• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR

INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI

(Studi Eksperimen Kuasi di SD Interaktif Gemilang Mutafannin Padalarang Bandung Barat)

TESIS

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar

konsentrasi pendidikan bahasa Indonesia

oleh Arifin Ahmad

NIM 1201698

(2)

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR

INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI

Oleh: Arifin Ahmad

sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Dasar konsentrasi

bahasa Indonesia Sekolah Pasca Sarjana

© Arifin Ahmad 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

ARIFIN AHMAD

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR

INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI

(Studi Eksperimen Kuasi di SD Interaktif Gemilang Mutafannin Padalarang Bandung Barat)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Andoyo Sastromiharjo, M. Pd. NIP 196109101986031004

Pembimbing II

Dr. Vismaia S. Damaianti, M. Pd. NIP 196704151992032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Dasar

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Keefektifan Teknik Communication Games Berbantuan Media Film untuk Meningkatan Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita dan Keterampilan Menulis Teks Narasi” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, 11 Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan tesis ini. Tak lupa shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad saw, kepada keluarganya, para sahabatnya dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya yang mengikuti sunah-sunahnya sampai akhir zaman, aamiin.

Penelitian ini merupakan suatu upaya untuk merealisasikan paradigma pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered) dan pengembangan model pembelajaran untuk memicu sebanyak mungkin keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya. Tesis ini memaparkan bagaimana peningkatan pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi siswa setelah diterapkan teknik communication

games berbantuan media film dengan membandingkan nilai rata-rata gain yang

dinormalisasi pada kelas eksperimen. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan dari penerapan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar melalui teknik communication games berbantuan media film terhadap peningkatan pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi siswa.

Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun tulisan tesis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar di masa depan.

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. seluruh keluarga tercinta, khususnya Ayahandaku Soekemi yang telah tiada semoga Ayah tenang di surganya Allah, dan Bundaku Susmiati tercinta, kakak-kakak serta ponakanku atas doa, pengertian, dorongan dan pengorbanan yang diberikan, sebab tanpa dorongan dan pengorbanannya mustahil tesis ini dapat diselesaikan;

2. Bapak Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd., selaku pembimbing I dan Ibu Dr. Vismaia S. Damaianti, M.Pd., selaku Pembimbing II dalam penulisan

tesis ini yang ditengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan yang mendalam dengan sabar dan kritis terhadap permasalahan, selalu memberikan motivasi mulai dari awal sampai akhir;

3. Ibu Dr. Ernawulan Syaodih, M.Pd., selaku ketua Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini;

4. bapak dan Ibu dosen pada Sekolah Pascasarjana UPI, yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan;

5. Kepala sekolah, guru dan staf SD Interaktif Gemilang Mutafannin Padalarang Bandung Barat yang telah membantu peneliti selama di lapangan sehingga tesis ini dapat diselesaikan;

6. teman-teman mahasiswa serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

(7)

DAFTAR ISI

(8)

x

Arifin Ahmad, 2014

E. Analisis Instrumen ... 35

F. Prosedur Penelitian ... 40

G. Teknik Pengumpulan Data ... 43

H. Teknik Analisis Data... 44

I. Pemberian Skor ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan Penelitian... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif... 26

2.2. Aspek dan kriteria Penilaian dalam Menulis Teks Narasi.. ... 27

3.1. Klasifikasi Reliabilitas Tes. ... 37

3.2. Kriteria Daya Pembeda Soal (DP) ... 38

3.3. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita. . 38

3.4. Kriteria Tingkat Kemudahan Soal (TK). ... 39

3.5. Hasil Analisis Tingkat Kemudahan Soal Hasil Belajar Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita ... 40

4.1. Nilai Pretest dan Posttest Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita ... 48

4.2. Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Narasi ... 50

4.3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Pretest, Posttest, dan Gain Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. ... 52

4.4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Pretest, Posttest, dan Gain Keterampilan Menulis Teks Narasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. ... 52

4.5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 53

4.6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Narasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 53

4.7. Rangkuman Hasil Uji t Data Pretest dan Posttest Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. ... 54

4.8. Rangkuman Hasil Uji t Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Narasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 55

(10)

xii

Arifin Ahmad, 2014

4.10. Peningkatan Gain Nilai Pretest dan Posttest

Keterampilan Menulis Teks Narasi di Kelas Eksperimen

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Hubungan antarvariabel dalam penelitian ... 30

3.1. Desain Penelitian Nonequivalent Groups Pretestt-Posttets ... 32

3.2. Alur Penelitian Pembelajaran Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita dan Keterampilan Menulis Teks Narasi menggunakan Teknik Communication Games Berbantuan Media Film ... 42

4.1. Nilai Pretest dan Posttest Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita Kelas Eksperimen ... 48

4.2. Nilai Pretest dan Posttest Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita Kelas Kontrol ... 49

4.3. Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Narasi Kelas Eksperimen ... 50

4.4. Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Narasi Kelas Kontrol ... 51

4.5. Hasil Pretest Subjek Nomor 1 di Kelas Eksperimen ... 57

4.6. Hasil Posttest Subjek Nomor 1 di Kelas Eksperimen ... 60

4.7. Hasil Pretest Subjek Nomor 1 di Kelas Kontrol ... 62

4.8. Hasil Posttest Subjek Nomor 1 di Kelas Kontrol ... 64

4.9. Hasil Pretest Subjek Nomor 5 di Kelas Eksperimen ... 66

4.10. Hasil Posttest Subjek Nomor 5 di Kelas Eksperimen ... 69

4.11. Hasil Pretest Subjek Nomor 7 di Kelas Kontrol ... 71

4.12. Hasil Posttest Subjek Nomor 7 di Kelas Kontrol... 73

4.13. Hasil Pretest Subjek Nomor 6 di Kelas Eksperimen ... 75

4.14. Hasil Posttest Subjek Nomor 6 di Kelas Eksperimen ... 78

4.15. Hasil Pretest Subjek Nomor 8 di Kelas Kontrol ... 80

(12)

xiv

Arifin Ahmad, 2014

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 dan 2... 94

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 3 dan 4... 102

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 5 dan 6... 110

Lampiran B: 1. Soal Penilaian Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita ... 118

2. Lembar Soal Keterampilanan Menulis Teks Narasi ... 127

3. Lembar Kerja Menulis Teks Narasi ... 129

4. Rubrik Pensekoran Menulis Teks Narasi ... 130

Lampiran C: 1. Surat Keterangan Penimbang Instrumen Penelitia ... 133

2. Surat Keterangan Penimbang Media Penelitian ... 136

Lampiran D: 1. Analisis Reliabilitas Uji Coba Instrumen Hasil Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita ... 139

2. Perhitungan Reabilitas Instrumen Hasil Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita ... 141

3. Analisis Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Uji Coba Instrumen Hasil Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita ... 142

Lampiran E: 1. Deskripsi Nilai Pretest, Posttest, dan Gain ... 144

2. Uji Normalitas ... 145

3. Uji Homogenitas ... 150

(13)

Lampiran F:

1. Surat Keterangan Ijin Penelitian dari SPs UPI ... 162

2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Sekolah... 163

3. Foto-Foto Kegiatan Penelitian ... 164

(14)

vii

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR

INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI

Arifin Ahmad, 1201698

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan siswa sekolah dasar dalam memahami unsur intrinsik cerita tokoh, watak, latar, amanat, dan tema serta permasalahan siswa sekolah dasar dalam keterampilan menulis teks narasi baik dari aspek kualitas isi, kebahasaan, ketepatan ejaan dan tanda baca, perbuatan, penokohan, latar, sudut pandang, dan alur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran hasil pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi siswa sebagai dampak penerapan teknik communication games berbantuan media film. Masalah penelitian ini adalah “apakah teknik

communication games berbantuan media film efektif untuk meningkatan

pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi pada siswa kelas IVB SD Interaktif Gemilang Mutafannin Padalarang Bandung Barat”. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain

nonequivalent control group design. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV SD. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian pemahaman unsur intrinsik cerita berbentuk tes pilihan ganda dan lembar penilaian keterampilan menulis teks narasi. Pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan penerapan teknik communication games berbantuan media film. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata kemampuan awal siswa dalam pemahaman unsur intrinsik cerita sebelum perlakuan (pretest) memperoleh nilai rata-rata 6,50, sedangkan setelah perlakuan (posttest) sebesar 8,75. Berdasarkan perhitungan statistik, nilai thitung diperoleh 3,678 dan ttabel diperoleh 2,179. Jadi, thitung (3,678) >

ttabel (2,179). Kemudian untuk peningkatan nilai rata-rata kemampuan awal siswa

dalam keterampilan menulis teks narasi sebelum perlakuan (pretest) memperoleh nilai rata-rata 67,75, sedangkan setelah perlakuan (posttest) sebesar 80,67. Berdasarkan perhitungan statistik, nilai thitung diperoleh 2,429 dan ttabel diperoleh

2,179. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pemahaman unsur intrinsik cerita dan hasil keterampilan menulis teks narasi siswa sebelum mendapat perlakuan dan setelah mendapatkan perlakuan teknik communication

games berbantuan media film. Dengan demikian, disimpulkan bahwa teknik communication games berbantuan media film efektif dalam meningkatkan

(15)

Kata Kunci: Teknik communication games berbantuan media film, pemahaman

unsur intrinsik cerita, keterampilan menulis teks narasi.

THE EFFECTIFNESS OF COMMUNICATION GAMES TECHNIQUES AIDED BY MOVIES MEDIA TO IMPROVE OF UNDERSTANDING

ON INTRINSIC ELEMENTS OF A STORY AND THE SKILL ON WRITING NARRATIVE TEXT

Arifin Ahmad, 1201698

Abstract

(16)

ix

Arifin Ahmad, 2014

assisted by film media influential in improving the ability of understanding the intrinsic elements of a story and narrative text writing skills.

Keywords: Communication games techniques assisted by film media,

(17)

Arifin Ahmad, 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan potensi manusia Indonesia terutama untuk menghadapi derasnya persaingan global dan dalam mengikuti perkembangan era teknologi yang serba canggih seperti sekarang ini, pembelajaran bahasa Indonesia mengajarkan banyak hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Depdiknas (2007, hlm. 5) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran bahasa adalah untuk mengarahkan siswa terampil berbahasa. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif dalam dirinya.

(18)

2

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK dengan menerapkan pembelajaran yang di dalamnya mampu membuat situasi yang menarik dan menyenangkan serta mampu menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada siswa dengan mudah.

Kemudian untuk membuat pembelajaran bahasa Indonesia lebih bermakna, menarik, dan menyenangkan dalam menerapkan pembelajaran sebaiknya dibantu dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini. Karena dengan memanfaatkan teknologi akan meningkatkan profesionalisme guru dalam memberikan pengajaran sehingga siswa dapat mengakses apa yang disampaikan guru dengan baik, termasuk memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi canggih sekarang ini dalam dunia pendidikan adalah digunakannya teknologi sebagai sarana belajar yang berupa media pembelajaran. Peran dari media pembelajaran sangatlah besar karena hal itu dapat membuat guru mampu mendesain dan merencanakan suatu konsep dan ilmu pengetahuan dengan mudah. Sehingga guru mampu menyajikan materi dalam pembelajarannya dengan menarik dan mudah diakses oleh siswa dengan baik.

(19)

3

Pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Pengembangan empat keterampilan berbahasa tersebut tidaklah mudah, terutama keterampilan menulis teks narasi, begitu juga pemahaman unsur intrinsik dalam sebuah cerita. Dengan demikian, perlu adanya usaha keras dalam memahamkan unsur intrinsik dalam sebuah cerita dan menanamkan keterampilan menulis teks narasi sedini mungkin kepada siswa sehingga siswa memahami unsur intrinsik cerita dan terampil menulis teks narasi sejak dini. Untuk melaksanakan hal tersebut perlu adanya sebuah inovasi atau cara baru untuk mendapatkan pembelajaran pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi.

Kenyataan di lapangan ditemukan bahwa dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di kelas IVB SD Interaktif Gemilang Mutafannin Padalarang Bandung Barat, perlu adanya sebuah inovasi atau cara baru untuk mendapatkan pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam pembelajaran unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi, karena guru bahasa Indonesia dalam pembelajarannya belum menggunakan media yang memanfaatkan teknologi, guru lebih sering menggunakan penyampaian pembelajaran dengan lisan saja, hal ini yang menyebabkan munculnya sejumlah persoalan, baik yang muncul dari keterbatasan guru itu sendiri, bahan ajar, dan suasana pembelajaran yang terbentuk, karena siswa di sekolah dasar dalam pembelajarannya menuntut informasi yang jelas, menyenangkan, dan tidak verbalistik. Hal itu sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Asra, dkk. (2008, hlm. 54) bahwa apabila guru dalam pembelajarannya hanya menggunakan bahasa lisan saja, akan memunculkan sejumlah persoalan, dan secara psikologis anak pada jenjang pendidikan awal menuntut informasi yang jelas, tidak verbalistik, sederhana dan pola pembelajaran menyenangkan serta sesuai dengan keterampilan berpikir siswa.

(20)

4

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK pembelajaran berbahasa Indonesia juga masih bersifat pengetahuan. Sehingga pembelajaran bahasa Indonesia lebih cenderung berorientasi pada ‘angka’ (score)

dan hanya pengembangan otak kiri (kognitif) saja bukan pada peningkatan keterampilan berbahasanya. Jika kondisi pembelajaran tersebut dibiarkan berlarut-larut, maka pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan berbahasa terutama keterampilan menulis teks narasi siswa di kelas IVB SD Interaktif Gemilang Mutafannin Padalarang Bandung Barat tidak akan tumbuh dan berkembang secara maksimal dan akan jauh dari yang diharapkan, hal ini akan tidak baik untuk masa depanya nanti. Dalam konteks yang demikian, diperlukan suatu pembelajaran yang mampu mengajarkan siswa pandai dalam memahami unsur intrinsik sebuah cerita dan terampil menulis teks narasi. Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan suatu pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran yang membuat siswa mudah belajar memahami unsur intrinsik sebuah cerita dan mudah belajar menulis teks narasi. Salah satu pembelajaran yang dapat membuat siswa mudah belajar memahami unsur intrinsik sebuah cerita dan mudah belajar menulis teks narasi adalah pembelajaran teknik communication games berbantuan media film.

(21)

5

2012, hlm. 52) bahwa cerita atau kisah merupakan salah satu sarana berbahasa dalam menyampaikan suatu pesan.

Jadi penyajian materi pembelajaran pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi melalui teknik communication games berbantuan media film ini menawarkan hal yang menarik dan menyenangkan serta mudah dipahami siswa, karena pembelajaran menggunakan teknik communication games berbantuan media film ini menyampaikan pesan-pesan yang bersifat positif serta membawa pembelajaran pada suasana yang terjadi pada diri siswa sekolah dasar yaitu masih sangat menyukai permainan sehingga siswa menjadi termotivasi, antusias, dan aktif selama belajar bahasa Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian Yana yang berkaitan dengan penggunaan model film pendek. Diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan keterampilan menulis naskah drama siswa dengan menggunakan media pembelajaran film pendek. Ini terbukti dari hasil belajar siswa dalam menulis naskah meningkat sebesar 66,66%.

Melihat Pentingnya pembelajaran pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis narasi sebagai bentuk pengungkapan gagasan, perasaan, menemukan dan menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif dalam diri siswa sebagai tujuan pembelajaran bahasa, dan sekaligus untuk mengetahui keefektifan teknik communication games berbantuan media film untuk meningkatan pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi, peneliti memfokuskan kajian dengan judul penelitian ini yaitu ”Keefektifan Teknik Communication Games Berbantuan Media Film untuk Meningkatan Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita dan Keterampilan Menulis Teks Narasi”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

(22)

6

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK 1.penelitian dilakukan terhadap responden yang berada pada tingkatan kelas IV

Sekolah Dasar;

2.keefektifan teknik communication games berbantuan media film, pemahaman unsur intrinsik cerita, dan keterampilan menulis teks narasi;

3.pemahaman unsur intrinsik cerita yang diukur dalam penelitian ini yaitu tokoh, watak, latar, alur, dan tema;

4.keterampilan menulis teks narasi yang diukur dalam penelitian ini yaitu kualitas isi, kebahasaan, ketepatan ejaan dan tanda baca, perbuatan, penokohan, latar, sudut pandang, serta alur.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka rumusan dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah teknik communication games berbantuan media film efektif untuk meningkatan pemahaman unsur intrinsik cerita siswa kelas IVB SD Interaktif Gemilang Mutafannin Padalarang Bandung Barat?

2. Bagaimanakah teknik communication games berbantuan media film efektif untuk meningkatan keterampilan menulis teks narasi siswa kelas IVB SD Interaktif Gemilang Mutafannin Padalarang Bandung Barat?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

(23)

7

2. diperoleh gambaran keefektifan teknik communication games berbantuan media film terhadap peningkatan keterampilan menulis teks narasi siswa kelas IVB SD Interaktif Gemilang Mutafannin Padalarang Bandung Barat.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memperkaya hasil-hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya, dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, seperti: guru-guru sekolah dasar, para mahasiswa di LPTK, praktisi pendidikan dan lain-lain. Lebih rinci lagi, manfaat penelitian ini dapat penulis uraikan sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini dapat dijadikan bukti tentang potensi pembelajaran teknik communication games berbantuan media film dalam meningkatkan pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi siswa sekolah dasar, serta menjadi bentuk pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yang inovatif dan menyenangkan.

2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi Peneliti

Penelitian ini menambah wawasan peneliti dalam menerapkan teknik

communication games berbantuan media film dalam meningkatkan

pemahaman unsur intrinsik cerita dan keterampilan menulis teks narasi siswa sekolah dasar.

b. Manfaat bagi Guru

(24)

8

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK c. Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini membuat siswa memiliki pemahaman unsur intrinsik cerita lebih baik dan keterampilan menulis teks narasi siswa menjadi meningkat.

F. Struktur Organisasi Tesis

(25)

32

Arifin Ahmad, 2014

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, lokasi, populasi, dan sampel penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, analisis instrumen, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

A. Metode dan Desain penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh- perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2012, hlm. 114). Adapun bentuk desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi atau eksperimen semu dengan bentuk nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan

pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. (Sugiyono, 2012, hlm. 116). Penelitian ini digunakan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran bahasa Indonesia melalui teknik communication games berbantuan media film terhadap keterampilan menulis teks narasi dan pemahaman unsur intrinsik cerita.

Desain penelitian eksperimen kuasi bentuk nonequivalent control group

design. (Sugiyono, 2009, hlm. 116) digambarkan sebagai berikut :

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

(26)

33

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS Gambar 3.1.

Desain Penelitian Nonequivalent Groups Pretest-Posttets Keterangan:

A = Kelompok Eksperimen B = Kelompok Kontrol

O1 = Pretest kelompok eksperimen

O2 = Posttest kelompok eksperimen

O3 = Pretest kelompok kontrol

O4 = Posttest kelompok kontrol

X = Perlakuan (treatment) melalui teknik communication games berbantuan media film

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Interaktif Gemilang Mutafannin tepatnya di Jl.Raya Gadobangkong No.167B desa Ngamprah kecamatan Padalarang kabupaten Bandung Barat provinsi Jawa Barat. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Interaktif Gemilang Mutafannin Padalarang Bandung. Sampel dari populasi adalah dua kelompok siswa yaitu kelas IVB sebagai kelompok eksperimen dan IVA sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yang diberikan pembelajaran melalui teknik

communication games berbantuan media film dan kelompok kontrol yang tidak

diberikan pembelajaran melalui teknik communication games berbantuan media film. Adapun kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan (treatment) melalui teknik communication games berbantuan media film adalah kelompok kelas B,

(27)

34

Arifin Ahmad, 2014

sedangkan kelompok kontrol adalah kelas A. Kedua kelompok ini akan diberikan

pretest dan posttest dengan menggunakan instrumen yang sama. Pemilihan

kelompok dilakukan tidak secara random namun dengan cara purposive.

Sekolah dan kelas ini dipilih sebagai tempat penelitian dilatarbelakangi oleh hal-hal sebagai berikut:

1. SD tempat penelitian merupakan sekolah swasta yang sedang berkembang sehingga memerlukan bahan untuk digunakan sebagai model pembelajaran yang mempu memberikan solusi-solusi terbaik.

2. SD tempat penelitian sedang menerapkan kurikulum 2013 sehingga dapat memberikan kesempatan kepada peneliti untuk membantu dalam pelaksanaannya.

3. Fasilitas yang dimiliki SD ini sudah cukup memadai, meskipun belum teroptimalkan.

4. Kondisi kelas tersebut sarana dan prasarananya dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian.

5. Guru bahasa Indonesia di kelas tersebut ingin mengembangkan model pembelajaran.

C. Definisi Operasional Variabel

Judul penelitian ini adalah “Keefektifan Teknik Communication Games Berbantuan Media Film untuk Meningkatan Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita dan Keterampilan Menulis Teks Narasi”. Dalam judul tersebut terdapat tiga variabel, untuk menghindari kesalahan penafsiran tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dilakukan pendefinisian secara operasional ketiga variabel tersebut sebagai berikut.

1. Teknik communication games berbantuan media film

(28)

35

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS kefasihan berbahasa dan mengetahui sruktur bahasa yang benar dengan cara dan aturan yang menyenangkan dengan dibantu media film.

2. Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita

Pemahaman unsur intrinsik cerita adalah kemampua dalam memahami unsur-unsur di dalam cerita yang secara alami membangun sebuah karya sastra. 3. Keterampilan Menulis teks narasi

Keterampilan menulis teks narasi adalah suatu keahlian dalam menyampaikan ide atau buah pikiran dalam bentuk tulisan yang menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa dengan jelas..

D. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini maka digunakan instrumen yang terjamin validitas dan reliabilitasnya. Untuk itu sebelum digunakan maka instrumen diujicobakan terlebih dahulu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Tes pemahaman unsur intrinsik cerita

Instrumen yang digunakan dalam mengukur tingkat pemahaman unsur intrinsik cerita adalah tes objektif berbentuk soal pilihan ganda yang digunakan untuk menjaring data kuantitatif atau informasi berkenaan dengan pemahan unsur intrinsik cerita sehingga diketahui peningkatan pemahaman unsur intrinsik cerita siswa pada saat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (treatment). Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di awal/ tes awal (Pretest) dan di akhir/ tes akhir (Posttest). Soal yang digunakan dalam menilai pemahaman unsur intrinsik cerita siswa berkaitan dengan unsur intrinsik tokoh, watak, latar, amanat, dan tema. (bentuk tes terlampir pada lampiran B.1.).

2. Tes keterampilan menulis teks narasi

(29)

36

Arifin Ahmad, 2014

keterampilan menulis teks narasi. Kemampuan siswa dalam menulis teks narasi tesebut akan dites dengan bentuk penilaian berupa unjuk kerja.

Tes ini diberikan untuk mengetahui keterampilan menulis teks narasi yang dikuasai siswa pada saat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (treatment), (bentuk tes terlampir pada lampiran B.2.). Untuk menilai hasil karya siswa dalam menulis teks narasi selanjutnya dikembangkan rubrik penilaian menulis teks narasi. (bentuk tes terlampir pada lampiran B.3.).

E. Analisis Instrumen

Analisis instrumen meliputi reliabilitas tes, validitas tes, daya pembeda dan tingkat kesukaran.

1. Validitas tes

Sebelum instrumen digunakan maka dilakukan uji validitas, pengujian validitas dilakukan dengan cara meminta pertimbangan (judgement) oleh ahli setelah instrumen dikontruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori yang sesuai, para ahli diminta memberikan tanggapan pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli memberikan pendapat: instrumen yang yang telah disusun, adapun tanggapan yang akan muncul antara lain disusun tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan.

Judgement dari para ahli diperoleh kesimpulan bahwa instrumen yang

disusun sudah memenuhi validitas isi dan dapat digunakan untuk keperluan penelitian setelah melewati beberapa kali perbaikan. Selengkapnya dapat dilihat pada lembar pengesahan judgement oleh ahli pada halaman C.1.

(30)

37

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS Sebelum instrumen digunakan maka dilakukan uji realibilitas, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi tes tersebut. Sebuah tes dikatakan reliabel jika tes itu menghasilkan skor yang konsisten jika pengukurannya diberikan kepada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, tempat yang berbeda pula. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel (Sugiyono, 2013, hlm. 183). Reliabilitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang dimodifikasi dari Sugiyono (2014, hlm. 356). Setelah koefisien reliabilitas dihitung, selanjutnya dilihat apakah instrumen ini mempunyai reliabilitas yang tinggi, sedang atau rendah.

0,80< r11<1,00 Sangat tinggi

0,60< r11<0,79 Tinggi

0,40< r11<0,59 Cukup

0,20< r11<0,39 Rendah

r11 < 0,19 Sangat rendah

(31)

38

Arifin Ahmad, 2014

pilihan ganda diperoleh rxy sebesar 0,917. Kemudian rxy dikonsultasikan dengan

rtabel pada tabel 3.1. berada diantara rentang 0,80< r11 <1,00 sehingga didapatkan

instrumen penelitian tersebut memiliki reliabilitas pada kategori sangat tinggi. Perhitungan reliabilitas untuk tes hasil pemahaman unsur intrinsik cerita selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.1. dan D.2.

3. Daya pembeda soal

Sebelum instrumen digunakan maka dilakukan uji daya pembeda soal, daya pembeda sebuah soal adalah kemampuan soal tersebut untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda instrumen dengan menghitung selisih rata-rata siswa kelompok atas dengan kelompok bawah dan dibagi dengan skor maksimal ideal dengan interpretasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 257).

Penghitungan daya pembeda setiap butir soal menggunakan rumus berikut:

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal itu benar

(32)

39

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Setelah dilakukan perhitungan maka didapat daya pembeda untuk tes hasil pemahaman unsur intrinsik cerita selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.3. Berdasarkan persamaan 3.2. maka harga DP dapat dihitung dan hasilnya dirangkum pada tabel 3.3. berikut.

Tabel 3.3.

Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita Nomor

Soal DP Kategori Keterangan

Nomor

Soal DP Kategori Keterangan

1 0,47 Baik Dipakai 11 0,23 Cukup Dipakai

(33)

40

Arifin Ahmad, 2014

jawaban seluruh siswa yang mengikuti tes. Besarnya indeks dapat dihitung dengan rumus:

Tingkat kemudahan soal adalah persentase jumlah siswa yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Sugiyono, 2013, hlm. 260). Besarnya indeks dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

TK = Tingkat kemudahan soal

JS = Banyaknya responden yang mengikuti tes Kriteria:

Tabel 3.4.

Kriteria Tingkat Kemudahan Soal (TK)

Hasil perhitungan daya pembeda untuk tes hasil pemahaman unsur intrinsik cerita selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.3. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus dan kriteria tingkat kemudahan pada tabel 3.4. di atas maka harga TK hasilnya dirangkum pada Tabel 3.5. sebagai berikut.

Tabel 3.5.

Hasil Analisis Tingkat Kemudahan Soal Hasil Belajar pemahaman unsur intrinsik cerita

TK Kriteria

TK < 27 % 27 % < TK < 72 %

TK > 72 %

Sukar Sedang Mudah Banyaknya siswa yang menjawab benar

(34)

41

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS Nomor

Soal TK Kategori Keterangan

Nomor

Soal TK Kategori Keterangan

1 0,70 Sedang Dipakai 11 0,78 Mudah Dipakai

Berdasarkan analisis uji instrumen yang meliputi validitas soal, reliabilitas tes, daya pembeda soal, dan tingkat kemudahan soal dari jumlah 20 soal instrumen yang diujikan semuanya memenuhi kriteria, sehingga semuanya digunakan. Instrumen hasil belajar pemahaman unsur intrinsik cerita ini juga dibuat dengan jumlah soal yang berimbang,

F. Prosedur Penelitian

Langkah pertama dalam penelitian ini yaitu studi pendahuluan yang meliputi studi literatur dan studi pendahuluan di kelas pada waktu pembelajaran menulis. Adapun hasilnya digunakan dalam menentukan konsep-konsep yang akan diteliti dan menentukan variabel penelitian, yaitu kemampuan menulis karangan narasi dan teknik communication games berbantuan media film.

(35)

42

Arifin Ahmad, 2014

Proses pembelajaran menulis teks narasi melalui teknik communication

games berbantuan media film. dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai

berikut.

1. Guru mengadakan tes awal (prates), baik terhadap kelas eksperimen maupun terhadap kelas kontrol. Tes awal (prates) dilakukan untuk melihat kemampuan awal, kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak.

2. Guru melaksanakan pembelajaran menulis teks narasi melalui teknik

communication games berbantuan media film pada kelas eksperimen yang

dilakukan oleh guru.

3. Mengadakan tes akhir (Posttest), baik terhadap kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes akhir (Posttest) dilakukan untuk melihat apakah hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol ada perbedaan atau tidak. Tes akhir (Posttest) juga dilakukan untuk melihat keberhasilan pembelajaran menulis teks narasi melalui teknik communication games berbantuan media film yang dilakukan kelas eksperimen.

Langkah selanjutnya yaitu menilai dan menganalisis hasil belajar siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menilai hasil tes yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan data kuantitatif kemampuan pemahaman unsur intrinsik cerita siswa.

2. Menganalisis tulisan teks narasi siswa memuat aspek kualitas isi, kebahasaan (tata bahasa dan struktur kalimat), ketepatan ejaan dan tanda baca, perbuatan, penokohan, latar, sudut pandang, plot (awal, tengah, dan akhir) untuk mendeskripsikan secara kualitatif kemampuan siswa dalam mengembangkan tulisan teks narasi sebagai bahan pertimbangan penilaian teks narasi.

3. Menilai teks narasi siswa berdasarkan kriteria penilaian untuk menghasilkan data kuantitatif kemampuan menulis.

(36)

43

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS

Studi pendahuluan

Perumusan masalah

Penentuan teknik communication games berbantuan media film

Penyusunan rancanagan teknik communication games berbantuan media film

Penyusunan instrumen tes

Pretest kelas kontrol Pretest kelas eksperimen

Pembelajaran pemahaman

menulis teks narasi melalui teknik communication games berbantuan media film

Uji Coba dan Analisis Instrumen Tes: Uji Tingkat Kemudahan, Uji Daya Pembeda, dan

(37)

44

Arifin Ahmad, 2014

Gambar 3.2

Alur Penelitian Pembelajaran Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita dan Keterampilan Menulis Teks Narasi menggunakan Teknik Communication Games

Berbantuan Media Film

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mendapatkan data yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan yang berkaitan dengan penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.

1.Tes Objektif

Tes objektif adalah tes yang keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia. Oleh karenanya sering pula disebut dengan istilah tes pilihan jawaban (selected response test). Butir soal telah mengandung kemungkinan jawaban yang harus dipilih atau dikerjakan oleh peserta tes. Menurut Subino dalam Poerwanti (2008, hlm. 4.12) perbedaan yang khas bentuk soal objektif dibanding dengan soal esei adalah tugas peserta tes (testee) dalam merespons tes. Pada tes objektif, tugas testeeadalah memanipulasikan data yang telah ada dalam butir soal. Oleh karenanya, tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Karena sifatnya yang objektif maka penskorannya dapat dilakukan dengan bantuan mesin. Soal ini tidak memberi peluang untuk memberikan penilaian yang bergradasi karena dia hanya mengenal benar dan salah. Soal tes objektif sangat bermanfaat untuk mengukur hasil belajar kognitif tingkat rendah. Hasil-hasil belajar kompleks seperti menciptakan dan mengorganisasikan gagasan kurang cocok diukur menggunakan soal bentuk ini. Soal objektif sangat bervariasi bentuknya. Variasi yang bisa dibuat dari soal objektif adalah benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi dan jawaban singkat. (Poerwanti, 2008, hlm. 4.12)

(38)

45

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS tersebut diberikan pada pretest dan posttest, pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam memahami unsur intrinsik cerita sebelum perlakuan, dan posttest yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam dalam memahami unsur intrinsik cerita setelah mendapatkan perlakuan.

2.Tes Esai

Tes esai adalah tes yang menuntut siswa mengorganisasikan gagasan-gagasan tentang apa yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakannya dalam bentuk tulisan. Keunggulan tes uraian, guru dapat mengukur kemampuan siswa dalam hal mengorganisasikan pikirannya, mengemukakan pendapatnya, dan mengekspresikan gagasan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri. (Poerwanti, 2008, hlm. 4.11)

Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa tes esai menulis teks narasi yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan menulis teks narasi siswa. Tes tersebut diberikan pada pretest dan posttest, pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis teks narasi sebelum perlakuan, dan posttest yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam menulis teks narasi setelah mendapatkan perlakuan.

H. Teknik Analisis Data

Berikut ini akan dijelaskan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, adapun langkah-langkah sebagai berikut.

(39)

46

Arifin Ahmad, 2014

2. Menganalisis tulisan teks narasi siswa dari setiap yang dinilai yaitu aspek kualitas isi, kebahasaan (tata bahasa dan struktur kalimat), ketepatan ejaan dan tanda baca, perbuatan, penokohan, latar, sudut pandang, plot (awal, tengah, dan akhir). Hal ini untuk memberikan gambaran keberhasilan siswa dalam menulis teks narasi.

3. Menentukan jumlah hasil skor pemahaman unsur intrinsik cerita siswa dan skor menulis teks narasi siswa dari tes awal dan tes akhir pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

4. Mencari mean (nilai rata-rata) dalam standar deviasi (simpangan baku), yaitu skor pada tes awal dan tes akhir kelas eskperimen dan kelas control.

a. Rumus mean (nilai rata-rata) dalam Nanang, (2013, hlm. 32)

Keterangan:

M : mean (rata-rata)

Fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi

Xi : tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval

b. Rumus standar deviasi (simpangan baku) dalam Sugiyono, (2014, hlm. 57)

Keterangan

S : simpangan baku (standard deviasi)

X : mean (rata-rata)

Xi : tanda kelas interval atau nilai tengah kelas.

(40)

47

Arifin Ahmad, 2014

KEEFEKTIFAN TEKNIK COMMUNICATION GAMES BERBANTUAN MEDIA FILM UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS kelas eksperimen dan kelas kontrol, uji normalitas distribusi data kedua kelompok yang digunakan adalah untuk melihat sebaran data yang tersaring dari masing-masing variabel itu normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan rumus Chi kuadrat.

=

Keterangan:

k = banyaknya kelas interval dari daftar distribusi frekuensi

Oi = frekuensi hasil pengamatan Ei = frekuensi teoretis yang diharapkan

= kuadrat chi yang dicari Hipotesis yang diujinya adalah : Ho: data berasal dari distribusi normal.

Ha: data tidak berasal dari distribusi normal.

Kriteria pengujianya yaitu :

- Jika, hitung < (1- α)(k-3) maka Ho diterima

- Jika, hitung≥ (1- α)(k-3) maka Ho ditolak (Sudjana, 1996, hlm. 293).

6. Melakukan uji homogenitas varians dengan menggunakan rumus uji F; dengan tujuan untuk mengetahui keseragaman variansi sampel yang diambil dari populasi yang sama, adapun rumus yang digunakan yaitu:

F=

Hipotesis yang diuji adalah

Ho = = ( varians populasi adalah identik (varians kelas kontrol dan

(41)

48

Arifin Ahmad, 2014

H1 = ( varians populasi adalah identik (varians kelas kontrol dan

eksperimen berbeda). Kriteria pengujianya yaitu:

H0 diterima jika F(1-α)(n1-1) < F < F1/2α(n1-1)(n2-1)

H1 ditolak jika F ≥ F1/2α(v1,v2) (Sudjana, 1996, hlm. 250).

I. Pemberian Skor

Penskoran hasil tes belajar pemahaman unsur intrinsik siswa menggunakan aturan penskoran untuk tes pilihan ganda yaitu 1 atau 0. Skor satu jika jawaban tepat, dan skor 0 jika jawaban salah. Skor maksimum ideal sama dengan jumlah soal yang diberikan.

(42)

90

Arifin Ahmad, 2014

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data pretest dan posttest pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan tiga hal berikut.

1. Penerapan teknik communication games berbantuan media film dalam pembelajaran, sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman unsur intrinsik cerita siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru pada kelas control. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tadinya memiliki nilai rata-rata sama, namun setelah diberikannya perlakuan, hasil tes akhir siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih tinggi daripada nilai rata-rata tes akhir siswa kelas kontrol.

2. Penerapan teknik communication games berbantuan media film dalam pembelajaran, sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks narasi dibandingkan dengan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru pada kelas kontrol. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tadinya memiliki nilai rata-rata hampir sama, hanya berbeda sangat sedikit namun setelah diberikannya perlakuan, hasil tes akhir siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih tinggi daripada nilai rata-rata tes akhir siswa kelas kontrol.

B. Saran

Berdasarkan simpulan tersebut ada beberapa saran yang perlu disampaikan sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi.

(43)

91

yang sistematis, utuh dan padu sehingga cocok digunakan dalam berbagai jenis keterampilan menulis, misalnya menulis drama.

2. Teknik communication games berbantuan media film dapat juga digunakan untuk memberikan materi pelajaran Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan keterampilan menulis yang lain, misalnya, menulis teks laporan pengamatan, puisi, dan pantun. Penelitian ini hanya mengambil materi unsur intrisik cerita dan menulis teks narasi, peneliti tidak mencobakan materi-materi yang lain. Oleh sebab itu, bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengujicobakan teknik ini pada materi-materi yang lain.

(44)

92

Arifin Ahmad, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S. dkk. (1994). Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Asra., Darmawan, D., & Riana, C. (2008). Komputer dan media pembelajaran di

SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. (2007). Standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

KTSP. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

DePorter, B. & Hernacki, M. (2003). Quantum learning. Jakarta: Kaifa.

Djuanda, D. (2006). Pembelajaran bahasa Indonesia yang komunikatif dan

menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Hadfild, J. (1984). Elementary communication games. Hongkong: Longman Hadfild, J. (1999). Beginners’ communication games. China: Longman

Hartati, T., Ernalis., & Churiah, Y. (2009). Pendidikan sastra dan bahasa

Indonesia di kelas rendah. Bandung: UPI Press.

Hiruddin, dkk. (2008). Bahan ajar cetak pembelajaran bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Ismail, M. A. & Rosnaini, M. (2008). Teknik video dalam pendidikan: penerapan

dan pemupukan nilai melalui bahan sumber video dalam pembelajaran virtual: Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Keraf, G. (2010). Argumentasi dan narasi. Jakarta: Gramedia.

Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2013). Media pembelajaran manual dan digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Latif, M.A. (2012). The miracle of story telling. Jakarta: Zikrul Hakim.

Meltzer, D.E. (2002). The relationship between mathematics preparation and

(45)

93

Nurgiyantoro, B. (2009). Penilaian pengajaran bahasa dan sastra. Yogyakarta: BPFE.

Poerwanti, E. dkk. (2008) Asesmen pembelajaran SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Resmini, N. & Juanda, D. (2007). Pendidikan bahasa dan sastra indonesiadi

kelas tinggi. Bandung: UPI Press.

Ruseffendi, E.T. (1991). Penilaian pendidikan dan hasil belajar siswa khususnya

dalam pengajaran matematika untuk guru dan calon guru. Bandung: IKIP

Bandung

Semi, M. A. (1990). Menulis efektif. Padang: Angkasa Raya Padang.

Siddiq, M. D., Isniatun, M., & Sungkono. (2008). Pengembangan bahan

pembelajaran SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Slamet, St.Y. (2007). Dasar-dasar keterampilan berbahasa Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Soeparno. (1998). Media pengajaran bahasa. Klaten: Intan Pariwara. Sudjana. (1996). Metode statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (1995). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan; pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Statistik untuk Peneitian. Bandung: Alfabeta.

Suyatno. (2005). Permainan pendukung pembelajaran bahasa dan sastra. Jakarta: Grasindo.

Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Usman, B. (2002) Media pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.

(46)

94

Arifin Ahmad, 2014

Yana, I. W. D. E. T., (2012). Use short film media efforts as a drama script

writing skills improve student in class XI SMA IPA2 1 Payangan. (Skripsi).

Gambar

Tabel 3.1.  Klasifikasi Reliabilitas Tes
Tabel  3.3.  Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Pemahaman Unsur Intrinsik Cerita
Tabel 3.4.  Kriteria Tingkat Kemudahan Soal (TK)

Referensi

Dokumen terkait

Terlihat bahwa koran ini memilih Anis sebagai narasumber secara sinis menanggapi pemerintah sebagai berikut:”Dalam soal hukuman mati ter- hadap pembantu rumah tangga migran dan

bahwa jika berkurangnya penjualan melampaui batas jarak tersebut yaitu lebih dari 11 (sebelas) botol produk maka perusahaan akan menderita kerugian sedangkan bila

Joni Medan, sekitar dua bulan kemudian terdakwa yang mengaku dirinya perempuan bernama DOKTER SILVI LORENZA menghubungi saksi HENRY DUMANTER TAMPUBOLON melalui handphone

Pemanfaatan data penginderaan jauh dan SIG telah banyak dilakukan dalam kaitannya dengan wilayah pesisir dan lautan khususnya sektor perikanan dan pengelolaan

4.5 Mencoba membuat olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman kesehatan sesuai rancangan dan bahan yang ada di wilayah setempat.. Indikator Pencapaian

Saya mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian mengenai gambaran mekanisme koping pada paien luka kaki diabetes di

Seperti telah diketahui bahwa penggunaan media harmonika dapat meningkatkan kemampuan artikulasi konsonan bilabial “P” anak tunarunggu, oleh karena itu peneliti

Perubahan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin disebabkan respon atas pidato dari Gubernur Bank Sentral Amerika yang menyatakan bahwa rencana Bank Sentral