• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keselamatan dan Kesehatan Industri Manufaktur

Definisi industri adalah aktivitas atau kegiatan yang merubah (transform) material (bahan baku) dan energy menjadi product (barang jadi atau barang ½ jadi) dan atau jasa (sevices). Industri manufactur adalah aktivitas atau kegiatan yang mentransformasikan material dan energy menjadi produk. Sedangkan industri jasa adalah aktivitas atau kegiatan yang transformasi material & atau energy menjadi services (pelayanan, pariwisata, perhotelan, perbankan, rumahsakit, transportasi, ekonomi kreatif, music, teater dan lain sebagainya). Manufaktur adalah kegiatan industry yang merubah material menjadi product (barang jadi) menggunakan system perakitan.

Di dalam ilmu keselamatan dan kesehatan industri (industrial safety and health) terdapat 3 (tiga) disiplin ilmu yang terlibat yaitu:

1. Safety Engineering.

2. Industrial Medicine.

3. Industrial Hygiene.

Safety Engineering ilmu keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dan berhubungan dengan 3 (tiga) hal yaitu:

1. Safe Construction yaitu keterkaitan antara aspek keselamatan pekerja dengan bentuk konstruksi mesin, peralatan kerja dan lingkungan kerja.

2. Safe Work Processes yaitu keterkaitan antara aspek keselamatan pekerja dengan bentuk kerja, cara kerja, cara kerja mesin, peralatan kerja dan lingkungan kerja.

3. Safe Practices yaitu keterkaitan antara aspek keselamatan pekerja dengan pelatihan-pelatihan kerja pada operasional mesin, peralatan kerja dan lingkungan kerja.

-13-

Industrial Medicine ilmu keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dan berhubungan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Mengevaluasi kemampuan pekerja untuk melakukan pekerjaannya.

2. Memonitor dan menjaga kesehatan pekerja dengan mengurangi risiko pekerjaan yang berakibat pada kecelakaan kerja dan penyebaran penyakit akibat kerja.

3. Membantu mengurangi beban psikologis yang berkaitan dengan bidang pekerjaan.

4. Memberikan saran kepada pimpinan manajemen tentang dengan masalah-masalah keselamatan dan kesehatan di tempat kerja dan proses-proses kerja yang terkait dengan ancaman keselamatan kerja.

Industrial Hygiene adalah ilmu keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dan berhubungan dengan kegiatan industri:

1. Rekognisi atau pengenalan terhadap sumber-sumber bahaya kerja industry dan dan ancaman kesehatan manusia (pekerja dana masyarakat) di lingkungan industri.

2. Mengantisipasi sumber-sumber bahaya yang timbul di lingkungan kerja industri.

3. Mengevaluasi sumber bahaya di lingkungan industri.

4. Mengontrol sumber bahaya pada:

a. Pada input bahan baku utama, bahan baku pembantu, mesin dan peralatan produksi serta peralatan kerja;

b. Pada sumber pemicu timbulnya polutan (energy-lost) dan limbah (waste = material use-less) aktivitas proses produksi.

-14-

Gambar 4. Hubungan Manusia dengan Lingkungan Kerja dan Tindak Pencegahan Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemajuan dan kecanggihan berbagai teknologi industri ternyata menimbulkan dampak negative berupa:

1. Munculnya permasalahan-permasalahan baru pada lingkungan kehidupan.

2. Munculnya kasus berisiko tinggi pada manusia (pekerja dan masyarakat) dan lingkungan hidup.

3. Banyaknya terjadi kasus kecelakaan kerja yang merugikan masyarakat.

4. Munculnya berbagai bencana pada manusia dan lingkungan hidup.

Dampak kemajuan dan kecanggihan teknologi industri ternyata telah menimbulkan dampak negative berjangka panjang terhadap:

1. Penurunan derajat kesehatan manusia (pekerja dan masyarakat) serta kesehatan lingkungan;

2. Penurunan tingat kesejahteraan manusia (pekerja dan masyarakat);

3. Penurunan kuantitas dan kualitas air, penurunan kualitas udara, dan penurunan kualitas tanah beserta kualitas biota (flora-fauna-mikrobiologi) yang hidup di dalamnya.

-15-

Gambar 5. Konsep Upaya Penerapan Higiene Industri

Mengenal Bentuk Pekerjaan dan Lingkungan Kerja Mengenal secara jelas bahaya lingkungan yang berhubungan dengan pekerjaan (work operation dan standard operational procedures = SOP) dan pemahaman terhadap efek atau dampak negative akibat kerja terhadap para pekerja maupun masyarakat di sekitarnya

Tujuan pengenalan bentuk-bentuk pekerjaan dan lingkungan kerja industri adalah untuk mengetahui:

1. Jenis dan besarnya risiko bahaya yang akan timbul baik bahaya kesehatan maupun ancaman/bahaya kecelakaan dalam bekerja.

a. Jenis bahaya secara fisika-kimia-biologi-ergonomic, dan lain sebagainya.

b. Besar bahaya; konsentrasi/kadar (concentrate - dose) yang terdapat di dalam media lingkungan kerja (air, udara, biologi, tanah).

2. Sumber bahaya dan area kerja yang berisiko:

o Sumber bahaya pada material, proses produksi, kerja mesin dan peralatan lainnya.

-16-

3. Pekerja yang akan terkena risiko atau pekerja yang berisiko:

a. Pekerja b. Unit kerja

Metode yang dapat digunakan untuk mengenali dan atau mengetahui tipologi pekerjaan dan lingkungan kerja:

1. Buku laporan data kecelakaan kerja; laporan ini dapat digunakan untuk mengantisipasi kejadian kecelakan pada setiap area bahaya. Laporan tentang bagaimana proses terjadinya bahaya dan pekerja yang berpotensi dapat digunakan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja.

2. Buku laporan hasil-hasil pemeriksaan fisik setiap pekerja;

materi laporan ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi kondisi-kondisi kronis.

3. Pengumuman kepada karyawan; dokument dan pengumuman ataupun pemberitahuan tentang pengelolaan lingkungan kerja, pada beberapa kasus berguna untuk kegiatan sosialisasi K3;

4. Inspeksi ke lapangan; untuk melakukan pengecekan terhadap mesin dan proses-proses produksi oleh para ahli, atau inspeksi langsung keliling lingkungan kerja untuk memperoleh informasi terkait aspek K3;

5. Melakukan diskusikan dengan para tenaga ahli, baik ahli industri, ahli permesinan, ahli lingkungan, dan ahli kesehatan untuk mencari solusi mengatasi permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

6. dan lain sebagainya

Tindakan Antisipasi:

Antisipasi adalah serangkaian tindakan kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan potensi bahaya yang ada di tempat kerja dan potensi bahaya

-17-

yang akan muncul secara tiba-tiba pada saat bekerja. Adapun cara-cara melakukan antisipasi kemungkinan-kemungkinan potensi bahaya kerja antara lain adalah:

1. Menentukan lingkup masalah K3 yang akan dibahas;

a. Area atau wilayah kerja.

b. Jenis-jenis bahaya kerja yang akan timbul.

c. Pekerja yang akan terkena bahaya.

2. Mengumpulkan data potensi bahaya berdasarkan atas;

a. Data primer: hasil-hasil observasi, hasil sampling dan pengujiannya, hasil analisis kuesioner yang telah disebar sebelumnya.

b. Data sekunder: hasil riset yang relevan dengan konteks K3, studi literature, kajian terhadap berbagai laporan penelitian lainnya.

3. Membuat laporan tertulis yang berisi antara lain;

a. Berupa daftar seluruh potensi bahaya

b. Hasil analisis data berupa matriks yang menghubungkan antara factor lingkungan kerja dengan bahaya atau tidak ada bahaya.

Tindakan Evaluasi:

Tindakan evaluasi adalah melakukan pengukuran dan analisis (insitu, lapangan, laboratorium) terhadap bahaya-bahaya (hazardous) yang terdapat di tempat kerja/lingkungan kerja.

Tindakan Pengendalian:

Adalah tindakan koreksi terhadap bahaya-bahaya (hazards) yang teridentifikasi sebelumnya, dan melakukan langkah-langkah perbaikan.

Tujuan Higiene Industri:

1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan pekerja yang setinggi-tingginya, sehingga dapat dicapai pula

-18-

“kesejahteraan pekerja” (sejahtera ekonomi dan sejahtera social, sejahtera bathin, sehat).

2. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi yang berlandaskan pada meningkatnya “efisiensi kerja” dan

“produktivitas kerja” (pekerja dan industri). Pekerja bertindak efisien dan efektif, serta produktif. Industri beroperasi dengan efisien-efektif dan produktif. Sehingga pekerja dan perusahaan industri sama-sama memperoleh keuntungan ekonomi dan sehat (simbiosis mutualisme).

3. Tenaga kerja/pekerja terlindung dari berbagai risiko akibat bahaya lingkungan kerja. Pekerja sehat/tidak celaka akan menghemat biaya berobat, dan perusahaan/industri memperoleh predikat “zero accident” yang akan meningkatkan daya saing industri di dunia internasional.

Terdapat beberapa alasan mengapa perlu mempelajari Higiene Industri:

1. Bahwa bahaya selalu ada dan mengancam pekerja di tempat kerja setiap saat.

2. Bahwa pekerja adalah merupakan asset (modal capital) perusahaan industri.

3. Bahwa banyak kejadian atau kasus penyakit dan injury (celaka atau cedera) terjadi akibat bekerja di dunia industri.

4. Bahwa apabila efisiensi kerja pekerja menurun, maka efisiensi industri juga ikut menurun, sehingga perusahaan industri akan merugi.

5. Bahwa apabila produktivitas pekerja menurun, maka produktivitas industri juga ikut menurun, sehingga perusahaan industri akan merugi.

6. Bahwa perusahaan industri akan mengalami kerugian yang tidak ternilai jumlahnya jika terjadi peningkatan kasus penyakit akibat kerja dan meningkatnya ketidakhadiran (absent) pekerja karena sakit yang diakibatkan oleh bahaya yang timbul/terjadi di tempat kerja.

-19-

7. Peraturan perundangan mengharuskan perusahaan industri untuk meningkatkan kesehatan pekerja.

8. Bahwa mengabaikan hak pekerja untuk tetap sehat berarti melanggar HAM (hak asasi manusia).

9. Bahwa higiene industri merupakan salah satu metode yang efektif untuk mengelola lingkungan kerja dan pekerja dalam upaya menekan tingkat kejadian injury (kecelakaan atau cedera) dan penyakit akibat kerja (PAK).

-20-