• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk memperjelas faktor-faktor yang diteliti, faktor tersebut diberikan dalam bentuk variabel atau peubah yaitu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe pembalajaran NHT dan satu variabel terikatnya hasil belajar ekonomi yang terdiri dari hasil belajar ekonomi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pembelajaran kooperatif tipeNumbered Heads Together. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang dapat menumbuh kembangkan rasa kerja sama antar siswa dalam suatu

kelompok, kerja sama tersebut akan menumbuhkan rasa saling membutuhkan, hormat menghormati, dan tanggung jawab bersama mengenai tugas-tugas yang diberikan kepada kelompok. Dua jenis model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini yatu tipe jigsaw dan pembelajaran kooperatif tipeNumbered Heads Together. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pembelajaran kooperatif tipeNumbered Heads

Togethersangat berbeda dalam langkah pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diantaranya menentukan kelompok hiterogen yang berdasarkan dari kemampuan, akademis, jenis kelamin, yang

berbeda.Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi tersebut bagi

anggotanya. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain, tetapi mereka harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain. Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli, dengan demikian ciri tipe jigsaw adalah saling ketergantungan antara satu dengan yang laindan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan, sehingga diduga bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat lebih meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.

Pembelajaran kooperatif tipeNumbered Heads Togetherpenomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Pada pembelajaran kooperatif tipe NHT, siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang anggotanya terdiri dari 5 orang. Setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor (number card), guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya, kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan

memanggil salah satu nomor siswa untuk melakukan presentasi secara bergiliran. Lalu guru membantu siswa untuk menyimpulkan materi yang telah didiskusikan. Model pembelajaran NHT menitikberatkan pada aktivitas siswa.

Kemampuan awal merupakan bekal awal siswa untuk mempelajari materi. Dengan demikian, kemampuan awal ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Kemampuan awal dipilah menjadi kemampuan awal tinggi, kemampuan awal sedang dan kemampuan awal rendah. Pada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi tidaklah sulit untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif apapun karena siswa tersebut telah memiliki kemampuan awal yang tinggi sehingga ia lebih memahami materi dan semakin baik pengetahuannya.

Sesuai dengan pendapat Hamzah (2009:7) dalam prinsip-prinsip umum tentang mengajar dijelaskan bahwa mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. Apa yang telah dipelajari merupakan dasar dalam mempelajari bahan yang akan diajarkan. Oleh karena itu, tingkat kemampuan siswa sebelum proses belajar mengajar berlangsung harus diketahui guru. Hal ini sangat penting agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien . Dengan demikian, kemampuan awal yang dimiliki seseorang siswa dalam menguasai materi pelajaran yang telah diajarkan dan sebagai prasyarat mata pelajaran berikutnya.

Berikut paradigma pada penelitian untuk memberikan gambaran dengan jelas mengenai kerangka pikir tersebut :

✏✑ ✒✓ ✑✔✕✖✗ ✑✔✑✘✙✚ ✒ ✑✗✛✜✛✢✙✙ ✑✜t Kemampuan Awal

Kemampuan Awal

Sumber : Sugiono (2004 : 39)

. i✥✦ ✧✛ ★✙ ★

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan antara hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa yang diberikan model pembelajaran jigsaw dengan siswa yang diberikan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.

2. Hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran jigsaw lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Togetherpada siswa yang kemampuan awalnya tinggi.

3. Hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran jigsaw lebih rendah dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Togetherpada siswa yang kemampuan awalnya rendah.

4. Ada interaksi antara model pembelajaran dengan kemapuan awal siswa pada hasil belajar mata pelajaran ekonomi.

Jigsaw(X1)

(Kelas Eksperimen)

Hasil Belajar Ekonomi(Y)

Pre test

Pre test NHT(X2)

✩ ✩ ✩✪✫ ✬ ✭✮ ✯✮ ✰✮ ✱ ✩✲✬ ✳✬✰ ✩ ✭ ✩✴ ✳

✴ ✪ et✵ ✶✷✲✷n✷✸l✸✹ ✺t

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian atau studi komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif yang berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiono, 2005: 115). Metode ini digunakan untuk mengetahui perbedaan satu variabel yaitu hasil belajar IPS Terpadu dengan perlakuan yang berbeda. Metode ini dilakukan dengan melakukan percobaan secara cermat untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara gejala yang timbul dengan variabel yang sengaja diadakan.

1 esain ✬✻sp✷✸rmn

Sementara pendekatan yang dipakai adalah pendekatan eksperimen yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi terkontrol secara ketat (Sugiono, 2005: 7). Penelitian ini bersifar quasi eksperimen dengan pola nonequivalent control group design. Dua macam eksperimen digunakan dalam dua kelompok sample yang berbeda.

Berikut Desain penelitian eksperimen untuk memberikan gambaran dengan jelas mengenai kerangka pikir tersebut :

T ✼✽✾l ✿❀ esain ❂✾✾nl❃✼❄t tu❆❃ ❂✾✽ ✼❄ ❆❃r ❇ ✼❄n ❈✼❉ ❃l ❊✾l✼❋ ✼● ❍ ■❏ ❑❏ ▲ ▼▲ ✾l✼◆u❃▲ ❖ ❆✾l ❂✾✽✾ml✼❋✼r✼❄ P ❃❇❉ ✼◗❆✼n m❖❆✾l p ✾✽✾ml✼❋✼r✼❄ ❘✾oopr✼❙ ❃f t❃✾p u❯❱ ❲❳ ❲❨❩ ❲❬ ❨❭❪❫❴ ❲t❵❲r p✼ ❆✼ ❅❃ss✼■✾ ◆✼❉ ❂✾ ❜✽✾ ◆✼❋ ✼●✼❄ ■❖ ❖❝✾rt❃❞ ■✾ ❜ ✼ ❜❝u✼❄ w✼ ◆ ❢✼ ●❃✼✽✾ ◆ E❘❉❝✾r❃❜✾❄ ❣ ❃❝✾P❃❇❉ ✼w (❡❤✐ ❢ ✼●❃✼✽✾ ◆■❖❄❖ ◆tr ❣ ❃❝✾ ❑❈❣ (❡❥✐ ▲✾ ✼❄ ❣❃❄ ❇❇ ❃ (❊❤✐ A1B1 A2B1 ❦❦❦❦ ❧✾❄ ❆✼♠ (❊❥✐ A1B2 A2B2 ❦❦❦❦ ▲ ✾ ✼❄ .... .... ♥❀ r❖❉ ✾ ❆ur❂✾❄✾ ◆❃t❃✼❄

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam desain eksperimental dalam penelitian ini adalah:

1. Peneliti melakukan observasi pendahuluan ke sekolah untuk mengetahui kelas yang akan digunakan sebagai populasi dalam penelitian.

2. Memberikan tes awal (Pre-test) pada semua subjek yang berkenaan dengan variabel dependen. Tes ini juga bermanfaat untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa.

3. Memberikan perlakuan yang berbeda diantara dua kelas yang akan diterapkan menggunakan dua model pembelajaran yang berbeda. 4. Pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan dalam 4 kali pertemuan

dimana setiap pertemuan dengan waktu 90 menit, begitu pula dikelas kontrol.

5. Pada akhir penelitian dilakukan tes akhir (post test) pada siswa

untuk mengetahui tingkat perubahan atau kondisi subjek yang berpengaruh dengan variabel dependen

♦♣ qopur s tl ✉r ✈✇r ①pl 1 qopr s tul

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2001: 72).

Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung yang berjumlah 248 siswa yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas X 1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7.

2 ✇②ampl

Yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2004: 72).

Dalam penelitian ini pengambilan sampel di lakukan dengancluster random sa

m p lin

pada anggota-anggotanya (Rusffendi, 2001:89). Sampel penelitian ini di ambil dari populasi sebanyak 3 kelas yaitu X3, X4, X5 di ambil dua kelas dengan teknikcluster random sampling dan kemudian di undi menjadi dua kelompok. Dari hasil teknik ini diperoleh kelas X3 dan X4 sebagai sampel, kemudian kelas X3 dan X4 diundi untuk menentukan penggunaan metode, kelas mana yang menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw dan metode pembelajaran kooperatif tipeumberedeads ogether .

Dari hasil undian yang di peroleh kelas X4 sebagai kelas yang diajar dengan menggunakan metode Jigsaw dan kelas X3sebagai kelas yang diajar

menggunakan metode Pembelajaran kooperatif tipeberedumeads ogether.

Kelas X4 dan X3 merupakan kelas yang mempunyai rata-rata kemampuan akademis siswa yang sama, karena di dalam pendistribusian siswa tidak di kelompokan ke dalan kelas unggulan, atau tidak ada perbedaan antara kelas yang satu dengan kelas yang lain walaupun dengan kelas yang bukan dengan sampel.

⑥⑦⑧⑨ ⑩❶⑨ ❷❸❹ ❺❸ ❻❸❹ ❶t❶⑨ ❻

Menurut Sugiyono (2008: 60) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu variabel bebas (independen), terikat(depeden)dan variabel moderator.

❼ ❽ ❾❼ ❿➀❼ ➁➂➃ ➁➂➁❼ ➄(independen)

varibel bebas dilambangkan dengan X adalah variabel penelitian yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari dua, model pembelajaran jisaw sebagai kelas eksperimen (X4)

dilambangkan X1, dan model pembelajaran kooperatif tipeNumbered

Heads Togethersebagai kelas kontrol (X3) dilambangkan X2.

➁❽ ➅❼ ❿➀❼➁➂➃ tr➀➆❼ ➇ (depeden)

Variabel terikat dengan lambang Y adalah variabel yang akan diukur untuk mengetahui pengaruh lain, sehingga sifatnya bergantung pada variabel yang lain. Pada penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar ekonomi siswa kelas eksperimen (Y1) dan hasil belajar kelas kontrol (Y2).

➈❽ ➅❼ ❿➀❼➁➂➃➉➊ ➋➂r❼➇➊r

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Diduga kemampuan awal mempengaruhi (memperkuat atau

memperlemah) hubungan antara model pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran kooperatif tipeNumbered Heads Together.

➌❽➌➂➍➀➎➀ ➄➀➏➊➎➄ ➂➐❼tu➃➋❼➎ O➐❼➄➀➊ ➎❼➃r ➅❼❿➀❼ ➁➂➃

1. Definisi Konseptual

Hasil belajar ialah adanya perubahan tingkah laku. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2004: 30). Hasil belajar ekonomi adalah kemampuan dalam ranah kognitif yang dimiliki siswa sebagai hasil dari proses belajar

mengajar ekonomi selama kurun waktu tertentu dengan mengacu pada silabus.

2. Definisi Operasional

Hasil belajar ekonomi siswa dapat dilihat dari suatu pengetesan dengan menggunakan tes hasil tes belajar ekonomi yang disusun berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan.skor tersebut mencerminkan kemampuan awal siswa dalam ranah kognitif dari hasil belajar mid semester 2 kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung. berikut disajikan tabel definisi operasional.

T

➑➒➓l ➔→➣➓ ↔↕➙↕↕s O➛➓r➑➜↕ ➝➙ ➑➞ ➟➑➠↕ ➑➒➓➞

Variabel Konsep Variabel Indikator Pengukuran

Variabel Skala Hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Kemampuan anak yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan belajar

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu model pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas pengguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Hasil Tes formatif ekonomi Hasil tes formatif dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Tingkat besarnya hasil tes formatif mata pelajaran ekonomi Interval Interval

Model Pembelajaran NHT Model pembelajaran NHTsatu bentuk model pembelajaran ceramah dengan menyampaikan informasi pengetahuan secara lisan kepada siswa dan metode ini cukup ekonomis dan efektif untuk

mengatasi

kelangkaan literatur yang sering terjadi di pedesaan. Hasil tes formatif dengan menggunakan metode pembelajaran NHT Interval

Dalam pengukuran variabel penelitian, maka penelitian menggunakan tes.

➡➢Ten➥➤ ➦➧n➨ ➩➫ ➭mpul ➯➫ ➲➫

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah:

1 ➳➵➸➧r➺➫➸➥

Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Budi Koestoro dan Basrowi, 2006 : 144)

➻➢ ➯➼➤u➽➧ ➭➫➸➥t

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan jumlah siswa, fasilitas-fasilitas yang ada dan sejarah atau gambaran umum mengenai SMA Negeri 13 Bandar Lampung.

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar IPS Terpadu jsiswa sebagai hasil penelitian.

➪➶ ji ➘➴r➷ ➬ ➮r➮➱➮✃❐✃➴strumn

Intrumen dalam penelitian ini berupa tes. Instrumen tes diberikan pada awal sebelum siswa diberi perlakuan (Pre tes) yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa, dan tes sesudah diberi perlakuan (Post Tes) yang bertujuan unutk mengukur hasil belajar ekonomi siswa.sebelum tes awal dan tes akhir diberikan kepada siswa yang merupakan sampel penelitian, maka terlebih dahulu akan diadakan uji coba tes instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. Uji coba intrumen tes dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung.

1 ji ❒➮❮❰Ï❰t➮➷ ❐✃➴strumn

Validitas adalah alat ukur yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan sustu instrumen.

Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus Korelasi Product Moment:

Ð➶ÑÒ (ÑÒ Ó ( Ò Ó

r hit=Ð{ Ñ ²- (ÑÓ ²} {Ð Ò ²- (Ò Ó²}

Keterangan:

r hit= Koefisien kolerasi antara variable X dan variable Y X = Skor butir soal

Y = Skor total ( Arikuntoro, 2007:93)

T

ÔÕÖl ×ØÙÚÛÜÝ ÔÞß Öà ÔáÛâ Ô ãäÖåÚà ÚÖÛãäáÖæ Ôà Ú

çä çÚæ ÔÚ r xy ãÖÖtÔÛÜ ÔÛr

1. Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi 2. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

3. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup 4. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

5. Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

èØ éêÚëÖ ÔÕÚæÚtÔàìÛstruíÖÛ

Reabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan . Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reabilitas menunjuk kepada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas maka digunakan rumus Spearman Brown:

2 r½ ½

r11 (1+ r½ ½î

Keterangan:

r11 = Reabilitas Instrumen

r ½ ½ = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara duabelahan instrumen.

Besarnya reliabilitas dikategorikan seperti pada tabel berikut:

Ù ÔÕÖæïØ ÙÚÛÜ Ý ÔÞßÖà ÔáÛâÔãäÖå Úà ÚÖÛãäáÖæÔà Ú

1. 0,00 sampai 0,20 Sangat Rendah 2. 0,21 sampai 0,40 Rendah

3. 0,41 sampai 0,60 Cukup 4. 0,61 sampai 0,80 Tinggi

5. 0,81 sampai 1,00 Sangat Tinggi

3ñ Taraf òóôõ öõ ÷su

Untuk menguji tingkat kesukaran soal digunakan rumus :

B JS Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab dengan benar

JS = Jumlah seluruh peserta tes

Klasifikasi taraf kesukarannya adalah sebagai berikut :

Soal dengan P 0,00 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P 0,30 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P 0,70 1,00 adalah soal mudah

øñ ùaúõûó üõ

Daya Beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang

pandai(berkemampuan rendah).

BA BB

D = - = PA - PB JA JB

Keterangan :

D : Daya Beda soal

J : Jumlah peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar

Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab aoal itu benar.

BA

PA = = proporsi kelompok atas yang menjawab benar JA

BB

PB = = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar JB

Klasifikasi indeks daya bedanya adalah : D = 0,00 0,20 adalah buruk

D = 0,20 0,40 adalah cukup D = 0,40 0,70 adalah baik D = 0,70 1,00 adalah baik sekali.

ýþ ÿji ✁✂ ✄ ☎✆ ☎r t☎✝ n☎✟✠✂ ✠s ✡☎☛ ☎ 1þ ÿji ☞☎ ✟✠orm☎✂t

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors berdasarkan sampel yang akan di uji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal atau sebaliknya.

Langkah-langkah sebagai berikut :

a) Pengamatan X1, X2, ...Xn dan disajikan angka baku Z1, Z2,...Zn b) Menghitung peluang F (Zi = P(Z<Zi), untuk setiap angka baku

menggunakan rumus daftar distribusi normal baku :

c) Menghitung S (Zi), yaitu: S(Zi) = Banyaknya Z1, Z2,....,Zn N

Lo = F (Zi) S (Zi) Keterangan:

L0 = harga mutlak terbesar F (Zi) = peluang angka baku S (Zi) = proporsi angka baku

Menghitung selisih F(Z1)-(Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya. Diantara harga mutlak tersebut diambil harga yang paling besar tanpa memandang nilai positif maupun negatifnya.

Kriteria pengujiannya adalah jika Lhit < Ltab dengan taraf signifikan 0,05 maka variabel tersebut berdistribusi normal, demikian pula sebaliknya.

( Sudjana, 2005: 466-467).

Hipotesis yang akan diuji berdasarkan n yang tidak sama, tetapi varian kedua sampel homogen atau tidak, maka perlu diuji homogenitas variannya terlebih dulu dengan uji F sebagai berikut.

Pasangan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :

HO:

1

2

H1: 1 2

Rumus stalistik yang digunakan adalah :

F = Varianster besar

Varianster kecil

(Sugiyono, 2008: 298)

Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa bila Fhitung  Ftabel maka data sampel akan homogen dan apabila Fhitung  Ftabel maka data sampel tidak homogen, dengan taraf signifikasi 0.05 dan dk n-1.

✏✑ e✓✔n✕✓✖✗✘ ✕✙ ✕n s ✚✗✛ ✗ 1 nalisis ✚✗aan✗✜✗✚✗u✢✗✘ ✗✣

Analisis varians merupakan sebuah teknik interensial digunakan untuk menguji rerata nilai. Anava memiliki beberapa kegunaan, antara lain dapat mengetahui antar variabel manakah yang memang mempunyai perbedaan secara signifikan, dan variabel-variabel manakah yang berinteraksi satu sama lain.

T ✤✥✦l ✧★✩✪✤✫✬✭✬s ✩✪✤✮ ✤✯u✤✰ ✤✫ ✤ ✪ Sumber varias Jumlah Kuadrat db MK F O p Antara A Antara B Antara AB (interaks i) Dalam (d) JKA=

( A A n X

)= ( N XA

)2 JKB =

( B B n X

)= ( N XT

)2 JKAB= ( nB XB

) 2 = (

XT )2JKA-JKB JKT=

= A-JK B- JK AB A-1(2) B-1 (2) dbAX dba (4) Dba- dba-dba-db JKA dbA JK db A JKAB dbAB JKd dbd MK A MK d MK B MKd MKA B MK d Total (T) JKT

2 T X - ( N XT

)2 N-1 (49) Keterangan :

JKT : Jumlah Kuadrat Total

JKA : Jumlah kuadrat variabel A

JKB : Jumlah kuadrat variabel B

JKAB : Jumlah kuadrat variabel A dengan variabel B

JKd : Jumlah kuadrat dalam

MKA : Mean kuadrat variabel A

MKB : Mean kuadrat variabel B

AB

B B

MKAB : Mean kuadrat Interaksi antara variabel A dengan variabel B

MKd : Mean kuadrat dalam

FA : Harga Fo untuk variabel A

FB : Harga Fo untuk variabel B

FA : Harga Fo untuk interaksi antara variable A dengan variable B

(Arikunto, 2005 : 253)

T

✱✲✳l ✴✵✶✱✷ ✱✸✳ ✹✳ ✹tu✺✱✹✺✳✻ ✼✸✽u✾ ✱✹✿

Jika FoFt 1% Jika Fo Ft 5% Jika Fo< Ft 5% 1. Harga Fo yang diperoleh sangat signifikan 1. Harga Fo yang diperoleh signifikan 1. Haraga Fo yang diperoleh tidak signifikan 2. Ada perbedaan Mean secara sangat signifikan

2. Ada perbedaan Mean secara signifikan

2. Tidak ada perbedaan Mean secara sangat signifikan

3. Hipotesis Nihil (Ho) ditolak

3. Hipotesis Nihil (Ho) Ditolak

3. Tidak ada perbedaan Mean secara

signifikan 4. 0.01 atau p=0,01 4. p<0.05 atau p=0,05 4. p > 0,05 Sumber : Arikunto (2005:256)

❀✵ ❁❂ ✼❃ ✼✽ ❄❅✳✻ ✼s

Dalam penelitian ini dilakukan empat pengujian hipotesis statistik, yaitu:

Rumusan hipotesis 1:

Ho : hasil belajar ekonomi siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran jigsaw lebih rendah dibandingkan yang

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeNumbered Heads Together.

Ha : hasil belajar ekonomi siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran jigsaw lebih tinggi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeNumbered Heads Together.

Hipotesis statistik: Ho : 1= 2

Ha : 1≠ 2

Rumusan hipotesis 2:

Ho : hasil belajar ekonomi pada siswa yang berkemampuan awal tinggi yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran jigsaw lebih rendah dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together.

Ha : hasil belajar ekonomi pada siswa yang berkemampuan awal tinggi yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran jigsaw lebih tinggi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together.

Hipotesis statistik: Ho : 1≤ 2

Rumusan hipotesis ke 3:

Ho : hasil belajar ekonomi pada siswa yang berkemampuan awal rendah yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran jigsaw lebih tinggi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together.

Ha : hasil belajar ekonomi pada siswa yang berkemampuan awal rendah yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran jigsaw lebih rendah dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together.

Hipotesis statistik: Ho : 1≥ 2

Ha : 1< 2

Rumusan hipotesis 4:

Ho : tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Ha : ada interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Hipotesis statistik: Ho : 1= 2

Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah:

Tolak Ho apabila Fhitung> Ftabel; Thitung> Ttabel

Terima Ho apabila Fhitung< Ftabel ;Thitung< Ttabel

Hipotesis 1 dan 4 diuji menggunakan rumus analisis varian dua jalan.

Hipotesis 2 dan 3 diuji menggunakan rumus t-test dua sampel independen (separated varian).

❆❇❈❉S❊ ❋●❍■ ❏❑▲❏❑▼❏ ◆❏❑ ❏❇ ❈❖P ◗❘ ❙❚❯❱❲ ❳ ❨❩❬ ❭❪ ❭❩❫ ❭❴❵ ❭❪❛❜❭❴❭❜❛ ❪❛ ❪❬ ❭❝ ❭❬ ❭❴❵❭❪❛❜❞ ❨❴❡❢❣❛ ❭❴❵❛❞ ❤❝ ❨❪❛ ❪✐❥ ❭❫❭❬ ❭❞ ❭❝ ❬❛❝ ❭❩❛ ❫❫ ❨❪❛ ❥❞ ❢❜ ❭❴❪❨❦❭❡❭❛ ❦❨❩❛ ❫ ❢❝❧ ♠❧ ♥ ❨❩ ❬❭❞❭❝❞❨❩❦❨❬ ❭❭❴ ❭❴❝ ❭❩ ❭❵❭❪❛❜ ❦❨❜ ❭❣ ❭❩❥ ❭❝ ❭❞❨❜ ❭❣ ❭❩❭❴❨❫❤❴ ❤ ❥❛❪❛ ❪♦❭ y ❭❴ ❡❬❛❦❨❩❛ ❫ ❭❴ ❥❤❬❨❜❞❨❥❦❨❜ ❭❣ ❭❩❭❴❣❛ ❡❪ ❭w❬ ❨❴❡❭❴❪❛ ❪♦❭ y❭❴ ❡❬❛❦❨❩❛ ❫ ❭❴ ❥❤❬❨❜❞ ❨❥❦❨❜ ❭❣ ❭❩ ❭❴❫❤ ❤❞❨❩❭❝❛♣q rst ✉✈ ✉✇① ✉② ✇③④⑤⑥ ✉⑦⑧ ✉✈❧❳ ❨ ❩❬❭❪ ❭❩ ❫❭❴ ❭❴❭❜❛ ❪❛ ❪❬ ❭❝ ❭ y❭❴❡❬❛❞ ❨❩❤ ❜ ❨❵⑨ ⑩❶ ❷ ❸❹❺ ♠♠ ✐❻♠❼❽⑨ ❷❾❿ ➀➁ ➂✐➃ ➃✐ ❦❨❩❭❩❝❛ ❵❛❞ ❤❝ ❨❪❛ ❪ ❬❛❝ ❨❩❛ ❥❭❧➄❨❴ ❡ ❭❴❬ ❨❥❛ ❫❛ ❭❴ ❬❭❞❭❝❬❛ ❪❛ ❥❞ ❢❜ ❫❭❴❦❭❵ ♦❭❝ ❨❩❬❭❞❭❝❞❨❦❨❬ ❭❭❴ ❭❴ ❝❭❩ ❭❵❭❪❛❜ ❦❨❜ ❭❣ ❭❩❪❛ ❪ ♦❭ y❭❴❡❬❛❦❨❩❛ ❫❭❴❥❤ ❬ ❨❜❞ ❨❥❦❨❜ ❭❣ ❭❩ ❭❴❣❛❡❪ ❭w ❜ ❨❦❛❵❝❛❴❡❡❛ ❬❛❦❭❴ ❬❛❴ ❡❫ ❭❴❬ ❨❴ ❡ ❭❴❪❛ ❪ ♦❭ y❭❴❡❬❛❦❨❩❛ ❫❭❴ ❥❤❬❨❜ ❞❨❥❦❨❜ ❭❣ ❭❩ ❭❴q rst ✉✈ ✉✇① ✉②✇③④⑤⑥ ✉⑦⑧ ✉✈➅ ❻❧ ➆❭❪❛❜❦❨❜❭❣ ❭❩❥❭❝ ❭❞ ❨❜ ❭❣ ❭ ❩❭❴ ❨❫❤ ❴❤❥❛❞❭❬❭❪❛ ❪ ♦❭ y❭❴❡❞ ❨❥❦❨❜ ❭❣ ❭❩ ❭❴❴y ❥❨❴❡❡ ❢❴❭❫❭❴ ❥❤ ❬ ❨❜❞ ❨ ❥❦❨❜ ❭❣ ❭❩❭❴❣❛❡❪ ❭w❜ ❨❦❛❵❝❛❴❡❡❛❬❛❦❭❴ ❬❛❴ ❡ ❫❭❴ ❥❤❬❨❜❞ ❨❥❦❨❜ ❭❣ ❭❩ ❭❴❫❤ ❤❞❨❩❭❝❛♣q rst ✉✈ ✉✇① ✉② ✇③④⑤⑥ ✉⑦⑧ ✉✈❞ ❭❬ ❭❪❛ ❪♦❭ y ❭❴ ❡❫ ❨❥❭❥❞ ❢ ❭❴ w❭❜❴❭y❝❛❴❡❡ ❛❧❳ ❨❩❬ ❭❪ ❭❩❫ ❭❴ ❭❴ ❭❜❛ ❪❛ ❪❬❭❝ ❭ y❭❴❡ ❬❛❞❨❩❤ ❜ ❨❵⑨ ⑩❶ ❷ ❸❹❺ ➃✐➇ ❻➈➉ ❷ ❾❿➀➁ ➂✐➃➃✐ ❦❨❩❭❩❝❛❵ ❛❞❤ ❝ ❨❪❛ ❪❬❛❝ ❤❜ ❭❫❧➄❨❴ ❡ ❭❴ ❬ ❨❥❛ ❫❛ ❭❴❬ ❭❞ ❭❝❬❛ ❪❛ ❥❞❢❜ ❫❭❴ ❦❭❵ ♦❭❵ ❭❪❛❜❦❨❜ ❭❣ ❭❩❪❛ ❪ ♦❭ y❭❴❡❬❛❦❨❩❛ ❫❭❴ ❥❤❬❨❜❞ ❨❥❦❨❜ ❭❣ ❭❩ ❭❴❣❛ ❡ ❪❭w❜ ❨❦❛❵❩❨❴❬❭❵ ❬❛❦❭❴❬❛❴❡❫ ❭❴❥❤ ❬ ❨❜

➊ ➋➌➍➋ ➎➏➐➏➑ ➏➒➓ ➔→➣ ↔↕ ↔➙➛↔➜ ➙➝➞➟➠ ↔➡➢ ↔↕➊ ➏➤ ➏➥➦ ➥w y➏➒ ➧ ➍ ➋ ➑➨➋➌➏➌➊➩➏➒➏w➏➎➫➦➒ ➧ ➧➦➭ ➯➭ ➲ ➏➥➦ ➎➍➋ ➎➏ ➐➏➑➌ ➏➫➏➊➋ ➎➏➐➏ ➑➏➒➋➨➳➒ ➳➌➦➊➏➤➏➥➦ ➥➵ ➏ y➏➒ ➧➊➋➌ ➍➋ ➎➏➐➏➑ ➏➒➒y ➌➋➒ ➧➧➩➒➏➨➏➒➌➳➤➋ ➎➊➋ ➌➍ ➋ ➎➏➐➏➑➏➒➐➦ ➧ ➥ ➏w➎➋➍ ➦➸➑➋➒ ➤ ➏➸ ➤➦➍➏➒ ➤➦➒ ➧➨➏➒ y ➏➒➧➊ ➋➌➍ ➋ ➎➏➐➏➑➏➒ ➒y➏➌ ➋➒ ➧➧➩➒ ➏➨➏➒➌ ➳ ➤➋ ➎➊ ➋➌ ➍➋ ➎➏➐➏➑➏➒ ➨➳ ➳➊ ➋ ➑➏➫➦ ➺ ➓➔→➣↔↕↔➙➛↔➜ ➙➝➞➟➠ ↔➡➢ ↔↕➊➏➤➏➥➦ ➥➵ ➏ y➏➒ ➧➨➋➌ ➏➌➊➩➏➒➏w➏➎➒y ➑➋➒➤➏➸ ➭➻➋ ➑➤ ➏➥ ➏➑➨➏➒➏➒➏➎➦ ➥➦ ➥➤➏➫➏ y➏➒ ➧➤➦➊ ➋ ➑➳➎➋➸ ➽ ➾ ➚➪ ➶➹ ➘➴ ➷➬ ➘➴➮➼➚➱ ✃❐ ❒ ❮➷❰❰➷➍ ➋ ➑➏➑➫➦➸➦➊ ➳➫➋ ➥➦ ➥➤➦➫➋ ➑➦➌➏➭ Ï➋➒ ➧➏➒➤➋➌➦➨➦ ➏➒➤➏➊➏➫➤➦ ➥➦➌ ➊➩➎➨➏➒ ➍➏➸➵ ➏➑ ➏➫➏Ð ➑➏➫➏➸➏➥➦ ➎➍ ➋ ➎➏➐➏➑➋➨➳➒➳➌ ➦➊➏➤➏➥➦ ➥➵ ➏ y➏➒ ➧➌ ➋➌ ➦ ➎➦➨ ➨➋➌ ➏➌➊➩➏➒➏w➏➎ ➑➋➒➤➏➸y➏➒ ➧➊ ➋➌➍ ➋ ➎➏➐➏➑➏➒ ➒➏y➌➋➒ ➧➧➩➒➏➨➏➒➌ ➳ ➤➋ ➎ ➊ ➋➌➍➋ ➎➏➐➏➑ ➏➒➨➳ ➳➊ ➋ ➑➏➫➦ ➺➫➦➊➋J➦➧ ➥ ➏w➎➋➍➦➸ ➑➋➒ ➤ ➏➸ ➤➦➍ ➏➒➤➦➒ ➧➨➏➒y➏➒➧ ➊ ➋➌➍➋ ➎➏➐➏➑ ➏➒➒y➏➌ ➋➒➧ ➧➩➒ ➏➨➏➒➌ ➳ ➤➋ ➎➊ ➋➌➍➋ ➎ ➏➐➏➑➏➒➓➔→➣↔↕↔➙➛↔➜ ➙➝ ➞➟➠↔➡➢↔↕ Ñ ❮➭ Ò➦ ➤ ➏➨➏ ➤➏➦➒➫➋ ➑➏➨➥➦➏➒➫➏➑ ➏➌ ➳ ➤➋ ➎➊ ➋➌➍ ➋ ➎➏➐➏➑➏➒➤➋➒➧➏➒➨➋➌➏➊➩➏➒➏w➏➎ ➥➦ ➥➵ ➏➊ ➏➤ ➏➸➏➥➦ ➎➍ ➋ ➎➏➐➏➑➌ ➏➫➏➊ ➋ ➎➏➐➏➑➏➒➋➨➳➒➳➌ ➦➭➻➋ ➑➤ ➏➥ ➏➑➨➏➒➏➒ ➏➎➦ ➥➦ ➥ ➤ ➏➫➏ y➏➒➧➤➦➊ ➋ ➑➳ ➎➋➸➼ ➽ ➾ ➚➪ ➶➹ ➘ ➷❰ ❰➘Ó➼➚➱✃❐❒❮➷❰ ❰➷➍➋ ➑ ➏➑➫➦➸➦➊ ➳➫➋ ➥➦ ➥➤➦➫➳➎➏➨ ➭ Ï➋➒ ➧ ➏➒➤➋➌ ➦➨➦ ➏➒ ➤ ➏➊ ➏➫➤➦ ➥➦➌➊➩➎➨➏➒➍➏➸➵ ➏➫➦ ➤➏➨➏➤ ➏ ➦➒➫➋ ➑➏➨➥➦ ➏➒➫➏➑ ➏ ➌ ➳ ➤➋ ➎➊➋➌ ➍➋ ➎➏➐➏➑ ➏➒➤➋➒ ➧ ➏➒➨➋➌ ➏➌➊➩➏➒➏w➏➎➥➦ w➏➊ ➏➤ ➏ ➸➏➥➦ ➎➍➋ ➎➏➐➏➑ ➌ ➏➫➏➊➋ ➎➏➐➏➑ ➏➒➋➨➳➒➳➌ ➦➭ Ô Õ SÖ× ÖØ ➻➋ ➑➤ ➏➥ ➏➑➨➏➒➸➏➥➦ ➎➊ ➋➒➋ ➎➦➫➦ ➏➒➫➋➒➫➏➒ ➧Ù ➫➩➤➦Ú➋ ➑➍➏➒ ➤➦➒ ➧ ➏➒➲ ➏➥➦ ➎➻ ➋ ➎➏➐➏➑ Û➨➳➒➳➌➦Ü➋ ➎➏➎➩➦Ú➋➒➧ ➧➩➒ ➏➏➒Ü ➳ ➤➋ ➎Ú➋➌ ➍➋ ➎➏➐➏➑ ➏➒Ý ➳➳➊➋ ➑ ➏➫➦➺Ò➦➊ ➋Þß➠➝ ➜w ➤➏➒Ü ➳ ➤➋ ➎Ú➋➌ ➍➋ ➎➏➐➏➑ ➏➒➨➳➳➊➋ ➑➏➫➦ ➺Numbered Heads TogetherÚ➏➤➏Ù➦ ➥➵ ➏

àáâãäåæáçáä èá éêáë ãìæ íîïáðá éñò óôãë õã éöãçì ÷ë ðøãù÷ ëúáâãûã éãë ü ýòòþü ýòü ÿç ã ãì áëáâñ èñ çáëã éãëy ãë✁ ò ✂ ✄áëõã ëãy÷ ë è÷ çáëcãì ãñ è÷û÷ ãë ù ÷ä ÷äì áç ☎áâãûã éãëÿä á ☎ãñ ëãyìã éã ð ÷ é÷õãìã èç áçñâñùç✆õáâìáç☎áâãûã éãëèñì áûñðä ãÿwã éáë ãõãìã è ç áë÷ ç ☎÷ù ãëãë è÷ ä ñãääñä ✝ãõãâãçì áç ☎áâãûã éãëä áä ùñë ððãäñä ✝ãâá ☎ñù ã èñ✞õãëù ãä ñâ☎áâãûãéì÷ ëçáë ñëð ã è✂ ü✂ æá ☎ãñ ëãyûñ ãäñä ✝ãõãâãç áâãäç áçñâñ ñ áç ãçì ÷ãëããâwèñë ððñ õãâãçì áç ☎áâãûã éãëç áëð ð÷ ëã ãëç✆õáâì áç ☎áâãûã éãë☎á é áâ✆çì✆ Jñð äãw ãéáëã õãì ã èç áëð ðãâñì✆èáë ä ñìáä á éèã õñ õñ ó✂ æá ☎ãñ ëãyûñ ãäñä ✝ãõãâãç áâãäç áçñâñ ñ áç ãçì ÷ãëããâwéáë õãù õãâãçì áç ☎áâãûã éãëç áëð ð÷ ëã ãëç✆õáâì áç ☎áâãûã éãë ✆ ✆ì á éã èñ✞ èñìá Jñðä ãw ã éáë ãõãì ã èçáë ñëð ã è ãëã èñ✡ñ èãää ñä ✝ã ✂í✆õáâìáç☎áâãûã éãë èñì á Jñðä ãwã ãëç áç ☎÷ ã èä ñä✝ãâá ☎ñù☎á é èãë ð ð÷ë ðûãã ☎w ☎ãñ ÷ëè÷ õñ éñëãyä áëõñ éñçã÷ ì÷ ë✆éãëðâãñë ✂ ☛✂ í✆õáâ ìáç☎áâãûã éãë èñìá Jñðä ãwõãìã èçáë ñëð ã è ãëùãä ñâ☎áâãûã éä ñä✝ã ☎ãñ ä ñä ✝ã☎á é áçãç ì÷ ãëããâwèñëð ðñç ã÷ì ÷ë éáëõãùÿäáù ñëð ðãç✆õáâ ñë ñ ☎ãñ õñð÷ë ã ãëõãâãç áð ñã èãëì áç☎áâãûã éãëõñ áâãä ✂

☞✌✍✎ ✌✏ ✑✒✓✎✌✔ ✌

✕✖st✗✘✙✗✚u ✛ ✜✙ ✙y ✣✤ ✤✥✢Studi Perb✦✧andla★✩ingjar untan Hansi Siswsil a a Melalui Model Pembelajaran Koperaotif Tipe NHT dan Kooperatif Tipe ST

★✪ dengan Mem★✫perhlaatikan Kemmpuan a ✢✬✭ ✮✗✯ ✰✗✚✱✲✳✴✢ ✵✙✗ ✶ ✜✮✰✗✘ts ✷✘ ✸✯✹✙✖✢

✕✢✺ ✢✬✘✮✻✗ ✸✘✙ ✢✣✤ ✤ ✼ ✢Intera✦✧ksi dlaan Mojar Mengtivaajasi r ✛✘ ✽✘✾✮✘✿✗✙ ✻ ❀ ✴✜✮✰✘✻ ✘❁❂ ✘✭✘✮t✘ ✢✣ ✣ ❃❄ ❅ ✸✙✢

✕✢✺ ✢✬✘✮✻✗ ✸✘✙ ✢✣✤ ✤ ❆ ✢Intera✦✧ksi dlaan Mojar Mengtivaajasi r ✛✘ ✽✘ ✾✮✘✿✗✙ ✻ ❀ ✴✜✮✰✘✻ ✘❁❂ ✘✭✘✮t✘ ✢✣ ❇❇❄❅✸✢

yu✺✗✮✙ ✘✰✘✮✗✚ ✛ ❀✰✗ ✢ ✣ ✤ ✼✤ ✢ Studi perbandingan hasil belajar akuntansi siswa m

elalui model pems Tdaethgoerbelajan kora peraotif tipe Numbered He

(NHT dan odel pemm belajaran kooperatif tipe kelas Jigsaw pada siswa XI SM eri Neg Koi tamubta❊❋❋ ● ❍❊❋ ■❋ ❏hun pelajaran ✬✭ ✮✗✯ ✰✗✚ ✱✲✳✴✢ ✵✙✗ ✶ ✜✮✰✗✘ts ✷✘ ✸✯✹✙✖✢

✕✮✗✭✹✙ ❑ ❀✚ ✬✹❄ ✘✮✰✗ ✸✗ ✢✣✤ ✤ ❆ ✢ asar -asar ▲▼aluasi Pend▲◆ ❖si Revisiidikan P ✹ ✸✗ ✕✭ ✰✘✮✘❁❂ ✘✭✘✮✘ ✢t ❇✼✤ ❄ ❅✸✙ ✢

✕✮✗✭✹✙ ❑ ❀✚ ✬✹❄ ✘✮✰✗ ✸✗ ✢✣✤ ✤ ◗ ✢Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ✛✗✙ ✜✭✘❘ ✗✯❑✘❁❂ ✘✭✘✮✘ ✢t ❇❙✤❄❅✸✙

P✢✵✙❀✚❚✘ ✸z✘❄ ✢✣✤ ✤✥✢Perencanaan ❯ ❱ ❲ ❏ Pemelabja P ✹ ✸✗ ✕✭ ✰✘✮✘❁❂ ✘✭✘✮✘t ❳✗ ✸✘yt ✻ ✘✙✺ ✹✻✽✗ ❀✙❀✢✣✤ ✤✣✢ ✦✧la❱❯ ❱ ❲ ❏jar dn Pema belaj ✛✗✙✜✭✘❘✗✯❑✘❁❂ ✘✭✘✮t✘ ✢

✣ ✥ ❙❄ ❅✸

❳✽✘ ✸✘✮✘❄✚ ✬✘✗✿ ✹ ❅y P ✘❄✮✗✢✣✤ ✤✤✢ uru dan ★❲❱✩✪idik d▲◆ ❩✩alam Interaatifksi ✛✗✙ ✜✭✘❘ ✗✯❑✘❁❂ ✘✭✘✮✘ ✢t ❇✤ ✣❄❅✸✙✢

❳✽✘ ✸✘✮✘❄✚ ✬✘✗✿ ✹ ❅y P✘❄✮✗ ✢✣✤ ✤ ◗ ✢Stra✦✧tegi lajar Mengajar ✢✛✗✙ ✜✭✘❘ ✗✯❑✘❁❂ ✘✭✘✮t✘ ✢ ✣ ✣ ◗❄ ❅✸✙ ✢

✾✗✘✙ ✘✚❬❀ ✶✘ ✢✣✤✼✤✢Upayaktivita Meningn Ha✦✧sil as lakajatkar Siswn a

engan Menerapkan Model Pembelajaran Koopereatif Tipe Jigsaw (Studi

Pada Siswa Kelaegeri Ns X SMatar La★ ❪mpungaran Selatan Tahun ❊❋ ■❋ ❍❊❋■■ ❏ ✬✭✮✗✯✰✗✚✱✲✳✴✢✵✙ ✗ ✶✜✮ ✰✗✘ts ✷✘ ✸✯✹✙✖✢

❫❴❵ ❴❛❜❝ ❞❡❢ ❵❴❣❤✐ ❥ ❥❦ ❤Pro❧ ♠ses lajar Mengjaar ❤♥♦ ❵❜♣❝ q ❴❣ ❴rs ❴❝❴❣t❴❤✐ t ❦✉❛ ❵ ✈✇❵❴❛ ❴q ❴❣❜ ❞ ✈✇❝✇❵ ❤ ✐❥❦ ❥❤ PembelaKonsep dan Aplikasijaran Kontekstual;

①❢②❜❝ ❴ ♣③❜t❴❵ ❴r♥❴④③♦④ ⑤

✈✇❢st✇❣✇❞♥♦③❜③❴④♥ ❴q ❣✇⑥❜ ❤✐ ❥ ❥⑦ ❤ Stategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.

⑧❴y❴q ❴④ ✈❴❵⑨♦q ❜④❴r ⑩♦ ❣ ❴❶ ❴y❴❤t❷ ❦✉❛ ❵④❤

❸♦❣④❴❵ ❴q ❴❣❜ ❞ ❹ ✇❣ ❴❤ ✐ ❥ ❦❥ ❤ Penggunaan Animasi Multimedia Dengan Pembelajaran Tipe Jigsaw dan TSTS Terhadap Penguasaan Materi Pokok

Sistem Pencernaan Pada Manusia Dan Hewan.⑩❝❣❜ ⑨q ❜ ❞❺✈❻❸❤❼④❜❽❢ ❣q ❜ts

❹❴❵⑨♦④ ⑤❤

①♦ q ❵ ❴④❤✐❥❦ ❦❤Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru❤①❴❾ ❴⑤❣ ❴②❜④③✇❸❢ ❣q ❴③❴r s ❴❝ ❴❣t❴❤t✐❦✉❛ ❵

⑩❛ ❴❵❢t✇❤ ✐ ❥ ❥❿❤Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya❤①❜④❢❝ ❴➀❜ ⑨➁❴❤ s ❴❝ ❴❣t❴❤ ❦➂❷ ✉❛❵

⑩✇❛❜ ✉❴❜④t ❞➃➁❜④③❴④①❴✉ ❴❣❾✇❤✐ ❥ ❥➄ ❤Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS.♥♦❵❜♣❝ q ❴❣❴rs ❴❝❴❣t❴❤❦ t❥✉❛ ❵④❤

⑩♦❶❢❝➁❜ ❞❺❴❾ ❴❣❤✐ ❥ ❦❥ ❤Studi Perbandingan Hasil Belajar Ekonomi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Tipe STAD (Studi Pada Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010)❤⑩❝ ❣❜ ⑨q ❜ ❞

❺✈❻❸❤❼④❜❽❢ ❣q❜ts ❹❴❵ ⑨♦④⑤❤

⑩♦③❜❾✇④ ✇❞♣④❴q ❤✐ ❥ ❥⑦ ❤❸❢④ ⑤❴④ ➁❴❣➃❽❴❛u❴q ❜ ❸❢④ ③❜③❜❝ ❴④ ❤s ❴❝ ❴❣t❴r ❸➅❤ ①❴❾ ❴ ➆❣❴②❜④ ③ ✇❤t ➄➄✉❛ ❵④

⑩♦ ❝ ❴❣③❜ ❤✐❥❥❿❤Metodologi Penelitian Pendidikan❤♥♦❵❜♣❝ q ❴❣❴r s ❴❝❴❣t❴❤

➅❣❜ ❴④➁ ✇❤ ✐ ❥ ❥➂❤ Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif ❸❣❢④❴③❴ ➇❢③❜ ❴❤s ❴❝❴❣t❴❤❿➈ ❦✉❛ ❵ ➉ ✉➁t⑨r➊➊❴❴③❢q ❴④❾ ❴y❴❤❶❛✇⑤s⑨✇➁❤➋✇❵➊✐❥❦ ❦➊❥ ❦➊⑨❢ ❵❶❢❛ ❴❾ ❴❣❴④ ➌❝✇ ✇⑨❢ ❣❴❜②t t❜ ⑨❢ ❾❜⑤q ❴w❤✉➁❵❛ ➍➍③❜ ❴❵❶❜❛ t❴④ ⑤⑤❴❛ ❦❷➎ ✇❽❢ ❵ ❶❢ ❣✐ ❥ ❦❦ ➉q♦❵❶❢ ❣r ✉➁t⑨r ➊➊www❤❢ ❴z✉♦❛❛ ❤✇❣⑤❤♦❝➊④➋❛ ➊➎♦ ❵ ❶❢ ❣❢③ ❫❢ ❴③q ❤✉➁❵➍❤➍③❜ ❴❵❶❜❛ t❴④ ⑤⑤❴❛ ❦❷➎ ✇❽❢ ❵ ❶❢ ❣✐ ❥ ❦❦ ➉ ✉➁t⑨r➊➊⑤♦ ❣♦⑨❝④❤ ⑥✇❣③⑨❣❢sq ❤➋✇❵➊➋❴❢⑤✇❣t ➊⑨❢ ❵❶❢❛ ❴❾ ❴❣❴④➊❵✇③❢❛y ➌❵✇③❢❛ ➊⑨ ❴⑤❢ ➊❿➊➍ ③❜❴❵ ❶❜❛ t❴④⑤ ⑤❴❛❦❷➎ ✇❽❢ ❵❶❢ ❣✐❥❦ ❦ ➉ ✉➁t⑨r ➊➊✉❢ ❣③y❥➈ ❤ ⑥✇❣③⑨ ❣❢sq ❤➋✇❵➊✐❥❥➂➊❥ t➊✐ ✐ ➊❵✇③❢❛ ➌⑨❢ ❵❶❢❛ ❴❾ ❴ ❣❴④➌④✉➁➌④♦ ❵❶❢ ❣❢③➌ ✉❢ ❴③➌t✇⑤❢t✉❢ ❣➊ ).➍③❜ ❴❵❶❜❛ t❴④ ⑤⑤❴❛ ❦❷➎ ✇❽❢ ❵❶❢ ❣✐❥❦ ❦ ➉✉➁⑨r ➊➊✇④❣✇④ ⑤❵ ❴❣✇❝ ❜④❴ ❣❜q ❴❛ ❤❶❛✇⑤q ⑨✇➁❤➋✇❵ ➊✐ ❥ ❦❦ ➊❥⑦ ➊❝❢❛❢ ❶❜ ✉❴④t ➌③❴④➌❝ ❢❛❢ ❵ ❴✉ ❴④➌ ❵✇③❢❛ ❤ ✉➁❵❛➍③❜ ❴❵❶❜❛ t❴④⑤ ⑤❴❛❦❷➎ ✇❽❢ ❵❶❢ ❣✐❥❦ ❦

➏➐➑t➒➓➔➔→➣↔ ↕➙➛↔ ➜→➜➝➞➙ ➟➠➙ ↕➡↔ ➒ ↕➑ ➟➢ ↕➤ ➔➥ ➦➧➧➔➦➨ ➔➩➣ ➤ ➞➤➒➛➞➫➭ ➞w➞➙ ➭ ➒→ ➜↕ →➭ ➩ ➫ ↕➯➙➣ ➲ ➡➣ ➟➐➑ ➤➙➳➳ ➲➜➞➤ ➠➜➙ t➞➫ ➡ ➡➞➙➧➵➸↕➺➣ ➤➠➣ →➥➦➧ ➧

➏➐➑➒➓ ➔➔t ww➞➫ ➭➝➛ ➫ ➞➜➲ ➜➟➠➙ ↕➡↔ ➒ ↕➑ ➟➢ ↕ ➤➔➥➦➧➦➔➦➵➔➒➣ ➤➠➣➙ ➞➝➞→➞➫ ➭➩↕↕ ➒➣ → ➞t➜➻➭t➜➒➣➭ ➫ ➐➑ ➟➐ ➑ ➤➙➳➲➜➞➤ ➠➜➙ t➞➫➡➡ ➞➙➧➵➸↕➺➣ ➤ ➠➣ →➥ ➦➧➧

Dokumen terkait