• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Kerangka Konsep

2.3 Kerangka Konsep

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 RANCANGAN PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan desain cross-sectional secara restrospektif, dimana penelitian ini akan melihat bagaimana gambaran metastasis jauh pada penderita karsinoma nasofaring

3.2 LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilakukan selama 9 bulan (April-Desember 2017). Pengambilan dan pengolahan data dilakukan di bagian rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan.

3.3 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi penelitian ini adalah 396 orang penderita karsinoma nasofaring di RSUP. H. Adam Malik Medan pada tahun 2014-2016. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling dimana subjek penelitian merupakan penderita KNF di RSUP. H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria inklusi.

Kriteria inklusi :

 Didiagnosis menderita karsinoma nasofaring oleh dokter Kriteria Eksklusi :

 Data rekam medik yang tidak lengkap

3.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2014-2016.

21

3.5 METODE ANALISA DATA

Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabulasi data dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Science (SPSS).

Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dimana untuk mengetahui distribusi frekuensi dari setiap variabel. Distribusi frekuensi ini dibuat untuk memperoleh gambaran masing-masing variabel.

3.6 DEFINISI OPERASIONAL 3.6.1 KARSINOMA NASOFARING

a. Definisi Operasional

Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang paling sering tumbuh di daerah nasofaring. Karsinoma adalah kanker yang berasal dari sel-sel epitel dinding dalam dan luar nasofaring.

b. Cara Pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan cara observasional.

c. Alat Ukur

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rekam medis.

d. Skala Ukur

Skala ukur yang digunakan merupakan skala nominal.

e. Hasil Ukur

Menderita karsinoma naofaring atau tidak mendrita karsinoma nasofaring

3.6.2 METASTASIS JAUH a. Definisi Operasional

Metastasis merupakan penyebaran tumor dari lokasi pertama muncul sebagai tumor primer ke lokasi lain di tubuh

b. Cara Pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan cara observasional.

c. Alat Ukur

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rekam medis.

d. Skala Ukur

Skala ukur yang digunakan merupakan skala nominal.

e. Hasil Ukur - Metastasis Jauh

- Paru-paru - Ginjal

- Hepar - Tulang

3.6.3 USIA

a. Definisi Operasional

Lamanya hidup pasien dihitung berdasarkan tahun sejak pasien lahir sesuai yang tercatat di rekam medik.

b. Cara Pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan cara observasional.

c. Alat Ukur

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rekam medis.

d. Skala Ukur

Skala ukur yang digunakan merupakan skala nominal.

e. Hasil Ukur

Usia pasien dinyatakan dalam satuan tahun.

3.6.4 JENIS KELAMIN a. Definisi Operasional

Jenis kelamin pasien yang tercatat di rekam medik.

b. Cara Pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan cara observasional.

c. Alat Ukur

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rekam medis.

d. Skala Ukur

Skala ukur yang digunakan merupakan skala nominal.

e. Hasil Ukur

23

Jenis kelamin dinyatakan sebagai laki-laki atau perempuan.

3.6.5 STADIUM

a. Definisi Operasional

Penilaian kanker nasofaring berdasarkan tingkatan stadium yaitu ukutan tumor (T), metastasis ke kelenjar getah bening regional (N), dan metastasis jauh (M).

b. Cara Pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan cara observasional.

c. Alat Ukur

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rekam medis.

d. Skala Ukur

Skala ukur yang digunakan merupakan skala ordinal.

e. Hasil Ukur

Dinyatakan dalam stadium I/II/III/IV.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini telah dilaksanakan di instalasi rekam medis RSUP Haji Adam Malik Medan mulai dari bulan September sampai Oktober 2017 dengan menggunakan data sekunder. Jumlah populasi yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah sebanyak 396 orang yang merupakan seluruh pasien penderita karsinoma nasofaring di RSUP. H. Adam Malik Medan pada tahun 2014-2016, namun jumlah sampel yang terpenuhi adalah sebanyak 212 orang. Karakteristik yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, stadium, dan kejadian metastasis jauh pada penderita karsinoma nasofaring. Berbagai karakteristik dari subjek penelitian disajikan pada tabel-tabel berikut.

Tabel 4.1 Deskripsi usia subjek penelitian.

Kelompok usia n %

0-17 6 2,8

18-27 16 7,5

28-37 21 9,9

38-47 67 31,6

48-57 65 30,7

58-67 29 13,7

68-77 4 1,9

78-87 4 1,9

Total 212 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat deskripsi kejadian karsinoma nasofaring berdasarkan usia. Kejadian karsinoma nasofaring paling banyak ditemukan pada kelompok usia 38-47 tahun, yaitu 67 orang (31,6%), diikuti dengan kelompok usia 48-57 tahun sebanyak 65 orang

25

(30,7%), 58-67 tahun 29 orang (13,7%), 28-37 tahun 21 orang (9,9%), 18-27 tahun 16 orang (7,5%), 0-17 tahun 6 orang (2,8%), kemudian usia 68-77 tahun dan 78-87 tahun masing-masing 4 orang (1,9%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Adham yang menunjukkan bahwa kejadian karsinoma nasofaring di Indonesia memuncak pada usia 40 hingga 49 tahun, dan lebih dari 80% pasien karsinoma nasofaring terdiagnosis pertama kali pada rentang usia 30 hingga 59 tahun. (Adham et al., 2012).

Tabel 4.2 Deskripsi jenis kelamin subjek penelitian.

Jenis Kelamin n %

Laki - laki 147 69,3

Perempuan 65 30,7

Total 212 100

Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa angka kejadian karsinoma nasofaring lebih tinggi pada laki-laki (69,3%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Wei et al. di Cina pada tahun 2013 yang mengatakan bahwa insiden karsinoma nasofaring pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada perempuan. Pada penelitian tersebut ditemukan 15,730 kasus karsinoma nasofaring pada laki laki, dan 5580 kasus pada wanita (Wei et al., 2017).

Tabel 4.3 Deskripsi tingkat pendidikan subjek penelitian.

Pendidikan n %

Tidak tamat SD 4 1,9

SD 32 15,1

SMP 43 20,3

SMA 118 55,7

Sarjana 15 7,1

Total 212 100

Pada tabel 4.3, dapat diketahui karsinoma nasofaring memiliki angka kejadian yang tinggi pada penderita dengan SMA sebagai pendidikan terakhirnya yaitu 118 orang (55,7%), lalu SMP yaitu 43 orang (20,3%), SD 32 orang (15,1%), sarjana 15 orang (7,1%), dan Tidak Tamat SD yaitu 4 orang (1,9%).

Tabel 4.4 Deskripsi stadium subjek penelitian.

Penderita karsinoma nasofaring yang menjadi subjek penelitian paling banyak terdiagnosis pada stadium IV, yaitu sebanyak 135 orang (63,7%).

Tabel 4.5. Deskripsi gangguan organ dan metastasis subjek penelitian.

Gangguan

Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa kerusakan organ yang paling sering ditemukan adalah gangguan fungsi hati yaitu sebanyak 52 orang (24,5%), lalu gangguan fungsi ginjal pada 18 orang (8,5%), metastasis paru dan gangguan pada jantung masing-masing 10 orang (4,7%), dan lain-lain pada 2 orang (0,9%).

Penelitian yang dilakukan Bensouda et al. pada tahun 2011 yang menyatakan bahwa lokasi metastasis yang paling sering ditemukan pada penderita karsinoma nasofaring adalah tulang yaitu 70-80% dari kasus, organ visera seperti hati sebanyak 30 %, dan paru-paru sebanyak 18%. Metastasis yang lebih jarang ditemukan pada nodus limfe selain servikal (aksila, mediastinal, pelvis, dan inguinal) (Bensouda et al., 2011). Pada penelitian ini tidak dilakukan pemeriksaan pada metastasis tulang karena kurangnya fasilitas pada tempat dilakukannya penelitian.

27

Beberapa hambatan dalam penelitian ini adalah keterbatasan dan kurangnya fasilitas dalam melakukan pemeriksaan – pemeriksaan terkait untuk mendiagnosis metastasis pada penderita karsinoma nasofaring seperti bone scan, USG liver, ginjal, dan lainnya.

Oleh karena itu, hasil yang diperoleh pada penelitian ini perlu dikonfirmasi dengan penelitian analitik atau penelitian lainnya dengan variabel lokasi metastasis yang lebih banyak.

Kelemahan dalam penelitian ini adalah variabel penelitian ini belum bisa menggambarkan data metastasis karsinoma nasofaring secara langsung.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Penderita karsinoma nasofaring terbanyak berasal dari kelompok usia 38-47 tahun (31,6%).

2. Penderita karsinoma nasofaring terbanyak merupakan laki-laki (69,3%) 3. stadium pada kanker nasofaring dengan angka kejadian tertinggi adalah

stadium IV (63,7%)

4. Gangguan organ lain terbanyak yang ditemukan pada penderita karsinoma nasofaring adalah gangguan fungsi hati (24,5

%)

5.2 SARAN

1. Bagi pihak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan diharapkan dapat melengkapi fasilitas terkait untuk mendiagnosis metastasis pada penderita KNF seperti bone scan, USG liver dan ginjal.

2. Bagi pihak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan diharapkan dapat melengkapi rekam medis beserta data rekam medis.

3. Dikarenakan tingginya angka kejadian karsinoma nasofaring, maka disarankan agar dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang deteksi dini dan gejala klinis awal KNF.

4. Bagi peneliti selanjutnya, dikarenakan peneliti hanya melihat gambaran metastasis jauh dan distribusi karsinoma nasofaring berdasarkan beberapa karakteristik, perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan variabel yg lebih bervariasi untuk melengkapi kekurangan pada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Adham M, Kurniawan AN, Muhtadi AI, et al. 2012, Nasopharyngeal carcinoma in indonesia: Epidemiology, incidence, signs, and symptoms at presentation. p185–96.

American Cancer Society, 2013. ‘Nasopharyngeal Cancer’ [online], Accessed 17

April 2017, Available from:

http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003124-pdf.pdf

Bensouda.Y., Kaikani.W., Ahbeddou.N., Rahhali.R., Jabri.M., Mrabti.H., Boussen. H., Errihani, H., 2011, ‘Treatment for Metastatic Nasopharyngeal cancer’, European Annals of Otorhinolaryngology, head and neck diseases. Vol.128, pp 79-85

Brennan, B., 2006. Nasopharynx Carcinoma, Orphanet Joural of Rare Diseases.

Accessed 25 April 2017 Available from :

http://www.ojrd.com/content/pdf/1750-1172-1-23.pdf

Chan J, PIlch B, Kuo T, Wenig B, Lee A. 2013. Tumours of the nasopharynx. In Barnes. L.,editor. WHO classification of tumours: head & neck tumours.IARC Press, Lyon.

Chang ET, Adami H-O, 2006. The Enigmatic Epidemiology of Nasipharyngeal Carcinoma. Cancer epidemology biomarkers. Accessed 17 April 2017, Available from: http://cebp.aacrjournals.org/content/15/10/1765.full Cotriil, C.P., & Nutting, C.M., 2009, Tumours of the Nasopharynx, Evans PHR,

Montgomery PQ, Gullane PJ, ed. Principle and Practice of Head and Neck Oncology, CRC, Florida, Martin Dunitz,pp. 193-218

Ferlay, J., Soerjomataram, I., Dikshit, R., et al. 2015. Cancer incidence and mortality worldwide: Sources, methods and major patterns in GLOBOCAN 2012. International Journal of Cancer, 136(5), E359–

E386. https://doi.org/10.1002/ijc.29210

Hasselt CAV, Gibb AG. 2002, Nasopharyngeal Carcinoma. Hong Kong and London: The Chinesse University Press, Greenwich Medical Media LTD, Greenwich.

Leung, S. W., Lee, T. F., 2013. Treatment of Nasopharyngeal Carcinoma by Tomotherapy: Five Year Experience. Accesed 20 April 2017 Available from : http://www.ro- journal.com/content/pdf/1748-717X-8-107.pdf [ Li, JIa-Xin, 2014. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 15,

Lok B, Setton J, Ho F, Riaz N, Rao S, Lee N. Nasopharynx. In: Halperin E, Wazer D, Perez C, Brady L, (ed).2013. Perez and Brady’s Principles and Practice of Radiation Oncology. 6th ed. Philadelpia. p. 730–60.

Munir, D., 2010. Karsinoma Nasofaring Kanker Tenggorok. Medan: FK-USU . USU press, Medan.

Nasir N,2009. Karsinoma Nasofaring. Kedokteran Islam. Accessed 27 April 2017

Available From :

Http://www.Nasriyadinasir.co.cc/2009/12/karsinomanasofaring_20.html Nasution, I., 2008. Hubungan Merokok degan Karsinoma Nasofaring. Tesis :

Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara,Medan.

National Cancer Institute 2009. Accessed 18 April 2017 Available from:

http://www.cancer.gov/cancertropics/pdq/treatment/nasopharyngeal/Heal th /Professional.

31

NCCN. 2015 NCCN Guidelines: Head and Neck Cancer version 2015. NCCN;

2015.

Pahala, H.M., 2009. Expresi Vascular Endothelial Growth Factor Pada Karsinoma Nasofaring. Accessed 24 April 2017 Available from:

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/6425.

Prakoso. A, 2015 Gambaran Beberapa Faktor Resiko Karsinoma Nasofaring Di RSUP H. Adam Malik Medan Di Tahun 2014. Tesis : Fakultas kedokteran Universitas Sumatra Utara, Medan.

Rozein A, Syafril A,2012. Karsinoma Nasofaring, Dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, edisi ketujuh. Balai penerbit FK UI, Jakarta

Tabuchi, K., et al., 2011. ‘Early Detection of Nasopharyngeal Carcinoma: A Review’. International Journal of Otolaryngology. Hindawi Publishing Corporation.

Wei K., Zheng R., Zhang S., et al. 2017, ‘Nasopharyngeal Carcinoma Incidence and Mortality in China, 2013’. Chinese journal of cancer.

Wei, W.I., & Sham, J.S.T., 2005, ‘Cancer of The Nasopharynx’, Cancer of The Head and Neck.Philadephia, pg 277-91

Wei, W.I., 2006, ‘Nasopharyngeal cancer’. Bally, B.J., Johnson, J.T. and Newlands, S.D., editor. Head and Neck Surgery Otolaryngology. Ed ke-4. Philadelphia: Lippincot Williams and Wilkins. pg. 1657-71.

Witte MC, Bryan H.N, 2013. Nasopharyngeal Cancer. In: Bailey, Byron J. Head and Neck Surgery Otolaryngology 5th ed, LWW,Philadelphia

Zhang, Z.S., Nisancioglu, K. H., Chandler M.A.et al. 2013. Mid-Pliocene Atlantic Meridional Overtuning Cirulation not unlike modern, Climate of Past, 9(4), 1495-1504, https://doi.org/10.5194/cp-9-1495-2013

LAMPIRAN A

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Namira Friliandita

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 7 Mei 1996 Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Komp. Citra Wisata Blok VIII no.19 Medan Nama Orangtua : Novri Nazar

dr. Rizalina A. Asnir Sp. T.H.T.K.L (K), FICS Riwayat Pendidikan :

1. Taman Kanak-Kanak Yayasan Pendidikan Harapan II (2000-2002) 2. Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Harapan III Medan (2002-2008)

3. Sekolah Menengah Pertama Yayasan Pendidikan Harapan III Medan (2008-2011)

4. Sekolah Menengah Atas Yayasan Yayasan Pendidikan Harapan III Medan (2011-2014)

5. Program Studi Pendidikan Dokter S1 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2014-Sekarang)

Riwayat Organisasi : - Riwayat Pelatihan :

1. Seminar Kesehatan Jantung Dan Workshop EKG Serta Auskultasi Jantung 2016 SCOPH PEMA FK USU Tahun 2016

LAMPIRAN B

PERNYATAAN

Gambaran Metastasis Jauh Pada Penderita Karsinoma Nasofaring di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2014 - 2016

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Medan, Januari 2018 Penulis,

Namira Friliandita NIM: 140100147

LAMPIRAN C

LAMPIRAN D

LAMPIRAN E

Kelompok Usia

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0-17 6 2.8 2.8 2.8

18-27 16 7.5 7.5 10.4

28-37 21 9.9 9.9 20.3

38-47 67 31.6 31.6 51.9

48-57 65 30.7 30.7 82.5

58-67 29 13.7 13.7 96.2

68-77 4 1.9 1.9 98.1

78-87 4 1.9 1.9 100.0

Total 212 100.0 100.0

Statistics

JenisKelamin

Rentang

usia Pendidikan Stadium

N Valid 212 212 212 212

Missin g

0 0 0 0

JenisKelamin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 147 69.3 69.3 69.3

Perempua n

65 30.7 30.7 100.0

Total 212 100.0 100.0

Pendidikan

Valid Tidak tamat

SD

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid I 2 .9 .9 .9

Frequency Percent

Valid

Ginjal

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

Valid

LAMPIRAN F

Kreati-nin Radiologi RA laki-laki 39

Metastasis paru

& hepar

n A 8

A 0

AK Laki-laki 48 SMP III 33 35

NGI laki-laki 61 SD IV 38 16

RS laki-laki 46

MW laki-laki 49

A 7

JS laki-laki 46 SD III 11 10

n A 6

Dokumen terkait