• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah kegiatan statistik yang dimulai dari kegiatan menghimpun data, menyusun atau mengukur data, mengolah data, menyajikan dan menganalisis data angka memberikan gambaran suatu gejala, peristiwa atau keadaan.2

2Hartono, Statistik untuk Penelitian, (Yogyakarta: LSFK2P, 2003), hal 2

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mendiskriptifkan data tentang minat siswa selama proses pembelajaran. Analisis data tentang minat ini dilakukan dengan melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan tindakan. Analisis data ini dilakukan perindividu subjek secara keseluruhan, baik dari data selama proses pembelajaran tanpa tindakan, maupun selama proses pembelajaran dengan tindakan. Untuk menentukan keberhasilan aktivitas guru dan aktivitas siswa, serta minat belajar siswa selama proses pembelajaran diolah dengan menggunakan rumus persentase, yaitu sebagai berikut:3

%

100

N p F

Keterangan:

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyak individu) p = Angka persentase

%

100 = Bilangan tetap

3Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal 43

BAB IV

PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah berdirinya SMP Negeri 20 Pekanbaru

SMP Negeri 20 Pekanbaru berdiri pada tahun 1988 dengan nomor statistik 201096005059. Proses belajar dimulai pada awal tahun 1994 yang beralamat di Jalan Abadi No 9 Arengka Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Provinsi Riau dengan luas lahan sekitar 9395 m2.

SMP Negeri 20 Pekanbaru telah memiliki 4 orang kepala sekolah.

Kepala sekolah yang pertama pada tahun 1994-1998 yaitu Hj. Mardaini Lelo.

BA, kemudian pada tahun 1998-2002 yaitu hh, seterusnya pada tahun 2002-2007 yaitu Drs. H. Yusli. KR, dan pada tahun 2002-2007 kepala sekolah SMP Negeri 20 Pekanbaru adalah Dra. Hj. Srinani sampai sekarang.

2. Visi dan Misi SMP Negeri 20 Pekanbaru a. Visi

Menjadikan warga SMP Negeri 20 Pekanbaru yang berbudaya berprestasi dan berkualitas berdasarkan iman dan taqwa.

b. Misi

1) Membudayakan senyum, sapa, salam, sopan dan santun.

2) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif.

3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan optimal.

4) Mengaktifkan siswa untuk mengikuti perlombaan/olimpiade.

35

5) Menerapkan manajemen partisipasi yang melibatkan seluruh warga sekolah dan komite dengan asas kekeluargaan.

6) Menumbuhkembangkan imtaq melalui kegiatan pembelajaran dan kegiatan keagamaan.

3. Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa SMP Negeri 20 Pekanbaru a. Keadaan Guru dan Pegawai SMP Negeri 20 Pekanbaru

Dalam struktur organisasinya, SMP Negeri 20 Pekanbaru memiliki 68 orang guru dan 8 pegawai, yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 1 orang wakil kepala sekolah, 60 orang guru tetap, dan 6 orang guru tidak tetap, 1 orang guru honor, 7 orang tata usaha, 1 orang satpam dengan masing-masing guru dan pegawai memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel IV. 1 berikut:

TABEL IV. 1

KEADAAN GURU SMP NEGERI 20 PEKANBARU AJARAN 2010-2011

No Nama dan NIP Jabatan Mata Pelajaran yang Diajarkan

8 Dra. Hj. Lusmegawati

16 Wendi Destika, S. pd 19631211 198412 1 001

22 Hj. Emmiliya, S. Pd 19600807 198203 2 004

27 Hendrawati, S. Pd. MM 19660915 198903

30 Mula Budiati, S. Pd 19630208 198703 2 005

Guru Bahasa Inggris 31 Mawati Siburian, S. Pd

19570817 198703 2 003

Guru Bahasa Indonesia

32 Asma BR Bangun. BA

36 Afrina Rauf, S. Pd 19681103 199309 2 001

43 Siti Jamila, S. Pd 19640611 198903 2 003

53 Legi Allegi Wiyanti, S. Pd 19660602 199412 2 001

Guru BK

54 Fatmariza, S. Pd

19650115 198901 2 001

Guru Kesenian

55 Hj. Warti Ningsih, S. Pd 19660102 199203 2 005

Guru Matematika

56 H. Elfis Agus, S. Pd

59 Ledy Hiraselfa, S. Pd 19731009 200604 2 013

62 Susanti Ariani, S. Pd GTT IPS

63 Meliza yani, S. Pd GTT IPS

64 Tin Triani, S. Si GTT IPA

65 Sairudin, S. Ag GTT Agama

66 Desrianto, SE GTT Komputer

67 Samsurizal GTT Komputer

Sumber Data: Laporan bulanan SMP Negeri 20 Pekanbaru

b. Keadaan Siswa SMP Negeri 20 Pekanbaru

Jumlah siswa SMP Negeri 20 Pekanbaru berjumlah 1016 orang siswa dengan rincian 450 orang siswa laki-laki dan 566 orang siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel IV. 2 berikut:

TABEL IV. 2

KEADAAN SISWA SMP NEGERI 20 PEKANBARU AJARAN 2010-2011

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Rombel

1 VII 155 200 9 rombel

2 VIII 150 176 9 rombel

3 IX 145 190 8 rombel

Jumlah 450 566 26 robel

Sumber Data: Laporan bulanan SMP Negeri 20 Pekanbaru

4. Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana SMP Negeri 20 Pekanbaru pada saat penulis melakukan penelitian, sudah bisa dikatakan lengkap. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel IV. 3 berikut:

TABEL IV. 3

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA SMP NEGERI 20 PEKANBARU AJARAN 2010-2011

No Nama Ruangan Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 Baik

3 Ruang guru 1 Baik

4 Ruang Tata Usaha 1 Rusak ringan

5 Ruang Tamu 1 Baik

6 Ruang Belajar/Kelas 26 Baik

7 Ruang Kurikulum 1 Baik

8 Ruang Peningkatan Mutu 1 Baik

9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

10 Ruang Lab. IPA 1 Baik

11 Ruang Keterampilan 1 Baik

12 Ruang Kesenian 1 Baik

13 Gudang 1 Rusak ringan

14 Dapur 1 Baik

15 KM/WC Guru 3 Baik

16 KM/WC Siswa 14 Baik

17 Ruang BK 1 Rusak ringan

18 Ruang UKS 1 Baik

19 Ruang PMR/Pramuka 1 Rusak ringan

20 Ruang OSIS 1 Baik

21 Lapangan Volly 1 Rusak ringan

22 Lapangan Basket 1 Rusak ringan

23 Lapangan Badminton 1 Rusak ringan

Sumber Data: Laporan bulanan SMP Negeri 20 Pekanbaru

5. Kurikulum

Pendidikan memiliki peran sentral dalam pembangunan sumber daya manusia yang handal. Adanya peran yang dimiliki, isi dan proses pendidikan perlu dimutahirkan sesuai dengan kemajuan ilmu dan kebutuhan masyarakat.

Kebutuhan masyarakat Indonesia dan dunia di era modern ini adalah menghendaki tersedianya sember daya manusia yang memiliki seperangkat kompetensi yang berstandar nasional dan internasional, maka isi dan proses pendidikan perlu diarahkan pada pencapaian kompetensi tersebut.

Untuk dapat terarahnya proses belajar mengajar dilembaga pendidikan, maka sangat dibutuhkan suatu kurikulum yang jelas agar tujuan pembelajaran tersebut dapar tercapai sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional. Oleh karena itu, SMP Negeri 20 Pekanbaru menggunakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan instruksi dan pengawasan Dinas Pendidikan Nasional.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka SMP Negeri 20 Pekanbaru memiliki kurikulum sebagai berikut:

TABEL IV. 4

KURIKULUM SMP NEGERI 20 PEKANBARU AJARAN 2010-2011

No Mata Pelajaran No Mata Pelajaran

1 PKN 7 Seni Budaya

2 Bahasa Indonesia 8 PENJASKES

3 Bahasa Inggris 9 TIK

4 Matematika 10 Muatan Lokal

5 IPA 11 Tulisan Arab Melayu (TAM)

6 IPS 12 Kebudayaan Melayu Riau

(KMR)

Sumber Data: Laporan bulanan SMP Negeri 20 Pekanbaru

B. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Tindakan Kelas

Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu:

a. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan semua keperluan dalam penelitian, yaitu lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Kartu Pertanyaan, lembar observasi minat belajar siswa, dan lembar observasi siswa dan lembar observasi guru.

b. Tahap Pelaksanaan

Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif Teknik Berkirim Salam dan Soal. Tindakan ini dilakukan sebanyak 4 kali tatap muka pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar, dan dilakukan dengan 1 kali pertemuan awal (sebelum tindakan) dan 3 siklus (sesudah tindakan), setiap siklus dilaksanakan 1 kali pertemuan, dengan kegiatan sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama (Jum’at, 15 Juli 2011)

Pada pertemuan pertama ini guru belum menerapkan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal, guru hanya melaksanakan dengan metode ceramah dan tanya jawab dan pemberian tugas seperti apa yang diterapkan sebelumnya.

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama guru laksanakan dua jam mata pelajaran. Diawal pembelajaran guru terlebih dahulu membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan membaca doa, kemudian mengabsen siswa. Lalu menyuruh siswa untuk mengumpulkan PR dan membahasnya bersama-sama.

Dilanjutkan dengan menyampaikan materi mengenai penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Kemudian guru memberi contoh. Setelah itu, guru memberi waktu untuk mengerjakan latihan dan dikumpulkan.

Kemudian guru memberi tugas di rumah kemudian menutup pelajaran dengan menyimpulkan dan memberikan informasi untuk pertemuan yang selanjutnya. Sebelum ditutup peneliti membagi siswa dalam 7

kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Kemudian guru memberi salam.

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama ini penulis menyimpulkan bahwa minat siswa belajar matematika masih rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil persentase setiap indikator pada lembar pengamatan siswa, setiap indikator mencapai hasil persentase minimal 29% dan maksimum 71% ketercapaian.

Adapun hasil pengamatan minat siswa pada pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL IV. 5

HASIL PENGAMATAN SETIAP INDIKATOR TANPA TINDAKAN PERTEMUAN 1

2) Pertemuan kedua (Selasa, 19 Juli 2011)

Pada pertemuan kedua, peneliti melakukan satu siklus sebagai berikut:

Siklus I

a) Perencanaan

Dalam pembelajaran guru melakukan beberapa tindakan, dimana tindakan dilakukan sesuai dengan RPP II. Pada pertemuan kedua ini peneliti akan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dipandu dengan LKS I dan kartu pertanyaan I.

b) Implementasi

Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini hanya satu kali pertemuan atau dua jam mata pelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai guru membahas PR yang dianggap sulit bagi siswa. Guru menjelaskan informasi tentang sub materi pokok tertentu secara garis besar yang bertujuan untuk membantu siswa memahami materi yang dipelajari. Kemudian guru menjelaskan cara-cara pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal. Setelah itu guru memberikan LKS pada masing-masing siswa dan membahasnya bersama-sama. Setelah selesai membahas LKS, guru menyuruh siswa duduk berkelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru menyuruh pada masing-masing kelompok untuk mengutus satu orang mengambil kartu soal

yang telah dipersiapkan guru. Kemudian guru membimbing siswa untuk mendiskusikan jawaban yang ada pada kartu pertanyaan tersebut. Dan guru juga memberi waktu kepada siswa yang ingin bertanya. Tetapi hanya beberapa siswa saja yang ingin bertanya.

Lalu guru meminta pada masing-masing kelompok mengirimkan satu orang utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya kekelompok disebelahnya berdasarkan urutan jarum jam, dan pengirim salam dan soal kembali kekelompoknya. Setelah semua jawaban pada kartu soal terjawab semuanya, guru meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan jawaban dan mencocokkan jawabannya dengan jawaban kelompok pengirim soal dan teman kelompok lain menanggapi. Setelah itu guru menyimpulkan materi bersama-sama siswa. Diakhir pelajaran guru memberikan PR kepada siswa.

c) Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Dalam penelitian ini memiliki dua observer yaitu peneliti di bantu oleh seorang guru bidang studi lain. Observer melakukan pengamatan berdasarkan indikator observasi minat belajar siswa. Dari hasil observasi, minat siswa terlihat masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan pada tabel berikut.

TABEL IV. 6

HASIL PENGAMATAN SETIAP INDIKATOR DENGAN PENERAPAN PERTEMUAN 2

d) Refleksi

Dalam pelaksanaan siklus I ini, minat siswa belum maksimal. Persentase seluruh indikator hanya mencapai 52.62%

dari batas minimal yang telah ditentukan. Masih banyak terlihat siswa yang diam, kurang bekerja sama dalam kelompoknya. Pada saat membahas soal bersama-sama, siswa tidak banyak bertanya.

Sebagian siswa hanya mendengarkan, melihat, dan ada yang acuh tak acuh dengan pembahasan tersebut. Hanya sebagian siswa saja yang terlihat aktif selama diskusi berlangsung.

Sehingga hanya sebagian siswa yang mencari solusi dan dapat mengerjakan soal dengan baik. Hal ini juga disebabkan karena siswa baru mengetahui prosedur belajarnya.

TABEL IV. 7

REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN MINAT PEMBELAJARAN PADA PERTEMUAN 2

No Aspek yang diamati Skor Persentase

1 Siswa mengerjakan LKS 35 100%

2 Siswa bertanya/menanggapi 3 8%

3 Siswa mencari solusi dari LKS 9 25%

4 Siswa bekerja sama dengan kelompoknya 13 37%

5 Presentase 7 20%

6 Mengumpulkan PR 30 85%

Berdasarkan rekapitulasi di atas maka aspek yang perlu diperbaiki yaitu siswa bertanya dan menanggapi dengan persentase 8%, siswa mencari solusi dari LKS dengan persentase 25%, siswa bekerja sama dengan kelompoknya dengan persentase 37% dan presentase dengan persentase 20%. Maka dilanjutkan ke siklus II.

TABEL IV. 8

REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS GURU PADA PERTEMUAN 2

No Aktivitas yang diamati Skor

1 Guru memberikan salam 3

2 Guru mengabsen siswa 3

3 Guru membahas PR bersama siswa 3

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2

5 Guru memotivasi siswa 2

6 Guru menjelaskan materi yang ingin diajarkan 3 7 Guru menggunakan media dalam pembelajaran 2

8 Guru memberikan contoh soal 3

9 Guru membagikan LKS 3

10 Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengerjakan LKS

2 11 Guru membagi kartu pertanyaan pada setiap siswa 3 12 Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang

baru dipelajari

1

13 Guru memberikan PR 3

Jumlah 33

Persentase 84%

Berdasarkan lembar aktivitas guru, pelaksanaan tindakan kelas belum maksimal, maka aspek yang perlu diperbaiki yaitu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan skor 2, guru

memotivasi siswa dengan skor 2, guru menggunakan media dalam pembelajaran dengan skor 2, guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengerjakan LKS dengan skor 2, dan guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang baru dipelajari dengan skor 1. Hal ini juga disebabkan guru belum terbiasa di dalam penerapan strategi ini. Terlihat guru masih kurang mengarahkan pengelolaan kegiatan diskusi, guru juga belum maksimal dalam memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal ini perlu dilanjutkan ke siklus II.

3) Pertemuan ketiga (Jum’at, 22 Juli 2011)

Pada pertemuan ketiga, peneliti melakukan satu siklus sebagai berikut:

Siklus II a) Perencanaan

Dalam pembelajaran guru melakukan beberapa tindakan, dimana tindakan dilakukan sesuai dengan RPP III. Pada pertemuan ketiga ini peneliti juga menerapkan metode pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dipandu dengan LKS II dan kartu pertanyaan II.

b) Implementasi

Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini hanya satu kali pertemuan atau dua jam mata pelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berprestasi pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru membahas PR yang dianggap sulit bagi siswa. Guru menjelaskan informasi tentang sub materi pokok tertentu secara garis besar yang bertujuan untuk membantu siswa memahami materi yang dipelajari. Kemudian guru menjelaskan cara-cara pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal. Setelah itu guru memberikan LKS pada masing-masing siswa dan membahasnya bersama-sama. Setelah selesai membahas LKS, guru menyuruh siswa duduk berkelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru menyuruh pada masing-masing kelompok untuk mengutus satu orang mengambil kartu soal yang telah dipersiapkan guru. Kemudian guru membimbing siswa untuk mendiskusikan jawaban yang ada pada kartu pertanyaan tersebut.

Lalu guru meminta pada masing-masing kelompok mengirimkan satu orang utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya kekelompok disebelahnya berdasarkan urutan jarum jam, dan pengirim salam dan soal kembali kekelompoknya. Setelah semua jawaban pada kartu soal terjawab semuanya, guru meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan

jawaban dan mencocokkan jawabannya dengan jawaban kelompok pengirim soal dan teman kelompok lain menanggapi. Setelah itu guru menyimpulkan materi bersama-sama siswa. Diakhir pelajaran guru memberikan PR kepada siswa.

c) Observasi

Dari hasil observasi, minat siswa terlihat sudah mulai meningkat. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan pada pertemuan ketiga atau siklus II (tabel IV. 9). Dimana pada hasil rata-rata siswa sudah mulai berminat belajar dan adanya peningkatan dalam proses pembelajaran. Namun masih ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki, sehingga perlu dilaksanakan siklus selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan pada tabel berikut.

TABEL IV. 9

HASIL PENGAMATAN SETIAP INDIKATOR DENGAN PENERAPAN PERTEMUAN 3

Total 118 119 117 101 138 96 140 105 104 100 1138

Ketercapaian (%)

67 68 66 57 78 54 80 60 59 57 65.02

d) Refleksi

Dalam pelaksanaan siklus II ini, peneliti sudah bisa melihat siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan dengan sunguh. Siswa membawa buku penunjang lainnya, serta sudah mulai belajar bekerja sama dengan kelompoknya. Dan didalam proses pembelajaran, dapat dilihat siswa yang berani mengemukakan pendapat sudah mulai meningkat.

TABEL IV. 10

REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN MINAT PEMBELAJARAN PADA PERTEMUAN 3

No Aspek yang diamati Skor Persentase

1 Siswa mengerjakan LKS 35 100%

2 Siswa bertanya/menanggapi 20 57%

3 Siswa mencari solusi dari LKS 24 68%

4 Siswa bekerja sama dengan kelompoknya 26 74%

5 Presentase 24 68%

6 Mengumpulkan PR 30 85%

Berdasarkan rekapitulasi di atas maka aspek yang perlu diperbaiki yaitu siswa bertanya/menanggapi dengan persentase 57%, maka dilanjutkan ke siklus III.

TABEL IV. 11

REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS GURU PADA PERTEMUAN 3

No Aktivitas yang diamati Skor

1 Guru memberikan salam 3

2 Guru mengabsen siswa 3

3 Guru membahas PR bersama siswa 3

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3

5 Guru memotivasi siswa 3

6 Guru menjelaskan materi yang ingin diajarkan 3 7 Guru menggunakan media dalam pembelajaran 3

8 Guru memberikan contoh soal 3

9 Guru membagikan LKS 3

10 Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengerjakan LKS

3 11 Guru membagi kartu pertanyaan pada setiap siswa 3 12 Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang

baru dipelajari

2

13 Guru memberikan PR 3

Jumlah 38

Persentase 97%

Dari lembar observasi aktivitas guru, terlihat guru juga sudah terbiasa dengan penerapan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dengan persentase 97%. Hal ini terlihat bahwa kesalahan-kesalahan pada pertemuan kedua atau siklus I sudah bisa diatasi. Namun masih ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki. Di dalam memberikan kesimpulan pelajaran guru juga belum maksimal, ini terlihat dari skornya yaitu 2.

Pada pertemuan ketiga atau siklus II ini, walaupun ada peningkatan terhadap minat siswa. Namun dilihat dari ketercapaian persentase, minat siswa masih tergolong rendah. Ketercapaian seluruh siswa baru mencapai 65.02% sedangkan batas minimal yang diinginkan adalah 75%. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal masih harus dilanjutkan ke siklus III. Di siklus III nanti, guru harus lebih memberi dorongan kepada siswa agar selalu aktif bertanya dan berdiskusi dalam kelompoknya, sehingga pada akhirnya mereka bisa memberikan hasil yang terbaik bagi kelompoknya.

4) Pertemuan keempat (Selasa, 02 Juli 2011)

Pada pertemuan ketiga, peneliti melakukan satu siklus sebagai berikut:

Siklus III a) Perencanaan

Dalam pembelajaran guru melakukan beberapa tindakan, dimana tindakan dilakukan sesuai dengan RPP IV. Pada pertemuan keempat ini peneliti juga menerapkan metode pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dipandu dengan LKS III dan kartu pertanyaan III.

b) Implementasi

Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini hanya satu kali pertemuan atau dua jam mata pelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berprestasi pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru membahas PR yang dianggap sulit bagi siswa. Guru menjelaskan informasi tentang sub materi pokok tertentu secara garis besar yang bertujuan untuk membantu siswa memahami materi yang dipelajari. Kemudian guru menjelaskan cara-cara pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal. Setelah itu guru memberikan LKS pada masing-masing siswa dan membahasnya bersama-sama. Setelah selesai membahas LKS, guru menyuruh siswa duduk berkelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru menyuruh pada masing-masing kelompok untuk mengutus satu orang mengambil kartu soal yang telah dipersiapkan guru. Kemudian guru membimbing siswa untuk mendiskusikan jawaban yang ada pada kartu pertanyaan tersebut.

Lalu guru meminta pada masing-masing kelompok mengirimkan satu orang utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya kekelompok disebelahnya berdasarkan urutan jarum jam, dan pengirim salam dan soal kembali kekelompoknya. Setelah semua jawaban pada kartu soal terjawab semuanya, guru meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan

jawaban dan mencocokkan jawabannya dengan jawaban kelompok pengirim soal dan teman kelompok lain menanggapi. Setelah itu guru menyimpulkan materi bersama-sama siswa. Diakhir pelajaran guru memberikan PR kepada siswa.

c) Observasi

Dari hasil observasi yang dapat silihat pada tabel IV. 12, sudah terlihat peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. Karena dalam siklus III ini hasil yang diharapkan sudah mencapai standar yang diinginkan, maka penelitian dihentikan.

TABEL IV. 12

HASIL PENGAMATAN SETIAP INDIKATOR DENGAN PENERAPAN PERTEMUAN 4

Total 138 136 135 145 145 153 143 128 126 122 1371

Ketercapaian (%)

79 78 77 82 82 87 81 73 72 69 78.34

d) Refleksi

Dalam pelaksanaan siklus III ini, peneliti sudah bisa melihat siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan dengan sunguh. Siswa membawa buku penunjang lainnya, serta sudah mulai belajar bekerja sama dengan kelompoknya. Sebagian kelompok sudah ada yang benar menjawab semua pertanyaan yang ada di dalam kartu pertanyaan. Dan didalam proses pembelajaran, dapat dilihat siswa yang berani mengemukakan pendapat sudah mulai meningkat.

TABEL IV. 13

REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN MINAT PEMBELAJARAN PADA PERTEMUAN 4

No Aspek yang diamati Skor Persentase

1 Siswa mengerjakan LKS 35 100%

2 Siswa bertanya/menanggapi 26 74%

3 Siswa mencari solusi dari LKS 27 77%

4 Siswa bekerja sama dengan kelompoknya 27 77%

5 Presentase 19 54%

6 Mengumpulkan PR 32 91%

Berdasarkan rekapitulasi di atas maka aspek yang perlu diperbaiki yaitu presentase dengan skor 19 dengan persentase 54%.

Maka dilanjutkan ke siklus III.

TABEL IV. 14

REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS GURU PADA PERTEMUAN 4

No Aktivitas yang diamati Skor

1 Guru memberikan salam 3

2 Guru mengabsen siswa 3

3 Guru membahas PR bersama siswa 3

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3

5 Guru memotivasi siswa 3

6 Guru menjelaskan materi yang ingin diajarkan 3 7 Guru menggunakan media dalam pembelajaran 3

8 Guru memberikan contoh soal 3

9 Guru membagikan LKS 3

10 Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengerjakan LKS

3 11 Guru membagi kartu pertanyaan pada setiap siswa 3 12 Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang

baru dipelajari

3

13 Guru memberikan PR 3

Jumlah 39

Persentase 100%

Dilihat pada lembar aktivitas guru, guru sudah bisa terbiasa dengan penerapan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dengan persentase 100%. Maka pada siklus ini peneliti merasa puas dengan hasil yang diperoleh, yakni meningkatnya minat siswa mencapai target yang telah ditentukan yakni ≤ 75%.

2. Analisis Data

a. Analisis Data Penelitian

Data yang akan dianalisis adalah data dari hasil pengamatan yang telah terkumpul selama proses pembelajaran berlansung, baik tanpa penerapan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal maupun melalui penerapan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal.

b. Pembahasan Hasil Penelitian

b. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen terkait