• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keselamatan Kerja Pada Pabrik Akrilamida

Dalam dokumen BAB III NERACA MASSA (Halaman 22-33)

Keselamatan kerja merupakan bagian dari kelangsungan produksi pabrik, oleh karena itu aspek ini harus diperhatikan secara serius dan terpadu. Untuk maksud

tersebut perlu diperhatikan cara pengendalian keselamatan kerja dan keamanan pabrik pada saat perancangan dan saat pabrik beroperasi. Dalam rancangan pabrik akrilamida, usaha-usaha pencegahan terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dilakukan sebagai berikut :

6.2.1 Pencegahan Terhadap Kebakaran dan Peledakan

Proses produksi akrilamida menggunakan reaktor yang beroperasi pada tekanan 1 atm dan suhu 90°C. Bahaya yang kemungkinan timbul adalah kebakaran atau peledakan yang berasal dari reaktor. Selain itu unit penghasil uap (boiler) juga dapat menciptakan hal yang serupa apabila pengendalian tidak berjalan optimal.

Dari uraian di atas maka perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan terhadap kebakaran dan ledakan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui adanya bahaya kebakaran maka sistem alarm dipasang pada tempat yang strategis dan penting seperti laboratorium dan ruang proses.

2. Pada peralatan pabrik yang berupa tangki dibuat main hole dan hand hole yang cukup untuk pemeriksaan.

3. Sistem perlengkapan energi seperti pipa bahan bakar, saluran udara, saluran steam, dan air dibedakan warnanya dan letaknya tidak menggangu gerakan karyawan. 4. Mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di fire station setiap saat dalam

keadaan siaga.

5. Penyediaan racun api yang selalu siap dengan pompa hydran untuk jarak tertentu. Sesuai dengan peraturan yang tertulis dalam Peraturan Tenaga Kerja No. Per/02/Men/1983 tentang instalasi alarm kebakaran otomatis, yaitu :

1. Detektor Kebakaran, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara dini adanya suatu kebakaran awal. Alat ini terbagi atas:

a. Smoke detector adalah detektor yang bekerja berdasarkan terjadinya akumulasi asap dalam jumlah tertentu.

b. Gas detector adalah detektor yang bekerja berdasarkan kenaikan konsentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang mudah terbakar. c. Alarm kebakaran, merupakan komponen dari sistem deteksi dan alarm

kebakaran yang memberikan isyarat adanya suatu kebakaran. Alarm ini berupa:

1) Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus (audible alarm).

2) Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh pandangan mata secara jelas (visible alarm).

2. Panel Indikator Kebakaran

Panel indikator kebakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang berfungsi mengendalikan sistem dan terletak di ruang operator. 6.2.2 Peralatan Perlindungan Diri

Upaya peningkatan keselamatan kerja bagi karyawan pada pabrik ini adalah dengan menyediakan fasilitas sesuai bidang kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya bagian keselamatan kerja dibantu alat-alat keselamatan antara lain:

1. Pelindung Kepala

Digunakan oleh setiap orang yang memasuki area proyek. Warna helm dibedakan menurut area kerja, yaitu:

Hijau : Bagian Proses, Utilitas, Unit Pembangkit Listrik & Instrumentasi, dan Pemeliharaan Pabrik

Biru : Bagian Gudang/Logistik Kuning : Bagian kebersihan

Putih : Kepala regu, ketua seksi, pimpinan dan tamu

2. Pelindung Mata

Alat ini digunakan untuk pekerja yang pekerjaannya berhubungan dengan pemijaran. Macam-macam pelindung mata :

a. Kacamata bening : Kepala regu, ketua seksi, pimpinan dan tamu b. Kacamata las : bagian pemeliharaan mesin

c. Kacamata gerinda : bagian pemeliharaan mesin

3. Pelindung badan

a. Jaket karet : bagian bengkel listrik dan mesin b. Jaket hujan : digunakan untuk semua bagian

4. Pelindung tangan

a. Kaos tangan karet : bagian bengkel listrik, pengolahan air b. Kaos tangan kulit : bagian bengkel mesin

5. Pelindung kaki

Macam-macam pelindung kaki:

a. Sepatu tahan api (dengan sol mengandung unsur carbon) untuk bagian proses.

b. Sepatu karet pada bagian bengkel listrik

6. Pelindung pernafasan

Masker kain pada bagian pemeliharaan dan produksi

7. Pelindung telinga

Ear muff (untuk pekerja pada alat bersuara berat) yaitu pada bagian

kompresor dan genset

Tabel 6.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri Alat Pelindung

Keselamatan Pemakai Jenis Jumlah

1.Pelindung Kepala

Kepala Bagian Teknik Putih 1

Kepala Bagian Produksi Putih 1

Kepala Seksi Proses Putih 1

Kepala Seksi Utilitas Putih 1

Kepala Seksi Listrik & Instrumentasi Putih 1 Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik Putih 1

Kepala Seksi Gudang Putih 1

Karyawan Proses Hijau 24

Karyawan Utilitas Hijau 20

Karyawan Unit Pembangkit Listrik

& Instrumentasi Hijau 16

Karyawan Pemeliharaan Pabrik Hijau 8

Karyawan Gudang/Logistik Biru 8

Petugas Kebersihan Kuning 8

Tamu Putih 10

Total 101

Tabel 6.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri ...(Lanjutan) Alat Pelindung

Keselamatan Pemakai Jenis Jumlah

2. Pelindung Mata

Manager Teknik&Produksi Kacamata

Bening 1

Kepala Bagian Teknik Kacamata

Bening 1

Kepala Seksi Listrik & Instrumentasi Kacamata

Bening 1

Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik Kacamata

Bening 1

Karyawan Unit Pembangkit Listrik & Instrumentasi

Kacamata

Las 16

Karyawan Pemeliharaan Pabrik Kacamata

Gerinda 8

Tamu Kacamata

Bening 10

Total 38

Tabel 6.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri ...(Lanjutan) Alat Pelindung

Keselamatan Pemakai Jenis Jumlah

3.Pelindung badan

Kepala Seksi Proses Jaket Hujan 1

Kepala Seksi Utilitas Jaket Hujan 1

Kepala Seksi Listrik & Instrumentasi Jaket Karet

dan Hujan 2 Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik Jaket Karet

dan Hujan 2

Karyawan Proses Jaket Hujan 24

Karyawan Unit Pembangkit Listrik & Instrumentasi

Jaket Karet

dan Hujan 32 Karyawan Pemeliharaan Pabrik Jaket Karet

dan Hujan 16 Karyawan Gudang/Logistik Jaket Hujan 8

Petugas Kebersihan Jaket Hujan 8

Tamu Jaket Hujan 10

Total 122

Tabel 6.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri ...(Lanjutan) Alat Pelindung

Keselamatan Pemakai Jenis Jumlah

4. Pelindung tangan

Kepala Seksi Utilitas Kaos Tangan Karet 1 Kepala Seksi Listrik & Instrumentasi Kaos Tangan Karet 1 Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik Kaos Tangan Karet 1 Karyawan Utilitas Kaos Tangan Karet 20 Karyawan Unit Pembangkit Listrik

& Instrumentasi Kaos Tangan Kulit 16 Karyawan Pemeliharaan Pabrik Kaos Tangan Kulit 8 Petugas Kebersihan Kaos Tangan Karet 8

Tamu Kaos Tangan Karet 10

Total 65

Tabel 6.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri ... (Lanjutan) Alat Pelindung

Keselamatan Pemakai Jenis Jumlah

5. Pelindung kaki Kepala Bagian Teknik Sepatu Tahan

Api 1

Tabel 6.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri ...(Lanjutan)

Kepala Bagian Produksi Sepatu Tahan

Api 1

Kepala Seksi Proses Sepatu Tahan

Api 1

Kepala Seksi Listrik & Instrumentasi Sepatu Karet 1

Karyawan Proses Sepatu Tahan

Api 24

Karyawan Unit Pembangkit Listrik

& Instrumentasi Sepatu Karet 16

Petugas Kebersihan Sepatu Karet 8

Tamu Sepatu Karet 10

Total 62

Tabel 6.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri ...(Lanjutan) Alat Pelindung

Keselamatan Pemakai Jenis Jumlah

6. Pelindung pernafasan

Kepala Bagian Teknik Masker Kain 1

Kepala Bagian Produksi Masker Kain 1

Kepala Seksi Proses Masker Kain 1

Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik Masker Kain 1

Karyawan Proses Masker Kain 24

Karyawan Pemeliharaan Pabrik Masker Kain 8 Karyawan Gudang/Logistik Masker Kain 8

Petugas Kebersihan Masker Kain 8

Tamu Masker Kain 10

Total 62 Tabel 6.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri ...(Lanjutan)

Tabel 6.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri ...(Lanjutan) Alat Pelindung

Keselamatan Pemakai Jenis Jumlah

7. Pelindung telinga

Kepala Bagian Teknik Ear Muff 1

Kepala Seksi Listrik & Instrumentasi Ear Muff 1 Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik Ear Muff 1 Karyawan Unit Pembangkit Listrik

& Instrumentasi Ear Muff 16

Karyawan Pemeliharaan Pabrik Ear Muff 8

Tamu Ear Muff 10

Total 37

6.2.3 Keselamatan Kerja Terhadap Listrik

Upaya peningkatan keselamatan kerja terhadap listrik adalah sebagai berikut : 1. Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian sekering

atau pemutus arus listrik otomatis lainnya.

2. Sistem perkabelan listrik harus dirancang secara terpadu dengan tata letak pabrik untuk menjaga keselamatan dan kemudahan jika harus dilakukan perbaikan.

3. Penempatan dan pemasangan motor – motor listrik tidak boleh mengganggu lalu lintas pekerja.

4. Memasang papan tanda larangan yang jelas pada daerah sumber tegangan tinggi. 5. Isolasi kawat hantaran listrik harus disesuaikan dengan keperluan.

6. Setiap peralatan yang menjulang tinggi harus dilengkapi dengan alat penangkal petir yang dibumikan.

7. Kabel – kabel listrik yang letaknya berdekatan dengan alat-alat yang bekerja pada tekana dan suhu tinggi harus diisolasi secara khusus.

6.2.4 Pencegahan Terhadap Gangguan Kesehatan

Upaya peningkatan kesehatan karyawan dalam lapangan kerja adalah :

1. Setiap karyawan diwajibkan untuk memakai pakaian kerja selama berada di dalam lokasi pabrik.

2. Dalam menangani bahan-bahan kimia yang berbahaya, karyawan diharuskan memakai sarung tangan karet serta penutup hidung dan mulut.

3. Bahan-bahan kimia yang selama pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaannya dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, korosi, maupun gangguan terhadap kesehatan harus ditangani secara cermat.

4. Poliklinik yang memadai disediakan di lokasi pabrik. 6.2.5 Pencegahan Terhadap Bahaya Mekanis

Upaya pencegahan kecelakaan terhadap bahaya mekanis adalah :

1. Alat – alat dipasang dengan penahan yang cukup berat untuk mencegah kemungkinan terguling atau terjatuh.

2. Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat kegiatan karyawan.

3. Jalur perpipaan sebaiknya berada di atas permukaan tanah atau diletakkan pada atap lantai pertama kalau di dalam gedung atau setinggi 4,5 meter bila diluar gedung agar tidak menghalangi kendaraan yang lewat.

4. Letak alat diatur sedemikian rupa sehingga para operator dapat bekerja dengan tenang dan tidak akan menyulitkan apabila ada perbaikan atau pembongkaran. 5. Pada alat – alat yang bergerak atau berputar harus diberikan tutup pelindung untuk

menghindari terjadinya kecelakaan kerja.

Untuk mencapai keselamatan kerja yang tinggi, maka ditambahkan nilai-nilai disiplin bagi para karyawan yaitu:

1. Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan. 2. Setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipatuhi.

3. Perlu keterampilan untuk mengatasi kecelakaan dengan menggunakan peralatan yang ada.

4. Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan pada atasan.

5. Setiap karyawan harus saling mengingatkan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya.

6. Setiap kontrol secara priodik terhadap alat instalasi pabrik oleh petugas

BAB VII

UTILITAS

Dalam suatu pabrik, utilitas merupakan unit penunjang utama dalam memperlancar jalannya proses produksi. Oleh karena itu, segala sarana dan prasarananya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu pabrik.

Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan akrilamida adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan uap (steam) 2. Kebutuhan air

3. Kebutuhan bahan kimia 4. Kebutuhan bahan bakar 5. Kebutuhan listrik 6. Unit pengolahan limbah 7.1 Kebutuhan Uap (Steam)

Uap digunakan dalam pabrik sebagai media pemanas. Kebutuhan uap pada pabrik pembuatan akrilamida dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7.1 Kebutuhan Steam Pabrik Akrilamida Nama Alat Jumlah steam (kg/jam) Air Heater (AH-01) 803,9042

Jumlah 803,9042

Steam yang digunakan adalah saturated steam dengan temperatur 453,15 K,

tekanan 10 bar. Jumlah total steam yang dibutuhkan adalah 803,9042 kg/jam. Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 20% dan faktor kebocoran sebesar 10%.

Maka:

Total steam yang dibutuhkan = 1,3 × 803,9042 kg/jam = 1045,0755 kg/jam

Kondensat yang digunakan kembali = 80% × 1045,0755 kg/jam = 836,0604 kg/jam

Kebutuhan tambahan untuk ketel uap = 20% × 1045,0755 kg/jam = 209,0151 kg/jam

Dalam dokumen BAB III NERACA MASSA (Halaman 22-33)

Dokumen terkait