• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Temuan Penelitian

2. Kerjasama dengan Mitra Kerja

wawancara tanggal 11 Agustus 2010)

“Biasanya ya datang ditanyakan pencapaian targetnya bagaimana, ada masalah tidak. Em… kadang-kadang juga melakukan evaluasi praktik mahasiswa dengan bedside teaching tapi semua disesuaikan kondisi lahan (informan Dosen Pembimbing supervisi, wawancara tanggal 8 Oktober 2010)

2. Kerjasama dengan mitra kerja

Berdasarkan penelusuran dokumen borang institusi, STIKES Ahmad Yani Yogyakarta telah mengadakan banyak kerjasama dengan pihak lahan yaitu dengan BPS (Bidan Praktik Swasta), RB (Rumah Bersalin), dan

RS (Rumah Sakit). Sebelum melakukan kerjasama dengan lahan praktik

pihak institusi mengajukan draf MOU beserta surat pengantarnya kepada kepala pihak lahan praktik yang akan dituju dan telah disesuaikan dengan kebutuhan. Draf MOU dan surat pengantarnya disiapkan oleh bagian

kesekertariatan, setelah itu ada follow up dari pihak institusi yang kemudian

mendapatkan balasan. Dalam melakukan kerjasama dengan lahan praktik kebanyakan lahan menggunakan draf yang diajukan oleh institusi sebagai acuan contohnya Bidan Praktik Swasta (BPS)/Rumah Bersalin (RB), akan tetapi ada lahan praktik yang sudah mempunyai patokan draf dari MOU itu sendiri contohnya rumah sakit. Apabila isi perjanjian belum sesuai dengan kedua belah pihak maka diadakan revisi dan setelah isi perjanjian telah disetujui kedua belah pihak maka akan dilakukan penandatanganan oleh kedua belah pihak. Hal ini seperti yang diungkapkan informan berikut :

“… mengajukan draf MOU ke lahan praktik beserta suratnya jadi dari sana nanti follow up, kemungkinan apakah bisa dilakukan kerjasama atau tidak seperti itu la kalu misalkan bisa dilakukan kerjasama ya kita menindak lanjuti untuk MOU

commit to user 21

pihak stikes ahmad yani dengan lahan praktik kemudian disitu ada penandatanganan seperti itu.” (informan Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan, wawancara tanggal 29 Juli 2010)

Semua isi dari perjanjian tersebut sudah dituangkan dalam MOU yang meliputi dasar dari pembuatan kerjasama tersebut, tujuab diadakannya kerjasama antara kedua belah pihak, ruang lingkup kerjasama, pelaksanaan dari kegiatan yang akan dilakukan, wilayah kerja, hak dan kewajiban

masing-masing pihak force majeur, penyelesaian Perselisihan jika dalam

melaksanakan kerjasama ada yang tidak sesuai dengan perjanjian, Jangka waktu kerjasama, dan pembiayaan. Isi dari MOU tersebut harus dilaksanakan oleh kedua belah pihak dengan sebaik-baiknya. Hal ini seperti yang yang diungkapkan beberapa informan berikut :

“… tentang tujuannya dilakukan perjanjian itu, kemudian hak pihak pertama pihak kedua, kemudian kewajiban pihak pertama pihak kedua kemudian sanksi seperti itu. Kemudian ada addendum apabila diperlukan. Untuk pihak pertama itu adalah lahan praktik, kemudian pihak kedua adalah Stikes Ahmad Yani.” (informan Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan, wawancara tanggal 29 Juli 2010)

“… ada hak dan kewajiban masing-masing para pihak itu tercantum dengan jelas…” (informan Kepala Diklat RSUD Sleman, wawancara tanggal 2 Agustus 2010).

Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menuntut haknya. Hak dan kewajiban harus berjalan seimbang sesuai dengan ketentuan. Dalam isi perjanjian tersebut telah disebutkan terdapat hak dan kewajiban masing-masing pihak yaitu hak dan kewajiban dari pihak pertama dalam arti pihak mitra kerja dan hak dan

commit to user 22

Yogyakarta. Isi dari hak dan kewajiban tersebut antara lain untuk pihak pertama yaitu memperoleh informasi penjadwalan berdasarkan jumlah mahasiswa, dll dan hak dari pihak kedua adalah menerima informasi jenis kompetensi, jumlah mahasisdwa, jadwal pelaksanakan, lokasi lahan praktik dari pihak kesatu, dll. Sedangkan untuk kewajiban dari pihak kesatu yaitu memberikan rekomendasi penggunaan lahan sesuai dengan surat permohonan dari pihak kedua, dll. Untuk kewajiban dari pihak kedua adalah mengajukan permohonan penggunaan lahan praktik kepada pihak kesatu paling lambat satu bulan sebelumnya, dll. Untuk isi lebih lengkap dan terperinci tenyang hak dan kewajiban masing-masing pihak terlampir dalam MOU. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh beberapa informan berikut:

“Untuk hak dari Stikes Ahmad Aani yaitu mendapatkan lahan praktik setelah kita mengajukan proposal untuk setiap praktik seperti itu, kemudian mendapatkan pembimbingan dari CI lahan praktik, fasilitas kalau memang dari lahan praktik memenuhi. Kemudian kalau hak pertama atau lahan praktik itu ya mendapatkan biaya atau akomodasi dari bimbingan. Kalau untuk kewajiban seperti yang saya utarakan ada hak ada kewajiban ya, jadi kita memiliki kewajinban untuk yang pertama mungkin secara teknis mengajukan proposal kelahan praktik setiap praktik, kemudian kita berkewajiban untuk membayar biaya praktik atau akomodasi seperti itu, kalau kewajiban dari pihak pertama atau lahan praktik ya memberikan fasilitas atau perasat atau kompetensi

untuk tercapainya kompetensinya mahasiswa, kemudian

pembimbingan kepada mahasiswa seperti itu.” (informan Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan, wawancara tanggal 29 Juli 2010)

“Misalnya hak institusi itu menggunakan fasilitas RSUD selama e yang mendukung dalam praktik itu misalnya kemudian hak pembimbingan, kalau kewajibannya antara lain untuk istitusi itu membayar retribusi dengan peraturan yang berlaku. Dari lahan untuk hak ya menerima retribusi dari institusi yang mana tersebut itu paling lambat satu hari sebelum pelaksanaan kemudian e

commit to user 23

setelah selesai jadi satu periode itu misalnya haknya kewajibannya ya bimbingan, menyediakan fasilitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan diklat.” (informan Kepala Diklat RSUD Sleman, wawancara tanggal 2 Agustus 2010).

Berikut ini contoh ISI MOU dari Dinas Kesehatan Sleman Yogyakarta yang telah ditandatangani, yang mengatur tentang beberapa hal diantaranya adalah :

1) Pelaksanaan kegiatan praktik, dimana salah satu isi pernyataan dalam

MOU berbunyi “Pengiriman peserta program pendidikan ke RSUD Sleman, RSUD Prambanan dan Puskesmas dalam rangka peningkatan kompetensi mahasiswa melalui praktik kerja lapangan”

2) Hak dan Kewajiban para pihak, salah satu isi pernyataan dalam MOU

berbunyi “memberikan rekomendasi penggunaan sesuai dengan surat permohonan pihak kedua” dan pihak kedua mengajukan permohonan penggunaan lahan praktik kepada pihak kesatu paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya”.

Pihak pertama dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan Sleman dan pihak kedua merupakan STIKES A. Yani Yogyakarta.

Untuk Isi MOU selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran MOU dari Dinas Kesehatan Sleman Yogyakarta.

Dokumen terkait