• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV NERACA PANAS

INSTRUMENTASI DAN KESALAMATAN KERJA

6.5 Keselamatan Kerja pada Pabrik Pembuatan Propilen Oksida

Untuk mencegah kecelakaan kerja yang mungkin terjadi dalam pabrik pembuatan propilen oksida ini mencakup.

 Bahan – bahan yang mudah terbakar atau meledak harus disimpan di tempat yang aman dan di kontrol secara teratur.

 Untuk sistem yang menangani gas bertekanan tinggi mudah terbakar, perlu dilengkapi dengan katup – katup pengaman.

 Disediakan alat deteksi dan sistem aliran yang sensitif terhadap kebakaran pada daerah – daerah rawan api

 Penyediaan peralatan pemadam kebakaran (racun api) yang dilengkapi dengan pompa hidran pada tiap jarak tertentu.

 Pemakaian peralatan – peralatan yang dilengkapi dengan pengaman pencgah kebakaran.

Sesuai dengan perauran yang tertulis dalam Peraturan Tenaga kerja No.Per/02/Men/983

Tentang instalasi alarm kebakaran otomatis, yaitu:

 Detektor kebakaran, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara dini adanya suatu kebakan awal. Alat ini terbagi atas:

a. Smoke detector adalah detektor yang bekerja berdasarkan terjadinya akumulasi asap dalam jumlah tertentu.

b. Gas detector adalah detektor yang bekerja berdasarkan kenaikan

konsentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas – gas lain yang mudah terbakar.

 Alarm kebakaran, merupakan komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang memberikan isyarat adanya suatu kebakaran. Alarm ini berupa:

a. Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus (audible alarm).

b. Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh pandangan mata secara jelas (visible alarm).

 Panel Indikator Kebakaran

Panel indikator kebsakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang berfungsi mengendalikan kerja istem dan terletak di ruang operator.

Rancangan pabrik ini juga dilengkapi dengan sistem sprinkler, yaitu sistem yang bekerja otomatis dengan memancarkan air bertekanan kesegala arah untuk memadamkan kebakaran atau setidak – tidaknya mencegah meluasnya kebakaran.

Adapun sistem kebakaran yang tidak kalah pentingnya pada perancangan pabrik dalam penanggulangan bahaya kebakaran adalah fasilitas fire station, markas mobil pemadam kebakaran untuk berjaga – jaga apabila pada suatu waktu terjadi kebakaran (Bernasconi, 1995).

6.5.2 Peralatan Pengembangan Diri

Selama berada di dalam lokasi pabrik disediakan peralatan dan perlengkapan perlindungan diri yang wajib dipakai oleh karyawan dan setiap orang yang memasuki pabrik. Adapun perralatan perlindungan diri meliputi:

 Pakaian kerja, masker, sarung tangan, dan sepatu pengaman bagi karyawan yang bekerja berhubungan dengan bahan kimia, misalnya pekerja di laboratorium.

 Helm, sepatu pengaman, dan perlindungan mata, bagi karyawan yang bekerja di bagian alat – alat berat, seperti penutup telinga bagi karyawan bagian ketel, kamar listrik (genset), dan lain – lain.

6.5.3 Keselamatan Kerja Terhadap Listrik

Usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamatan kerja terhadap listrik antara lain:

 Setiap instalasi dan peralatan listrik harus diamankan dengan sekring pemutus aruslistrik otomatis dan dirancang secara terpadu dengan tata letak pabrik untuk menjaga keselamatan kerja dan kemudahan jika harus dilakukan perbaikan.

 Memasang papan tanda larangan yang jelas pada daerah sumber tegangan tinggi.

 Penempatan dan pemasangan motor – motor listrik tidak boleh menganggu lalu lintas pekerja.

 Isolasi kawat hantaran listrik harus disesuaikan dengan keperluan.

 Setiap peralatan atau bangunan yang menjulang tinggi harus dilengkapai dengan penangkal petir yang dibumikan.

 Kabel – kabel listrik yang letaknya berdekatan dengan alat – alat yang bekerja pada suhu tinggi harus diisolasi secara khusus.

(Anizar, 2008)

6.5.4 Pencegahan Terhadap Bahaya Mekanis

 Alat –alat dipasang dengan penahan yang cukup kuat, untuk mencegah kemungkinan jatuh atau terguling.

 Peralatan yang berbahaya, seperti bertekanan tinggi, reaktor bertekanan tinggi, harus diberi pagar pengaman.

 Jalur perpipaan sebaiknya berada di atas permukaan tanah atau diletakkan pada atap lantai pertama di dalam gedung atau setinggi 4,5 meter bila diluar gedung agar tidak mengahalangi kendaraan yang lewat.

 Letak alat diatur sedemikian rupa sehingga para operator dapat bekerja dengan tenang dan tidak akan menyulitkan apabila ada perbaikan atau pembongkaran.

 Pada alat-alat yang bergerak atau berputar harus diberikan tutup pelindung untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.

6.5.5 Pencegahan Terhadap Gangguan Kesehatan

 Setiap karyawan diwajibkan untuk memakai pakaian kerja selama berada di dalam lokasi pabrik.

 Karyawan harus memakai sarung tangan karet serta penutup hidung dan mulut saat menangani bahan – bahan kimia yang berbahaya.

 Bahan – bahan kimia yang selma pembuatan, pengelolaan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaan dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, korosi, dan lain – lain harus ditangani dengan cermat.

 Menyediakan poliklinik yang memadai di lokasi pabrik.

6.5.6 Kesadaran dan Pengetahuan yang memadai bagi Karyawan

Salah satu faktor yang penting sebagai usaha menjamin keselamatan kerja adalah dengan menumbuhkan Dan meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya usaha menjamin keselamatan kerja. Usaha – usaha yang dapat dilakukan antara lain:

 Melakukan pelatihan secara berkala bagi karyawan.

 Membuat tata cara dengan pengawasan yang baik dan memberi sanksi bagi karyawan yang tidak disiplin.

 Membekali karyawan dengan keterampilan menggunakan peralatan secara benar dan cara – cara mengatai kecelakaan kerja.

 Melaksanakan semua tugas yang diterima dan menggunakan wewenang yang diberikan sesuai dengan Peraturan Perusahaan ini dan ketentuan hukum yang berlaku, senantiasa memerhatikan kepentingan perusahaan atau atasannya.  Mematuhi ketentuan jam kerja penuh.

 Mengerjakan sendiri semua tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dan tidak diperkenankan mengalihkan kepada orang lain, kecuali atas perintah atau persetujuan atasannya.

 Senantiasa menjaga dan memelihara dengan baik semua barang milik perusahaan yang dipercayakan kepadanya, dan segera melaporkan kepada atasannya apabila terjadi kerusakan atau kehilangan.

 Setiap saat bersikap sopan dan mampu bekerjasama dengan atasan atau pekerja lainnya.

 Setiap hari memeriksan dan mengatur semua perlengkapan kerja di tempat masing-masing, baik sebelum memulai maupun pada saat mengakhiri pekerjaan.

 Mengenakan Kartu Tanda Pengenal pada baju bagian atas yang mudah terlihat selama jam kerja dan pada waktu melaksanakan tugas.

 Menjaga kebersihan lingkungan kerja.

 Memakai atau menggunakan alat-alat keselamatan / perlengkapan kerja bagi pekerja yang diharuskan.

 Mencegah kemungkinan timbulnya bahaya yang dapat merugikan orang lain maupun investasi perusahaan.

 Melaporkan segera kepada atasan atau yang berwenang atas terjadinya kecelakaan / gangguan keamanan di lingkungan kerja.

BAB VII UTILITAS

Dalam suatu pabrik, utilitas merupakan unit penunjang utama dalam memperlancar jalannya proses produksi. Oleh karena itu, segala sarana dan prasarananya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu pabrik.

Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan propilen oksida adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan steam

2. Kebutuhan air

3. Kebutuhan bahan kimia 4. Kebutuhan bahan bakar 5. Kebutuhan listrik 6. Unit pengolahan limbah

Dokumen terkait