• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori

Kerangka merupakan identifikasi teori yang dijadikan sebagai landasan berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian. Jujun S. Soerya Sumatri mengatakan: pada hakekatnya memecahkan masalah adalah dengan menggunakan ilmu pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumen dalam mengkaji persoalan agar mendapatkan jawaban yang dapat diandalkan.20

Terdapat teori penting yang peneliti gunakan di dalam kerangka teoritik dalam penelitian ini, yaitu pertama, Teori pilihan rasional. Kedua,.

teori Modalitas. Dengan tujuan untuk mempermudah atau membantu peneliti dalam proses penyusunan skripsi ini, berikut ini adalah alur pemikiran atau bagan kerangka teoritinya.

1. Teori pilihan rasional (Rational choice)

Menurut James. S. Coleman. Teori pilihan rasional Menurapakan Tindakan perseorangan yang mengarah kepada sebuah tujuan dan tujuan itu ditentukan oleh nilai atau pilihan. Actor yang memilih tindakan yang dapat memaksimalkan kegunaan atau memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Ada dua unsur utama dalam teori Coleman, yaitu aktor dan sumber daya. Sumber daya ialah sesuatu yang menarik perhatian dan yang dapat dikontrol oleh aktor. Interaksi antara aktor dan sumber daya secara rinci menuju ke tingkat sistem sosial: Basis minimal untuk sistem

20 Jujun S. Soeryan Sumantri, Filsafat ilmu sebuah pengantar populer. (Jakarta: Sinar Harapan, 1978), hlm 316.

22

sosial tindakan adalah dua orang aktor, masing-masing mengendalikan sumber daya yang menarik perhatian pihak yang lain. Perhatian satu orang terhadap sumber daya yang dikendalikan orang lain itulah yang menyebabkan keduanya terlibat dalam tindakan saling membutuhkan.

Terlibat dalam sistem tindakan, selaku aktor yang mempunyai tujuan, masing-masing bertujuan untuk memaksimakan perwujudan kepentingan yang memberikan ciri saling tergantung atau ciri sistemik terhadap tindakan mereka.21

Teori Pilihan Rasional Coleman ini tampak jelas dalam gagasan dasarnya bahwa tindakan perseorangan mengarah pada suatu tujuan dan tujuan tersebut adalah tindakan yang ditentukan oleh nilai atau preferensi (pilihan). Coleman menyatakan bahwa memerlukan konsep yang tepat mengenai aktor rasional yang berasal dari ilmu ekonomi yang melihat aktor memilih tindakan yang dapat memaksimalkan kegunaan ataupun keinginan serta kebutuhan mereka. Ada dua unsur utama dalam teori Coleman, yaitu aktor dan juga sumber daya. Sumber daya ialah setiap potensi yang ada atau bahkan yang dimiliki. Sumber daya tersebut dapat berupa sumber daya alam, yaitu sumber daya yang telah disediakan atau potensi alam yang dimiliki dan juga sumber daya manusia, yaitu potensi yang ada dalam diri seseorang. Sedangkan aktor ialah seseorang yang melakukan sebuah tindakan. Dalam hal ini, ialah individu yang mampu

21George Ritzer & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern. ( Jakarta: Kencana.

2007), hlm 394.

23

memanfaatkan sumber daya dengan baik yaitu aktor. Aktor dianggap sebagai individu yang memiliki tujuan, aktor juga memiliki suatu pilihan yang bernilai dasar yang digunakan aktor untuk menentukan pilihan yaitu menggunakan pertimbangan secara mendalam berlandaskan kesadarannya, selain itu aktor juga mempunyai kekuatan sebagai upaya untuk menentukan pilihan dan tindakan yang menjadi keinginannya. Sedangkan sumber daya adalah dimana aktor memiliki kontrol serta memiliki kepentingan tertentu, sumber daya juga sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan oleh aktor.

Coleman juga menjelaskan mengenai interaksi antara aktor dengan sumber daya ke tingkat sistem sosial. Basis minimal untuk sistem sosial adalah tindakan dua orang aktor, dimana setiap aktor mengendalikan sumber daya yang menarik perhatian bagi pihak lain. Aktor selalu mempunyai tujuan, dan masing-masing bertujuan untuk memaksimalkan wujud dari kepentingannya yang memberikan ciri saling tergantung pada tindakan aktor tersebut. Pada kehidupan nyata, Coleman mengakui bahwa individu tidak selalu bertindak atau berperilaku rasional.22

tapi untuk hal ini akan sama saja apakah seorang aktor bisa bertindak dengan tepat menurut rasionalitas seperti yang biasa dibayangkan ataupun menyimpang dari cara-cara yang diperhatikan.

Pilihan rasional individu dilanjutkan dengan memusatkan perhatian pada hubungan mikro dan makro, maupun bagaimana cara hubungan tindakan

22Ibid, hlm 480.

24

individual menimbulkan perilaku sosial. Teori pilihan rasional berangkat dari tujuan atau maksud aktor, tetapi pada teori ini memiliki pandangan terhadap dua pemaksa utama tindakan. Pertama adalah keterbatasan sumber daya, bagi aktor yang mempunyai sumber daya besar, maka pencapaian tujuan cenderung lebih mudah. Hal ini berkorelasi dengan biaya, pemaksa utama, dan yang kedua adalah tindakan aktor individual, tindakan aktor individual disini adalah lembaga sosial.

Berdasarkan definisi pada teori di atas, bisa disimpulkan bahwa ada dua unsur penting yang menjadi dasar dari teori rasionalitas atau rasional pilihan, dimana dua unsur penting itu adalah aktor dan sumber daya. Aktor ialah seseorang yang melakukan sebuah tindakan dan sedangkan sumber merupakan setiap potensi yang ada atau bahkan yang dimiliki, Sumber daya tersebut dapat berupa sumber materi maupun non materi yaitu. Dalam penggunaan teori ini, peneliti mencoba untuk mengungkapkan bagaimana peran aktor atau partai Hanura dalam memanfaatkan sumber daya itu sendiri.

2. Modalitas

Piere Bourdieu yang dikutip dalam martono mendefinisikan bahwa modal

maupun sekelompok tertentun akan menentukan posisi mereka dalam

23 Maka setiap orang yang mempunyai modal yang

23 Nanang Martono . Kekerasan Simbolik Di Sekolah: Sebuah Ide Sosiologi Pendidikan Bourdieu. (Depok: Rajawali press. 2012), hlm, 32.

25

banyak tentu memiliki perhatian lebih pada orang-orang di sekitar.

Selanjutnya konsep modalitas juga bisa dipahami sebagai modal yang dimiliki seseorang khususnya orang yang memiliki kemauan untuk meraih suatu jabatan. Jadi modal sendiri tidak akan selalu berhubungan atau berkaitan dengan uang ataupun kekayaan, akan tetapi modal adalah

Kemenangan pasangan Abdul Kader Jaelani Dan Syahrul Parsan pada pilkada serentak tahun 2020 tidak terlepas dari moda sosial (sosial capital The Form S Of Capital Piere Bourdieu

yakni: modal ekonomi (economi capital), modal budaya (cultural capital) dan modal (sicial capital 24 Modal ekonomi lebih cenderung mengarah pada hal yang berkaitan dengan penguasaan sumber ekonomi, seperti hal kepemilikan dan uang. Modal buaday lebih mengarah pada hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan skill atau pendidikan yang banyak memberikan keuntugan. Moda sosial lebih mengarah pada sumberdaya yang terkandung, mendukung ataupun mempengaruhi kelompok sosial yang berupa keanggotaan, jaringan-jaringan dan hubungan. Dari penjelasana atau definisi tentang modalitas yang ada di atas, di bawah ini akan dijelaskan dengan rinci:

24 Haris El Mahdi. Sosial Capital Rivew. Kapital Sosial Dan Pembangunan Di Indonesia 2006. Hlm, 161.

26 a. Modal Ekonomi

Modal ekonomi menurut Piere Bourdieu yang dikutip dalam Sukbhan Tomaito modal ekonomi merupakan pertarungan dalam rangka untuk merebut sebuah kekuasaan dalam sebuah sosial spare, moda ekonomi adalah salah satu modal yang wajib dimiliki oleh kelompok maupun suatu individu untuk merebut dan mendapatkan kekuasaan.

Artinya Piere Bourdieu menbedah peran modal ekonomi dalam berbagai hal seperti, alat-alat dan produksi (mesin, tanah dan buruh), materi (pendapatnya benda-benda yang dimiliki) dan uang yang dengan muda digunakan dalam semua tujuan serta diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. 25

Dalam pilkada setiap kanditat akan mempersiapkan dan menghadapi kontestasi politik dengan modal ekonomi atau dana politik yang tidak sedikit, misalnya dalam musim kampanye membutuhkan uang yang besar untuk membiayai berbagai kebutuhan. Modal ekonomi hadir sebagai pelumas dan penggerak mesin politik yang digunakan oleh kandidat dalam artian bahwa pada saat musim kampanye misalnya membutuhkan uang untuk membiayai keperluan seperti poster, spanduk, membayar iklan dan berbagai kebutuhan lainnya. Modal ekonomi memiliki pemahaman terhadap benda yang memiliki nilai ekonomis yang disimbolkan dengan uang. Dalam perspektif ekonomi, modal bisa pula berupa investasi yang diberikan seseorang pada pihak lain,

25 Sukbhan Tomaito, Op. Cip,. Hlm, 20

27

kemudian diperuntukkan dengan keuntungan berupa barang atau uang/jasa politik.26 Modal politik dan ekonomi saling berkaitan dengan kondisi politik yang menekankan pada interaksi spontan ( jarak komunikasi yang pendek) antara pemilih dan calon kandidat. Waktu yang singkat dalam mensosialisasikan diri sebagai calon politisi mendorong penggunaan modal ekonomi sebagai jalan pintas. Dalam arti lain bahwa calon politisi tersebut lebih dominan menggunakan modal ekonomi di banding dengan modal lainnya sebagai upaya untuk memperoleh keberhasilan. Dan hal ini yang telah banyak terjadi terkhususnya pada negara berkembang yang masih dalam proses transisi menuju pemilu rasional dan penciptaan pemilih yang rasional.

b. Modal Budaya

Modal budaya menurut Piere Bourdieu yang dikutup oleh John Field Lebih menekankan bahwa kelompok-kelompok sosial dapat menggunakan simbol-simbol budaya sebagai petunjuk-petunjuk pembagian, yang sekaligus memberikan tanda dan memberikan posisi mereka dalam struktural sosial.27 Artinya modal budaya diperoleh seseorang dengan cara yang dibentuk dan terinternalisasi pada dirinya sejak kecil, seperti ajaran orang tuanya maupun pengaruh lingkungan disekitarnya. Ia menambahkan bahwa cita rasa seseorang dapat dianggap sebagai sebuah modal budaya dan cita rasa seseorang sangat

26 Stella Maria Ignasia Pataouw, Srkispsi

(Semarang: Universitas Diponegoro 2012), Hlm, 25.

27 John Field, Modal Sosial. 2005 (Medan:Bina Median Perintis), hlm 18-19

28

mengandalkan modal buaday yang dimilikinya dan sekaligus menunjukan kelas sosialnya. Bourdieu juga mengatakan bahwa modal budaya yang dimiliki tidak hanya memperhatikan status sosialnya, tetapi juga menimbulkan sistem perbedaan.

Menurut Comelan yang dikutip Fukuyama menyebutkan bahwa

dalam hubungan keluarga dan di dalam organisasi sosial komunitas serta

sangat bermanfaat untu . Jadi dengan definisi

di atas, bisa dijadikan sumber daya yang melekat pada diri seseorang sebagai pengaruh terhadap sekumpulan orang.

c. Modal Sosial

Konsep modal sosial didasarkan pada suatu proses premis mayor bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memiliki naluri alamia untuk mengikat hubungan pertemanan dan persahabatan. Modal sosial sosial padaa dasarnya adalah modal yang dari adanya suatu solidaritas sebagai upaya individu atau kelompok. Solidaritas mengarah pada perbedaan indivudi-individu yang memiliki keahlian atau kemampuan masing terkait sebagai satu kelompok sosial karena masing-masing individu memerlukan kemampuan individu biasanya terdapat pembagian kerja.28

28 Bambang Radito, Melia Famiola. Sosial Maping-Metode Penelitian Sosial: Taknik Memahami Suatu Masyarakat Atau Komuniti. (Bandung: Rekayasa Sains, 2013).hlm 57.

29

Kemudian dalam pandangan pakar mendefinisikan modal sosial Pertama menekankan pada jaringan hubungan sosial (sosial netwrok), kedua, lebih menekankan pada katakteristik (embedded) pada diri individu yang terlibat dalam interaksi

29 Sementara Bourdieu mendefinisikan modal sosial sebagai akumulasi sumberdaya aktual atau potensial yang berkaitan dengan penguasaan jaringan yang mampu bertahan lama atau setidaknya perlembagaan perkenalan dan pemberian penghargaan yang saling menguntungkan.

Menurut Piere Bourdieu dalam Partikno modal sosial adalah

ukuran jaringan hubungan yang dapat dimobilisasikansecara efektif dan tergantung dengan volume moda lainnya (ekonomi, kultur dan simbolik) yang dimiliki oleh agen lain yang menjadi objek jaringan hubungan yang

30

Modal sosial merupakan hubungan yang terkandung dalam masyarakat yang berbentuk nilai dan norma yang dipercayai dan dijalankan sehari-hari oleh sebagian besar masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup individu dan keberlangsungan komunitas masyarakat. Modal sosial merupakan dukungan yang diperoleh oleh kandidat oleh karena ketokohannya

29 Modal Sosial, Pidato pengukuhan guru

besar UGM Yogyakarta, tanggal 3 mei 2003.

30 Partikno, Merajutr Modal Sosial Untuk Perdamian Dan Intergras Sosial. Fisipol UGM Yogyakarta. 2001, Hlm, 5-6.

30

sehingga memperoleh kepercayaan dari masyarakat yang menciptakan interaksi sosial dan jaringan-jaringan yang mendukung.

Berdasarkan dua teori di atas, peneliti berusaha mengungkapkan apa strategi yang dilakuka oleh partai Hanura dan apa modalitas yang digunakan dalam rangka memenangkan pasangan Abdul Kader Jaelani dan Syahrul Parsan pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Dompu tahun 2020.

Kerangka Teoritik.

partai Hanura

Racional Choic Modalitas

Hasil Pilkada

31 G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (file researsch), dengan menggunakan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa informasi-informasi tertulis atau lisan dari orang-orang yang terkait.31 Dalam penelitian ini peneliti ingin mendeskripsikan mengenai strategi partai Hanura dalam memenangkan pasangan AKJ-SYAH pada pilkada serentak tahun 2020 di kabupaten Dompu. Pendekatan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pendekatan political behavior approach atau pendekatan perilaku politik yang berfokus pada perilaku aktor dalam sistem politik, terutama individi atau kelompok.

2. Kehadiran Peneliti

Oleh karena Penelitian ini adalah penelitian lapangan (file researsch), Kehadiran peneliti di lapangan atau lokasi penelitian sangat membantu untuk memperoleh data yang benar karena peneliti sebagai intrumen dan pengumpul data. Dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan judul, dan pertanyaan tersebut di ajukan pada orang tertentu yang peneliti jadikan sebagai sumber data.

Dengan demikian kehadiran peneliti sangat dibutuhkan untuk mendapatkan data-data yang valid agar menghasilkan penelitian yang

31 Noeng Muhadjir, Metodologo Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasi, 1994), hlm 14.

32 ilmiah

Pasangan AKJ-SYAH Pada Pilkada Serentak Tahun 2020 Di

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitia yaitu di DPC Hanura kabupaten Dompu. Alasan peneliti adalah ingin mengetahui bagaimana strategi yang digunakan oleh partai Hanura dalam memenangkan pasangan AKJ-SYAH pada pilkada serentak tahun 2020. Dan waktu yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitia adalah kurang lebih satu bulan.

4. Sumber Data

Sumber data secara umum merupakan dari mana data diperoleh, sedangkan sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalaha berupa kata-kata dan tindakan dan selebihnya merupakan data-data tambahan sepeti dokumentasi dan lain-lain.32 Jadi sumber dapat di simpulkan adalah sebuah subjek dari mana informasi itu di peoleh baik, itu dengan dengan metode obsevasi, wawancara atau dengan dokumentasi guna mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam oleh penulis ketika melakukan penelitian.

Sumber data dalam penelitian di bagi menjadi dua macam, yaitu:

32 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remeja Rosdakarya, 2009), hlm.157.

33 a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang langsung yang memberikan data pada peneliti.33 Dalam penelitian lain, data primer adalah data yang memberika informasi langsung secara langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan objek dan subjek peneltian. Dapat diambil kesimpulan bahwa data primer yang diperoleh dalam penelitian ini adalah melalui data-data dan wawancara langsung dengan infrastruktur partai Hanura kabupaten Dompu, terutama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kabupaten Dompu dan Pengurus Anak Cabang (PAC) di tingkat kecamatan, kemudian tim pemenangan pasangan AKJ-SYAH.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang yang tidak langsung memberikan data pada peneliti baik lewat dokumen atau yang lainya.34 Dalam pengertian ini, data sekunder merupakan data yang siap dipakai dan dikumpulkan oleh orang lain baik itu di kantor pemerintahan, badan usaha, atau hasil penelitian orang lain.35 Data sekunder merupakan data penunjang utama untuk melengkapi sumber data primer.

Sumber data sekunder dapat diperoleh dari hal-hal yang

33 Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung :

Alfabeta, 2014), hlm. 103.

34 Suharsimi Arikunta, Prosesdur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Pt.

Rineksa Cipta, 2006), hlm. 129.

35Ibid. hlm. 83.

34

berkaitan dengan penelitian, antara lain adalah buku, browsing data internet atau catatan-catatan yang berkaitan erat dengan permasalahan yang diteliti.

5. Prosedur Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi merupakan salah salah satu pengumpulan data dimana pengumpulan dan mengamati secara visual gejala yang diamati serta mengiterpretasikan hasil pengamatan yang dilakukan dalam bentuk catatan sehingga validasi data sangat tergantung pada kemampuan observasi yang dilakukan.36

Observasi akan dilakukan di DPC Hanura Kabupaten Dompu, dalam observasi ini mengamati bagaimana suprastruktur atau strategi partai Hanura pada pilkada 2020.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipasi, karena peneliti tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan suprastruktur yang digunakan oleh DPC Hanura Kabupaten Dompu, melainkan hanya sebatas pengamat.

b. Wawancara

Metode wawancara merupakan metode pengumpulan informasi dengan cara mengumpulkan berbagai jenis pertanyaan secara lisan untuk kemudian di jawab secara lisan juga. Ciri-ciri utama dari metode wawancara adalah dengan cara kontak langsung

36 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusuna Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Primedia Belajar, 2012), hlm. 46.

35

atau tatap muka (interview) dengan sumber informasi.37 Dalam sebuah penelitian kualitatif, metode wawancara sangat di butuhkan karena sebagian besar data bersumber dari metode wawancara.

Dalam metode wawancara terdapat tiga bentuk yaitu:

1) Wawancara terstruktur lebih sering digunakan dalam penelitian, baik itu penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Dan beberapa ciri dari wawancara terstruktur adalah meliputi pertanyaan dan kategori jawaban telash dipersiapkan, tempo wawancara terkendali, mengikuti pedoman, dan tujuan wawancara seperti biasanya untuk mendapatkan informasi dari suatu fenomena.

2) Wawancara semistruktur lebih tepanya dilakukan pada penelitian kualitatif. Ciri dari wawancara semistruktur adalah pertanyaanya terbuka namun ada batasan tema dan alur pembicaraan, tempo wawancara dijadikan dalam alur pembicaran, kecepatan wawancara dapat diprediksi, fleksibel tapi tapi tetap terkontrol, ada pedoman wawancara yang dijadikan sebagai patokan alur wawancara. Dan tujuan wawancara adalah untuk memahai suatu fenomena.

37Ibid, hlm. 42

36

3) Wawancara tidak terstruktur memiliki ciri yaitu, pertanyaan yang sangat terbuka, tempo wawancara sangat sulit terdeteksi, sangat fleksibel, pedoman wawancara dengan pertanyaa yang sangat loggar. Dan tujuan suatu wawancara tidak terstruktur adalah untuk memahami suatu fenomena.38

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara semistruktur agar peneliti lebih terbuka dalam mewawancarai dan tentu dengan pembatasan teman dan tempo yang terukur, menjadikan tema wawancara sebagai patokan dalam alur wawancara. Dan adapaun data yang ingin dikumpulkan peneliti dengan menggunakan wawancara semistruktur adalah dengan mengetahu strategi partai Hanura dalam memengkan pasangan AKJ-SYAH pada pilkada serentak tahun 2020 di kabupaten Dompu. Dan sumber dari hasil wawancara yang diperoleh peneliti adalah bersumber dari ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura kabupaten Dompu dan ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) yang ada di tingkat kecamatan Dompu dan tim pemenangan pasangan AKJ-SYA pada pilkada serentak tahun 2020.

38 Haris Hendriansay, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), hlm. 121.

37 c. Dokumentasi

Teknik Dokumentasi adalah untuk memperkuat hasil wawancara yang telah dilaksanakan terkait maksud, tujuan dan manfaat penelitian. Dokumentasi yang dapat dikumpulkan melalui bahan tertulis yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga yang menjadi suatu objek penelitian, baik berupa foto ataupun dokumen elektronik (rekaman).

Ahli lain mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan dokumentasi adalah data mengenai dokumen-dokumen, baik dokumen yang berupa gambar/foto, benda-benda tulisan, beberapa buku tentang pendapat tokoh, teori ekonomi data yang diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi adalah data tentang gambaran umum lokasi penelitian sebagai pelengkap dalam penelitian.39

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisa adalah proses penyusunan atau mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya.

Kemudian definisi lain mengemukakan bahwa analisis data adalah sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan, merumuskan

39 Husnaini Usman, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 54

38

ide seperti yang disarankan oleh data sebagai usaha untuk memberikan bantuan tema dan ide.40

Dalam mengelompokkan data yang diperoleh dari hasil obeservasi, wawancara, serta dokumentasi maka penulis menggunakan analisis yang ditampilkan secara deskriptif berupa ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat yang ada untuk mendapatkan kesimpulan yang jelas dan rinci. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman sebagai berikut:41

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan dalam hal-hal yang penting, sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data. Maka dalam penelitian ini peneliti mereduksi data dengan memilih data-data hasil observasi, wawancara dan mengelompokkan berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang diungkap di lapangan.

b. Display (Penyajian Data)

Setelah melakukan reduksi data maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data dan mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif

40 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rodakarya,

Dokumen terkait