• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini bertujuan sebagai arahan dalam pelaksanaan penelitian, terutama untuk memahami alur pemikiran, sehingga

analisis yang dilakukan lebih sistematis dan sesuai dengan tujuan penelitian. Kerangka pikir juga bertujuan untuk memberikan keterpaduan dan keterkaitan antara variabel-variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan satu pemahaman yang utuh dan bersinambung. Namun, kerangka pikir ini tetap bersifat lentur dan terbuka, sesuai dengan konteks yang terjadi di lapangan. Secara sederhana, kerangka pikir dalam penelitian ini digambarkan dalam skema sebagai berikut,

Gambar 1. Kerangka pikir penelitian tentang implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial

Dari kerangka pikir di atas dapat dijelaskan bahwa dalam pembelajaran sejarah kontroversial, guru dapat menerapkan critical pedagogy sebagai landasan dalam pelaksanaan pendidikan. Critical pedagogy merupakan satu pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk mewujudkan kesadaran kritis peserta didik terhadap peristiwa pada masa lampau melalui proses pemaknaan secara komprehensif. Penerapan critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial dapat dilihat dari aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran atau kegiatan pembelajaran dalam kelas. Namun demikian, implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial tentu terdapat bebagai kendala yang mempengaruhi pencapaian tujuan. Selain itu, implementasi critical

pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontrovesial juga memberikan dampak terhadap pandangan dan apresiasi peserta didik yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran sejarah kontroversial dengan pendekatan critical pedagogy.

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA N Kota Semarang. SMA yang dipilih adalah SMA N 1 Semarang, SMA N 5 Semarang, dan SMA N 12 Semarang. SMA dijadikan lokasi penelitian karena pada jenjang ini, peserta didik sudah dapat berpikir secara kritis. Pada usia SMA, Piaget (dalam Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008: 123-124) menyatakan bahwa anak telah sampai pada tahap formal operational. Pada tahap ini anak telah mampu berpikir hipotesis- deduktif, mengembangkan kemungkinan-kemungkinan, mengembangkan proposisi, menarik generalisasi, berpikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan idealistik (Pusat Kurikulum, 2007: 12; Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008: 123-124). Kuntowijoyo (1995: 2) menyatakan bahwa di SMA pendidikan sejarah sudah diberikan secara kritis. Oleh karena itu, secara psikologis dan didaktis penerapan critical pedagogy dan pembelajaran sejarah kontroversial relevan bagi peserta didik di SMA.

SMA Negeri dipilih sebagai lokasi penelitian karena SMA Negeri memiliki standar kurikulum yang telah baku daripada SMA swasta. Pemilihan Kota Semarang disebabkan alasan bahwa Semarang adalah kota besar, sehingga akses terhadap informasi-informasi terbaru dengan mudah dapat dilakukan oleh guru, murid, dan masyarakat. Keberadaan perguruan tinggi

yang mengelola jurusan sejarah juga menjadi alasan penelitian dilakukan. Selain itu, pemilihan Kota Semarang sebagai lokasi penelitian karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abu Su’ud (2008) guru-guru di Semarang sebagian besar sudah menerapkan pembelajaran sejarah kontroversial, sehingga penelitian tentang implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial dapat dilakukan. Oleh karena itu, kajian tentang bagaimana penerapan critical pedagogy di dalam lingkungan heterogen dengan beragamnya sarana penunjang pendidikan sejarah menjadi hal yang menarik untuk diulas.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 10 bulan sejak Oktober 2009 sampai Juli 2010. Penelitian dilakukan mulai penyusunan proposal penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan. Pada tahap pengumpulan data termasuk observasi awal dan pengurusan perizinan.

Tabel 2. Waktu Penelitian Tahap

Penelitian

Waktu

Okt. Nov. Des. Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Jun Jul Penyusunan proposal Pengumpulan data Analisis data Penyusunan laporan

B.Bentuk dan Strategi Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat, penelitian ini mendeskripsikan secara rinci dan mendalam tentang implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial. Untuk memahami hal itu, perlu diteliti secara mendalam mengenai sejarah kontroversial, bagaimana pemahaman guru sejarah terhadap critical pedagogy sebagai pendekatan pembelajaran sejarah kontroversial, penerapannya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sejarah kontroversial, kendala-kendala yang ditemui dalam implementasinya, serta pandangan dan apresiasi peserta didik terhadap

implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial.

Dengan demikian, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Jenis penelitian ini mampu mengangkat berbagai informasi kualitatif secara lengkap dan mendalam untuk menjelaskan mengenai proses mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi (Sutopo, 2006: 139). Penelitian ini merupakan penelitian dasar karena bertujuan untuk memahami mengenai suatu masalah yang mengarah pada manfaat teoretik, tidak pada manfaat praktis (Sutopo, 2006: 135- 136).

Penelitian ini menggunakan studi kasus terpancang (embedded research), yakni meneliti tentang pemahaman dan implementasi critical pedagogy guru dalam pembelajaran sejarah kontroversial, serta melakukan pengamatan terhadap pembelajaran sejarah kontroversial di SMA Negeri. Studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus ganda, karena meneliti beberapa sekolah

dengan karakteristik yang berbeda, yakni sekolah negeri tetapi dengan karakteristik yang berbeda, yakni Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), Sekolah Kategori Mandiri (SKM), dan Rintisan Sekolah Kategori Mandiri (RSKM).

C.Sumber Data 1. Informan

Informan merupakan seseorang yang diwawancarai untuk didapatkan keterangan dan data untuk keperluan informasi (Koentjaraningrat, 1997: 130). Informan dalam penelitian ini adalah guru sejarah di SMA Negeri di Kota Semarang, serta beberapa peserta didik yang mendapatkan materi sejarah kontroversial terutama peserta didik kelas XII IPS untuk mengetahui pandangan mereka tentang implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial. Guru dipilih untuk mengetahui data tentang aktivitas pembelajaran, pemahanan terhadap critical pedagogy, serta kendala-kendala yang dihadapi. Informan dalam penelitian ini adalah Dra. Susilowati, Dra. Zainab Inawati, Drs. Sugeng H., Dra. Ningrum S., Dra. Mindarwati Z.R.D, Dra. Sri Lestari, Drs. Suratno, Heri Rohayuningsih, S.Pd., dan Sugiyarto S.Pd.

Informan dari peserta didik dipilih untuk mengetahui aktivitas pembelajaran sejarah kontroversial serta apresiasinya terhadap pembelajaran sejarah kontroversial. Dari data yang didapatkan dari guru dan peserta didik

dibandingkan untuk mengetahui tingkat kepercayaan (validitas) data yang diperoleh.

2. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran merupakan sumber data yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial. Aktivitas pembelajaran digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan critical pedagogy dilihat dari aspek strategi pembelajaran, media yang digunakan, sistem evaluasi, interaksi guru dan peserta didik, dan apresiasi peserta didik pada saat pembelajaran. Aktivitas pembelajaran yang diamati adalah aktivitas pembelajaran yang telah masuk pada periodisasi sejarah kontemporer. Pada struktur kurikulum kelas yang telah diajarkan materi sejarah kontemporer adalah kelas XII, terutama program IPS. Secara khusus aktivitas pembelajaran yang diteliti adalah aktivitas pembelajaran dalam kelas, sesuai dengan jadwal dan alokasi waktu yang ditetapkan oleh sekolah.

3. Dokumen

Dokumen menjadi sumber data untuk mengetahui implementasi critical pedagogy dalam perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Dokumen yang digunakan meliputi perangkat pembelajaran guru, seperti program tahunan, program semester, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tugas portofolio yang disusun oleh peserta didik, serta

daftar nilai guru. Dokumen digunakan untuk mengetahui implementasi critical pedagogy pada aspek perencanaan, penyusunan tujuan, pelaksanaan pembelajaran, serta sistem evaluasi.

D.Teknik Pengumpulan Data

Dokumen terkait