• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN

5.9 Kesamaan dan Perbedaan Metode Pembelajaran Pada Setiap

1 ( 230 2    x x x ab

Selanjutnya guru memeriksa bagian c. Guru mengingatkan siswa agar tidak menggunakan tanda ekuivalen () seperti pada penyelesaian di atas, melainkan tanda sama dengan (=). Guru lalu mengubah tanda ekuivalen menjadi tanda sama dengan. Guru kemudian memeriksa bagian mencari nilai K(15). Guru merasa ragu atas jawaban siswa. Guru lalu meminta semua siswa untuk mencoba untuk mengganti x dengan 15 dan menghitung ulang. Guru lalu bertanya hasil dari -152. Siswa menjawab 225. Hasil ini memang benar, namun apabila dikaitkan dengan fungsi K maka hasil tersebut salah. Karena yang dimaksud –x2 adalah bukan (-x)2 melainkan –(x2). Guru memberikan penjelasan tersebut pada siswa. Guru lalu membetulkan perhitungan siswa menjadi seperti di bawah ini:

yp= K(15) = –225 + 30 (15)

= –225 + 450

= 225

5.9 Kesamaan dan Perbedaan Metode Pembelajaran Pada Setiap Pertemuan.

Pada bagian ini akan diuraikan kesamaan dan perbedaan metode pembelajaran yang digunakan guru pada setiap pertemuan. Berdasarkan pada tabel kategori data yang terdapat pada bab IV, tampak bahwa metode pembelajaran pada setiap pertemuan tidak persis sama. Namun secara umum langkah-langkah yang dilakukan

guru memiliki pola yang mirip pada setiap pertemuan. Guru melakukan kegiatan apersepsi dan orientasi di awal pertemuan yang dilanjutkan dengan menyajikan materi, menyajikan contoh soal, mengadakan latihan soal dan diakhiri dengan pemberian pekerjaan rumah.

Kegiatan apersepsi dan orientasi tidak dilakukan guru pada setiap pertemuan. Pada beberapa pertemuan guru hanya melakukan kegiatan orientasi. Guru menyampaikan secara lisan hal-hal yang berkaitan dengan apersepsi dan orientasi dan menuliskannya di papan tulis bila dibutuhkan. Kegiatan tersebut meliputi pengungkapan judul materi yang akan dipelajari dan mengingatkan siswa kembali tentang materi yang dipelajari sebelumnya. Hanya pada pertemuan pertama, kegiatan apersepsi dilakukan dengan cara yang berbeda, yaitu guru menggunakan alat peraga kemudian melakukan tanya jawab dengan siswa.

Penyajian materi baru dilakukan guru hampir pada setiap pertemuan, kecuali pertemuan pertama, kelima dan keenam. Pada ketiga pertemuan tersebut guru langsung menyajikan contoh soal setelah melakukan kegiatan apersepsi dan orientasi. Guru menyampaikan materi secara lisan sambil menuliskan materi yang sedang dijelaskan di papan tulis. Guru hanya sesekali bertanya kepada siswa. Guru melakukan hal ini untuk menjaga perhatian siswa terhadap penjelasan yang sedang disampaikannya. Siswa lebih banyak hanya memperhatikan dengan cara mendengarkan penjelasan guru.

Guru menyajikan contoh soal pada setiap pertemuan. Langkah yang dilakukan guru dalam penyajian contoh soal pada setiap pertemuan tidak sama. Namun secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan adalah menuliskan contoh soal di papan

tulis lalu guru menjelaskan cara mencari penyelesaian contoh soal tersebut. Guru menuliskan cara mencari penyelesaian di papan tulis sambil menjelaskannya. Pada beberapa pertemuan, yaitu pertemuan pertama dan kedua, guru melakukan tanya jawab pada siswa berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pada pertemuan keenam penyajian contoh soal tidak bertujuan agar siswa mengetahui contoh soal yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari melainkan agar siswa mengetahui kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan fungsi kuadrat. Guru menuliskan contoh soal beserta cara penyelesaiannya di papan tulis sambil menunjukkan letak kesalahan-keslaahan yang sering dilakukan oleh siswa. Kegiatan ini dilakukan guru setelah mengamati kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa saat menyelesaikan soal-soal posttest

pada pertemuan sebelumnya.

Setelah menyajikan contoh soal, guru kemudian mengadakan latihan soal. Guru mengadakan kegiatan ini tidak pada setiap pertemuan. Pada pertemuan keempat, kelima dan keenam guru tidak melakukan kegiatan ini. Langkah yang dilakukan guru pada setiap kegiatan latihan soal tidak sama. Pada pertemuan pertama dan ketiga guru hanya menentukan soal yang digunakan sebagai soal latihan lalu memberikan siswa waktu untuk mengerjakannnya. Guru tidak membahas latihan soal yang diberikan. Hal ini berbeda dengan kegiatan latihan soal pada pertemuan kedua, ketujuh dan kedelapan. Guru membahas latihan soal yang diberikan setelah memberi siswa waktu untuk mengerjakannya. Cara yang dilakukan untuk membahas latihan soal pada ketiga pertemuan tersebut juga berbeda-beda. Pada pertemuan kedua guru membahas latihan soal dengan cara guru menyebutkan perintah soal yang sedang

dibahas dan meminta siswa untuk menyebutkan penyelesaian dari perintah soal tersebut. Sedangkan pada pertemuan ketujuh dan kedelapan, guru meminta beberapa siswa untuk menyajikan hasil pekerjaannnya di papan tulis terlebih dahulu sebelum membahasnya. Setelah siswa selesai menuliskan hasil pekerjaan mereka di papan tulis, guru memeriksa hasil pekerjaan siswa tersebut.

Guru memberikan pekerjaan rumah bagi siswa pada pertemuan kedua, ketiga, keempat, keenam dan ketujuh. Guru mengungkapkan pekerjaan rumah yang diberikan secara lisan dan menuliskannya di papan tulis. Tidak semua pekerjaan rumah yang diberikan dibahas pada pertemuan berikutnya. Kegiatan membahas pekerjaan rumah hanya terdapat pada pertemuan ketujuh. Pada pertemuan kedua guru hanya memeriksa hasil pekerjaan rumah yang dikerjakan siswa dengan cara berkeliling kelas, melihat hasil pekerjaan siswa satu demi satu. Pada pertemuan keempat, guru hanya meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaan rumah yang telah dikerjakan siswa.

Ada beberapa kegiatan yang hanya dilakukan pada satu pertemuan. Salah satunya dalah pemberian tugas. Langkah ini hanya dilakukan guru pada pertemuan ketiga. Langkah ini dilakukan setelah guru mengadakan latihan soal. Guru mula-mula menyebutkan tugas yang harus dikerjakan siswa, yaitu menggambar beberapa kemungkinan grafik fungsi kuadrat, kemudian memberikan penjelasan secara lisan mengenai cara pengerjaan tugas tersebut. Guru juga menuliskan penjelasan tersebut di papan tulis sejauh diperlukan.

Kegiatan membahas pekerjaan rumah juga merupakan kegiatan yang hanya dilakukan guru pada satu pertemuan, yaitu pertemuan ketujuh. Guru membahas

pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnyaa dengan beberapa langkah. Langkah pertama guru menuliskan soal pekerjaan rumah yang akan dibahas kemudian guru membimbing siswa untuk memahami maksud dari soal tersebut. Langkah selanjutnya, guru menjelaskan cara mencari penyelesaian soal. Guru juga memberikan penjelasan yang berkaitan dengan hal yang ditanyakan dari pekerjaan rumah, yaitu tentang fungsi kuadrat yang bernilai negatif.

Dokumen terkait