• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Kerja Pergerakan Sistim Mekanik Forklift Gambaran umum rangkaian hydroulic

Dalam dokumen rangkaian hidrolik forklift (Halaman 51-70)

LANDASAN TEORI

B. Analisa Kerja Pergerakan Sistim Mekanik Pada Forklift 1. Prosedur Sebelum Mengoperasikan Pada Forklift

2. Cara Kerja Pergerakan Sistim Mekanik Forklift Gambaran umum rangkaian hydroulic

Gambar 3.1. Skema hydroulic Forklift (Sumber: Www. Bab+III.Pdf. Hal 6)

a. Cara kerja forklift saat naik.

Seperti yang terlihat pada gambar 3.2. Pada saat mesin hidup, yang digerakkan dari mesin ke pompa oli (oil pump) dan oli dari tangki utama dipompakan, sehingga mengalir menuju main relief valve langsung menuju holding valve dan melalui tilt valve sehingga sampai ke control valve. Didalam control valve ini terdapat dua katup utama yang berfungsi untuk mengontrol keluar masuknya batang torak pada lift silinder sehingga dapat menaikkan dan menurunkan garpu. untuk menggerakkan batang torak pada lift silinder luar, dialirkan oli pada bagian bawah dari lift silinder.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga oli dapat mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak akan terangkat ke atas, sedangkan oli yang terdapat dibagian atas lift silinder langsung menuju tangki utama. Untuk menghentikan sistim mekanik ini, dapat dilakukan dengan cara mengembalikan pada posisi lift valve ke arah tengah. Yang terlihat pada gambar 3.2.

38

Gambar 3.2. Rangkaian Fork Akan Naik (Http:///Www. Bab+III.Pdf. Hal 6)

b. Cara kerja forklift saat turun.

Seperti yang terlihat pada gambar 3.3, cara kerja pada waktu menurunkan fork dapat dilakukan dengan cara mengontrol lift valve pada sebelah kiri. Karena adanya berat garpu dan beban, maka torak akan mendorong oli yang ada dibagian lift silinder ini keluar dari lift silinder. Kecepatan keluar oli ini oleh adanya down control valve. pengontrolan terhadap lift valve dan tilt valve tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadinya bahaya terhadap kerja dari sebuah forklift secara keseluruhan, yang terlihat pada gambar 3.3.

40

Gambar 3.3. Rangkaian Kerja Saat Fork Turun ( Http : / /W ww. Bab+III.Pdf. Hal 6)

c. Cara kerja tilt cylinder dalam posisi netral (stabil)

Seperti yang terlihat pada gambar 3.4, pada saat mesin hidup, oli di suplai dari tangki utama menuju pompa sehingga pompa tersebut akan meneruskan aliran oli ke main relief valve, oli akan besirkulasi dalam main relief valve dan spring tersebut akan mendorong oli tersebut ke holding valve sehingga menuju ke regulator valve dan di teruskan ke til valve. Dalam kondsi mesin stabil maka oli dalam tilt cylinder tesebut akan kembali ke tangki utama yang terlihat pada gambar 3.4.

42

Gambar 3.4. Rangkaian Kerja Tilt Cylinder Keadaan Netral. ( Http : / /W ww. Bab+III.Pdf Hal 6)

d. Cara kerja tilt cylinder saat maju ke depan.

Seperti yang terlihat pada gambar 3.5, pada saat mesin hidup oli di suplai dari tangki utama menuju pompa yang di alirkan ke main relief valve, lalu di teruskan ke holding valve sehingga dalam tilt valve terdorong spring lalu oli tersebut akan di alirkan menuju tilt cylinder melalui P2 maka tilt cylinder akan memanjang ke depan, sedangkan oli yang di terdapat dalam tilt cylinder langsung menuju ke A2 menuju ke tilt valve dan kembali ke tangki utama. Dan oli dari tangki utama selalu mengalir ke tilt valve, Seperti gambar rangkaian 3.5.

44

Gambar 3.5. Rangkaian Tilt Cylinder Saat Kerja ( Http : / /W ww. Bab+III.Pdf. Hal 6)

e. Cara kerja tilt cylinder saat mundur kebelakang.

Seperti yang terlihat di gambar 3.6, cara kerja tilt cylinder saat mundur, sedangkan untuk mengembalikan (memendek) dapat dilakukan dengan cara mengontrol tilt cylinder pada sebekah kanan, karena adanya beban. maka oli yang ada pada tilt cylinder akan kembali. Pengontrolan terhadap tilt cylinder tidak dapat dilakukan secara langsung, karena aliran oli ini melalui A2 langsung menuju ke tilt cylinder dan dari tilt cylinder langsung menuju ke tangki utama. Sedangkan oli yang dari utama masih tetap mengalir melalui main relief valve sehingga oli tersbut melalui holding valve dan menuju tilt cylinder langsung ke A2,Seperti gambar rangkaian 3.6.

46

Gambar: 3.6. Cara Kerja Tilt Cylinder ( Http : / /W ww. Digilib.capter.ac.id)

C. Perawatan Sistem Hidrolik pada Forklift 1. Perawatan

Perawatan adalah suatu kegiatan pengontrolan dan selalu memperhatikan kondisi alat berat baik dari segi mesin maupun sistim lain yang ada pada alat berat agar aman, nyaman dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Sistem mekanik (alat angkat) mempunyai peranan yang cukup penting dalam menbantu peranan sang pengendara maka sistem mekanik (alat angkat) juga wajib mendapatkan perwatan yang bagus. Kerusakan yang mungkin akan terjadi pada sistem mekanik (alat angkat) pada forklift adalah mur yang terlalu keras, maka akibatnya gerakan menjadi lebih berat, jika alat angkat berat dalam pergerakannya, maka akan membahayakan pengemudi dan mungkin dalam jalan lainnya, maka dari pada itu sebaiknya mempunyai perawatan secara berkala yang cukup baik yang terlihat pada gambar 3.7.

48

Gambar 3.7. Tabel Perawatan Pada Forklift (Dokumentasi,12/8/2013)

Keterangan diagram 3.7 sebagai berikut: 1. Gasoline engine

2. Diesel engine 3. Transmission 4. Whee bearing 5. Tilt cylinder

6. Trouge converter auto matic 7. Hyidrolic oil tank

8. Trouge converter oil tank 9. Brake reserver tank

Tahap-Tahap Perawatan pada forklift

a. Dalam setiap 12 bulan (2400 jam) sebaiknya melakukan perawatan (pelumasan atau gemuk) antara lain adalah Wheel bearing, Transmission clutch, Brake reserver tank, Differential case dan Fuel strainer.

b. Dalam setiap 6 bulan (1200 jam) sebaiknya melakukan perawatan antara lain adalah Air cleaner, Hydraulic air tank, Torgle converter automatic, Micron filter, dan Torgle converter oil filter.

c. Dalam setiap 3 bulan (600 jam) sebaiknya melakukan perawatan (gemuk) antara lain adalah Bell crank pin, King pin, Tilt cyl pin dan Mast support bust.

d. Dalam setiap 1 bulan (200 jam) sebiknya melakukan perawatan (pelumasan) antara lain adalah Gasoline engine, dan Diesel engine.

Dalam diagram 3.7 tersebut mempunyai jangka waktu setiap beberapa perawatan harus dilakukan sehingga tidak menghambat waktu kerja, perawatan yang minimum yang mudah dilakukan adalah membersikan spoket pada alat angkat dari karatan debu, hal ini penting dilakukakan karena jika debu dibiarkan terus menempel, maka akan

50

membuat keausan pada spoket dan komponen sistem mekanik yang lainnya akan menyebabkan kerusakan, Perawatan sederhana yang lainya selalu membersihkan dan memberi pelumas agar tidak terjadi keausan pada komponen–komponen.

Dalam beberapa bulan kondisi oli dalam hidrolik sebaiknya di pengecekan secara berkala sehingga tidak merugikan waktu dalam bekerja seperti table 3.1.

Lubrication chart

No Item /jenis Suitable oil

1 Gasoline engine oil SAE no 20 dan SAE no 30 2 Diesel engine oil SAE no 20 dan SAE no 30

3 Hydroulic oil SAE no 10w

Setelah penulis menyelesaikan tugas akhir, kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan analiasa kerja pergerakan sistim mekanik antara lain: 1. Komponen-komponen utama pada forklift adalah finger bar, bearing,tilt

cylinder, inner mast, lift cylinder, outer mast, pully dan fork 2. Prinsip kerja pada sistim mekanik:

Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan Fork. Fungsi fork ini adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini terpasang pada kerangka (backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong mast. Fork assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat pada dalam tiang penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang puli ( wheel ) yang melekat pada ujung atas dari batang torak pada lift silinder. Berputarnya puli ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift silinder yang mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada dalam tiang penyokong ( outer mast ).

Karena rantai terikat, maka pulilah yang berputar sekaligus naik turun oleh gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya akan bergerak mengangkat backrest dan forknya sampai ketinggian maksimum yaitu 3000 mm, kemiringan 10 derajat dan mempunyai lebar garpu 1060 mm.

52

3. Persiapan untuk melalukan analisa kerja pergerakan sistim mekanik pada forklift dilengkapi dengan persiapan alat juga persiapan keselamatan kerja bahan yang digunakan.

4. Sistem hidrolik merupakan sistem yang vital, maka setiap komponennya harus dilakukan perawatan secara rutin, agar komponen dapat bekerja dengan normal dan tahan lama.

5. Kurangnya pengetahuan mahasiswa bagaimana cara kerja sistim mekanik pada forklift yang ada pada Workshop Jurusan Teknik Otomotif FT-UNP.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam menganalisa cara kerja sistim mekanik diperlukan ketelitian yang lebih baik sehingga menghasilkan yang lebih baik.

2. Perlu pengadaan peralatan yang lebih lengkap dalam menganalisa dan dalam pengambilan data.

3. Sebaiknya sistem mekanik pada fork lift mengunakan sistem hindrolik yang bagus sehingga sipengemudi tidak memerlukan tenaga pada saat mengoperasikan.

4. Lakukan selalu pemeriksaan dan pengujian akhir setiap melakukan pekerjaan untuk memastikan apakah sistem sudah bekerja dengan baik atau tidak.

Sekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas.

Daryanto. 2004. Teknik PememeliharaanAlat Berat (Pemeriksaan Dan Perbaikan). Jakarta : PT Bumi Aksara

Fakultas Teknik Unp. .2009.Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir FT UNP. Padang: Fakultas Teknik Unp

Factory. 2006,Prinsip Kerja Forklift. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Http : / / D e malun g jav a . W o rdp re ss. C om / 2009/11 / 04 / Prinsi p - K e rja Alat Angkat Pada Forklift//.

Hazar. 2007. Teknik Pemeriksaan Alat Berat. Medan: Universitas Sumatra Utara.

(ht t p: / /Di g i l i b .Ac.Id/Upload4/ 06/2004/Dokumen/129878665. Pdf, diakses tanggal 26 april 2013).

Medwin. 2007.Macam-Macam Forklift. Semarang: Universitas Semarang.

Mulyani. 2005. Forklift Operations And Safety Training. Medan: Universiyas Sumatra Utara.

PT. United Tractors. 2008 Materi Training Alat-Alat Berat. Jakarta Timur: Yayasan Karya Bakti.

Setyawan (2013) Macam-Macam Komponen Alat Berat. Jakarta: Renika Pradana OHSA Dan W.I Cognis. (2000) Dasar-Dasar Keselamatan Kerja Dan Kecelakaan.

Veteran. Universitas Pembangunan Nasional. .

ht

t p: / /ww w .di g i l ib.c a pte r . ac .id / upload/dokumen//1 / 06/200 4 -e m m a rosm a d - 7 07 b a b + i i i.pdf . (Diakses tanggal 26 april 2013).

Dalam dokumen rangkaian hidrolik forklift (Halaman 51-70)

Dokumen terkait