Kerangka Teori - TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

2.10 Kerangka Teori

Dari kajian pustaka yang telah dipaparkan diperoleh teori bahwa wacana percakapan dibangun oleh beberapa macam tindak tutur. Tindak tutur tersebut adalah tindak prawacana, pemancingan, dan penutupan. Struktur tindak tutur dalam wacana percakapan dapat diformulasikan polanya, karena biasanya mengikuti kaidah tertentu.

http://digilib.unej.ac.id

Contoh, wacana percakapan yang dilakukan oleh guru di kelas mengikuti pola sebagai berikut : tindak prawacana pemula, tindak memberi informasi, tindak pemanggilan, tindak pemancingan, tindak memberi arahan, tindak memberi dorongan, tindak memberi petunjuk, tindak meminta balasan, tindak penyimpulan, tindak penutup. Oleh karena peran hakim di persidangan mempunyai kesamaan dengan peran guru di kelas, di pengadilan hakim melakukan berbagai tindak tutur pada saat memimpin sidang. Diperkirakan dalam memimpin sidang hakim juga melakukan tindak tutur sebagai berikut: tindak prawacana, tindak pemancingan, tindak penetapan, dan penutupan.

Stuktur wacana hakim dalam memimpin sidang, wacana hakim dianalisis secara analitis berdasarkan urutan tindak tutur yang terdapat dalam wacana tersebut. Contoh, pada awal wacana hakim melakukan tindak tutur prawacana, setelah itu hakim melakukan tindak tutur pemancingan, kemudian melakukan tindak tutur penetapan, dan mengakhiri wacananya dengan penutupan. Dari identifikasi urutan tindak tutur yang dilakukan oleh hakim diketahui bahwa struktur wacana hakim adalah diawali tindak prawacana, pemancingan, penetapan, dan penutupan.

Aneka jenis tindak tutur seperti yang telah dipaparkan inilah yang diprediksikan ada dalam wacana percakapan di pengadilan pada saat hakim memimpin sidang di pengadilan. Lalu pertanyaannya sekarang, bagaimanakah aneka jenis tindak tutur hakim pada saat hakim memimpin sidang di Pengadilan Negeri Jember? Dan bagaimanakah struktur tindak tutur yang sering dilakukan oleh hakim dalam memimpin sidang di pengadilan tersebut? Inilah yang menarik untuk diteliti.

Hal ini menarik karena berdasarkan pengamatan sementara peneliti, peneliti melihat bahwa hakim saat memimpin sidang di pengadilan diduga belum secara optimal melakukan berbagai macam jenis tindak tutur seperti yang telah diteorikan itu. Peneliti menduga tindak tutur yang dilakukan oleh hakim mempunyai struktur tindak tutur yang sering dilakukan oleh semua hakim dalam memimpin sidang di pengadilan.

http://digilib.unej.ac.id

Dalam dokumen DAMPAK KRISIS MONETER TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN BORDIR DI KECAMATAN BANGIL KABUPATEN PASURUAN TAHUN 1997-2005 (Halaman 74-76)