dan perbuatan (mengetahui yang benar, mengatakan yang benar dan melakukan yang benar), sehingga menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat dipercaya.
c. Toleransi, yakni sikap perilaku yang mencerminkan penghargaan terhadap perbedaan agama, aliran kepercayaan, suku, adat, bahasa, ras, etnis, pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan dirinya secara sadar dan terbuka, serta dapat hidup tenang di tengah perbedaan tersebut.
d. Disiplin, yakni kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku.
e. Kerja keras, yakni perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh (berjuang hingga titik darah penghabisan) dalam menyelesaikan berbagai tugas, permasalahan, pekerjaan, dan lainlain dengan sebaik-baiknya.
f. Kreatif, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu menemukan cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya.
g. Mandiri, yakni sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini bukan berarti tidak boleh bekerja sama secara kolaboratif, melainkan tidak boleh melemparkan tugas dan tanggung jawab kepada orang lain.
h. Demokratis, yakni sikap dan cara berpikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang lain.
i. Rasa ingin tahu, yakni cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelpelajarani secara lebih mendalam.
j. Semangat kebangsaan atau nasionalisme, yakni sikap dan tindakan yang menempatkan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau individu dan golongan.
k. Cinta tanah air, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.
l. Menghargai prestasi, yakni sikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi yang lebih tinggi.
m. Komunikatif, senang bersahabat atau proaktif, yakni sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi dengan baik.
n. Cinta damai, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau masyarakat tertentu.
o. Gemar membaca, yakni kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi, baik buku, jurnal, majalah, koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya.
p. Peduli lingkungan, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjagaa dan melestarikan lingkungan sekitar.
q. Peduli sosial, yakni sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkan.
r. Tanggung jawab, yakni sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara maupun agama.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa ada delapan belas nilai karakter yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pembentukan karakter meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan atau nasionalisme, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.Nilai karakter dapat diperoleh atau dikembangkan melalui sistem pendidikan formal di sekolah.
6. Pendidikan Karakter
Negara-negara maju dan berkembang saat ini pendidikan yangsangat di perhatikan adalah pendidikan karakter.Pendidikan Karaktersangat penting karena pendidikan karakter dapat menentukan tercapainyatujuan hidup.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam Hasbullah (2011: 304) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belpelajaran dan proses pembelajaran agar siswasecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Kemdiknas (2010: 15) pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik, sehingga mereka memiliki karakter luhur itu, menerapkan dan mempraktikan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Sehingga jika proses penanaman nilai-nilai moralitas secara sempurna, maka akan menjadi pondasi dasar sekaligus menjadi warna kepribadian siswaketika dewasa.
Zubaedi (2011) pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya untuk individu perseorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter di pendidikan formal dibagi menjadi tiga yaitu: (1) Pendidikan karakter secara terpadu melalui pembelajaran, (2) Pendidikan karakter secara terpadu melalui manajemen sekolah, dan (3) Pendidikan karakter secara terpadu melalui ekstrakulikuler. Mulyasa (2011:9) Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan.
Ki Hajar Dewantara dalam Samani dan Hariyanto (2013: 33) berpendapat bahwa pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak.Musfiroh (2008: 65)pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah, yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Kemendiknas dalam Wibowo (2015: 66) pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri anak didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Zarkasi (2011:8) Pendidikan Karakter sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan institusinya.Jadi Pedidikan Karakter sesuai dengan lingkungan sekitar dan kebutuhan peserta didiknya. Zubaedi (2011:16) Pendidikan Karakter sebagai upaya mendorong siswatumbuh dan berkembang dengan kompetensi berpikir dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dalam hidupnya, serta mempunyai keberanian melakukan yang benar, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.
Buchori (2011:8) Pendidikan Karakter seharusnya membawa siswake pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya pengalaman nilai secara nyata. Dari beberapa pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan dalam proses bimbingan untuk menjadi orang yang memiliki watak baik. Berdasarkan
pada pedoman pelaksanaan pendidikan karakter yang bersumber dari Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan (2011) pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila meliputi:
a. Mengembangkan potensi siswaagar menjadi manusia berhati baik, berpikir baik, dan perilaku baik.
b. Membangun bangsa yang berkarakter Pancasila.
c. Mengembangkan potensi warga negara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.
Pendidikan Karakter merupakan pendidikan yang berkelanjutan, pendidikan karakter didapat dari usia dini yang diberikan oleh lingkungan keluarga sampai pada pendidikan formal yaitu dari TK sampai perguruan tinggi. Pendidikan karakter harus mewujudkan keterpaduan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam prinsip empat olah.
Asmani (2013: 56) mengemukakan Pendidikan Karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.
b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencangkup pemikiran, perasaan,dan perilaku.
c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter.
d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.
e. Memberi kesempatan kepada siswauntuk menunjukkan perilaku yang baik.
f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai sesama peserta didik, membangun karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses.
g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik.
h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagai tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama.
i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter.
j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter.
k. Mengevaluasi karakter sekolah, staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik.
Berdasarkan pemahaman di atas maka pendidikan karakter juga perlu melakukan tindakan penguatan perilaku baik kepada siswa. Penguatan itu akan melekat pada diri siswa karena siswa merasa dihargai. Bentuk-bentuk penguatan itu adalah sejumlah motivasi yang mampu mendorong siswa untuk lebih senang dan sadar diri melakukan perilaku yang baik.Di dalam pendidikan karakter untuk menanamkan nilai karakter kepada anak guru dapat menggunakan perangkat pembelajaran sepertibuku pelajaran atau buku pegangan siswa.
7. Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SD
Pelajaran bahasa Indonesia mulai dikenalkan di tingkat sekolah dasar sejak kelas 1 SD. Mata pelajaran bahasa Indonesia diberikan disemua jenjang pendidikan formal. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia bersumber pada hakikat pembelajaran bahasa yaitu belajar bahasa (belajar berkomunikasi) dan belajar sastra (belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya). Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia mengupayakan peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis serta menghargai karya cipta bangsa Indonesia ( Hartati, 2012).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013: 3) menyatakan bahwa Buku Pelajaran adalah buku yang diperuntukan bagi siswa yang dipergunakan sebagai panduan aktivitas belajar untuk memudahkan siswa dalam menguasai kompetensi tertentu. Muslich (2010: 50) mengatakan bahwa buku pelajaran adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa untuk diasimilasikan.
Sedangkan menurut Tarigan (2015: 13) menjelaskan bahwa buku pelajaran sama dengan buku ajar. Buku pelajaran dalam bidang studi tertentu merupakan buku standart yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan intruksional yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pelajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu dalam program pembelajaran.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan buku pelajaran merupakan buku pegangan siswa yang digunakan sebagai acuan proses pembelajaran. Buku pelajaran memuat materi yang di dalamnya terdapat teks bacaan yang mengandung nilai-nilai yang ditanamkan pada diri siswa. Buku pelajaran memiliki peran dan fungsi dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi siswa. Buku pelajaran bukan sekedar bahan bacaan, tetapi juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran (activities based learning) isinya dirancang dan dilengkapi dengan contoh-contoh lembar kegiatan dengan tujuan agar dapat terselenggarannya pembelajaran kontekstual, artinya siswa dapat mempelajari sesuatu yang relevan dengan kehidupan yang dialaminya. Buku pelajaran disusun untuk memfasilitasi siswa mendapat pengalaman belajar yang bermakna. Isi sajian buku diarahkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, berdiskusi serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik antar teman maupun dengan gurunya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan motivasi, rasa keingintahuan, inisiatif, dan kreatifitas siswa. Walaupun telah disususn sedemikian rupa, guru masih dapat mengembangkan ataumemperkaya materi dan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
B. Kerangka Pikir
Pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Namun dalam hal penelitian penulis berfokus kepada keterampilan membaca teks cerita yang mengandung
nilai-nilai kemudian dilakukan analisis setelah itu mendapatkan sebuah temuan dari penelitian.
Dalam buku pelajaran terdapat beberapa teks cerita , penulis memilih cerita yang mengandung nilai-nilai yang dapat membentuk karakter siswa. Ada empatteks cerita yang dipilih penulis yaitu: tangga menuju kebahagiaan, palang merah remaja, menaklukan gajah sirkus, dan berani berkata jujur.
Dalam karya sastra ada banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang bisa kita ambil, yaitu nilai moral, sosial, religius, budaya, pendidikan, etika, estetika, politik, patriotik, psikologi, ekonomi, historia, dan sebenarnya masih ada banyak lagi.
Jadi nilai karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, dan kreatif yaitu salah satu nilai yang dimana harus ditanamkan pada diri seseorang tanpa harus melibatkan orang lain, yang dimana bersangkutan dengan kepribadian masing-masing orang, tetapi juga harus punya rasa tanggung jawab terhadap orang lain sehingga dapat hidup tenang di tengah perbedaan tersebut.
Berdasarkan kerangka pikir diatas maka dibuat bagan kerangka pikir sebagai berikut :
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pikir Teks Cerita
Menyimak Berbicara Membaca Menulis
Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Teks Cerita Sebagai
Pembentukan Karaktee
Analisis
Temuan
Pembelajran Bahasa Indonesia di SD
Keterampilan Berbahasa
Tangga menuju kebahagiaan
Palang merah remaja
Menaklukan gaja sirkus
Berani berkata jujur
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenil penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Moleong (2016:11) metode penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan. Data tersebut berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, poto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Data yang dikumpul berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dalam menyimpulkan hasil pemaparan data menggunakan kata-kata dan pendeskripsian teks cerita bukan menggunakan angka dan teknik pengumpulan datanya melalui analisis data.
Implementasi pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah penelitian melakukan penelitian dengan menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam teks cerita pada buku bahasa Indonesia kelas V SD.
B. Fokus Penelitian
Permasalahan yang dibahas adalah nilai-nilai yang terkandung dalam teks cerita pada buku bahasa Indonesia sebagai pembentukan karakter siswa kelas V SDN Bette Kabupaten Barru. Ada tiga nilai yang di fokuskan pada penelitian ini yaitu : Nilai moral, Nilai religius, dan Nilai sosial.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah SDN Bette yang terletak di kecematan pujananting kabupaten barru.
29
D. Definisi Istilah
Nilai adalah gagasan yang dipandang baik dan indah pada kehidupan seseorang, hanya dari nilai saja kita sudah mampu mengenal karakter orang lain.
Karakter atau watak adalah sifat yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.
Teks cerita adalah rangkaian maupun jenis karangan baik itu berupa fiksi maupun non-fiksi ini sangat disukai anak juga orang dewasa.
Buku pelajaran merupakan buku pegangan siswa yang digunakan sebagai acuan proses pembelajaran.
E. Sumber Data
Data : Teks cerita dalam Buku Bahasa IndonesiaKelas V yang di teliti ada empat yaitu: Tangga Menuju Kebahagiaan, Palang Merah Remaja, Menaklukan Gajah Sirkus, dan Berani Berkata Jujur.
Sumber Data:Buku Bahasa Indonesiauntuk SD&MI Kelas V, Sri Murni, Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama, karena tujuan utama dalam melakukan penelitian yaitu mendapatkan data. Sugiyono (2015:224) mengatakan bahwa tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode baca dan
catat. Metode baca dan catat digunakan untuk menganalisis nilai-nilai dalam bacaan buku pelajaran siswa SD/MI kemudian mencatatnya dalam kartu data.
Peneliti melakukan pengumpulan data untuk memperoleh data berupa fakta- fakta tentang hal-hal yang diteliti, dalam hal ini nilai-nilai yang terkandung dalam buku Bahasa Indonesia kelas V. Data dikumpulkan dengan cara baca catat.
Proses pengumpulan data berlangsung sampai peneliti merasa data yang diperoleh sudah akurat.
G. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2015: 244) analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain secara sistematis sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan reduksi trianggulasi data. Langkah-langkah teknik analisis datanya adalah reduksi data, penyajian data dengan tabel dan teks, kemudian penarikan kesimpulan. Dan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Membaca 2. Memahami
3. Menentukan nilai-nilai yang ada dalam teks cerita tersebut 4. Menganalisis dan menyajikan data dalam bentuk deskripsi.
a. Reduksi Data
Data yang telah diperoleh kemudian direduksi untuk memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya apabila diperlukan.Dengan mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang data yang tidak diperlukan.Dalam penelitian ini difokuskan memilih dan merangkum hal-hal pokok pada bacaan yang mengandung nilai-nilai.
b. Penyajian Data
Setelah data direduksi, kemudian dilakukan penyajian data untuk mempermudah dalam memahami data atau hasil yang diperoleh. Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabulasi data yang dihasilkan dari kartu data.
c. Simpulan Atau Verifikasi Data
Tahap terakhir dari penelitian ini yaitu penarikan kesimpulan.Kesimpulan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.Penarikan kesimpulan berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang diteliti.
Penarikan kesimpulan dihasilkan dari tabulasi data, sehingga diperoleh nilai - nilai apa saja yang terdapat dalam buku Bahasa dan Sastra Indonesia kelas V dalam teks cerita. Dalam menganalisis data, data yang bersifat dokumen yang berkaitan dengan masalah diklasifikasikan ke dalam tabel pada lampiran. Dengan penjelasan tabel sebagai berikut: kolom pertama nomor, kolom kedua nilai-nilai, kolom ketiga judul cerita dengan mengceklis yang memiliki nilai-nilai yang dimaksud pada sebuah cerita.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data
Data yang berupa teks cerita yang terdapat di dalam buku Bahasa Indonesia Kelas V terdiri dari 4 cerpen. Cerpen tersebut berjudul “Tangga Menuju Kebahagiaan”, “Palang Merah Remaja”, “Menaklukan Gaja Sirkus”, “Berani Berkata Jujur “.
Cerita dalam buku Bahasa Indonesia kelas V untuk SD&MI kelas V setelah dibaca secara cermat, kemudian dianalisis nilai-nilainya. Semua cerita tersebut dianalisis sesuai dengan tabel nilai, deskripsi akan dilakukan dengan memberikan sinopsis cerita yang diteliti dan buktu kalimat yang mengandung nilai-nilai.
B. Temuan Hasil Penelitian
Analisis nilai-nilai yeng terkandung dalam teks cerita pada buku bahasa indonesia untuk SD&MIkelas V sebagai pembentukan karakter siswa padapenelitian ini akan disajikan sebagai berikut :
1. Teks Cerita “Tangga Menuju Kebahagiaan”
Saudagar Divo sangat kaya raya. Namun, ia tidak bahagia. Ia takut tidak berumur panjang. Ia ingin bertambah kaya lagi. Iapun ingin memiliki kesaktian.
Saudagar Divo menceritakan isi hatinya itu pada Logi, juru masaknya yang setia.
Logi sudah bertahun-tahun menemani Saudagar Divo yang tidakmemiliki keluarga. Ia selalu mendengarkan keluh kesah tuannya dengansabar. Logi tidak mengerti, mengapa harta sebanyak itu tidak membuattuannya bahagia. Logi segera mencari akal.
33
Suatu hari, Logi teringat pada sesuatu. Ia pun mendatangi tuannya.
“Tuan Divo, sebaiknya Tuan mencari tangga kebahagiaan,” saran Logi.
Saudagar Divo terkejut. “Tangga kebahagiaan? Di mana aku bisamendapatkannya?
“Ada sebuah pohon beringin besar di tengah hutan Bukit Timur. Dipohon itu ada sebuah tangga dari akar pohon. Itulah tangga kebahagiaan,”ujar Logi.
“Apakah semua keinginanku bisa terkabul? Aku ingin awet muda,melipatgandakan harta, dan memiliki kesaktian.”
Logi tersenyum dan mengangguk. Keesokan harinya, Saudagar Divoberangkat menuju hutan Bukit Timur. Dengan mudah ia menemukan pohonberingin besar seperti yang dikatakan Logi. Betul, ada tangga dari akarpohon terjulur dari atas pohon.
Saudagar Divo menunggu beberapa saat di balik semak-semak. Iaingin membuktikan kebenaran kata-kata Logi sebelum menaiki tangga itu.
Mula-mula datang seorang Nenek membawa guci air di pundaknya.Nenek itu menaiki tangga dan menghilang di antara rimbunan dahanberingin. Sesaat kemudian, turun seorang wanita muda dengan guci airyang sama di pundaknya.
Saudagar Divo terkejut. Wanita itu sangat muda dan cantik. Padahalwanita yang naik sebelumnya sudah sangat tua. Berarti, tangga itu memangbisa membuat seseorang awet muda, pikir saudagar Divo.
Setelah itu, datang seorang anak laki-laki. Ia menaiki tangga sambilmelempar-lempar ke udara satu koin di telapak tangannya. Anak itu lalumenghilang di antara rimbunan dahan. Saat ia turun kembali, ia
tampakmemegang masing-masing satu koin di tangannya. Berarti koin itu berlipatganda, menjadi dua! Pikir saudagar Divo girang.
Kemudian datang seorang pria sebaya saudagar Divo. Ia menariksebuah gerobak berisi peti besar. Pria itu lalu mengeluarkan seutastambang besar yang ujungnya terbelah dua. Di kedua ujungnya tambang,tampak ada kait besi. Masing- masing kait lalu ia kaitkan ke sisi kiri dankanan peti.
Pria itu lalu menaiki pohon sambil membawa ujung tambang besar. Iapun menghilang di balik rimbun pohon. Anehnya, peti berat tadi lalu terangkatke atas pohon dengan begitu mudahnya.
Saudagar Divo takjub melihat itu semua. Logi tidak berbohong! Tanggaitu akan membuat semua keinginannya terkabul. Ia akan awet muda.Hartanya akan berlipat ganda. Ia juga bisa memiliki kesaktian seperti priayang kuat tadi.
Dengan tidak sabar saudagar Divo menaiki tangga itu. Namun, begitusampai di atas, saudagar Divo sangat terkejut.
Ia menemukan sebuah rumah di atas pohon tersebut. Di dalamnyaada Nenek yang dilihatnya pertama kali. Ada juga beberapa anak kecil yangtidur di lantai rumah kecil itu. Saudagar Divo lebih terkejut lagi saat wanitacantik yang tadi turun, kini datang bersama anak kecil pembawa koin.
Penghuni rumah di atas pohon itu juga terkejut melihat saudagar Divo.
“Maaf, Tuan ini siapa? Mengapa datang ke rumah kami?” tanya Nenekyang dilihatnya pertama kali.
Rumah? Saudagar Divo bingung. Ia memperkenalkan diri. Lalubercerita tentang tangga kebahagiaan yang diceritakan Logi, juru masaknya.
Para penghuni rumah pohon tersebut tertawa.
Laki-laki yang mengangkat peti tadi berkata, ”Jangan terlalu percayapada cerita adikku itu, Tuan. Logi memang suka bercanda.”
“Logi itu adikmu?”
“Ya. Logi memang suka bercanda. Tetapi ia sangat bertanggung jawab.
Selama ini dia membantu kami dengan gaji yang didapatnya selama bekerjadengan Tuan. Untung saja Tuan berkunjung ke sini. Jadi, kami punyakesempatan untuk berterima kasih.”
Saudagar Divo bingung. Seingatnya, gaji Logi sangat kecil. Namun,Logi masih mau berbagi dengan anggota keluarganya yang begitu banyak.Karena melihat saudagar Divo masih bingung, pria tadi lalu menerangkan...
“Nenek yang Tuan lihat pertama kali adalah ibuku. Ia baru saja pulangmengambil air di sungai. Lalu wanita muda yang turun setelahnya adalahadikku, ia menggantikan tugas ibuku. Anak kecil tadi adalah anakku. Tadi iaingin membeli sekilo ubi untuk makan siang kami. Tapi karena uangnyakurang, ia kembali ke sini untuk mengambil uang lagi. Sementara aku ...haha... sebetulnya aku tidak sakti. Peti berat tadi bisa terangkat karena akumenggunakan katrol kayu.
Aku menggunakan akal. Bukan kesaktian.”
Si Nenek lalu menambahkan, “Tapi mungkin Logi ada benarnya. Rumahini adalah tangga kebahagiaan bagi kami. Logi selalu mengingatkan kamiuntuk saling menolong dengan tulus. Supaya kita hidup abadi di dalam hatisemua orang, meskipun kita sudah tiada. Kita juga harus bersyukur, sehingga merasa bahagia,
bagai harta yang berlipat ganda. Juga maubelajar menggunakan akal dalam segala hal.”
Saudagar Divo terdiam. Pantas selama ini ia tak pernah merasabahagia. Kini ia mengerti maksud Logi! Dengan berbuat baik,ia bisa abadidi hati semua orang.
Dengan bersyukur, ia akan bahagia bagai memilikiharta berlipat ganda. Lalu akal, lebih penting daripada kesaktian dan harta.
Nilai-nilai sebagai pembentukan karakter siswa yang terkandung dalam teks cerita “ Tangga Menuju Kebahagiaan “.
1) Nilai Moral
Nilai moral adalah bentuk gambaran objektif atas sisi kebenaran yang dijalankan oleh sesorang yang berhubungan dengan perangai, budi pekerti, atau tingkah laku manusia terhadap sesamanya didalam lingkungan masyarakat.
Berbicara tentang nilai moral terbagi dua jenis nilai moral yaitu: nilai moral baik dan nilai moral buruk. Nilai moral baik adalah nilai yang dikaitkan dengan kesesuaian antara harapan dan tujuan hidup manusia dalam menjalankannya bisa ditinjau dari kaidah sosial masyarakat. Sedangkang nilai moral buruk , nilai ini dianggap menyimpang terhadap keteratan sosial, selain itu dampak yang ditimbulkan akan menciptakan masalah-masalah sosial yang terjadi. Seperti kalimat yang terkandung di dalam teks cerita “Tangga Menuju Kebahagiaan”
berikut ini :
“Kini ia mengerti maksud Logi! Dengan berbuat baik,ia bisa abadi di hati semua orang”. (Paragraf 23, Kalimat 2, Baris ke 2).
Kalimat diatas mempunyai kandungan nilai moral baik karena secara jelas disampaikan penulis melalui gaya bahasa Logi yang terlihat pada kalimat “dengan berbuat baik” yang berarti melakukan sesuatu dengan cara baik tanpa ada paksaan sangat berarti bagi sesama yang merupakan suatu karakter atau sifat individu.
Nilai karakter peduli sosial yaitu sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkan. Maka dari itu Logi peduli terhadap seseorang ia ingin membahagiakan orang lain dengan melakukan perbuatan baik. Karakter ini mampu memotivasi siswa agar lebih peduli terhadap teman sebaya, keluarga dan masyarakat agar bisa lebih bermanfaat lagi bagi orang lain.
“nenek yang tuan lihat pertama kali adalah ibuku. Ia baru saja pulang mengambil air di sungai. Lalu wanita muda yang turun setelahnya adalah adikku, ia menggantikan tugas ibuku”. (Paragraf 22, Kalimat 3, Baris ke 3)
Kalimat di atas mempunyai kandungan nilai moral kaera secara jelas di sampaikan penulis melalui gaya bahasa yaitu terlihat pada kalimat “mengantikan tugas ibuku” yang berarti anak ini memiliki karakter bertanggung jawab dan peduli terhadap ibunya yang sudah tidak bisa bekrja terlalu keras. Karakter ini dapat membentuk karakter siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab dan peduli terhadap ibu yang telah melahirkan dan membesarkan kita.
“Ya. Logi memang suka bercanda. Tetapi ia sangat bertanggung jawab.Selama ini dia membantu kami dengan gaji yang didapatnya selama bekerja dengan Tuan”. (Paragraf 19, Kalimat 2, Baris ke 1)
Kalimat di atas mempunyai kandungan nilai moral karena secara jelas disampaikan penulis melalui gaya bahasa yang terlihat pada kalimat “
bertanggung jawab” yang berarti Logi sang juru masak memiliki sikap dan perilaku dalam menjalankan sesuatu kewajibannya membantu perekonomian keluarganya dengan gaji yang didaptkannya. Nilai karakter tanggung jawab yakni sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara maupun agama.
Karakter yang dimiliki logi sangat baik untuk diterapkan kepada siswa agar mampu bertanggung jawab terhadap kewajibannya.
2) Nilai Religius
Nilai Religius adalah nilai kerohanian yang bersifat mutlak karena bersumber pada kepercayaan dalam diri manusia. kepercayaan tersebut ditampakkan dalam agama yang dianut seseorang. Nilai religius merupakan sudut pandang yang mengikat manusia dengan Tuhan pencipta alam dan seisinya.Berbicara tentang hubungan manusia dan Tuhan tidak terlepas dari pembahasan agama.Agama merupakan pegangan hidup bagi manusia.Agama dapat pula bertindak sebagai pemacu faktor kreatif, kedinamisan hidup, dan perangsang atau pemberi makna kehidupan. Melalui agama, manusia pun dapat mempertahankan keutuhan masyarakat agar hidup dalam pola kemasyarakatan yang menuntun untuk meraih masa depan yang lebih baik. Seperti kalimat yang terkandung di dalam teks cerita “Tangga Menuju Kebahagiaan” berikut ini:
“Ada sebuah pohon beringin besar di tengah hutan Bukit Timur. Di pohon itu ada sebuah tangga dari akar pohon. Itulah tangga kebahagiaan,” ujar Logi.
“Apakah semua keinginanku bisa terkabul? Aku ingin awet muda, melipatgandakan harta, dan memiliki kesaktian”. (Paragraf 4-5, Kalimat 1, Baris Ke 1)