D
dalam penentuan batas luar zona bijih yang akan sangat berpengar ta
endapan akan menyebabkan ketidakpastian dalam mengevaluasi endapan dan kemungkinan permasalahan pada tahapan produksi. Ketidakpastian disebabkan oleh beberapa kesalahan yang dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Ketidakakuratan terhadap data sebenarnya, misalnya kesalahan penentuan
lokasi bor, kesalahan asumsi kemenerusan, dll.
2. Kesalahan sampling dan analitik, misalnya ketidakpastian batas bijih karena tidak presisinya penaksiran kadar.
Kesalahan karena variasi alamiah, misalnya bat berkelok-kelok.
Kesalahan dalam entri data, misa dalam database.
Kesalahan komp
paket software yang masih mengandung bug yang belum teridentifikasi atau tidak fleksibelnya
Penampang utara-selatan endapan sulfida masif
menunjukkan perbedaan hasil interpretasi data bor dengan hasil penambangan
Diktat TE-3231, Metode Perhitungan Cadangan BAB IV, Kontrol Geologi
se pen
empunyai kemenerusan yang smooth di antara dua titik informasi. Semakin makin rincinya kegiatan eksplorasi atau perolehan data selama proses
ambangan. Dalam melakukan interpolasi, model geologi diasumsikan m
banyak informasi geologi yang diperoleh maka semakin kecil kesalahan yang ditimbulkan oleh interpretasi kemenerusan smooth (Gambar 4.4 dan Gambar
4.5).
Gambar 4.6 e. Dari kiri ke kanan
batas bijih be i atas ke bawah batas
bijih beruba (tidak teratur). Kedua
fenomena tersebut (taja r) merupakan fungsi
skala. Batas bijih semaki latif terhadap
K la
pro a
b
onstruksi model geometri endapan dan perhitungan cadangan. Oleh karena itu : Beberapa variasi model batas antara bijih dan wast
rubah menjadi semakin gradasi, sedangkan dar h dari bidang sederhana menjadi lebih kompleks m/gradasi dan sederhana/tidak teratu
n kompleks apabila besaran d semakin tebal re tebal bijih (Sinclair & Blackwell, 2005).
esalahan sampling dan analitik dapat diminimalkan dengan memetakan fakta pangan dengan lebih lengkap, pemilihan prosedur sampling yang tepat, serta gram kontrol kualitas yang baik. Informasi geologi yang kurang tepat pad atas antara bijih dan waste dapat menyebabkan kesalahan inheren dalam k
pada tahap eksplorasi harus dilakukan pengamatan yang detil pada daerah
batas antara bijih dan waste baik dari pengamatan permukaan maupun
underground.
Pemodelan geometri endapan akan lebih akurat apabila mempunyai model batas yang sederhana. Batas antara bijih dan waste dapat ditentukan dengan tingkat keyakinan yang tinggi. Namun apabila diperoleh model batas yang
ergradasi maka akurasi model geometri endapan akan berkurang dengan
telah ditentukan. Hal ini dapat ilakukan dengan membuat pasangan data dengan jarak yang konstan untuk b
tingkat kesalahan tertentu. Tingkat kesalahan tersebut dapat diperhitungkan terhadap zona gradasi model batas tersebut.
Sinclair & Blackwell (2005) memperkenalkan sebuah metode untuk menentukan zona gradasi berdasarkan karakteristik autokorelasi antara sampel yang dipisahkan oleh batas bijih/waste yang
d
bagian bijih maupun waste. Selanjutnya pasangan data tersebut di-plot ke dalam diagram pencar x-y.
Gambar 4.6: Pasangan data dengan jarak yang sama (dalam kasus ini 2 m) ditentukan
baik untuk bijih maupun waste dari garis batas.
Sebagai studi kasus dipergunakan data untuk endapan emas epitermal yang mempunyai dimensi cukup besar dan batas bijih yang bergradasi. Hasil plot
kan diperoleh parameter kuantitatif misalnya koefisien korelasi (r) seperti
terlihat dalam Tabel IV.1. Metode yang hampir sama juga diperkenalkan oleh pasangan data dapat dilihat pada diagram pencar Gambar 4.7. Dari diagram ini a
Diktat TE-3231, Metode Perhitungan Cadangan BAB IV, Kontrol Geologi
Sinclair & Postolski (1999) dengan menggunakan tingkat kontras geokimia. Kontras tersebut dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut:
) ( / ) (h m h m Cg = o w (4.1) dimana: Cg = kontras geokimia
mo(h) = rata-rata kadar dari n jumlah data yang berjarak h dari batas bijih
a kadar dari n jumlah data yang berjarak h dari batas
mw(h) = rata-rat waste
Gambar 4.7 jarak yang
ia dapat diperlihatkan dalam Tabel IV.1. Dalam kasus ini bal zona gradasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi dan kontras eokimia. Diinterpretasikan zona gradasi pada daerah batas adalah 4 m yaitu 2
m t
: Hasil plot antara kadar bijih terhadap waste untuk berbagai sama dari batas bijih-waste (Sinclair & Blackwell, 2005). Harga kontras geokim
te
ke arah bijih dan 2 m ke arah waste. Dengan demikian data yang terdapa g
dalam zona gradasi tersebut seharusnya tidak dipergunakan dalam perhitungan cadangan.
Tabel IV.1: Koefisien korelasi dan kontras geokimia
untuk pasangan data dengan berbagai jarak.
4.4 MINERALOGI
Studi mineralogi detil mem mineral yang
ada, varias an butir, hubungan antar
i batuan samping, dll. Hasil dari studi mineralogi juga erupakan hal penting dalam menentukan pola zona mineral bijih dan gangue,
a masif Woodlawn (Australia) dimana roduksi logam tidak pernah sesuai dengan hasil perhitungan cadangan. Hal ini
berikan gambaran kelimpahan mineral-i spasmineral-ial jenmineral-is mmineral-ineralmineral-isasmineral-i, dmineral-istrmineral-ibusmineral-i ukur
butir (tekstur), varias m
perolehan logam (metal recovery), kehadiran mineral yang berbahaya, distribusi oksida-sulfida, kemungkinan produk samping (by product), dll. Semua hal tersebut penting dalam perhitungan cadangan karena mempengaruhi perolehan logam dan keuntungan operasional.
Variasi mineralogi yang signifikan harus dipertimbangkan dalam proses perhitungan cadangan. Sebagai contoh kasus pengaruh studi mineralogi sangat berpengaruh pada endapan sulfid
p
disebabkan tidak dilakukannya studi mineralogi pada tahap studi kelayakan tambang tersebut. Gambar 4. 8 menunjukkan variasi mineralogi yang ditekankan pada daerah bijih kompleks dan daerah kaya tembaga pada bench 2760. Tipe bijih bergradasi dari yang kaya talk sampai yang miskin talk, dari yang kaya pirit sampai moderat. Variasi yang bergradasi tersebut tidak diperhatikan selama perhitungan cadangan kaitannya dengan proses pengolahan. Perolehan logam lebih rendah dari yang diharapkan dan kontaminasi yang cukup besar karena adanya masalah pada tahapan
Diktat TE-3231, Metode Perhitungan Cadangan BAB IV, Kontrol Geologi
penggilingan (milling). Produksi tambang dari hari-ke-hari tidak menunjukkan produksi rata-rata tetapi bervariasi tergantung dari variasi mineralogi lokal.
Variasi mineralogi pada tambang sulfida masif (Sinclair & Blackwell, 2005). Keuntungan lain yang dapat diperoleh da
Gambar 4.8: Woodlawn (Australia)
ri studi mineralogi pada endapan emas diantaranya:
1. n
larutan sianida sehingga menambah kebutuhan zat kimia dalam proses
ral Au yang sulit larut dalam larutan sianida (misalnya Au
3. hadiran mineral karbon yang mengabsorbsi larutan sianida Mengenali kehadiran mineral sianida seperti pirotit yang bereaksi denga
konsentrasi. 2. Mengenali mine
teluride, elektrum kaya Ag) sehingga tidak dapat diperoleh dengan perlakuan sianidasi.
Mengenali ke
dalam jumlah yang signifikan.
BAB V