Setelah melakukan penelitian dan melihat bagaimana transaksi Murabahah yang ada di BMT Al-Falah, maka penulis menganalisa apakah perlakuan akuntansi Murabahah yang ada di BMT Al-Falah telah sesuai dengan PSAK No.102 tentang Akuntansi Murabahah. Analisa tersebut disesuaikan dengan contoh jurnal yang ada. Berikut analisa kesesuaian PSAK No.102 dengan perlakuan akuntansi Murabahah yang dapat dirangkum dalam bentuk tabel sebagai berikut:
1. Pencatatan (Pengakuan dan Pengukuran)
Tabel 4.25
Tabel Pencatatan (Pengakuan dan Pengukuran) Perlakuan Akuntansi di BMT Al-Falah dan Perlakuan Akuntansi PSAK No.102 No Perlakuan
Akuntansi pada BMT Al-Falah
Perlakuan Akuntansi PSAK No.102
Keterangan
1. Piutang
Murabahah dicatat sebagai harga jual dengan harga
Piutang Murabahah diakui sebagai biaya perolehan Murabahah ditambah keuntungan
Pencatatan yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam piutang
29 pokok ditambah
keuntungan yang disepakati
yang disepakati Murabahah sudah sesuai dengan jumlah yang diterima.
Jika barang jadi dibeli oleh pembeli, maka
30 yang diterima setelah akad Murabahah disepakati
diperlakukan sesuai dengan kesepakatan dalam akad tersebut.
Jika tidak diatur dalam kesepakatan maka
melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari
31
5. Pada saat perolehan aset Murabahah
32 apabila pembeli lalai dalam membayar angsurannya maka denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan
Tabel Penyajian Perlakuan Akuntansi BMT Al-Falah dan Perlakuan Akuntansi PSAK No.102
Perlakuan Akuntansi angsuran oleh anggota sebesar jumlah seluruh, sisa piutang ditambah dengan bonus margin
yang sudah
diperhitungkan, dan
Piutang Murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat
33
Penyajian yang dilakukan oleh BMT Al-Falah, yaitu piutang Murabahah disajikan di neraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, keuntungan Murabahah disajikan di laporan laba rugi.
3. Pengungkapan
Tabel 4.25
Tabel Pengungkapan Perlakuan Akuntansi BMT Al-Falah dan Perlakuan Akuntansi PSAK No.102
Perlakuan Akuntansi seperti perolehan aset Murabahah, persediaan piutang Murabahah, margin Murabahah, janji pemesanan dan transaksi lainnya yang terkait dengan transaksi Murabahah
Hal-hal yang harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan adalah hal-hal yang terkait dengan transaksi Murabahah tetapi tidak terbatas pada harga perolehan aset Murabahah, janji
34
sebagai kewajiban atau bukan dan yang diperlukan sesuai PSAK No.101 tentang peyajian Laporan Keuangan Syariah
Pengungkapan yang diungkap BMT Al-Falah adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan,
Dengan demikian aturan yang atur dalam PSAK No.102 adalah sebagai berikut:
Pengakuan dan Pengukuran
1. Pada saat perolehan, aset Murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan.
2. Pengukuran aset Murabahah setelah perolehan adalah sebagai berikut:
a. Jika murabahah pesanan terikat:
(i) Dinilai sebesar biaya perolehan.
(ii) Jika terjadi nilai penurunan aset karena rusak atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke nasabah penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset.
b. Jika Murabahah tanpa pesanan atau tidak mengikat:
(i) Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebih rendah.
(ii) Jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
3. Diskon pembelian aset Murabahah diakui sebagai:
a. Pengurangan biaya perolehan aset Murabahah, jika terjadi sebelum akad Murabahah.
35
b. Liabilitas kepada pembeli, jika terjadi setelah akad Murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli.
c. Tambahan keuntungan Murabahah, jika terjadi setelah akad Murabahah dan sesuai akad menjadi hak penjual, atau
d. Pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad Murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad.
4. Liabilitas penjual kepada pembeli atas pengembalian diskon pembelian akan tereliminasi pada saat:
a. Dilakukan pembayaran kepada pembeli sebesar jumlah potongan setelah dikurangi dengan biaya pengembalian, atau
b. Dipindahkan sebagai dana kebajkan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh penjual.
5. Pengakuan Piutang
Pada saat akad Murabahah, piutang Murabahah diakui sebesar biaya perolehan aset Murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan, piutang Murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang.
6. Pengakuan keuntungan, keuntungan Murabahah diakui sebagai berikut:
a. Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai atau secara tangguh yang tidak melebihi satu tahun, atau
b. Selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko dan upaya untuk merealisasikan keuntungan tersebut untuk transaksi tangguh lebih dari satu tahun.
7. Potongan pelunasan piutang Murabahah
Potongan pelunasan piutang Murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi secara tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati diakui sebagai pengurang keuntungan Murabahah.
8. Pemberian potongan pelunasan piutang Murabahah dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu metode berikut:
36
a. Diberikan pada saat pelunasan, yaitu penjual mengurangi piutang Murabahah dan keuntungan Murabahah, atau
b. Diberikan setelah pelunasan, yaitu penjual menerima pelunasan piutang dari pembeli kemudian membayarkan potongan pelunasannya kepada pembeli.
9. Potongan angsuran Murabahah diakui sebagai berikut:
a. Jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara tepat waktu, maka akan diakui sebagai pengurang keuntungan Murabahah.
b. Jika disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran pembeli, maka diakui sebagai beban.
10. Denda akan dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.
11. Pengakuan dan pengukuran uang muka adalah sebagai berikut:
a. Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima.
b. Jika barang jadi dibeli oleh pembeli, maka uang muka diakui sebagai pembayaran piutang (merupakan bagian pokok).
c. Jika barang batal dibeli oleh pembeli, maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual.
Penyajian
1. Piutang Murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang direalisasikan, yaitu saldo piutang Murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.
2. Marjin Murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) piutang Murabahah.
3. Beban Murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) utang Murabahah.
Pengungkapan
37
Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi Murabahah, tetapi tidak terbatas pada:
1. Harga perolehan aset Murabahah.
2. Janji pemesanan dalam Murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan, dan
3. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
Di BMT Al-Falah dalam pencatatan (pengukuran dan pengakuan) yang sudah sesuai dengan PSAK No.102 adalah sebagai berikut:
1. Pada saat penerimaan uang muka.
2. Pada saat perolehan aset Murabahah mencatat dan mengakui sebagai persediaan Murabahah sebesar biaya perolehan.
3. Padasaat piutang Murabahah diakui sebagai biaya perolehan Murabahah ditambah keuntungan yang disepakati.
4. Pada saat potongan pelunasan dini.
5. Pada saat pengenaan denda diakui sebagai dana kebajikan.
Yang kurang sesuai dengan PSAK No.102 adalah dalam pembayaran angsuran serta pengakuan keuntungan Murabahah yang dilakukan oleh BMT Al-Falah, karena BMT Al-Falah tidak mencatat apapun mengenai tunggakan angsuran setelah jatuh tempo tetapi mencatat jika anggota sudah melakukan pembayaran tunggakan, maka BMT mencatatnya sesuai dengan angsuran perbulan yang sudah ditentukan sedangkan dalam PSAK No.102 pada saat terjadi tunggakan angsuran dan penerimaan angsuran tunggakan, margin diakui proporsional dengan kas yang diterima. Hal ini terjadi dikarenakan belum adanya SOP (Sistem Operasional Prosedur) dan sistem program IT-nya yang kurang mendukung, sehingga tidak tercatat yang sesuai dengan PSAK No.102.
Dalam penyajian dan pengungkapan sudah sesuai dengan PSAK No.102