Game education merupakan salah satu cara atau teknik untuk membuat pembelajaran menjadi menarik dan lebih aktif, melibat mahasiswa secara langsung berperan serta bergerak dalam proses pembelajaran. Penggunaan game education ini diharapkan dapat membuat mahasiswa memperoleh keterampilan untuk berperan aktif serta bermain perannya dalam game tersebut, sehingga motivasi belajar istima’ bahasa arab mahasiswa dapat meningkat. dalam arti lain, mahasiswa dapat memperoleh kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna.
Kebermaknaan yang timbul akibat penggunaan game education akan memberi peluang kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi berbahasa yang dimiliki oleh mahasiswa, khususnya maharah istima’ bahasa arab.
Pelaksanaan pemebelajaran pada Kenyataannya, diperoleh menyebutkan bahwa di kelas, dosen lebih banyak menggunakan metode ceramah dan persentasi, ketika menerangkan materi ajar bahasa arab termasuk pembelajaran istima’, dampak yang terjadi adalah kurangnya motivasi belajar mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hasil belajar mahasiswa pun menjadi kurang maksimal.
Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran akan disajikan akan memeberikan hasil yang baik terhadap hasil belajar mahasiswa, karena metode pembelajaran merupakan salah satu cara bagi dosen untuk menumbuhkan motivasi belajar kepada mahasiswa. Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada pelajar yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.31
Setiap makhluk hidup mempunyai kebutuhan, Maslow seperti yang dikutip Slameto dalam bukunya, membagi kebutuhan-kebutuhan tersebut menjadi
31 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm. 23
tujuh yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, serta kebutuhan estetik. Pemenuhan setiap tingkatan dalam kebutuhan tersebut, akan memberikan motivasi tersendiri dalam diri mahasiswa untuk dapat mencapai tingkat kebutuhan selanjutnya, hingga pada akhirnya mahasiswa dapat termotivasi untuk dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal setelah melewati ketujuh tingkat kebutuhan dasar mahasiswa tersebut.32 Motivasi belajar yang dimiliki mahasiswa dapat diamati dengan melihat ciri-ciri sebagai berikut:33
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas puas). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
3. Lebih senang bekerja mandiri.
4. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
5. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
6. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal (peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum, dan memikirkan cara penyelesaiannya).
32 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007) hlm. 83
33 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta , 2003) hlm. 171
Berdasarkan berbagai kajian teori di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan Alur Kerangka Pikir F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian rumusan masalah, landasan teori, dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan, maka hipotesis yang diajukan adalah melalui penggunaan game education dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa pada pembelajaran istima’ Bahasa Arab di semester III IAIN Padangsidimpuan, dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar yaitu pada nilai formatif (evaluasi belajar) dan antusias mahasiswa saat mengikuti pembelajaran.
Rendahnya Motivasi Belajar Istima’ Bahasa Arab Mahasiswa Semerte III IAIN Padangsidimpuan
Pemanfaatan Game Education
1. Menimbulkan minat siswa
2. Tercipta kondisi pembelajaran yang menyenangkan 3. Melibatkan siswa secara aktif
4. Membantu siswa mendapatkan konsep/ gambaran yang jelas dan tepat.
Motivasi Belajar Mahasiswa Meningkat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini Adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode siklus yaitu, di awali dengan observasi, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi hasil tindakan dan refleksi siklus yang sudah dilakukan dengan menggunakan pendekatan gabunganyaitu: pendekatan kualitatif dengan menggunakan observasi dan wawancara untuk mendapatkan gambaran awal dan menganalisis kebutuhan serta metodekuantitatif karena data-data didapat melalui tes atau angket untuk mengukur keefektifan tindakan yang dilakukan sebagai upaya peningkatan motivasi mahasiswa dalam pembelajaran istima’dengan berkolaborasi dengan dosen mata pelajaran bahasa arab di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Padangsidimpuan 34
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester III IAIN Padangsidimpuan, dengan jumlah mahasiswa keseluruhan 24 mahasiswa yang terdiri dari 14 mahasiswa laki-laki dan 8 mahasiswa perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar mahasiswa menggunakan game aducation pada pembelajaran istima’bahasa arab IAIN Padangsidimpuan.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di IAIN Padangsidimpuan, yang beralamat di Jalan T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang, Provinsi sumatera Utara penelitian ini dilakukan pada bulan 2020. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan dosen Pendidikan bahasa Arab. Peneliti dan dosen memiliki peran yang berbeda.
34Abdul Halim Hanafi, Metode Penelitian Kependidikan; Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Diseratasi(Bandung: Hakim Publisisng, 2017 ), hlm. 287
Peneliti berperan mengamati jalannya proses pembelajaran, perencanaan tindakan, reflektor, penyusun laporan dan memberikan masukan untuk ketercapaian tujuan pembelajaran, sedangkan dosen berperan sebagai pelaksana penelitian di dalam kelas.
D. Desain Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas model siklus. Model ini dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart35 pada Pada penelitian tindakan kelas model siklus ini, terdapat empat komponen penelitian, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Perencanaan
Refleksi
Tindakan & Observasi Perbaikan Rencana
Refleksi
Tindakan & Observasi Perbaikan Rencana
Refleksi
Tindakan & Observasi
dan Seterusnya
Gambar 2. Spiral Penelitian Tindakan Kelas (dalam Suharsimi Arikunto,dkk., 2009:105)
35 Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Wacana Prima, 2009) hlm.
68
E. Pernyataan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang peneliti rumuskan dalam penelitian ini maka pertanyaan penelitian yang peneliti rumuskan adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana penggunaan game education dalam meningkatkan motivasi mahasiswa dalam pembelajaran istima’?
b. Apakah penggunaan game education mampu meningkatkan motivasi mahasiswa dalam pembelajaran istima’?
F. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, adapun tempat penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Padangsidimpuan.
G. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian a. Data dan sumber data
Yang menjadi data dalam penelitian ini adalah dokumen hasil observasi, wawancara dan dokumen nilai belajar mahasiswa. Yang bersumber dari dosen mata kuliah Bahasa Arab Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Padangsidimpuan
b. Teknik pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam mengumpulkan dan mendapatkan data penelitian ini adalah observasi dan wawancara dan angket dengan dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Padangsidimpuan dan menganalisis hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Padangsidimpuan c. Validitas Dan Realibilitas Instrument dan Data
Validitas dilakuakan dengan mempelajari tentang kurikulum bahasa arab lalu melakukan diskusi dengan dosen bahasa arab dan konsulatasi pakar.
Sementara untuk reliabilitas data dilakukan dengan melakukan tes retes yaitu membandingkan hasil tes 1 dengan tes berikutnya pada setiap siklus, jika hasil normal maka instrumen dapat dianggap riliabel.
d. Analisis Data
Analisis deskriptif ini di terapkan karena kerja penelitian tindakan kelas berawal dari keinginan mendapatkan gambaran kondisi awal sehingga menemukan kasus-kasus yang terjadi untuk ditindak. Hal ini dilakukan dengan mengobservasi, angket, wawancara atau diskusi pakar. Metode ini menghasilkan data kategorik, oleh karena itu analisis yang cocok digunakana adalah analisis deskriptif. Setelah analisis deskriptif dilakukan maka selanjutnya dilakukan analisis Makna model Mailis-Huberman yaitu analisis yang ingin mengetahui makna-makna semantik dibalik fakta36 Jadi analisis yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini ada dua macam yaitu analisis deskriftif dan analisis makna, Sementara untuk mengetahui skor dan tingkat motivasi belajar mahasiswa peneliti menggunkan lembar observasi dan angket. Untuk observasi, peneliti melihat dan mencatat proses pelaksanaan game education dalam pembelajaran istima’ untuk mengetahui meningkatnya motivasi mahasiswa dalam pembelajaran istima’ menggunakan game education, penyusunan observasi ini berpedoman pada teori motivasi yang disampaikan oleh Sardiman, kisi-kisi pedoman angket motivasi belajar siswa disusun sebagai berikut37
Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Mahasiswa
No. Indikator Jumlah
butir
1. Tekun menghadapi tugas 2
2. Ulet menghadapi kesulitan 3
3. Lebih senang bekerja mandiri. 2
4. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 2
5. Dapat mempertahankan pendapatnya 3
6. Senang mencari dan memecaahkan masalah soal-soal 2
36Abdul Halim Hanafi, Metode Penelitian Kependidikan; Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Diseratasi (Bandung: Hakim Publisisng, 2017 ), hlm, hlm. 268, 208
37 Sardiman, op.cit., hlm. 83
Tabel 2. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Mahasiswa Menggunakan Game Education
No Indikator Jumlah
Butir
1 Game yang digunakan harus menyenangkan dan bervariasi 3
2 Game yang digunakan menambah pemahaman pebelajar terhadap kosa kata bahasa tujuan
4
3 Game Mampu menambah motivasi menggunkan bahasa tujuan 3
Hasil observasi motivasi belajar mahasiswa, kemudian didistribusikan dalam bentuk tabel rentangan nilai yaitu nilai 86-100 kategori sangat baik, nilai 70-85 kategori baik, nilai 61-69 kategori cukup, nilai 45-60 kategori kurang, dan nilai kurang dari 45 kategori kurang sekali. Sementara untuk hasil angket motivasi belajar mahasiswa, maka akan dianalisis dengan cara, jumlah skor kriteria (skor tertinggi stiap butir item adalah 4) x jumlah item (20 untuk angket I dan 10 untuk angket II) x jumlah responden (30 siswa) yaitu 2400. Dengan demikian, motivasi belajar siswa menurut persepsi 30 responden, yaitu jumlah skor pengumpulan data : 1840 x 100
%. Secara kontinum, dapat dibuat kategori sebagai berikut38 : Table 3 Kualifikasi Hasil Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
Persentase skor yang diperoleh Kategori
81% - 100% Sangat tinggi
61% - 80% Tinggi
41% - 60% Sedang
21% - 40% Rendah
0% - 20% Sangat Rendah
38Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif Dan Kulitatif).
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm.93
H. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahapan intervensi tindakanpenelitian yang akan penelunis lakukan dalam penelitian ini adalah berupa siklus yaitu terdiri dari refleksi awal, rencana tindakan, pelaksaaan tindakan, evaluasi hasil tindakan dan refleksi tindakan yang sudah dilakukan disetiap siklus yang berjalan:
1. Refleksi awal yaitu peneliti berkolaburasi dengan partisipan dalam rangka mencari informasi untuk mengenali dan mengetahui kondisi awal agar mendapatkan gambaran awal yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan subjek penelitian, kondisi objektif dan guna merumuskan masalah yang akan diteliti.
2. Perencanaan tindakan beranjak dari hasil refleksi awal yang sudah dilakukan pada tahap refleksi awal maka gambaran awal itu diklasifikasikan dalam rangka untuk menentukan tindakan yang sesuai yang akan disusun dalam bentuk rencana tindakan yang akan peneliti lakukan dalam setiap siklus penelitian.
3. Dalam tahapan pelaksaan tindakan maka peneliti melakukan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapakan pada tahap perencanaan, pelaksaan itu dilakukan pada setiap siklus penelitian dan pawa waktu yang sama peneliti melakukan pengamatan dalam melaksanakan tindakan tersebut.
4. Pada tahap evaluasi peneliti mengevaluasi hasil tindakan yang sudah dilaksanakan dalam setiap siklus penelitian baik secara kualitatif begitu juga secara kuantitatif. Setelah melakukan evaluasi maka akan bisa didapatkan hasil tindakan yang dilakukan apakah tindakan ini cocok dengan permasalah yang dihadapi oleh objek penelitian39
I. Tindak lanjut
Tindak lanjut penelitian ini dilakukan dengan menyusun dokumen kerja dan petunjuk pelaksaan kerja serta penilaian kinerja dosen dalam bentuk prota dan promes. Kegiatan dilakukan dalam bimbingan dan diskusi
39Ibid. 267
J. Rencana Pembahasan Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah B. Fokus dan Subfokus Penelitian C. Identifikasi Masalah
D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Bab II : Kajian Teoritis
A. Pembelajaran Bahasa Dan Media Pembelajrannya B. Istima’ Dan Langkah-Langkah Pembelajarannya C. Media Game Education Dalam Pembelajran Istima’
D. Intervensi Tindakan yang Dipilih E. Kajian Terdahulu
Bab III : Metodologi Penelitian A. Jenis Penelitian
B. Pertanyaan Penelitian
C. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Data dan Sumber Data Penelitian 2. Teknik Pengumpulan Data
3. Validitas Dan Reliabilitas Data
4. Analisis Penelitian dan Interpretasi Hasil Analisis E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
F. Tahapan Intervensi Tindakan
G. Tindak Lanjut Bab IV : Hasil Penelitian
A. Deskripsi Data Siklus Pertama B. Deskripsi data siklus kedua C. Pembahasan
D. Temuan hasil penelitian Bab V : Penutup
A. Kesimpulan B. Kritik dan Saran
C. Implikasi hasil Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Awal Penelitian
1. Gamabaran Umum Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Penelitian ini dilaksanakan pada Program Studi Bahasa Arab IAIN Padangsidimpan, Program Studi ini, sudah didirikan sejak masa-masa awal berdirinya kampus, Sejalan dengan alih status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Padangsidimpuan menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Padangsidimpuan pada tanggal 06 Januari 2014 melalui Peraturan Presiden RI Nomor 52 Tahun 2013, ada 4 (empat) Fakultas di lingkungan IAIN Padangsidimpuan, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan (FTIK), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kedosenan (FTIK) memiliki enam Program Studi/Jurusan yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Tadris/Pendidikan Matematika (TMM), Tadris/Pendidikan Bahasa Arab (TBI), Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Dosen Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Program Studi Tadris/
Pendidikan Bahasa Arab merupakan bagian dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kedosenan (FTIK) yang terus berbenah untuk meningkatkan kualitas demi tercapainya visi misi Program Studi tersebut.
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan Kedosenan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Padangsidimpuan dipimpin oleh seorang ketua Program Studi dan seorang sekretaris. Adapun personalia yang dipercaya dari priode tahun 2014 sampai 2017 sesuai dengan SK Rektor IAIN Padangsidimpuan No: In.15/II.B.2/KP.07.6/35/2014 tertanggal 29 Januari 2014 untuk mengelola Jurusan Pendidikan Bahasa Arab tersebut sebagai Ketua Program Studi adalah Muhammad Yusuf Pulungan, MA, dan pada periode selanjutnya dipimpin oleh bapak Nurfin Sihotang, M.A., Ph.D sampai sekarang.
2. Data Dosen Program Studi PBA
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kedosenan IAIN Padangsidimpuan dalam data Program Studi 2020 memiliki 9 orang dosen yang berhomabase di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab dengan perincian berdasarkan latar belakang pendidikan dan asal kampus lulusan sebagai berikut:
Tabel 4. Data Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Arab 2020
NO NAMA PANGKAT/
S3 Alighart India Tafsir
2 H. Ali Anas Nasution,
8 Sufrin Efendi Lubis, MA Asisten Ahli S2 IARS Kairo Muhadatsah
9 Irsal Amin, M.Pd Asisten Ahli S2 SUSKA Tarjamah
3. Data Mahasiswa PBA
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kedosenan IAIN Padangsidimpuan sampai tahun 2020 memiliki 315 mahasiswa dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 5. Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab 2020
NO TAHUN AKADEMIK JUMLAH
1 2013/2014 17
2 2014/2015 31
3 2015/2016 34
4 2016/2017 26
5 2017/2018 55
6 2018/2019 58
7 2019/2020 44
8 2020/2021 50
JUMLAH 315
4. Visi Misi dan Profil Lulusan Program Studi PBA
Adapun visi Program Studi PBA adalah Menjadikan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) yang Unggul Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Pada Tingkat Internasional Tahun 2025, adapun misinya ada tiga yaitu:
1. Menyelenggarakan pendidikan Berkualitas Untuk Menghasilkan Lulusan yang Profesional Menjadi Pendidik Bahasa Arab di sekolah dan Madrasah.
2. Mendidik dan Membina Mahasiswa dalam Mengembangkan Potensi Keilmuan di Bidang Pendidikan Bahasa Arab, sehingga Menghasilkan Sarjana Pendidikan Bahasa Arab yang Profesional dan Berakhlak Mulia.
3. Melakukan Kerjasama / Kemitraan dengan Perdosenan Tinggi di Dalam dan di Luar Negeri, Masarakat Pengguna Lulusan dan Stakeholder lainnya.
Sedangkan Profil Lulusan Program Studi PBA adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Visi Misi dan Profil Lulusan Program Studi Pendidikan Bahahasa Arab 2020
B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Pra Siklus
Pelaksanaan pra siklus dalam penelitian dilakasanakan minggu pertama di bulan Juni pada tanggal 01 sampai dengan tanggal 03 tahun 2021, kegiatan pra siklus ini meliputi observasi awal terkait motivasi belajar istima’ bahasa arab mahasiswa, lalu dilakukan wawancara dengan dosen mata kuliah maharatul istima’ dan mahasiswanya, selanjutnya data observasi dan hasil wawancara dilengkapi dengan menganalisis tes awal (pre test) maharatul istima’ serta memberikan angket untuk mengetahui tingkat motivasi awal mahasiswa semester III PBA IAIN Padangsidimpuan,
NO PROFIL LULUSAN
1 Dosen Bahasa
Arab Lulusan yang mengajar, membimbing, dan
memotivasi pelajaran bahasa Arab dengan pendekatan komunikatif dan interaktif secara profesional, kompeten, dan Islami.
2 Penerjemah Lulusan yang menerjemahkan dan
menginterpretasi teks berbahasa Arab dan sebaliknya dengan menggunakan metode analisis teks dan kontekstual secara profesional, kompeten, dan akurat.
3 Public Speaker Lulusan yang berbicara menggunakan Bahasa Arab dengan secara komunikatif, interaktif, aktif dan fasih yang berakhlakul karimah.
4 Pengembang
bahan ajar dan program
pembelajaran
Lulusan yang mengaplikasikan keilmuan bahasa Arab secara profesional dalam mengembangkan bahan ajar dan program pembelajaran bahasa Arab dari level beginner sampai intermediate secara komunikatif dan bermakna serta memiliki etika dan moral yang islami.
Bertolak dari data di atas maka peneliti mendapatkan gamabaran awal motivasi mahasiswa dalam belajar mata kuliah maharatul istima’ Bahasa Arab sebagai berikut:
Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen mata kuliah istima’ bahasa arab, motivasi belajar bahasa arab terutama mata kuliah yang berbasis bahasa arab termasuk salam satunya mata kuliah istima’ masih kurang hala ini disebabkan minimnya rujukan yang dapat ditemukan yang bisa memaksa mahasiswa untuk terbiasa dengan referensi-refensi yang berbahasa arab, buku-buku yang tersedia di kampus lebih banyak yang berbahasa Indonesia sehingga para dosen dan mahasiswa kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan bahan ajar, bahan bacaan serta bahan kajian yang bersuber dari buku-buku yang berbahasa arab, hal ini juga menyebabkan tidak mendukungnya proses pelaksaan pembelajaran dengan optimal dan menjadi salah satu penyebabkan kurangnya motivasi mahasiswa dalam belajar bahasa arab.40
Hasil wawancara ini juga dikolaborasikan dengan halis wawancara bersama mahasiswa PBA semerter III IAIN Padangsidimpuan, saat ditanya apa kesulitannya dalam pelaksanaan pembelajaaran bahasa arab mereka mengatakan kesulitan dalam mendapatkan rujukan berbahasa arab, dan saat ditanyakan bagaimana metode dosen dalam mengajarkan mata kuliah yang berbahasa arab mereka menjelaskan bahwa kebanyakan dosen menggunakan metode ceramah dan persentasi saat menerangkan pelajaran dan sedikit dosen yang mengajar mengguakan bahasa arab sebagai bahasa pengantar mata kuliah yang bertbasis bahasa arab.41
Hal ini juga menyebabkan rendahnya motivasi mahasiwa dalam belajar bahasa arab, padahal secara umum sejak tahun 2014, IAIN Padangsidimpuan juga memiliki program ma’had jamiah42 yang fokusnya adalah penguatan bahasa untuk semester I dan II yang semestinya mampu mengikat seluruh mahasiswa terutama mahasiswa bahasa arab untuk memiliki motivasi yang
40 Wawancara dengan Yunaldi dosen bahasa arab iain padangsidimpuan
41 Wawancara Dengan Nora Almaisi, Rahmi Dan Parsaulian, Mahasiwa PBA IAIN Padangsidimpuan.
42 Wawancara Dengan Romli Musyrif Asrama IAIN Padangsidimpuan.
tinggi dalam pembelajaran bahasa arab, permasalahan motivasi mahasiswa dalam belajar bahasa arab juga disampaikan oleh pusat pengembangan bahasa.43
Selanjutnya untuk melihat motivasi mahasiswa dalam belajar bahasa arab, peneliti memberikan angket untuk motivasi awal mahasiwa seperti yang digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel 7. Perbandingan Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I dengan Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II
No Indikator Kategori persentase
1 Tekun menghadapi tugas Sedang 42,36 %
2 Ulet menghadapi kesulitan Sedang 45,56%
3 Lebih senang bekerja mandiri Sedang 45,00 % 4 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin Sedang 41,67 % 5 Dapat mempertahankan pendapatnya Rendah 40,00 % 6 Senang mencari dan memecahkan masalah
soal-soal
Rendah 39,58 %
RATA-RATA Sedang 42,36%
Data di atas, mengambarkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 25,10 % dan berada pada kategori rendah.
Berdasarkan data ini, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa masih perlu unntuuk ditingkatkan.
Berdasarkan wawancara dan angket yang diberikan pada mahasiswa maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar istima’ mahasiswa masih perlu untuk ditingkatkan oleh dosen dan oleh mahasiswa itu sendiri, dan
43 Wawancara Dengan Irsal Amin Muajih Ma’had Jamiah Dan Pengelola Pengembangan Pusat Bahasa IAIN Padangsidimpuan.
terdapat beberapa hambatan yang perlu dicarikan solusinya, seperti penambahan referensi dan perbaikan serta pengayaan metode mengajar oleh para dosen terutama dosen yang mengajarkan mata kuliah bahasa arab, seperti memperdengarkan rekaman suara, memasangkan speaker pada ruangan-rungan belajar mahasiswa serta menyediakan televisi yang bisa menyiarkan siaran-siaran yang berbahasa arab, agar mampu menjadi penunjang untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
2. Siklus I
Siklus I ini dilakukan dalam dua kali tatap muka, pelaksanaan tatap muka pertama dilaksanakan pada tanggal 3 November 2020 dengan alokasi waktu 2 X 50 menit. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 November dengan alokasi waktu 2 X 50 menit, masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam waktu 100 menit, setelah kedua pertemuan dilaksanakan maka dilakukan tes untuk melihat ada atau tidak adanya peningkatan motivasi pembelajaran mahasiswa dengan melihat hasil tes yang dikerjakan oleh mahasiswa.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan diawalai dengan menganalisis masalah atau kebutuhan untuk ditindak perencanaan, pelkasaan dari rencana yang sudah direncanakan lalu melakukan evaluasi dan refleksi, secara rinci pelaksanaan pertemuan dalam siklus I sebagai berikut:
a. Analaisis Kebutuhan
Berdasarkan analisis terhadap masalah yang sudah diperoleh melalui observasi dan wawancara serta angket motivasi awal mahasiswa maka dapat klasifikasikan bahwa masalah yang mau ditindak adalah masalah motivasi belajar mahasiswa yang masih rendah dan masih perlu untuk dilakukan tindakan sebagai upaya peningkatan motivasi belajar mahasiswa.
b. Perencanaan
Rencana tindakan yang lakukan merujuk pada masalah yang peneliti dapatkan dari hasil observasi, wawancara dan angket yaitu, dari hasil obsevasi pelaksanaan pembelajaran secara umum masih cenderung berkisar pada penggunaan metode ceramah, qawaid dan tarjmah artinya
Rencana tindakan yang lakukan merujuk pada masalah yang peneliti dapatkan dari hasil observasi, wawancara dan angket yaitu, dari hasil obsevasi pelaksanaan pembelajaran secara umum masih cenderung berkisar pada penggunaan metode ceramah, qawaid dan tarjmah artinya