• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori dan Konsep

Teori adalah sesuatu hal untuk menerangkan atau menjelaskan mengapa gejala spesifik atau proses tertentu terjadi,24 dan satu teori harus dapat diuji dengan menghadapkannya pada fakta-fakta yang dapat menunjukan ketidakbenarannya.25 Kerangka teori adalah kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, thesis

mengenai suatu kasus atau permasalahan yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoretis.26

Teori yang digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori perlindungan hukum, Indonesia mengukuhkan dirinya sebagai negara hukum yang tercantum di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 3 yang berbunyi:

24

J.J.J. M.Wuisman, dalam M. Hisyam, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Asas-Asas,(Jakarta: FE

UI, 1996), hlm. 203. 25

Ibid., hlm. 16.

26

Indonesia adalah negara hukum, Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, dengan sendirinya perlindungan hukum menjadi unsur esensial serta menjadi konsekuensi dalam negara hukum. Negara wajib menjamin hak-hak hukum warga negaranya. Perlindungan hukum merupakan pengakuan terhadap harkat dan martabat warga negaranya sebagai manusia. Karena itu Teori Perlindungan Hukum ini menjadi sangat penting.

Dalam merumuskan prinsi-prinsip perlindungan hukum di Indonesia, landasannya adalah Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara. Konsepsi perlindungan hukum bagi rakyat di Barat bersumber pada konsep-konsep Rechtstaat

dan ”Rule of The Law”. Dengan menggunakan konsepsi Barat sebagai kerangka

berfikir dengan landasan pada Pancasila, prinsip perlindungan hukum di Indonesia adalah prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia yang bersumber pada Pancasila.27

Prinsip perlindungan hukum terhadap tindak pemerintah bertumpu dalam setiap aspek tindakan pemerintahan baik dalam lapangan pengaturan maupun dalam lapangan pelayanan harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan atau berdasarkan pada legalitas. Artinya pemerintah tidak dapat melakukan tindakan pemerintahan tanapa dasar kewenangan dan bersumber dari konsep tentang pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia karena menurut sejarahnya di Barat, lahirnya konsep-konsep tentang pengakuan dan perlindungan

27

Philipus M. Hadjon. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia. (Surabaya: Bina Ilmu,

terhadap hak-hak asasi menusia diarahkan kepada pembatasan-pembatasan dan peletakan kewajiban masyarakat dan pemerintah.28

Industri perbankan merupakan salah satu cabang industri yang paling banyak diatur oleh pemerintah. Stabilitas sistem perbankan dan keuangan adalah persyaratan mutlak bagi pertumbuhan dan stabilitas perekonomian secara keseluruhan.29

Berdasarkan pengertian dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penyewa Safe Deposit Box merupakan konsumen yang dilindungi oleh Undang-Undang Konsumen. Hal ini dikarenakan bahwa para penyewa merupakan konsumen yang menggunakan jasa yang disediakan oleh perbankan yaitu Safe Deposit Box, yang digunakan untuk kepentingan nasabah itu sendiri yaitu untuk menyimpan surat dan barang-barang berharga. Melihat bahwa penyewa Safe Deposit Box tidak akan dapat menjual hak penggunaan Safe Deposit Box kepada pihak lain maka tidak akan mungkin adanya bentuk perdagangan hak Sehingga penting adanya hukum dalam masyarakat untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kepentingan-kepentingan yang dapat bertentangan satu sama lain. Berkaitan dengan ini, sehingga hal-hal yang berbenturan dengan kepentingan dapat ditekan sekecil-kecilnya. Adanya pengorganisasian kepentingan ini dilakukan dengan membatasi dan melindungi kepentingan-kepentingan tersebut. Walaupun dalam keadaan tertentu kepentingan perlindungan terkadang dilakukan dengan membatasi kepentingan pihak lain.

28

Ibid.

29

Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank (Jakarta: Program Pascasarjana

sewa kepada pihak ketiga, hal ini didasarkan bahwa penyewa atau dengan kata lain konsumen telah mengikatkan diri dalam suatu bentuk perjanjian/kontrak dengan pihak bank.30

2. Konsepsi

Konsep adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi suatu yang konkrit, yang disebut dengan oprational definition. Definisi oprasional dibutuhkan untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran medua (debius) dari suatu istilah yang dipakai.31

a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakt dalam bentuk kredit dan/atau bentukbentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Maka dengan itu dalam menjawab permasalahan didalam penelitian ini penting adanya pendefinisian dari beberapa konsep dasar, agar secara oprasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, sebagai berikut:

32

b. Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan yang diberikan oleh bank dalam bentuk

kotak penyimpanan barang-barang atau surat-surat berharga yang memiliki sistem

30

Ronald Honarto, “Aspek Hukum Perlindungan Konsumen, Analisis Klausula Baku Pada

Perjanjian Sewa Menyewa Safe Deposit Box Milik Bank Mega Dan Bank Rakyat Indonesia”, Skripsi,

Universitas Indonesia, 2012, hlm. 75. 31

Tan Kamelo, “Perkembangan Lembaga Jaminan Fidusia: Suatu Tinjauan Pustaka

Pengadilan dan Perijinan di Sumatera Utara”, (Medan: Disertasi, PPs-USU, 2002), hlm 35.

32

Pasal 1 angka 2 Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

keamanan yang akurat sehingga memberikan rasa aman bagi pengguna dan pemakaiannya didasari oleh perjanjian antara penyewa dan bank.33

c. Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank.34

d. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.35

e. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen.36

f. Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.37

g. Klausula Baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syaratsyarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen.38

33

Thomas Suyatno, et al, Kelembagaan Perbankan, (Jakarta: Gramedia, 1991), hlm. 66.

34

Pasal 1 angaka 16 Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

35

Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 36

Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 37

Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 38

h. Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan hukum kepada konsumen.39

i. Perlindungan Hukum adalah memberikan pengayoman terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang lain dan perlindungan itu di berikan kepada masyarakat agar dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.40

Dokumen terkait