• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

VII.2 Keselamatan Kerja

Dalam suatu industri kimia, bila keselamatan kerja diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik dan sepenuhnya, maka dampaknya adalah para pekerja dapat bekerja dengan perasaan aman dan tentram, sehingga akan meningkatkan effisiensi kerja.

Secara umum, bahaya – bahaya tersebut dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu :

1. Bahaya Kebakaran. 2. Bahaya Kecelakaan.

3. Bahaya Terhadap Zat – Zat Kimia.

VII.2.1 Bahaya Kebakaran

A. Penyebab bahaya kebakaran berupa :

1. Kemungkinan terjadinya nyala terbuka yang datang dari unit utilitas, workshop, laboratorium dan unit-unit lainnya.

2. Terjadinya loncatan api pada saklar dan stop kontak dari instrumen lainnya.

3. Gangguan pada peralatan utilitas. B. Cara mengatasi bahaya kebakaran meliputi :

1. Pencegahan kebakaran :

a) Penempatan alat-alat utilitas yang cukup jauh dari power plant, tetapi praktis dari unit proses.

b) Bangunan seperti work shop, laboratorium dan kantor sebaiknya diletakkan sejauh mungkin dari unit proses.

c) Pemasangan unit alarm dan temperatur alarm.

d) Pemasangan isolasi yang baik pada seluruh kabel transmisi yang ada.

e) Diberikan tanda-tanda keterangan suatu tindakan yang dapat mengakibatkan kebakaran, seperti tanda dilarang merokok. 2. Pengamanan dan pengontrolan terhadap kebakaran

Apabila terjadi kebakaran, api harus dilokalisir, harus dapat diketahui kemungkinan apa saja yang dapat terjadi dan bagaimana

mengatasinya. Untuk pemakaian alat-alat pemadam kebakaran, harus diketahui jenis-jenis api, yang dibedakan atas :

a) Kelas A, api biasa yang ditimbulkan oleh bahan-bahan yang dapat terbakar, seperti keras dan kotoran-kotoran yang terdapat didalam pabrik. Untuk penanganan api jenis ini diperlukan pembasahan pada bagian-bagian dan sekitarnya.

b) Kelas B, api yang ditimbulkan oleh cairan yang mudah terbakar seperti residu. Penanganan api jenis ini dengan memberikan penutup / pembungkus bahan-bahan yang dapat sesuai dengan keperluan diatas.

c) Kelas C, api dengan perlengkapan listrik atau dari hubungan arus pendek. Tentunya untuk keperluan pemadaman api ini alat pemadam harus tidak mengandung listrik maupun dapat dialiri listrik.

d) Kelas D, api yang ditimbulkan bahan-bahan mudah meledak. 3. Karyawan

Para karyawan terutama para operator, perlu diberi bimbingan atau pengarahan yang dimaksud agar para karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan tidak membahayakan keselamatan jiwanya maupun keselamatan orang lain.

Adanya peraturan keselamatan kerja yang dikeluarkan oleh departement tenaga kerja bagian keselamatan kerja, misalnya Para pegawai harus memakai sarung tangan, topi pengaman, dan lain- lain. Peraturan tersebut harus dilaksanakan dalam perusahaan agar keselamatan kerja para karyawan lebih terjamin.

VII.2.2 Bahaya Kecelakaan

Pada umumnya bahaya-bahaya yang terjadi dalam suatu pabrik disebabkan oleh suatu kecelakaan dalam pengoperasian mesin pabrik, kebocoran bahan-bahan yang berbahaya, peledakan, kebakaran dan lain- lain. Usaha-usaha untuk mengurangi terjadinya bahaya-bahaya yang timbul dalam pabrik ini antara lain :

a. Bangunan pabrik

Bangunan pabrik meliputi gedung maupun unit peralatan. Konstruksi gedung harus dapat perhatian yang cukup besar, perlu perhatian kelengkapan-kelengkapan penunjang untuk pengamanan bahaya alamiah, seperti petir, angin dan sebagainya.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan bangunan pabrik adalah :

 Bangunan – bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan jika tingginya melebihi 20 m, maka harus diberi lampu suar

( mercu suar ).

 Sedikitnya harus ada 2 jalan keluar dari dalam bangunan. b. Ventilasi

Pada ruangan proses maupun ruangan lainnya pertukaran udara diusahakan berjalan dengan baik, sehingga memberikan kesegaran para karyawan serta dapat menghindari gangguan terhadap pernafasan. c. Perpipaan

Jalur pemprosesan yang terletak diatas tanah lebih baik dibandingkan yang terletak dibawah permukaan tanah, karena hal tersebut mempermudah pendeteksian adanya kebocoran.

Pengaturan valve sangat penting untuk pengamanan proses produksi. Bila terjadi kebocoran pada check valve, sebaiknya diatasi dengan pemasangan block disamping check valve tersebut.

Dari segi konstruksi harus dicegah pemasangan pipa 1 inchi dalam over head line. Sebelum pipa-pipa dipasang sebaiknya

dilakukan test hidrostatik yang bertujuan mencegah terjadinya stress yang berlebihan pada bagian-bagian tertentu atau pada bagian pondasi. d. Alat-alat penggerak

Peralatan penggerak hendaknya ditempatkan pada tempat- tempat tertutup atau setidaknya ditempatkan pada jarak yang lebih aman dengan peralatan lainnya. Hal ini untuk mempermudah penanganan dan perbaikan serta menjaga keamanan dan keselamatan para pekerja.

e. Pengoperasian boiler

Dalam pengoperasian boiler perlu diperhatikan segala hal, misalnya : menjaga batas-batas tekanan steam maksimal yang dapat dioperasikan, memberi daerah larangan merokok pada daerah boiler (karena bahan bakar boiler adalah fuel oil yang mudah terbakar), menggunakan alat pengaman yang telah disediakan. Tekanan kerja boiler diamankan dengan menggunakan savety valve.

f. Vessel

Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat menyebabkan kerusakan fatal. Cara pencegahannya :

 Menyeleksi dengan hati – hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan korosi serta memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik ini, semua bahan konstruksi yang umum dapat digunakan dengan pengecualian adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang biasanya dipakai untuk tangki penyimpan, perpipaan dan peralatan lainnya dalam produksi Ammonium Sulfat. Semua konstruksi harus sesuai dengan standart ASME ( America Society Mechanical Engineering ).

 Memperhatikan teknik pengelasan.

 Memakai level gauge yang otomatis.

 Penyediaan man hole dan hand hole ( bila memungkinkan ) yang memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu

peralatan tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk digunakan.

g. Heat Exchanger

Kerusakan yang terjadi pada umumnya disebabkan karena kebocoran – kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara :

 Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah terjadinya thermal expansion.

 Drain hole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan.

 Pengecekan dan pengujian terhadap setiap ruangan fluida secara sendiri – sendiri.

Memakai heat exchager yang cocok untuk ukuran tersebut. Disamping itu juga rate aliran harus benar – benar dijaga agar tidak terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi perubahan fase didalam pipa.

h. Listrik

Pada pengoperasian maupun perbaikkan instalasi listrik hendaknya selalu menggunakan alat pengaman yang telah disediakan, dengan demikian para pekerja dapat terjamin keselamatannnya. Hal- hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Peralatan yang sangat penting seperti swicher dan transformer sebaiknya diletakkan ditempat yang aman dan tersendiri.

2. Peralatan listrik dibawah tangan sebaiknya diberikan tanda-tanda tertentu dengan jelas.

3. Sebaiknya disediakan pembangkit tenaga (power supply) cadangan.

4. Semua bagian pabrik harus diberikan penerangan yang cukup.

VII.2.3 Bahaya terhadap zat kimia

Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia seperti bahan – bahan berupa gas yang tidak

berbau atau yang sangat sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering diberikan pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat mengetahui bahwa bahan kimia tersebut berbahaya. Cara lainnya adalah memberikan tanda – tanda atau gambar – gambar pada daerah yang berbahaya atau pada alat – alat yang berbahaya, sehinga semua orang yang berada didekatnya dapat lebih waspada. Selain hal – hal tersebut diatas, usaha – usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja dalam pabrik ini adalah memperhatikan hal – hal sebagai berikut :

1. Didalam ruang produksi para pekerja dan para operator dilarang merokok.

2. Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai sepatu yang alasnya berpaku.

Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang yang memakai daerah proses diharuskan menggunakan topi pengaman agar terlindung dari kemungkinan kejatuhan barang – barang dari atas.

Dokumen terkait