• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

E. Mobiliti gigi

2.4.4 Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masa Kehamilan

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang tidak ditangani pada masa kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan wanita hamil dan janinnya.24 Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut adalah faktor perilaku masyarakat terhadap pencegahan penyakit gigi dan mulut.10,17 Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan perlu diperhatikan.10

Adanya kerusakan gigi atau penyakit periodontal di rongga mulut akan menimbulkan berbagai gangguan. Untuk mencegah timbulnya gangguan di rongga mulut pada masa kehamilan, perlu diciptakan kebersihan mulut yang optimal. Pelaksanaan program kontrol plak penting dilakukan untuk mencegah peradangan pada gingiva akibat iritasi lokal, gangguan keseimbangan hormonal dan kelainan-kelainan di rongga mulut pada masa kehamilan.10

Hal yang perlu ditekankan kepada wanita hamil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama masa kehamilan, adalah pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan tidak hanya untuk kepentingan kesehatan wanita hamil, tetapi juga untuk kesehatan janin.10,16

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama masa kehamilan, yaitu:

1. Menyikat gigi, penggunaan benang gigi (dental floss) dan obat kumur

Menyikat gigi dan penggunaan benang gigi (dental floss) dilakukan setelah makan dan sebelum tidur, dilanjutkan dengan berkumur dengan larutan antiseptik.24,25

Menyikat gigi dilakukan setiap hari. Lama penyikatan gigi sekitar dua menit. Pemakaian sikat gigi diganti dengan yang baru setiap tiga bulan untuk menghindari

iritasi jaringan lunak mulut seperti gusi, yang dapat mengakibatkan infeksi bakteri. Selain itu, pasta gigi yang digunakan sebaiknya mengandung flourida untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi.10,16

Apabila refleks muntah (gagging) timbul pada saat menyikat gigi, maka penggunaan gel fluoride (seperti 1,23% NaF) dianjurkan. Gel fluoride mengandung sedikit pemanis dan tidak ada agen busa sehingga sesuai digunakan jika rasa manis atau busa pasta gigi sebagai faktor yang menimbulkan masalah gagging.16,26

Penggunaan benang gigi (dental floss) dianjurkan untuk membersihkan daerah interdental gigi dari sisa-sisa makanan, sedangkan obat kumur larutan antiseptik untuk mengurangi prevalensi karies gigi dan pembengkakan gusi.16,17 Obat kumur yang digunakan dapat berupa obat kumur yang mengandung kombinasi 0,05% sodium flourida dan 0,12% klorheksidin pada enam bulan pertama masa kehamilan hingga persalinan.25

Plak gigi hanya dapat disingkirkan jika penyikatan gigi terlaksana secara efektif. Lamanya waktu sikat gigi dan usia sikat gigi sangat mempengaruhi keefektifan penyikatan gigi. Namun, plak gigi juga dapat terbentuk lagi dalam waktu 1 sampai 3 menit sesudah menyikat gigi. Untuk menghambat pembentukan plak kembali, penggunaan obat kumur antiseptik setelah menyikat gigi bisa dipercaya untuk mengurangi plak secara kimiawi. Pendapat ini didukung oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa penggunaan obat kumur sebagai penunjang dalam penyikatan gigi dan dental floss dapat mengurangi pembentukan plak sekitar 20% dibandingkan dengan hanya melakukan penyikatan gigi dan dental floss.27

2. Berkumur- kumur setelah refluks lambung atau setelah emesis (muntah-muntah)

Refluks lambung atau emesis membawa HCl dengan pH 1-1,5 sehingga pH dalam rongga mulut menurun dan berubah menjadi asam.16 Pada keadaan ini, dianjurkan untuk mencuci mulut (berkumur-kumur) dengan air sesegera mungkin. Penyikatan gigi tidak boleh dilakukan setelah muntah untuk menghindari terjadinya erosi gigi. Setelah berkumur dengan air, dilanjutkan dengan berkumur dengan larutan yang mengandung fluorida untuk memperkuat dentin dan mengurangi tingkat sensitivitas gigi terhadap asam lambung yang dikeluarkan, atau dengan larutan sodium bikarbonat yang dapat menetralisasi asam pada permukaan gigi. Penyikatan gigi dilakukan satu jam setelah muntah.16,25,26

3. Mempertahankan diet seimbang (pola makanan 4 sehat 5 sempurna)

Diet makanan yang seimbang sangat penting untuk kesehatan ibu dan anak. Selama kehamilan, frekuensi makan dapat meningkat karena beberapa alasan, seperti: membantu mengontrol nausea, rasa lapar terus menerus, dan lain-lain.16 Oleh karena itu, strategi untuk mengurangi prevalensi karies gigi adalah melakukan diet rendah gula (makanan yang bersifat non-kariogenik). Apabila selera makan (ngidaman) hanya terpenuhi dengan makanan manis, maka makanan yang dipilih adalah buah-buahan.17

Pola makan wanita hamil dapat mempengaruhi kesehatan janin. Pola makan yang sehat penting untuk menyediakan kebutuhan nutrisi yang cukup untuk ibu dan anak. Nutrisi yang penting untuk kesehatan rongga mulut pada ibu dan anak meliputi vitamin A, C, dan D; kalsium; fosfor; protein; dan fluor.23 Pada masa kehamilan, kebutuhan

nutrisi akan meningkat. Akan tetapi, konsep ”makan untuk porsi dua orang” sangat tidak dianjurkan.17

Makanan (diet) ibu hamil harus mendapat perhatian terutama mengenai jumlah kalori dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemi, abortus dan pendarahan pasca persalinan. Jika makan makanan berlebihan karena beranggapan untuk porsi dua orang dapat menyebabkan komplikasi seperti gemuk, janin besar dan sebagainya.17

4. Melakukan pemeriksaan keadaan rongga mulut ke dokter gigi.

Kunjungan ke dokter gigi pada masa kehamilan bukanlah hal yang kontraindikasi.10 Kunjungan ini bertujuan untuk meminimalkan komplikasi dari penyakit yang terjadi pada masa kehamilan dan mengembalikan fungsi dari bagian yang hilang oleh dokter gigi.

Kunjungan wanita hamil ke dokter gigi dilakukan minimal satu kali selama masa kehamilan. Masa paling baik melakukannya adalah setelah trimester pertama, agar faktor penyebab penyakit gigi dan mulut dapat dideteksi lebih awal dan dapat dihilangkan sedini mungkin.28

Dalam masa kehamilan, kunjungan ke dokter gigi dianjurkan untuk:28

a. Perawatan jaringan lunak dianjurkan untuk menghilangkan semua jenis iritasi lokal penyebab gingivitis dan memperbaiki restorasi atau gigi tiruan yang rusak.

b. Perawatan fungsional rongga mulut berupa perbaikan fungsi gigi dan mulut, seperti penambalan karies gigi atau pembuatan gigi tiruan jika diperlukan.

c. Perawatan kesehatan umum. Wanita hamil dianjurkan untuk memperhatikan kesehatan selama kehamilan secara menyeluruh. Keadaan ini penting diketahui karena sangat menentukan perawatan gigi lain yang akan dilakukan.

d. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Wanita hamil dianjurkan untuk mencegah kambuhnya penyakit gigi dan mulut dengan pemeliharaan kebersihan mulut

5. Pemakaian obat-obatan

Sekitar 20-40% wanita hamil menggunakan obat-obatan selama masa kehamilan. Pemakaian obat-obatan selama masa kehamilan sedapat mungkin dihindari, terutama pada trimester pertama. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya pengaruh teratogenik obat pada janin.10,29

Pengaruh teratogenik, yaitu terjadinya gangguan pertumbuhan janin, merupakan kejadian yang sungguh penting karena dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim, keguguran dan cacat bawaan yang sementara ataupun menetap. Faktor penentu terjadinya pengaruh teratogenik pada penggunaan obat bagi wanita hamil, yaitu status fisiologi ibu, status patologi ibu, usia kehamilan saat pemberian obat, kemudahan filtrasi obat melalui plasenta, dosis dan lama terapi obat, dan daya teratogenik obat.10,29

Hal yang terpenting untuk diperhatikan dalam menghindari terjadinya pengaruh teratogenik obat adalah

a. Memperhatikan usia kehamilan saat pemberian obat.

Selama masa kehamilan, wanita hamil akan mengalami perubahan-perubahan seiring dengan periode kehamilan. Sebagian obat dapat memberikan pengaruh teratogenik terhadap jaringan tertentu, terutama pada organ-organ janin yang belum maturasi, seperti: tetrasiklin yang dapat mempengaruhi tulang dan dental enamel janin.

b. Memperhatikan penggunaan obat-obatan selama masa kehamilan.

Beberapa obat-obatan yang biasa digunakan di kedokteran gigi belum menunjukkan pengaruh buruk pada janin, tetapi ada obat-obatan yang dengan cepat dapat melalui plasenta sehingga kemungkinan akan memberikan efek negatif terhadap

janin. Oleh karena itu, perhatian dalam pemakaian obat-obatan pada wanita hamil sangat penting.10

c. Konsultasi dengan dokter.

Untuk mengurangi efek negatif dari obat-obatan, wanita hamil sebaiknya harus memperhatikan penggunaan obat-obatan sesuai dengan nasehat atau resep dokter dan melaksanakan konsultasi dengan dokter mengenai resiko medikasi dan obat-obat yang bersifat teratogenik.10

Oleh karena itu, pemakaian obat-obatan pada masa kehamilan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena pemakaian obat dapat memberikan efek terhadap dua subjek, yakni ibu dan janinnya.

Dokumen terkait