• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keselamatan Kerja Pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan PLA 1 Pencegahan Terhadap Kebakaran dan Peledakan

INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

ELEMEN PENGENDAL

6.3 Keselamatan Kerja Pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan PLA 1 Pencegahan Terhadap Kebakaran dan Peledakan

Proses produksi PLA menggunakan reaktor yang beroperasi pada suhu 200°C dan tekanan 0,5 sampai 1 atm dengan menggunakan steam dari boiler yang berbahan bakar solar.. Bahaya yang kemungkinan timbul adalah kebakaran atau peledakan yang berasal dari reaktor dan pada kolom distilasi. Selain itu unit penghasil uap (boiler) juga dapat menciptakan hal yang serupa apabila pengendalian tidak berjalan optimal.

Dari uraian di atas maka perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan terhadap kebakaran dan ledakan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui adanya bahaya kebakaran maka sistem alarm dipasang pada tempat yang strategis dan penting seperti laboratorium dan ruang proses.

2. Pada peralatan pabrik yang berupa tangki dibuat man hole dan hand hole yang cukup untuk pemeriksaan.

steam, dan air dibedakan warnanya dan letaknya tidak menggangu gerakan karyawan.

4. Penyediaan racun api yang selalu siap dengan pompa hydrant untuk jarak tertentu.

5. Bahan-bahan yang mudah terbakar dan meledak harus disimpan pada tempat yang aman atau diberi tanda warna dan dikontrol secara teratur.

6. Membuat pembatas kawasan tertentu pada unit proses bertekanan dan bersuhu tinggi.

7. Para pekerja tidak diperkenankan merokok selama bertugas. 8. Melakukan kontrol yang teratur pada sistem perpipaan.

Sesuai dengan peraturan yang tertulis dalam Peraturan Tenaga Kerja Per/02/Men/1983 tentang instalasi alarm kebakaran otomatis, yaitu :

1. Detektor Kebakaran, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara dini adanya suatu kebakaran awal. Alat ini terbagi atas:

a. Smoke detector adalah detector yang bekerja berdasarkan terjadinya akumulasi asap dalam jumlah tertentu.

b. Gas detector adalah detector yang bekerja berdasarkan kenaikan konsentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang mudah terbakar.

c. Alarm kebakaran, merupakan komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang memberikan isyarat adanya suatu kebakaran. Alarm ini berupa:

 Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus (audible alarm).

 Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh pandangan mata secara jelas (visible alarm).

2. Panel Indikator Kebakaran

Panel indikator kebakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang berfungsi mengendalikan kerja sistem dan terletak di ruang operator.

3. Mobil pemadam kebakaran harus selalu dalam keadaan siap siaga di fire station. 4. Fire hydrant ditempatkan di daerah storage, proses, dan perkantoran.

5. Fire extinguisher disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api yang relatif kecil.

6.3.2 Peralatan Perlindungan Diri

Suatu varietas yang besar bagi peralatan perlindungan bagi pekerja yang dibutuhkan pekerja pada pekerjaannya. Untuk tingkat kecelakaan yang tinggi dapat digunakan penutup muka dan lengkap.

Perlindungan dengan helm sangat diperlukan dimana sering terjadi masalah terhadap benda-benda yang jatuh, dan penutup rambut dapat digunakan wanita untuk mencegah masuknya rambut keroda gigi, bar, atau tiang yang berputar.

Penutup telinga dapat digunakan untuk mengurangi kebisingan. Sarung tangan dapat digunakan untuk melindungi tangan dari melepuh. Terpotong, terkilir dan zat kimia.

Secara umum peralatan perlindungan pekerja harus digunakan tujuan akhir. Lebih baik mengurangi resiko kecelakaan agar para pekerja terhindar dari bahaya. Jika tidak memakai topi atau pelindung tubuh. Bagaimanapun sebagai peralatan suplemental, poin- poin ini dapat tak berarti (Aulia,2004)

6.3.3 Keselamatan Kerja Terhadap Listrik

Upaya peningkatan keselamatan kerja terhadap listrik adalah sebagai berikut : 1. Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian sekring

atau pemutus arus listrik otomatis lainnya.

2. Sistem perkabelan listrik harus dirancang secara terpadu dengan tata letak pabrik untuk menjaga keselamatan dan kemudahan jika harus dilakukan perbaikan. 3. Penempatan dan pemasangan motor-motor listrik tidak boleh mengganggu lalu

lintas pekerja.

4. Memasang papan tanda larangan yang jelas pada daerah sumber tegangan tinggi. 5. Isolasi kawat hantaran listrik harus disesuaikan dengan keperluan.

6. Setiap peralatan yang menjulang tinggi harus dilengkapi dengan alat penangkal petir yang dibumikan.

7. Kabel-kabel listrik yang letaknya berdekatan dengan alat-alat yang bekerja pada suhu tinggi harus diisolasi secara khusus.

6.3.4 Pencegahan Terhadap Gangguan Kesehatan

Upaya peningkatan kesehatan karyawan dalam lapangan kerja adalah :

1. Setiap karyawan diwajibkan untuk memakai pakaian kerja selama berada di dalam lokasi pabrik.

2. Dalam menangani bahan-bahan kimia yang berbahaya, karyawan diharuskan memakai sarung tangan karet serta penutup hidung dan mulut.

3. Bahan-bahan kimia yang selama pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaannya dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, korosi, maupun gangguan terhadap kesehatan harus ditangani secara cermat.

4. Poliklinik yang memadai disediakan di lokasi pabrik.

6.3.5 Pencegahan Terhadap Bahaya Mekanis

Upaya pencegahan kecelakaan terhadap bahaya mekanis adalah :

1. Alat-alat dipasang dengan penahan yang cukup berat untuk mencegah kemungkinan terguling atau terjatuh.

2. Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat kegiatan karyawan.

3. Jalur perpipaan sebaiknya berada di atas permukaan tanah atau diletakkan pada atap lantai pertama kalau di dalam gedung atau setinggi 4,5 meter bila diluar gedung agar tidak menghalangi kendaraan yang lewat.

4. Letak alat diatur sedemikian rupa sehingga para operator dapat bekerja dengan tenang dan tidak akan menyulitkan apabila ada perbaikan atau pembongkaran. 5. Pada alat-alat yang bergerak atau berputar harus diberikan tutup pelindung untuk

menghindari terjadinya kecelakaan kerja.

Untuk mencapai keselamatan kerja yang tinggi, maka ditambahkan nilai-nilai disiplin bagi para karyawan yaitu :

1. Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan. 2. Setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipatuhi.

3. Perlu keterampilan untuk mengatasi kecelakaan dengan menggunakan peralatan yang ada.

4. Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan pada atasan.

5. Setiap karyawan harus saling mengingatkan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya.

6. Setiap kontrol secara priodik terhadap alat instalasi pabrik oleh petugas maintenance.

BAB VII UTILITAS

Dalam suatu pabrik kimia, utilitas adalah penunjang utama kelancaran proses produksi. Oleh karena itu diperlukan sarana dan pra sarana utilitas yang baik dan memadai untuk menjaga kesinambungan proses produksi tersebut.

Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada Pra-rancangan Pabrik Pembuatan Poli Asam Laktat (PLA) ini meliputi :

1. Kebutuhan uap air (steam) 2. Kebutuhan air

3. Kebutuhan bahan kimia 4. Kebutuhan bahan bakar 5. Kebutuhan listrik

6. Sarana pengolahan limbah

Dokumen terkait