• Tidak ada hasil yang ditemukan

rangkaian hidrolik forklift

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "rangkaian hidrolik forklift"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA CARA KERJA SISTEM HIDROLIK PADA FORKLIFT TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Oleh : AIDIL MAIDRI NIM/BP :

97478/2009

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

(2)
(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu telah selesai dari ( sesuatu urusan )

Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh ( urusan ) yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap

( Qs. Alam Nasyrah 6-8 )

Puji dan syukur pada-MU Ya Allah

Berkat rahmat-Mu, tersusun sebuah karya kecil,

Namun bermakna besar bagiku.Ya Allah...., tiada tempat berlindung Bagiku, selain dibawah naungan belas kasih-Mu. Aku tahu, tidak mudah bagiku Menjalani hidup yang penuh tantangan dalam naungan maghfirah-Mu. Karena

itu

Aku datang dan memohon rahman dan rahim-Mu. Bila Engkau berkenan memeberikan ujian padaku, berilah keteguhan hati dan

kesabaran, bangunkanlah aku ditengah malam, gerakkanlah bibirku untuk menyebut kalimat-kalimat yang membesarkan

asma-Mu. Basahi sajadahku dengan airmata khusukan dikala aku merintih dihadapan-Mu dan jadikanlah saat-saat seperti ini saat yang paling menentramkan dihatiku.Ya Robbiku cintakan aku dan

biasakanlah iman itu pada jantungku. Bencikan aku pada kekhufuran, kegelisahan Dan kemaksiatan. Harapanku, semoga

(6)

selain lautan maafMu. Dan tiada pintu yang kutuju

selain rahmat-Mu.

(7)

Kupersembahkan tulisan ini buat keluargaku tercinta

Ayahanda tercinta (Rusdy,alm) dan ibunda tercinta (Warni), tetesan keringat dan doa-Mu telah

mengantarkan aku, anakmu untuk melaksanakan suatu amanahmu. Sembah sujud dan terimakasih atas kasih

sayang, pengorbanan, perjuangan dan doamu yang tulus.Kakak-kakakku ( Nofrinaldi dan Reno Desri), Kakak

iparku (rica asti) tak lupa untuk semua keponakanku yang aku sayangi Dan semua keluarga di padang,

pekanbaru dan muaro bungo, yang senantiasa memberikan dorongan dan semangat kepadaku.

Team TA S i mulator Hidrolik

Rahmat saleh( jan lupo jo persahabatan wak ) Dedi rezki nasution ( kurangi sifat-sifat pamaleh stek dan jan suko manunda waktu jo lai..) Walaupun banyak rintangan dan halangan yang menghadang akhirnya TA kita siap juga !!!!!!

Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang bersalah, maaf yang amat kudambakan atas kesalahan yang amat kudambakan atas semua kekilafan dan kesalahanku, dengan

harapan kebersamaan tetap akan menjadi milik kita dan sukses selalu dalam kenangan kita. Amin....

Peace

(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisa cara kerja sistem hidrolik pada forklift “. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan Program Studi Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis belumlah tentu dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Rasa hormat dan terima kasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada:

1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

3. Ketua Program Studi Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

4. Bapak Wagino, S.Pd selaku pembimbing dalam penyelesaian Tugas Akhir.

(10)

Universitas Negeri Padang yang telah membagi ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berharga.

7. Kedua orang tua, kakak dan keluarga tercinta, atas perhatian dan dorongannya dari awal sampai selesai tugas akhir ini.

8. Teman-teman “Otomotif Angkatan 2009”, yang banyak memberikan semangat dan bantuan untuk penyusunan dalam mengikuti studi di jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

9. Mekanik alat berat PT. Abadi Traktor, yang telah membantu memberi arahan dan petunjuk.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun guna demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini. Akhirnya penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan sumbangan, pemikiran dan informasi yang bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa serta para pembaca pada umumnya.

Padang, Agustus 2013

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah ... 3 C. Batasan Masalah ... 4 D. Rumusan Masalah ... 4 E. Tujuan ... 4 F. Manfaat ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Dasar... 6

B. Komponen-Komponen Mekanik Forklift ... 13

C. Prinsip Alat Angkat Pada Forklift... 27

D. Gangguan Sistem Hidrolik Pada Forklift ... 29

(12)

C. Perawatan Sistem Hidrolik Pada Forklift ... 47 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 51 B. Saran ... 52 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN... x

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Lubrication Chart ... 48

(14)

2.1 Bagian-Bagian Komponen Forklift ... 7

2.2 Forklift Diesel ... 9

2.3 Forklift Battery ... 10

2.4 Forklift bensin ... 12

2.5 Komponen Depan Forklift ... 13

2.6 Finger Bar ... 15 2.7 Bearing... 16 2.8 Tilt Cylinder ... 17 2.9 Inner Mast ... 18 2.10 Lift Cylinder ... 19 2.11 Outer Mast ... 20 2.12 Pully ... 21 2.13 fork ... 22 2.14 load stabilizer ... 24 2.15 Drum clamp ... 25 2.16 Push Pull ... 25 2.17 Kontruksi Forklift ... 28

3.1 Skema Hydrolik Forklift... 37

3.2 Rangkaian Fork Akan Naik ... 39

3.3 Rangkaian Kerja Saat Fork Turun ... 41

(15)

3.4 Rangkaian Kerja Keadaan Netral ... 43

3.5 Rangkaian Kerja Tilt Cylinder Saat Kerja ... 45

3.6 Cara Krja Tilt Cylinder Saat Mundur ... 47

3.7 Tabel Perawatan pada Forklift ... 48

(16)

A. Latar Belakang Masalah

Melihat makin pesatnya perkembangan teknologi industri dewasa ini, sampai saat ini kebutuhan alat tranportasi semakin meningkat untuk mengangkat dan mengangkut barang-barang yang dibutuhkan manusia demi kelancaran proses kerja dalam suatu departemen atau industi. Hal ini dapat di lihat sejak bahan diterima ditempat penerimaan sampai dipindahkan ketempat penyimpanan bahan, kemudian bahan tersebut diolah dan harus dipindahkan kembali. Demikianlah seterusnya sampai barang tersebut selesai diproses dan dipindahkan ke gudang penyimpanan.

Karyana (2010) menyebutkan, pergerakan sistem mekanik (alat angkat) mempunyai komponen-komponen utama seperti: fork (garpu), outer mas (tiang luar), inner mast (tiang dalam), lift chain (rantai), lift silinder (silinder vertikal), tilt silinder (pengarah), finger bar (pelindung) dan sebagainya. Komponen yang termasuk penting dalam sistem mekanik adalah fork, kerena sangat berpengaruh besar terhadap kinerja sistem kendaraan tersebut. Fungsi dari fork itu sendiri adalah sebagai landasan dimana barang atau benda yang akan di angkat atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.

(17)

2

Untuk memenuhi kebutuhan transportasi tersebut dibutuhkan adanya kegiatan pemindah bahan ( material handling ). Dalam hal ini Forklift adalah salah satu alat pemindah bahan yang efektif untuk mengangkat, memindahkan dan menurunkan barang–barang dalam jumlah yang banyak dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Dengan adanya alat ini maka dapat mengurangi pemakaian tenaga manusia dan menghemat jam kerja. Untuk membantu proses kerja dari forklift mulai dari pengangkatan, pemindahan dan penurunan beban maka Fork (garpu) selain dapat dinaikkan dan diturunkan, juga dapat dimiringkan ke depan dan ke belakang. Untuk mempermudah forklift mengambil atau melepaskan beban maka fork dapat dimiringkan ke depan, sehingga fork (garpu) dapat dengan mudah masuk atau keluar dari bawah pallet.

Sedangkan pada saat mengangkat, memindahkan dan menurunkan beban, pada dasarnya beban hanya diletakkan di atas Fork (garpu) sehingga kemungkinan terjatuh sangat besar. Untuk mengatasi hal tersebut maka fork dapat dimiringkan ke belakang sehingga beban dapat lebih stabil di atas fork, walaupun terjadinya oleng beban akan lebih cenderung oleng ke belakang dan akan ditahan oleh backrest (pelindung) sehingga beban tidak sampai terjatuh. Yang menjadi permasalahan disini ialah pada kemiringan berapa fork yang paling optimal untuk mengangkat, memindahkan dan menurunkan beban yang maksimal. Persoalan tersebutlah yang melatar belakangi dibahas forklift ini.

(18)

Sarana di Workshop Jurusan Teknik Otomotif FT-UNP saat ini sudah tersedia forklift, namun pemanfaatannya belum optimal. Karena masih minimnya pengetahuan mahasiswa tentang forklift, hal ini cukup beralasan karena ketersediaan simulator tentang forklift juga belum ada. Padahal dengan adanya simulator, mahasiswa dapat lebih memahami dan mengenal dengan melihat secara langsung komponen-komponen utama simulator hidrolik pada forklift untuk menggerakkan sistim mekanikknya. Berdasarkan hal di atas, kami secara bersama-sama membuat simulator hidrolik forklift untuk menunjang sarana praktikum di workshop pada mata kuliah alat berat.

Dalam penganalisan pada Forklift penulis mengambil salah satu judul yaitu: Analisa cara kerja sistem hidrolik pada forklift (sebagai komponen penunjang simulator hidrolik pada forklift) yang telah dibuat oleh teman-teman mahasiswa lainnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, Mahasiswa mengalami banyak kesulitan maka penulis dapat idenfikasi masalah sebagai berikut.

1. Kurangnya pengetahuan mahasiswa yang berhubungan dengan forklift khususnya sistim mekanik pada forklift.

2. Pemanfaatan forklift di Workshop Jurusan Teknik Otomotif FT-UNP belum optimal.

(19)

4

3. Belum adanya simulator sistim hidrolik forklift sebagai penunjang sarana praktikum mata kuliah alat berat.

C. Batasan Masalah

Agar pokok permasalahan tidak terlalu luas maka dibuat sesuatu batasan masalah yang merupakan ruang lingkup penulis yaitu pembuatan simulator hidrolik forklift dengan sub judul “Analisa cara kerja sistem hidrolik pada forklift”

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal diatas tersebut, maka masalah tugas akhir ini penulis dapat dirumuskan sebagai berikut”Bagaimana cara kerja sistem hidrolik pada forklift”

E. Tujuan penulisan

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk kelulusan salah satu syarat kelulusan mahasiswa universitas negeri padang, khususnya Jurusan Teknik Otomotif FT-UNP yang diwujudkan dalam bentuk:

1. Dapat menganalisa bagaimana cara kerja saat ada beban.

2. Agar dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengaplikasikan serta mengembangkan teori dan praktek yang dipelajari.

(20)

3. Dapat membahas tentang sistim mekanik dari fork lift yang digunakan untuk mengangkat beban, komponen-komponen yang diperlukan pada sistim hidrolik serta kekuatan dari komponen tersebut.

F. Manfaat Penulisan

Adapun Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Otomotif FT-UNP.

2. Mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif khususnya, diharapkan mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang dunia otomotif khususnya perkembangan teknologi alat berat yang berkembang dikawasan perindustrian dan dunia usaha pada umumnya.

3. Mengenal, memahami dan mengidentifikasi prinsip kerja pergerakan sistim dan kerusakan pada sistim mekanik (alat angkat) serta bagaimana cara perawatan maupun perbaikannya.

(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Dasar 1. Forklift

Forklift adalah suatu alat bantu kendaraan yang sering digunakan untuk berbagai keperluan khususnya untuk perusahaan yang berkecimpung dalam dunia industri dimana fungsi utamanya sebagai alat transportasi dan pengangkat barang-barang khusunya untuk barang-barang berat dan ditempat yang kurang luas. Industri forklift umum digunakan dalam gudang dan di sekitar dermaga truk dan kereta. Mereka memiliki ban kecil yang dirancang untuk berjalan pada permukaan aspal dan biasanya didukung oleh sebuah mesin pembakaran internal yang berjalan pada bensin, solar, dan baterry.

Factory (2006: 93) “Beberapa forklift industri kecil yang didukung oleh sebuah motor listrik berjalan dari baterai internal. Forklift areal kasar, seperti namanya, dirancang untuk berjalan pada kasar, permukaan beraspal, mereka umumnya digunakan di seluruh lokasi konstruksi atau dalam aplikasi militer”. Mereka memiliki kontruksi besar, ban peneumatik dan biasanya didukung oleh sebuah mesin pembakaran internal yang berjalan pada bahan bakar solar, battery dan bensin. Forklift di medan kasar dapat memiliki sebuah menara vertikal, yang mengangkat beban lurus ke atas, atau ledakan

(22)

an-bagian terpenting yang ditunjukkan dibawa

teleskopis, yang mengangkat beban dan keluar dari dasar mesin, forklift ini

mempunyai bagi h ini.

Gambar 2.1. Bagian-Bagian Komponen Forklift (United Tractors 2008. Hal 37)

Nama-nama komponen :

1. Mast 8. Fork

2. Turn signal lamp 9. Over head guard 3. Head lamp 10. Couter wigh 4. Lift chain 11. Battery case 5. Lift cylinder 12. Tilt cylinder 6. Backrest 13. Rear wheel 7. Finger bar 14. Front wheel

(23)

8

2. Tipe Forklift

Factory (2006: 95) menjelaskan bahwa secara garis besar forklift ini mempunyai tiga tipe yaitu:

a. Forklift Diesel b. Forklift Battery c. Forklift Bensin 1) Forklift Diesel

Factory (2006: 95) “Forklift diesel adalah forklift yang menggunakan bahan bakar solar dan menggunakan mesin putaran tinggi yang di injeksikan ke dalam silinder, sehingga pembakaran sangat sempurna dan mempunyai keuntungan dibandingkan pada bensin yaitu: mempunyai daya tahan lebih lama”. Gangguan lebih sedikit karena tidak dilengkapi sistim pengapian dan variasi momen yang terjadi pada perubahan tingkat kecepatan lebih kecil dan operasinya lebih mudah.

Setyawan (2013: 5) “Forklift diesel SAA4D95LE-5 yang dilengkapi teknologi mesin canggih, memenuhi emisi gas buang terbaru. Semua ini dikombinasikan untuk mencapai ekonomi bahan bakar superior, mengurangi beban lingkungan dan pengendalian yang luar biasa”.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa: Dalam sistem ini, mesin berputar menggerakkan pompa hidrolik, tenaga hidrolik ditransmisikan ke motor hidrolik yang dipasang langsung pada

(24)

poros drive, dan kemudian traksi ditularkan melalui gardan dan ke roda mengemudi. Forklift ini banyak digunakan di kawasan industri besar, seperti:

a) Pabrik karet.

b) Gudang pipa dan besi. c) pergudangan yang besar. d) Pelabuhan antar pulau. e) Dan lain-lain.

Gambar 2.2. Forklift Diesel (United Tractors 2008. Hal 36)

2) Forklift battery

Medwin (2007: 96) “Forklift battery adalah forklift yang menggunakan sistim elektrik tanpa menggunakan bahan bakar, sehingga

(25)

10

menghemat daya mesin, fungsinya adalah sebagai penghantar arus baterai dan melayani dalam forklift”. Pertama dan terutama, itu pasokan energi untuk menggerakkan forklift dan daya angkat beban. Selain itu, ia menerima energi regeneratif pulih dari pengereman yang sangat kuat. Secara teori, energi juga bisa pulih saat muatan diturunkan

Hazar (2007: 5) “Truk industri bertenaga ini digunakan di banyak industri untuk berbagai aplikasi, Karena meningkatnya kemajuan teknologi baterai truk industri bertenaga menjadi lebih dan lebih umum”. Dengan waktu jangka panjang sekali pengisian lebih pendek dan mengurangi emisi, jenis truk akan menjadi lebih populer. Forklift ini banyak digunakan di kawsan industri sedang seperti:

a) Di pabrik tekstil.

b) Pergudangan alat rumah tangga.

Gambar 2.3. Forklift Battery (United Tractors 2008. Hal 36 )

(26)

3) Forklift bensin

Hazar (2007: 7) “Forklift bensin adalah mesin pembakaran internal yang berjalan pada bahan bakar bensin (premium) yang mempunyai tenaga yang relatif kuat dan ramah dalam lingkungan, dan menghemat pemakaian dalam bahan bakar minyak sewaktu bekerja”.

Setyawan (2013: 8) “Forklift truk ini dirancang untuk memenuhi berbagai standar keselamatan dan spesifikasi, itu dapat memenuhi kebutuhan dari berbagai kondisi kerja yang keras. Konsumsi bahan bakar per jam adalah tidak lebih dari 6 L bahkan di bawah kondisi kerja intensitas tinggi”.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa dengan kinerja operasi yang unggul, hal ini forklift bensin untuk dapat mengurangi kelelahan. forklift sering digunakan pada industri di kawasan menengah seperti:

a) Logistik.

b) Pabrik makanan. c) Gudang tiang listrik. d) Dan lain-lain.

(27)

12

Gambar 2.4. Forklift Bensin (United Tractors 2008. Hal 36)

3. Manfaat forklift pada Industri

Forklift ini mempunyai beberapa manfaat antara lain:

a. Sebagai alat bantu untuk memindahkan barang dari tempat ke tempat sehingga tidak membebankan kepada pihak lain, yang tedapat di kalangan industri, seperti pabrik gudang dan pelabuhan.

b. Sebagai alat menaikkan barang ke atas dan menurunkan serta meringankan dalam pengangkatan bekerja pada suatu tempat dari kendaraan, yang di gunakan didalam gudang, pabrik dan industri.

(28)

B. Komponen – Komponen Pergerakan Mekanik Forklift

Secara umum gambaran rincian bagian-bagian depan pada forklift.

Pandangan Dari Depan Pandangan Dari Samping Gambar 2.5. Komponen Depan Forklift

(Budi Tri Siswanto 2008. Hal 476)

Keterangan gambar: 1. Finger Bar. 2. Bearing.

(29)

14 3. Tilt Cylinder. 4. Inner Mast. 5. Lift Cylinder. 6. Outer Mast. 7. Pully. 8. Fork. 1. Finger Bar

Factory (2006: 96) “Finger bar ini berfungsi sebagai tempat dudukan dari pengarah yang mana pengarah ini terpasang pada garpu yang ditunjukkan panah pada gambar 2.6. Finger bar ini mempunyai dua buah yang dipasang simetris pada arah horizontal dibagian pertengahan dan dibagian bawah dari backrest, sehingga dapat menarik garpu untuk naik dan turun yang dibantu oleh dua buah bantalan yang terdapat pada tiang bagian dalam, sehingga barang yang diatas garpu tidak oleng kekiri dan kanan.

Setyawan (2013: 9) “Finger bar ini sangat berfungsi dalam mengendarai sebuah forklift, yang berfungsi untuk melindungi beban yang ada pada bagian garpu yang akan menarik untuk naik dan turun, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan kerja pada driver saat bekerja di lapangan kerja”. Penulis menyimpulkan bahwa finger bar ini sangat penting

(30)

digunakan dalam sebuah alat angkat seperti forklift tersebut,agar tidak menimbulkan kerja jadi fatal.

Finger bar

Gambar 2.6. Finger Bar

(Http/Www.Forklift Komatsu. Com )

2. Bearing (bantalan)

Daryanto (2004: 15) “Bearing ini berfungsi untuk memperlancar jalannya finger bar dari bawah menuju atas yang dilumasi dengan grease (gemuk) sehingga memperlancar jalannya finger bar, bearing ini merupakan salah satu bagian dalam yang ditempatkan pada inner mast”. Yang ditunjukkan pada gambar 2.7, jalannya berupa vertikal. bearing ini sering diganti apabila sudah haus atau pecah. Sedangkan menurut penulis

(31)

16

bahwa bearing berfungsi sebagai roda penerus dan landasan pada bagian inner mast yang dapat bekerja sama dengan finger bar.

Bearing

Gambar 2.7. Bearing ( Http : / / I d. S hvoon g .Com / I nt e rn e t )

3. Tilt Cylinder

United Tractor (2008) “Tilt cylinder ini juga berfungsi sebagai pengatur kemiringan dari komponen alat angkat forklift, tilt cylinder ini mempunyai dua buah yang terletak disebelah kiri dan sebelah kanan mempunyai gerakan yang sama dan ujungnya dipasangkan pada bagian tiang luar”. Sehingga dapat menyeimbangkan barang yang terdapat pada garpu. Tilt cylinder ini mempunyai tiga cara kerja yaitu: pada saat mesin

(32)

hidup tilt cylinder tersebut tetap stabil, memanjang ke depan dan pada saat memendek ke belakang.

Berdasarkan penjelasan dari united tractor penulis dapat menyimpulkan bahwa tilt cylinder berfungsi sebagai pengerakan perlengkapan kerja dan dengan prinsip kerja merubah tenaga hidrolik menjadi mekanis.

Tilt cylinder Gambar 2.8. Tilt Silinder

(Dokumentasi)

4. Inner Mast (tiang dalam)

Factory (2006: 98) “Inner mast ini merupakan tiang penyokong pada tinggi angkat tingkat kedua dan berfungsi sebagai alur pergerakan dari fork assembly pada tinggi angkat tingkat pertama dan kedua.

(33)

18

Sehingga pergerakan ini tidak menghambat, oleh karena itu pada tiang dalam diberi grease (gemuk) dan bearing (bantalan) selalu terawat dari debu”.

Setyawan (2013: 11)

“Pada tiang dalam ini terdapat rongga yang mempunyai ukuran diameter tertentu sehingga dalam perawatan tidak sulit, yang berfungsi sebagai tempat jalannya bearing berbentuk vertikal. Tiang dalam adalah tiang yang mempunyai diameter cukup lebar untuk kedudukan bantalan, sehingga bantalan tersebut tidak goyang pada saat bearing bekerja”.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa penulis dapat menyimpulkan, pada tiang dalam tersebut sangat besar fungsinya sebagai landasan bearing yang terdapat dua buah di dalamnya. Tiang dalam ini mempunyai tinggi lebih dari 1 meter dari permukaan bawah dan mempunyai lebar yang sederhana.

Inner mast

Gambar 2.9 Inner Mast (Http : / / I d. S hvoon g . C om / I nte r n e t )

(34)

5. Lift cylinder

Setyawan (2013: 13)

“Lift cylinder ini berfugsi sebagai pengatur pengangkatan dan penurunan garpu dari beban yang berat. Pergerakan dari batang torak diatur oleh oli yang masuk dan keluar dari lift cylinder, dan terdapat dua buah pully yang terletak dibagian kepala silinder tersebut. Lift cyilinder ini berada pada bagian tengah antara inner mast dengan outer mast, yang panjangnya lebih dari 1meter”.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa lift cylinder ini sangat besar fungsinya dalam alat angkat

(forklift

). Apabila lift cylinder ini tidak berfungsi secara maksimal maka sebaiknya diperhatikan bagian-bagian yang bocor, karena itu akan mengakibatkan pekerjaan tidak selesai.

Lift Cylinder

Gambar 2.10. Lift cylinder

(35)

20

6. Outer Mast (tiang luar) Setyawan (2013: 15)

“Outer mast ini merupakan tiang penyokong utama dari alat angkat ini. Juga berfungsi sebagai alur pergerakan dari tiang dalam dan sebagai dudukan dari ujung batang torak tilt silinder. sehinga pergerakan dari bawah menuju ke tiang atas selalu lancar, pada alur tiang dalam sebaiknya dilumasi dengan grease (gemuk) agar tidak menghambat jalanya bearing”.

Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa: tiang dalam ini mempunyai ukuran yang sangat sederhana, sehingga dalam tiang tersebut tidak terjadinya goncangan yang kuat. Bagian tiang luar ini adalah sebagai penahan dari tilt cylinder yang terikat disampingnya, dan tidak terjadi goncangan saat bekerja.

Outer mast

Gambar 2.11. Outer Mast (Http : / / I d. S hvoon g .Com / I nt e rn e t )

(36)

7. Pully

Mulyani (2005: 3) “Menyatakan bahwa Pully ini berfungsi sebagai roda penerus atau perputaran dari lift yang mempunyai dua buah dan menggunakan rantai dari bawah yang terletak dekat kepala silinder”. Sedangkan menurut. Hazar (1995: 8) ” pully adalah lingkaran yang terbuat dari bahan besi padu yang mempunyai lobang di tengah, sehingga dapat di gunakan di forklift di bagian kepala silinder”.

Dalam penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pully tersebut banyak mempunyai ukuran yang berbeda sehingga dalam pergantian pully harus berhati-hati, karena mengakibatkan bekerja menjadi fatal.

Pully

Gambar 2.12. Pully

(37)

22

8. Fork (garpu)

Mulyani (2009: 5)

“Garpu ini berfungsi sebagai landasan dimana barang atau benda yang akan diangkat atau dipindahkan. Garpu ini dapat digeser-geser sepanjang finger board yaitu dengan mengangkat knob yang terdapat pada pengarah atas garpu. Sedangkan garpu ini ada dua buah yang letaknya sangat simetris yaitu sebelah kanan dan sebelah kiri lift silinder”.

Mulyani(2005) “Garpu tersebut berfungsi sebagai penopang untuk membawa dan mengangkut barang, garpu ini berbentuk dua buah besi lurus dengan panjang rata-rata 2,5 meter, garpu ini terbuat dari bahan baja dan besi yang sangat keras sehingga dapat mengangkat barang ± 3000kg ke atas dengan menggunakan mesin diesel, battery dan bensin”.

Menurut penjelasan fork penulis dapat disimpulkan bahwa fork tersebut adalah memiliki kekuatan yang sangat kuat dan mempunyai dua buah yang terlatak di bagian depan.

fork

Gambar 2.13. Fork

(38)

1. Jenis Attachment Pada Forklift

Terdapat beberapa macam perlengkapan kerja yang digunakan pada sebuah Forklift, diantaranya sebagai berikut:

a. Load stabilizer Mulyani (2013)

“Load stabilizer terdiri atas tekanan plat pada standar fork. Attachment ini akan menjaga kemungkinan jatuhnya material yang di angkut karena tidak stabilnya atau rapuhnya material tersebut pada waktu perjalanan. Ini akan menambah faktor safety pada waktu mengangkat botol, peralatan presisi ataupun barang yang mudah pecah”.

Sehingga tidak terjadinya kecelakaan kerja saat forklift beroperasi di lapangan kerja, namun karena adanya load stabilizer ini barang yang diangkut tidak mudah jatuh ke bawah. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa load stabilizer tersebut sangat baik di gunakan pada saat barang dalam keadaan banyak dan tidak mudah jatuh karena adanya load stabilizer sebagai pelindung.

(39)

24

Gambar 2.14. Load Stabilizer (United Tractors 2008. Hal 38) b. Drum clamp

Mulyani (2013)

“Drum clamp terdiri dari sepasang clamp melengkung yang sangat sesaui untuk membawa drum. Attachment ini dirancang secara khusus untuk mengangkut berbagai drum, produk oli, cat, minyak , kimia tinta, lem, baik drum isi ataupun kosong. sehingga dapat mempermudah pemindahan barang yang berukuran besar seperti: drum besar ketempat yang lebih aman, karena drum tersebut sangat terjepit oleh drum clamp tersebu, mesin ini menggunakan bahan bakar solar yaitu: terdapat di daerah pergudangan dan kilang minyak”.

Pendapat lain menurut Wedhanto (2009) “Bahwa drum clamp ini banyak mempunyai fungsi untuk memindahkan barang yang mempunyai lingkaran seperti drum minyak tanah, bensi, solar dan lain-lain sehingga banyak digunakan diberbagai kilangan minyak”. Penulis dapat menyimpulkan bahwa drum clamp ini mempunyai beberapa fungsi dan banyak ditemukan di kawasan industri seperti:

(40)

b) pergudangan cat dan lain-lain.

Gambar 2.15. Drum Clamp (United Tractors 2008. Hal 38)

c. Push pull

Mulyani (2009)

“Pusher dilengkapi dengan standar fork dan peralatan dorong. Push pull ini berbeda dari yang lain kerena forknya lebih lebar dibandingkan dari forklift yang terdapat di industi lain, Banyak digunakan di, station atau diterminal untuk mengangkat kapas, batu ataumaterial curahdiguanakan untuk sebagai bahan untuk mengaspalan jalan sehingga mendorong batu ke tempat yang rendah atau dump area. Alat ini menggunakan bahan bakar bensin dan solar”.

Push pull saat sekarang ini banyak digunakan pada industri sebagai alat untuk mendorong bahan mempunyai tumpukan sangat tinggi. Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pada push pull ini mempunyai landasan yang sangat sederhana untuk pemindahan

(41)

26

material seperti: di pergudangan bahan tumpukan, pasir krikil dan pada saat ada pengaspalan.

Gambar 2.16. Push Pull (United Tractors 2008. Hal 38)

2. Keunggulan Dari Pergerakan Sistim Mekanik

Sistem mekanik bekerja bersama – sama dengan sistem suspensi. Hal ini memegang peranan penting untuk memperoleh kenyamanan dan kemudahan dalam mengemudi dalam berbagai tingkat kecepatan. Agar dapat berpungsi dengan baik , maka sistem mekanik harus memiliki :

a. Kelincahannya

Baik Pada kondisi jalan berbelok tajam dan jalan berbelok – belok, sistem mekanik harus dapat beroperasi dengan tajam tetapi mudah dan lembut.

(42)

b. Daya angkat yang baik

Daya angkat akan menjadi lebih besar pada waktu kendaraan berhenti. Oleh karena itu, dengan maksud memperoleh daya angkat lebih mudah dan rasa yang lebih baik dengan kondisi jalan, alat angkat harus dibuat lebih kuat dalam kecepatan tinggi dan lebih berat pada kecepatan tinggi.

Pada saat sekarang ini bermacam – macam sistem mekanik yang dipakai pada forklift ada yang mengunakan sistem mekanik biasa yaitu sistem mekanik pada forklift model lama tanpa mengunakan alat tambahan, sistim mekanik model ini mengunakan tenaga yang lebih besar untuk mengemudikannya.

C. Prinsip Kerja Pergerakan Sistim Mekanik Pada Forklift

Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan garpu. Fungsi garpu ini adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana garpu ini terpasang pada kerangka (backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong batang. Fork assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat pada dalam tiang penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang pully ( wheel ) yang melekat pada ujung atas dari batang torak pada lift silinder. Berputarnya pully ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift cylinder yang mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada dalam tiang penyokong (outer mast).

(43)

Gambar. 2.18. Kontruksi Forklift

28

Karena rantai terikat, maka pully yang berputar sekaligus naik turun oleh gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya akan bergerak mengangkat backrest dan forknya sampai ketinggian maksimum yaitu 3000 mm, kemiringan 10 derajat dan mempunyai lebar garpu 1060 mm seperti gambar 2.17

Gambar. 2.17. Kontruksi Forklift (Unit Instruction Manual. Hal 12)

(44)

D. Gangguan Pergerakan Sistem Mekanik Pada Forklift Gangguan Pergerakan Alat Angkat Pada Forklift

Dalam teknik penganalisaan sebuah alat penulis mendapatkan kerusakan dari gesekan antara rantai dengan pully, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukannya pengoperasian forklift , antara lain:

a. Saat chain (rantai) bergerak menimbulkan bunyi dikarenakan: 1) Rantai kotor

Kendaraan forklift yang melewati jalan yang kotor akan menyebabkan chain berdebu, ketika control valve digerakkan akan menyebabkan terjadinya gesekan. Debu atau kotoran yang ada pada rantai akan menyebar ke seluruh bagian rantai.

2) Rantai aus

Pengemudi yang terlalu sering mempergunakan forklift pada kecepatan tinggi akan menyebabakan kelebihan panas pada rantai karena gesekan rantai dengan pully yang terjadi.

3) Pully aus

Kendaraan forklift ini sering digunakan dengan secara paksa sehingga mengakibatkan pully tersebut haus atau menipis dari gesekan atau persentuhan keduanya.

b. Terjadinya kebocoran pada seal silinder dikarenakan oleh:

1) Penggunaan sistem hidrolik yang terlalu kasar sering akan menyebabkan silinder dan mekanik akan bocor, karena panas diteruskan ke piston silinder selanjutnya ke rantai. Minyak pelumas yang panas akan menyebabkan seal

(45)

30

saluran hidrolik memuai dan terjadi kebocoran pada saluran hidrolik tersebut.

2) Forklift yang melalui medan kotor dan berdebu akan menyebabkan saluran pada sistim hidrolik cepat rusak kalau tidak sering dibersikan,hal ini akan menimbulkan kobocoran pada saluran hidrolik dan mengakibatkan fatal dalam bekerja.

c. Persentuhan antara pully dengan rantai kurang baik

Kemungkinan penyebabnya adalah kesalahan dalam pemasangan rantai dan juga dikarenakan kesalahan penyetelan jarak rantai dengan pully, hal ini bisa juga disebabkan oleh benda asing yang menempel pada pully. Lakukan penyetelan ketegangan jarak main antara chain dengan pully.

(46)

A. Deskripsi Pelaksanaan Analisa

Suatu alat yang terdiri bermacam – macam komponen dari sistem yang ada membutuhkan dudukan atau tempat pelaksanaannya sehingga dapat menjadi kesatuan yang utuh dari sitem mekanik atau forklift yang di analisa tersebut. Dalam sebuah alat berat forklift ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menganalisa di mulai antara lain.

1. Perencanaan Waktu Kerja

Secara garis besar langkah–langkah yang ditempuh dalam proses pembuatan tugas akhir ini adalah :

a. Mencari ide sistem mekanik dan menetapkan judul yang dijadikan tugas akhir.

b. Mengajukan ide tersebut kepada dosen pembimbing.

c. Studi literature, mencari buku–buku referensi yang menunjang dalam perencanaan tugas akhir ini.

d. Melakukan analisa komponen sistem mekanik beserta kelengkapannya. e. Melakukan pengujian akhir terhadap proes kerja dari sistem mekanik.

(47)

32

f. Membuat laporan hasil melakukan pembuatan tugas akhir.

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970, Keselamatan kerja adalah salah satu upaya memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain dari potensi yang menimbulkan bahaya yang berasal dari mesin, dan bahan yang bersifat energi dan juga perlindungan dari bahaya lingkungan. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang sangat penting harus diperhatikan, dipahami dan dilaksanakan oleh pekerja dalam melakukan setiap pekerjaan di ruang lingkup bekerja. Hal ini mengingat keselamatan dan kesehatan pekerja (operator) sangat utama dalam sesuatu dalam pekerjaan, dan juga keselamatan kerja mempengaruhi kualitas pekerjaan yang dihasilkan.

Adapun kerja secara garis besarnya dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu: keselamatan kerja diri pekerja (operator), keselamatan peralatan, benda dan keselamatan lingkungan pekerja yang digunakan.

a. Keselamatan kerja diri meliputi 1) Memakai baju kerja.

2) Bekerja dengan penuh disiplin.

3) Berhati – hati dalam melakukan pekerjaan. 4) Utamakan keselamatan kerja.

(48)

b. keselamatan peralatan dan benda

1) Memakai peralatan dalam kondisi baik.

2) Mengunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. 3) Bekerja sesuai dengan prosedur yang benar.

4) Bersihkan peralatan dan benda kerja sebelum dan setelah bekerja kemudian simpan ditempatnya masing-masing, sehingga peralatan dan benda kerja akan terkontrol dan terjaga dengan baik.

c. Keselamatan lingkungan

1) Bersihkan tempat kerja dari segala macam kotoran setelah bekerja. 2) Bersihkan tumpahan minyak pelumas dari sisa bahan yang tidak

terpakai.

3) Bekerjalah ditempat yang leluasa saat bekerja.

4) Hindari dari tumpukan material yang menghambat pekerja.

3. Objek Analisa

Adapun yang menjadi objek analisa dalam penganalisaan ini adalah satu unit alat berat yaitu forklift komatsu. Dalam hal ini data yang akan diambil yaitu persentase bagaimana cara kerja pergerakan sistim mekanik saat mulainya fork naik dan turun seperti semula pada forklift dengan melakukan penganalisaan saat bekerja di lapangan dan kawasan industri atau perusahaan yang berkembang pada saat sekarang ini.

(49)

34

4. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada saat pengalisaan dengan beberapa variabel dan parameter. Sedangkan data sekunder adalah data yang mempunyai hubungan dengan topik penganalisaan yang diperoleh dari sejumlah referensi sebagai data penguat penganalisaan. Data primer yang digunakan adalah bagaimana cara kerja sistim mekanik pada forklift komatsu dengan tekanan yang sangat tinggi dari putaran mesin yang memakai bahan bakar solar, gasoline dan bensin.

5. Intrumen Pengalisaan a. Satu unit forklift komatsu.

b. Camera digital dan hanphone, untuk mengambil gambar dan vidio saat kerja sistem hidrolik pada forklift.

c. Waktu dan tempat: Tanggal 18 juli 2013, PT MARI JAYA, jalan raya bay pass km 12.

6. Prosedur Penganalisaan

a. Melakukan analisa bagaimana cara kerja pada saat life cylinder naik. b. Melakukan analisa bagaimana cara kerja pada saat life cylinder turun

seperti semula.

(50)

7. Teknik Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan dari penganalisaan kemudian akan dianalisis untuk memperoleh tingkat perbedaan yang ditunjukkan dari indikator-indikator yang telah ditetapkan. Hasil akhir dari penganalisaan tersebut berbentuk numerik (angka). Langkah selanjutnya adalah dengan menganalisis hasil pengalisaan tersebut dari segi teoritis konseptual yang akan memperkuat berbagai argumen yang telah diajukan dalam analisa ini. Secara lebih spesifik, dalam penganalisaan ini akan dilihat perbedaan bagaimana cara kerja pergerakan sistim mekanik pada putaran tinggi dan rendah dalam bekerja.

B. Analisa Kerja Pergerakan Sistim Mekanik Pada Forklift 1. Prosedur Sebelum Mengoperasikan Pada Forklift

OHSA dan WI cognis ada beberapa syarat prosedur yang harus dilakukan sebelum mengangkat barang ke atas fork (garpu) pada forklift.

a. Sebelum mengangkat beban, pastikan lebar garpu sesuai dengan lebar pallet sehingga mengurangi goncangan sewaktu forklift beroperasi, Penempatan pallet yang benar membuat beban menjadi stabil.

b. Pastikan garpu berada pada posisi aman dan tempat yang rata.

c. Jangan mengangkat beban terlalu tinggi ketika tiang (mast) miring ke depan.

(51)

36

d. Jalankanlah forklift dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan fatal saat dalam bekerja.

2. Cara Kerja Pergerakan Sistim Mekanik Forklift Gambaran umum rangkaian hydroulic

Gambar 3.1. Skema hydroulic Forklift (Sumber: Www. Bab+III.Pdf. Hal 6)

(52)

a. Cara kerja forklift saat naik.

Seperti yang terlihat pada gambar 3.2. Pada saat mesin hidup, yang digerakkan dari mesin ke pompa oli (oil pump) dan oli dari tangki utama dipompakan, sehingga mengalir menuju main relief valve langsung menuju holding valve dan melalui tilt valve sehingga sampai ke control valve. Didalam control valve ini terdapat dua katup utama yang berfungsi untuk mengontrol keluar masuknya batang torak pada lift silinder sehingga dapat menaikkan dan menurunkan garpu. untuk menggerakkan batang torak pada lift silinder luar, dialirkan oli pada bagian bawah dari lift silinder.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga oli dapat mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak akan terangkat ke atas, sedangkan oli yang terdapat dibagian atas lift silinder langsung menuju tangki utama. Untuk menghentikan sistim mekanik ini, dapat dilakukan dengan cara mengembalikan pada posisi lift valve ke arah tengah. Yang terlihat pada gambar 3.2.

(53)

38

Gambar 3.2. Rangkaian Fork Akan Naik (Http:///Www. Bab+III.Pdf. Hal 6)

(54)

b. Cara kerja forklift saat turun.

Seperti yang terlihat pada gambar 3.3, cara kerja pada waktu menurunkan fork dapat dilakukan dengan cara mengontrol lift valve pada sebelah kiri. Karena adanya berat garpu dan beban, maka torak akan mendorong oli yang ada dibagian lift silinder ini keluar dari lift silinder. Kecepatan keluar oli ini oleh adanya down control valve. pengontrolan terhadap lift valve dan tilt valve tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadinya bahaya terhadap kerja dari sebuah forklift secara keseluruhan, yang terlihat pada gambar 3.3.

(55)

40

Gambar 3.3. Rangkaian Kerja Saat Fork Turun ( Http : / /W ww. Bab+III.Pdf. Hal 6)

(56)

c. Cara kerja tilt cylinder dalam posisi netral (stabil)

Seperti yang terlihat pada gambar 3.4, pada saat mesin hidup, oli di suplai dari tangki utama menuju pompa sehingga pompa tersebut akan meneruskan aliran oli ke main relief valve, oli akan besirkulasi dalam main relief valve dan spring tersebut akan mendorong oli tersebut ke holding valve sehingga menuju ke regulator valve dan di teruskan ke til valve. Dalam kondsi mesin stabil maka oli dalam tilt cylinder tesebut akan kembali ke tangki utama yang terlihat pada gambar 3.4.

(57)

42

Gambar 3.4. Rangkaian Kerja Tilt Cylinder Keadaan Netral. ( Http : / /W ww. Bab+III.Pdf Hal 6)

(58)

d. Cara kerja tilt cylinder saat maju ke depan.

Seperti yang terlihat pada gambar 3.5, pada saat mesin hidup oli di suplai dari tangki utama menuju pompa yang di alirkan ke main relief valve, lalu di teruskan ke holding valve sehingga dalam tilt valve terdorong spring lalu oli tersebut akan di alirkan menuju tilt cylinder melalui P2 maka tilt cylinder akan memanjang ke depan, sedangkan oli yang di terdapat dalam tilt cylinder langsung menuju ke A2 menuju ke tilt valve dan kembali ke tangki utama. Dan oli dari tangki utama selalu mengalir ke tilt valve, Seperti gambar rangkaian 3.5.

(59)

44

Gambar 3.5. Rangkaian Tilt Cylinder Saat Kerja ( Http : / /W ww. Bab+III.Pdf. Hal 6)

(60)

e. Cara kerja tilt cylinder saat mundur kebelakang.

Seperti yang terlihat di gambar 3.6, cara kerja tilt cylinder saat mundur, sedangkan untuk mengembalikan (memendek) dapat dilakukan dengan cara mengontrol tilt cylinder pada sebekah kanan, karena adanya beban. maka oli yang ada pada tilt cylinder akan kembali. Pengontrolan terhadap tilt cylinder tidak dapat dilakukan secara langsung, karena aliran oli ini melalui A2 langsung menuju ke tilt cylinder dan dari tilt cylinder langsung menuju ke tangki utama. Sedangkan oli yang dari utama masih tetap mengalir melalui main relief valve sehingga oli tersbut melalui holding valve dan menuju tilt cylinder langsung ke A2,Seperti gambar rangkaian 3.6.

(61)

46

Gambar: 3.6. Cara Kerja Tilt Cylinder ( Http : / /W ww. Digilib.capter.ac.id)

(62)

C. Perawatan Sistem Hidrolik pada Forklift 1. Perawatan

Perawatan adalah suatu kegiatan pengontrolan dan selalu memperhatikan kondisi alat berat baik dari segi mesin maupun sistim lain yang ada pada alat berat agar aman, nyaman dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Sistem mekanik (alat angkat) mempunyai peranan yang cukup penting dalam menbantu peranan sang pengendara maka sistem mekanik (alat angkat) juga wajib mendapatkan perwatan yang bagus. Kerusakan yang mungkin akan terjadi pada sistem mekanik (alat angkat) pada forklift adalah mur yang terlalu keras, maka akibatnya gerakan menjadi lebih berat, jika alat angkat berat dalam pergerakannya, maka akan membahayakan pengemudi dan mungkin dalam jalan lainnya, maka dari pada itu sebaiknya mempunyai perawatan secara berkala yang cukup baik yang terlihat pada gambar 3.7.

(63)

48

Gambar 3.7. Tabel Perawatan Pada Forklift (Dokumentasi,12/8/2013)

Keterangan diagram 3.7 sebagai berikut: 1. Gasoline engine

2. Diesel engine 3. Transmission 4. Whee bearing 5. Tilt cylinder

6. Trouge converter auto matic 7. Hyidrolic oil tank

8. Trouge converter oil tank 9. Brake reserver tank

(64)

Tahap-Tahap Perawatan pada forklift

a. Dalam setiap 12 bulan (2400 jam) sebaiknya melakukan perawatan (pelumasan atau gemuk) antara lain adalah Wheel bearing, Transmission clutch, Brake reserver tank, Differential case dan Fuel strainer.

b. Dalam setiap 6 bulan (1200 jam) sebaiknya melakukan perawatan antara lain adalah Air cleaner, Hydraulic air tank, Torgle converter automatic, Micron filter, dan Torgle converter oil filter.

c. Dalam setiap 3 bulan (600 jam) sebaiknya melakukan perawatan (gemuk) antara lain adalah Bell crank pin, King pin, Tilt cyl pin dan Mast support bust.

d. Dalam setiap 1 bulan (200 jam) sebiknya melakukan perawatan (pelumasan) antara lain adalah Gasoline engine, dan Diesel engine.

Dalam diagram 3.7 tersebut mempunyai jangka waktu setiap beberapa perawatan harus dilakukan sehingga tidak menghambat waktu kerja, perawatan yang minimum yang mudah dilakukan adalah membersikan spoket pada alat angkat dari karatan debu, hal ini penting dilakukakan karena jika debu dibiarkan terus menempel, maka akan

(65)

50

membuat keausan pada spoket dan komponen sistem mekanik yang lainnya akan menyebabkan kerusakan, Perawatan sederhana yang lainya selalu membersihkan dan memberi pelumas agar tidak terjadi keausan pada komponen–komponen.

Dalam beberapa bulan kondisi oli dalam hidrolik sebaiknya di pengecekan secara berkala sehingga tidak merugikan waktu dalam bekerja seperti table 3.1.

Lubrication chart

No Item /jenis Suitable oil

1 Gasoline engine oil SAE no 20 dan SAE no 30 2 Diesel engine oil SAE no 20 dan SAE no 30

3 Hydroulic oil SAE no 10w

(66)

Setelah penulis menyelesaikan tugas akhir, kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan analiasa kerja pergerakan sistim mekanik antara lain: 1. Komponen-komponen utama pada forklift adalah finger bar, bearing,tilt

cylinder, inner mast, lift cylinder, outer mast, pully dan fork 2. Prinsip kerja pada sistim mekanik:

Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan Fork. Fungsi fork ini adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini terpasang pada kerangka (backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong mast. Fork assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat pada dalam tiang penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang puli ( wheel ) yang melekat pada ujung atas dari batang torak pada lift silinder. Berputarnya puli ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift silinder yang mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada dalam tiang penyokong ( outer mast ).

Karena rantai terikat, maka pulilah yang berputar sekaligus naik turun oleh gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya akan bergerak mengangkat backrest dan forknya sampai ketinggian maksimum yaitu 3000 mm, kemiringan 10 derajat dan mempunyai lebar garpu 1060 mm.

(67)

52

3. Persiapan untuk melalukan analisa kerja pergerakan sistim mekanik pada forklift dilengkapi dengan persiapan alat juga persiapan keselamatan kerja bahan yang digunakan.

4. Sistem hidrolik merupakan sistem yang vital, maka setiap komponennya harus dilakukan perawatan secara rutin, agar komponen dapat bekerja dengan normal dan tahan lama.

5. Kurangnya pengetahuan mahasiswa bagaimana cara kerja sistim mekanik pada forklift yang ada pada Workshop Jurusan Teknik Otomotif FT-UNP.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam menganalisa cara kerja sistim mekanik diperlukan ketelitian yang lebih baik sehingga menghasilkan yang lebih baik.

2. Perlu pengadaan peralatan yang lebih lengkap dalam menganalisa dan dalam pengambilan data.

3. Sebaiknya sistem mekanik pada fork lift mengunakan sistem hindrolik yang bagus sehingga sipengemudi tidak memerlukan tenaga pada saat mengoperasikan.

4. Lakukan selalu pemeriksaan dan pengujian akhir setiap melakukan pekerjaan untuk memastikan apakah sistem sudah bekerja dengan baik atau tidak.

(68)

Sekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas.

Daryanto. 2004. Teknik PememeliharaanAlat Berat (Pemeriksaan Dan Perbaikan). Jakarta : PT Bumi Aksara

Fakultas Teknik Unp. .2009.Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir FT UNP. Padang: Fakultas Teknik Unp

Factory. 2006,Prinsip Kerja Forklift. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Http : / / D e malun g jav a . W o rdp re ss. C om / 2009/11 / 04 / Prinsi p - K e rja Alat Angkat Pada Forklift//.

Hazar. 2007. Teknik Pemeriksaan Alat Berat. Medan: Universitas Sumatra Utara.

(ht t p: / /Di g i l i b .Ac.Id/Upload4/ 06/2004/Dokumen/129878665. Pdf, diakses tanggal 26 april 2013).

Medwin. 2007.Macam-Macam Forklift. Semarang: Universitas Semarang.

Mulyani. 2005. Forklift Operations And Safety Training. Medan: Universiyas Sumatra Utara.

PT. United Tractors. 2008 Materi Training Alat-Alat Berat. Jakarta Timur: Yayasan Karya Bakti.

Setyawan (2013) Macam-Macam Komponen Alat Berat. Jakarta: Renika Pradana OHSA Dan W.I Cognis. (2000) Dasar-Dasar Keselamatan Kerja Dan Kecelakaan.

Veteran. Universitas Pembangunan Nasional. .

ht

t p: / /ww w .di g i l ib.c a pte r . ac .id / upload/dokumen//1 / 06/200 4 -e m m a rosm a d - 7 07 b a b + i i i.pdf . (Diakses tanggal 26 april 2013).

(69)
(70)

Gambar

Gambar 2.1. Bagian-Bagian Komponen Forklift (United Tractors 2008. Hal 37)
Gambar 2.2. Forklift Diesel (United Tractors 2008. Hal 36)
Gambar 2.3. Forklift Battery (United Tractors 2008. Hal 36 )
Gambar 2.4. Forklift Bensin (United Tractors 2008. Hal 36)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dongkrak ulir mekanis merupakan suatu alat angkat yang digunakan oleh pengemudi mobil saat terjadi kerusakan, terutama pada saat roda kendaraan bocor atau kempes.. dongkrak

Kerusakan berat yang sering terjadi pada basicmeter adalah putusnya kawat halus di dalam kumparan yang terletak di dalam kotak. Akibatnya basicmeter tidak

Dongkrak ulir merupakan suatu alat angkat yang digunakan oleh pengemudi mobil saat terjadi kerusakan, terutama pada saat roda kendaraan bocor atau kempes. dongkrak

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kerusakan dari komponen elektrik dan mekanik alat berat excavator seri PC200-6, menghitung dan menganalisis nilai

Gesekan terjadi pada setiap komponen yang berputar pada gerakan mesin. Akibatnya akan memberikan kerugian langsung dalam energi.. gesekan ini juga diubah menjadi kalor yang

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kerusakan dari komponen elektrik dan mekanik alat berat excavator seri PC200-6, menghitung dan menganalisis nilai

Aplikasi Backlog pada PT United Tractors, Tbk Site-satui dibuat untuk mempermudah mekanik dalam menginputkan temuan-temuan kerusakan dan pengecekan alat berat

Keputusan ini menetapkan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Konstruksi Bidang Mekanikal Jabatan Kerja Mekanik Hidrolik Alat Berat sebagai Standar Kompetensi Kerja Nasional