• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah di KSPPS BMT Al-Falah Berkah Sejahtera

BMT Al-Falah merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang memberikan berbagai pelayanan yang diberikan, yaitu BMT Al-Falah memberikan pelayanan sosial dengan menerima Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan Wakaf tunai seta memberdayakannya dengan menyalurkan zakat kepada mustahik, melakukan pembiayaan Qardhul Hasan, serta kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

Selain memberikan pelayanan untuk sosial, fungsi utama BMT Al-Falah adalah menghimpun dana serta menyalurkan kembali dana yang sudah dihimpun. BMT Al-Falah ini memberikan pelayanan bisnis dengan sistem bagi hasil yang kompetitif melalui simpanan dan pembiayaan.

Salah satu pembiayaan yang terdapat di BMT Al-Falah, yaitu pembiayaan Murabahah. Pembiayaan Murabahah ini juga pembiayaan yang paling diminati oleh anggotanya karena pembiayaan ini sebagai pembiayaan investasi dan pembiayaan konsumtif bagi anggota. Dalam pembiayaan investasinya akan ada barang yang menjadi objek investasi bagi anggota dan dalam pembiayaan konsumtif, yaitu mempermudah anggota untuk mengkonsumsi langsung barang yang dibutuhkan oleh anggota. Pembiayaan Murabahah ini juga mencegah terjadinya praktek riba karena pembiayaan Murabahah ini merupakan prinsip jual beli dengan BMT Al-Falah sebagai penjual yang menyebutkan harga pokok ditambah keuntungan yang diinginkan oleh BMT Al-Falah bukan meminjamkan uang kepada anggotanya untuk membeli suatu barang dan kemudian atas pinjamannya itu anggota harus membayar kelebihannya.

(2)

2

Pembiayaan Murabahah dalam BMT Al-Falah ini diterapkan dengan sistem Murabahah murni dan Murabahah bil Wakalah. Dalam sistem Murabahah murni, BMT Al-Falah sebagai penjual yang akan membelikan barang sesuai dengan spesifikasi yang di inginkan oleh anggota kepada suplier, kemudian menjualnya kepada anggota dengan memberitahukan harga pokok atau harga asli dan harga yang akan dibeli oleh anggota serta menentukan keuntungan untuk BMT Al-Falah yang sudah disepakati. Dalam sistem ini barang yang biasa dipesan oleh anggota berupa barang elektronik.

Sedangkan pembiayaan Murabahah bil Wakalah, BMT Al-Falah memberikan wewenang kepada anggota untuk membeli barang yang diinginkan oleh anggota tersebut kepada suplier dengan atas nama BMT Al-Falah dan mengambil alih penguasaan barang sebagai agen BMT Al-Falah. Pembiayaan Murabahah bil Wakalah ini diterapkan ketika anggota membutuhkan barang yang ada dipasar seperti sembako. Karena anggota yang lebih tahu membeli barang di pasar mananya yang sesuai dengan keinginan anggota. Berikut mekanisme pembiayaan Murabahah di BMT Al-Falah:1

1. Anggota mengajukan pembiayaan Murabahah ke BMT Al-Falah dengan membawa semua perlengkapan dan persyaratan pengajuan pembiayaan Murabahah. Setelah pengajuan diterima, kemudian BMT Al-Falah akan melakukan kesepakatan mengenai keuntungan yang akan diperoleh BMT Al-Falah.

2. BMT Al-Falah menerima pengajuan yang disepakati beserta kesepakatan keuntungannya, kemudian BMT Al-Falah membeli barang yang disepakati kepada suplier. Apabila menggunakan sistem Wakalah, BMT Al-Falah memberikan wewenang kepada anggota untuk membeli barang kepada suplier.

3. Anggota membeli barang kepada suplier atas nama BMT Al-Falah serta mengambil alih penguasaan barang sebagai agen BMT Al-Falah.

4. Anggota menginformasikan kepada BMT Al-Falah sudah membelikan barang tersebut.

1 Wawancara dengan Ibu Ratih selaku Akuntan BMT Al-Falah, 12 April 2017

(3)

3

5. Anggota menyampaikan penawaran untuk membeli barang tersebut dari BMT Al-Falah.

6. BMT Al-Falah menerima penawaran tersebut dan proses jual beli selesai.

7. Anggota membayar pembelian barang kepada BMT Al-Falah sesuai kesepakatan.

Jika BMT Al-Falah membeli barang langsung kepada suplier maka tahap ke-3 sampai dengan tahap ke-5 tidak diperlukan dan langsung ke tahap 6.

B. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di KSPPS BMT Al- Falah Berkah Sejahtera

Prosesur pembiayaan kepada setiap anggota yang harus dilakukan melalui proses penelitian yang obyektif terhadap berbagai aspek yang berhubungan dengan obyek pembiayaan. Adapun prosedur pembiayaan Murabahah yang ditetapkan oleh BMT Al-Falah adalah sebagai berikut:2

1. Anggota datang dengan mengajukan surat permohonan pembiayaan Murabahah yang akan diterima oleh administrasi pembiayaan.

2. Administrasi pembiayaan akan melakukan wawancara terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pembiayaan yang dibutuhkan untuk pembiayaan konsumtif atau pembiayaan produktif.

3. Dari wawancara tersebut dapat diketahui apakah anggota layak atau tidak layak untuk mendapatkan pembiayaan, jika tidak layak langsung dapat dilakukan penolakan.

4. Bagi anggota yang layak, bagian pembiayaan bertanya lebih rinci dan mendalam serta akan diminta untuk melengkapi persyaratan yang telah ditentukan. BMT Al-Falah akan melakukan penyelidikan dan analisis terhadap anggota dan akan membuat laporan dari proses yang dilakukan.

5. Hasil penyelidikan dan analisis diserahkan kepada Direktur untuk diambil keputusan dengan mekanisme komite.

2Wawancara dengan Ibu Ulfah selaku Administrasi Pembiayaan BMT Al-Falah, 15 Mei 2017

(4)

4

6. Setelah permohonan disetujui kemudian BMT Al-Falah akan membicarakan kesepakatan dengan anggota mengenai keuntungan yang akan diperoleh BMT Al-Falah. Dari kesepakatan tersebut dibuat perjanjian tertulis antara BMT Al-Falah dengan anggota atas pembiayaan Murabahah yang disepakati.

7. Pada waktu penyerahan barang, pihak BMT Al-Falah akan meminta anggota untuk menandatangani lembar penerimaan barang kemudian akan dicatat oleh bagian pembiayaan dan bagian keuangan akan mencatat dan mengarsip sebagai dokumen.

C. Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Murabahah Pada KSPPS BMT Al-Falah Berkah Sejahtera

Dalam pembiayaan Murabahah di BMT Al-Falah terdapat dua akad Murabahah, yaitu akad Murabahah murni dan akad Murabahah bil Wakalah.

Dalam hal transaksi pembiayaan Murabahah dan perlakuan akuntansi Murabahah yang terjadi pada BMT Al-Falah, maka pencatatan yang terkait dengan pembiayaan Murabahah pada BMT Al-Falah antara lain sebagai berikut:3

Pak Yono merupakan anggota BMT Al-Falah pada bulan Mei 2017, ia ingin mengajukan pembiayaan Murabahah bil Wakalah, untuk konsumsi, yaitu beli bahan material bangunan dengan harga Rp.100.000.000 dan permohonan biaya selama 24 bulan.

Dalam waktu yang bersamaan Pak Surya dan Bu Siti yang juga merupakan anggota BMT Al-Falah ingin mengajukan pembiayaan Murabahah bil Wakalah, untuk investasi, yaitu membeli bakso cuanki dengan harga Rp.10.000.000 dan permohonan biaya selama 10 bulan. Sedangkan Bu Siti ingin mengajukan pembiayaan Murabahah murni, untuk konsumsi, yaitu beli mesin jahit dengan harga Rp.1.000.000 dan permohonan biaya selama 10 bulan dengan uang muka Rp.200.000. Setelah melakukan analisa terhadap

3Wawancara dengan Ibu Ratih selaku Akuntan BMT Al-Falah, 12 April - 01 Mei 2017

(5)

5

ketiga anggota tersebut, lalu pihak BMT Al-Falah menerima pengajuan pembiayaan, maka BMT Al-Falah akan menentukan jumlah angsuran yang akan dibebankan sebagai harga jual melalui margin yang sudah disepakati oleh BMT Al-Falah dengan ketiga anggota tersebut. Berikut tabel rincian dari pembiayaan Murabahah dan Murabahah bil Wakalah:

Tabel 4.1

Tabel Daftar Pembiayaan Murabahah

Nama Harga Pokok Margin Harga Jual Waktu Yono Rp.100.000.000 Rp. 17.000.000 Rp.117.000.000 24 Bulan Surya Rp. 10.000.000 Rp. 2.300.000 Rp. 12.300.000 10 Bulan Siti Rp. 1.000.000 Rp. 400.000 Rp. 1.400.000 10 Bulan

1. Angsuran Perbulan

Tabel 4.2

Tabel Angsuran Perbulan Pembiayaan Murabahah

Yono Surya Siti

Harga Jual Jangka Waktu

= Rp.117.000.000 24

= Rp.4.875.000

Harga Jual Jangka Waktu

=Rp.12.300.000 10

= Rp.1.230.000

Harga Jual-Uang Muka Jangka Waktu

= Rp.1.400.000 - Rp.200.000

10

= Rp.120.000

2. Persentase Keuntungan

(6)

6

Tabel 4.3

Tabel Persentase Keuntungan Pembiayaan Murabahah

Yono Surya Siti

Margin x 100%

Harga Jual

Rp.17.000.000 x 100%

Rp.117.000.000

=14,529914529914%

Margin x 100%

Harga Jual

Rp.2.300.000 x 100%

Rp.12.300.000

= 18,699186991869%

Margin x 100%

Harga Jual–Uang Muka Rp. 400.000 x 100%

Rp1.400.000- Rp200.000

= 33,333333333333%

3. Margin Perbulan

Tabel 4.4

Tabel Margin Perbulan Pembiayaan Murabahah

Yono Surya Siti

Presentase Keuntungan x Angsuran Perbulan

=14,529914529914% x Rp.4.875.000

= Rp.708.000

Presentase Keuntungan x Angsuran Perbulan

=18,699186991869% x Rp.1.230.000

=Rp.230.000

Presentase

Keuntungan x

Angsuran Perbulan

=33,333333333333%

x Rp.120.000

= Rp.20.000

4. Pokok Perbulan

(7)

7

Tabel 4.5

Tabel Pokok Perbulan Pembiayaan Murabahah

Yono Surya Siti

Angsuran Perbulan – Margin Perbulan

Rp.4.875.000- Rp.708.000

= Rp.4.167.000

Angsuran Perbulan – Margin Perbulan

Rp.1.230.000- Rp.230.000

= Rp.1.000.000,-

Angsuran Perbulan – Margin Perbulan Rp.120.000- Rp.20.000

= Rp.100.000

5. Pada tanggal 27 Mei 2017 pembelian barang pesanan yang dilakukan oleh anggota untuk mewakilkannya atas nama BMT Al-Falah maupun pembelian langsung yang dilakukan oleh BMT Al-Falah secara tunai kepada pemasok.

6. Setiap tanggal 15 merupakan tanggal jatuh tempo yang harus dibayar, yaitu angsuran beserta margin-nya.

Berikut ini pencatatan seluruh transaksi yang terjadi selama akad Murabahah pada BMT Al-Falah:

1. Saat Negoisasi

Saat negoisasi BMT Al-Falah tidak melakukan pencatatan jurnal apapun.

2. Pengakuan Uang Muka

Dari ketiga contoh yang didapatkan dari penelitian ini terdapat salah satu akad Murabahah murni yang memberikan sejumlah uang muka sebagai bentuk dari keseriusan anggota untuk melakukan pembiayaan, maka dalam hal ini BMT Al-Falah melakukan pencatatan jurnal saat penerimaan uang muka sebagai berikut:

(8)

8 Tabel 4.6

Tabel Jurnal Penerimaan Uang Muka

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp) 27-05-

2017

Db. Kas 200.000

Kr. Uang Muka an Siti 200.000

BMT Al-Falah menerima uang muka sebesar Rp.200.000. Dalam pengakuan uang muka BMT Al-Falah mencatat serta mengakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima. Berdasarkan PSAK No.102 paragraf 30 (a) disebutkan bahwa uang muka diakui sebagai pembelian sebesar jumlah yang diterima.

Setelah akad disepakati BMT Al-Falah mencatat dan mengakui uang muka sebagai bagian dari pelunasan piutang Murabahah. Jurnalnya adalah sebagai berikut

Tabel 4.7

Tabel Jurnal Pengakuan Uang Muka sebagai Pelunasan Piutang Murabahah

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp) 27-05-

2017

Db. Utang uang muka Murabahah 200.000

Kr. Piutang Murabahah an Siti 200.000

(9)

9

Berdasarkan PSAK No.102 paragraf 30 (b) disebutkan bahwa jika barang jadi di beli oleh pembeli (akad jual beli disepakati), uang muka diakui sebagai pembayaran piutang.

Apabila akad Murabahah tidak jadi disepakati dan dalam proses pembelian barang Murabahah tersebut BMT melakukan pencatatan yang sudah dikurangi biaya operasional yang dikeluarkan oleh BMT Al-Falah.

Namun dalam hal ini tidak terjadi. Jurnalnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Tabel Jurnal Pengembalian Uang Muka

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp)

Db. Utang uang muka XXX

Kr. Pendapatan operasional XXX

Kr. Kas XXX

Pada saat anggota membatalkan, maka uang muka dikembalikan kepada anggota yang sudah dikurangi dengan biaya kerugian akibat dari pembatalan akad tersebut. Dan apabila uang muka lebih kecil dari kerugian yang ditanggung BMT Al-Falah, maka BMT Al-Falah meminta kekurangan tersebut kepada anggota dan anggota wajib membayar kekurangannya tersebut. Selanjutnya berdasarkan PSAK No.102 paragraf 30 (c) telah disebutkan bahwa jika barang batal dibeli oleh pembeli, maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual.

Jadi, dalam pencatatan, pengakuan, pengukuran, pengungkapan dan penyajian uang muka pada BMT Al-Falah sudah sesuai dengan PSAK No.102.

(10)

10 3. Pembelian Barang Pesanan

Karena terdapat dua pembiayaan Murabahah yang menggunakan akad Murabahah bil Wakalah, maka BMT Al-Falah tidak membeli barang sendiri barang pesanannya melainkan memberikan wewenang kepada anggota untuk membelikan barang atau pembelian barang diwakilkan oleh anggota. BMT Al-Falah menyerahkan seluruh uang sesuai dengan harga beli barang atau harga pokok yang sudah disepakati kepada anggota untuk dibelikannya barang kepada pemasok dengan atas nama BMT Al-Falah.

Kemudian penyerahan barang dilakukan langsung oleh pemasok kepada anggota dengan persetujuan dan sepengetahuan BMT Al-Falah.

Maka dalam hal ini BMT Al-Falah melakukan pencatatan jurnal saat penyerahan uang Wakalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Tabel Jurnal Penyerahan Uang Wakalah

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp) 27-05-

2017

Db. Piutang Wakalah an Yono 100.000.000

Kr. Kas 100.000.000

27-05- 2017

Db. Piutang Wakalah an Surya 10.000.000

Kr. Kas 10.000.000

BMT Al-Falah menyerahkan uang Wakalah dengan harga pokok sebesar Rp.100.000.000 an Yono dan Rp.10.000.000 an Surya. Pada saat anggota menyerahkan barang, BMT Al-Falah tidak mengakui dan

(11)

11

mengukur nilai uang muka yang digunakan oleh anggota karena tidak terjadi pengakuan uang muka, namun BMT Al-Falah melakukan pencatatan saat penyerahan uang Wakalah tersebut, Dalam hal ini jika anggota sudah membelikan barangnya dari pemasok atas nama BMT Al- Falah dan BMT Al-Falah pun mengetahuinya, maka BMT Al-Falah mencatat dan mengakui persediaan aset Murabahah sebesar biaya perolehan. Jurnalnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Tabel Jurnal Persediaan Aset Murabahah

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit

(Rp) 27-05-

2017

Db.Persediaan aset Murabahah 100.000.000

Kr. Piutang Wakalah an Yono

100.000.000

27-05- 2017

Db.Persediaan aset Murabahah 10.000.000

Kr. Piutang Wakalah an Surya

10.000.000

Dan yang menggunakan akad Murabahah murni, yakni BMT Al-Falah membeli langsung barang dari pemasok secara tunai karena BMT Al-Falah tidak pernah membeli secara kredit selalu membeli barang secara tunai, maka jurnalnya adalah sebagai berikut:

(12)

12

Tabel 4.11

Tabel Jurnal Pembelian Barang Langsung Secara Tunai

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit

(Rp) 27-05-

2017

Db. Persediaan aset Murabahah 1.000.000

Kr. Kas-pemasok 1.000.000

Pada saat pembelian barang dari pemasok atau pada saat perolehan aset Murabahah diakui sebagai persediaan Murabahah sebesar biaya perolehan, yaitu Rp.1.000.000. Berdasarkan PSAK No.102 paragraf 18 disebutkan bahwa pada saat perolehan, aset Murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan. Maka pencatatan, pengakuan, pengukuran, pengungkapan dan penyajian yang dilakukan pada BMT Al- Falah sudah sesuai dengan PSAK No.102.

4. Saat Akad Telah Disepakati

Pada saat akad disepakati baik itu akad Murabahah murni maupun akad Murabahah bil Wakalah terdapat beberapa transaksi yang dicatat, yaitu yang pertama, penjualan Murabahah serta pengakuan keuntungannya yang diterima BMT Al-Falah, yang kedua uang muka sebagai pelunasan piutang Murabahah dan yang terakhir pengakuan pendapatan administrasi.

- Penjualan Murabahah

Pada BMT Al-Falah saat terjadinya akad Murabahah dilakukan secara tangguh sepanjang masa angsuran Murabahah, maka jurnalnya adalah sebagai berikut:

(13)

13 Tabel 4.12

Tabel Jurnal Penjualan Murabahah

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit

(Rp) 27-05-

2017

Db. Piutang Murabahah an Yono

117.000.000

Kr. Persediaan aset Murabahah an Yono

10.000.000

Kr. Margin Murabahah ditangguhkan an Yono

17.000.000

27-05- 2017

Db. Piutang Murabahah an Surya

12.300.000

Kr. Persediaan aset Murabahah an Surya

10.000.000 Kr. Margin Murabahah

ditangguhkan an Surya

2.300.000 27-05-

2017

Db. Piutang Murabahah an Siti 1.400.000

Kr. Persediaan aset Murabahah an Siti

1.000.000 Kr. Margin Murabahah

ditangguhkan an Siti

400.000

Pada saat akad Murabahah disepakati, pada BMT Al-Falah piutang diakui sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati, yaitu sebesar Rp.117.000.000 an Yono, Rp.12.300.000 an Surya dan Rp.1.400.000 an Siti. Pada periode akhir laporan keuangan, piutang Murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.

(14)

14

Berdasarkan PSAK No.102 paragraf 22 atas piutang Murabahah yang disebutkan bahwa piutang diakui sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Pada periode akhir laporan keuangan, piutang Murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Maka dalam pencatatan, pengukuran, pengakuan, pengungkapan dan penyajian yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam hal piutang Murabahah sudah sesuai dengan PSAK No.102.

- Pengakuan pendapatan administrasi

Sehubungan dengan pembiayaan yang diberikan, BMT Al-Falah membebankan beberapa jenis biaya kepada nasabah, yaitu biaya dalam transaksi pembiayaan terdapat biaya administrasi sebesar Rp.15.000, biaya materai sebesar Rp.12.000, biaya asuransi sebesar Rp.20.000, maka jurnalnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13

Tabel Jurnal Pencatatan Biaya-Biaya yang Ditanggung Anggota

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp) 27-05-

2017

Db. Kas 47.000

Kr. Pendapatan administrasi 15.000 Kr. Persediaan materai 12.000 Kr. Rekening perusahaan asuransi 20.000

5. Pengukuran Aset Murabahah Setelah Perolehan

Dalam hal ini BMT Al-Falah belum mengimplementasikan pencatatan jika terjadinya nilai penurunan aset karena rusak atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke anggota dikarenakan belum pernah terjadi hal yang demikian, barang yang sudah dibelikan oleh BMT Al-Falah langsung

(15)

15

segera dijual kepada anggota dengan kata lain persediaan aset Murabahah setelah perolehan langsung diserahkan kepada anggota.

Maka berdasarkan PSAK No.102 paragraf 19 atas pengukuran aset Murabahah setelah perolehan yang harus dicatat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Tabel Jurnal Jika Aset Murabahah Mengalami Penurunan

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp)

Db. Beban penurunan nilai XXX

Kr. Aset Murabahah XXX

Penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset.

6. Saat Terjadi Diskon Pada Saat Pembelian Aset Murabahah

Pada BMT Al-Falah belum mengimplementasikan pencatatan, pengukuran, pengakuan, pengungkapan dan penyajian pada saat terjadi diskon saat pembelian aset Murabahah dikarenakan pada BMT Al-Falah belum pernah terjadi adanya diskon pada saat pembelian aset Murabahah.

Maka yang seharusnya dicatat dalam PSAK No.102 paragraf 20 atas diskon saat pembelian aset Murabahah adalah sebagai berikut:

- Apabila terjadi diskon saat belum terjadi akad Murabahah akan mengurangi biaya perolehan aset Murabahah, maka jurnalnya adalah sebagai berikut:

(16)

16

Tabel 4.15

Tabel Jurnal Diskon Pembelian Aset Sebelum Terjadi Akad Murabahah

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp)

Db. Aset Murabahah XXX

Kr. Kas XXX

- Menjadi kewajiban kepada pembeli apabila terjadi setelah akad Murabahah dan sesuai akad yang disepakati, menjadi hak pembeli.

Jurnalnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16

Tabel Jurnal Kewajiban Kepada Pembeli atas Diskon Pembelian Aset Setelah Terjadi Akad Murabahah

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp)

Db. Kas XXX

Kr. Utang diskon Murabahah XXX

- Jika terjadi setelah akad Murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak penjual, menjadi tambahan keuntungan Murabahah.

(17)

17

Tabel 4.17

Tabel Jurnal Keuntungan atas Diskon Pembelian Aset Setelah Terjadi Akad Murabahah

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp)

Db. Kas XXX

Kr.Keuntungan Murabahah XXX

- Jika terjadi setelah akad Murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad, maka akan menjadi hak penjual dan diakui pendapatan operasional.

Tabel 4.18

Tabel Jurnal Pendapatan atas Diskon Pembelian Aset Setelah Terjadi Akad Murabahah

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp)

Db. Kas XXX

Kr. Pendapatan Lain-lain XXX

7. Pembayaran Angsuran dan Pengakuan Keuntungan Murabahah - Ketika pembayaran angsuran dilakukan pada waktu tanggal jatuh

tempo

Pembayaran angsuran dilakukan pada waktu tanggal jatuh tempo yaitu pada tanggal 15 Juni 2017, jurnalnya adalah sebagai berikut:

(18)

18

Tabel 4.19

Tabel Jurnal Pembayaran Angsuran pada Saat Jatuh Tempo dan Pengakuan Margin

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp) 15-06-

2017

Db. Kas 4.875.000

Kr. Piutang Murabahah an Yono

4.875.000

Db. Margin Murabahah ditangguhkan an Yono

708.000

Kr. Pendapatan margin Murabahah an Yono

708.000

15-06- 2017

Db. Kas 1.230.000

Kr.Piutang Murabahah an Surya

1.230.000

Db. Margin Murabahah ditangguhkan an Surya

230.000

Kr. Pendapatan margin Murabahah an Surya

230.000

15-06- 2017

Db. Kas 120.000

Kr. Piutang Murabahah an Siti

120.000

Db. Margin Murabahah ditangguhkan an Siti

20.000

Kr. Pendapatan margin Murabahah an Siti

20.000

(19)

19

Pengakuan pokok dan margin dilakukan secara merata dan flat selama jangka waktu angsuran pembiayaan Murabahah dan pengakuan keuntungannya menggunakan penerapan keuntungan proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang Murabahah dimana setiap terjadi penagihan piutang diakui sebagai pendapatan. apabila anggota melakukan pembayaran lebih kecil dari kewajiban yang harus dibayarnya, maka pengakuan margin dilakukan secara proporsional juga atau sebanding dengan porsi margin yang terkandung dalam angsuran normalnya.

Berdasarkan PSAK 102 paragraf 24 mengatur bahwa pengakuan keuntungan, dalam paragraf 23 (b) (ii), dilakukan secara proporsional atas jumlah piutang yang berhasil ditagih dengan mengalikan persentase keuntungan terhadap jumlah piutang yang berhasil ditagih. Persentase keuntungan ini akan dihitung dengan perbandingan antara margin dan biaya perolehan aset Murabahah.

Maka pencatatan, pengukuran, pengakuan, pengungkapan dan penyajian yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam hal pengakuan keuntungan Murabahah sudah sesuai dengan PSAK No.102.

- Ketika pembayaran angsuran terjadi tunggakan.

BMT Al-Falah tidak mencatat apapun mengenai angsuran setelah jatuh tempo yang menunggak tetapi mencatat jika anggota sudah melakukan pembayaran tunggakan tersebut, maka BMT Al- Falah mencatatnya sesuai dengan angsuran perbulan yang sudah ditentukan disertai denda keterlambatannya jika alasan anggota terlambat membayar angsuran tidak diterima. Hal ini akan mempengaruhi pada kolektibilitas anggota, yaitu berubah dan menurunnya volume peringkat lancar atau tidak lancarnya anggota dalam membayar angsuran. Pada jurnal saat tunggakan angsuran ini yang seharusnya dicatat berdasarkan PSAK No.102, yaitu,

(20)

20

pembayaran angsuran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo tanpa dikenakan denda.

Pada waktu bulan pembayaran hingga tanggal jatuh tempo, anggota menunggak dengan alasan yang dapat diterima, maka jurnalnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.20

Tabel Jurnal Angsuran Setelah Jatuh Tempo

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp) 15-06-

2017

Db. Piutang Murabahah jatuh tempo an. Yono

4.875.000

Kr. Piutang Murabahah an Yono 4.875.000 Db. Margin Murabahah

ditangguhkan an Yono

708.000

Kr. Pendapatan margin Murabahah akrual an Yono

708.000

15-06- 2017

Db. Piutang Murabahah jatuh tempo an Surya

1.230.000

Kr. Piutang Murabahah an Surya

1.230.000

Db. Margin Murabahah ditangguhkan an Surya

230.000

Kr. Pendapatan margin Murabahah akrual an Surya

230.000

15-06- 2017

Db. Piutang Murabahah jatuh tempo an Siti

120.000

Kr. Piutang Murabahah an Siti 120.000 Db. Margin Murabahah 20.000

(21)

21 ditangguhkan an Siti

Kr. Pendapatan margin Murabahah akrual an Siti

20.000

Dan setelah anggota membayar angsurannya, maka jurnalnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.21

Tabel Jurnal Pembayaran Angsuran Setelah Jatuh Tempo

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp) 20-06-

2017

Db. Kas 4.875.000

Kr. Piutang Murabahah jatuh tempo an Yono

4.875.000

Db. Pendapatan margin Murabahah akrual an Yono

708.000

Kr. Pendapatan margin Murabahah an Yono

708.000

20-06- 2017

Db. Kas 1.230.000

Kr. Piutang Murabahah jatuh tempo an Surya

1.230.000

Db. Pendapatan margin Murabahah akrual an Surya

230.000

Kr. Pendapatan margin Murabahah an Surya

230.000

20-06- 2017

Db. Kas 120.000

(22)

22

Kr. Piutang Murabahah jatuh tempo an Siti

120.000

Db. Pendapatan margin Murabahah akrual an Siti

20.000

Kr. Pendapatan margin Murabahah an Siti

20.000

Dengan demikian dalam pembayaran angsuran serta keuntungan Murabahah yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam pengukuran sudah sesuai dengan PSAK No.102, namun dalam pencatatan, pengakuan, pengungkapan, dan penyajian kurang sesuai dengan PSAK No.102.

8. Pembayaran Angsuran Dilakukan Setelah Tanggal Jatuh Tempo dengan Pengenaan Denda Keterlambatan.

Jika pada bulan berikutnya angsuran pembiayaan Murabahah atas nama Pak Surya mengalami keterlambatan pembayaran angsuran dengan alasan yang tidak bisa diterima, maka dalam menetapkan denda BMT Al- Falah sesuai dengan kebijakan dari pimpinan, dari kebijakan tersebut terdapat beberapa kebijakan untuk menetapkan pengenaan denda sesuai dengan kebijakan pada saat itu, diantaranya dapat mengenakan denda 1%

sampai 5% dari angsuran perbulan, dapat menetapkan denda perharinya atau jika tidak mampu dapat membayar denda dengan seadanya yang dimiliki oleh anggota.

Jika dalam hal ini menetapkan denda sebesar 1% dari angsuran perbulan, maka pak Surya membayar sebesar Rp.12.300 maka jurnalnya adalah sebagai berikut:

(23)

23

Tabel 4.22

Tabel Jurnal Angsuran Saat Jatuh Tempo Beserta Denda

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp) 20-07-

2017

Db. Kas 1.230.000

Kr. Piutang Murabahah jatuh tempo an Surya

1.230.000

Db. Pendapatan margin Murabahah akrual an Surya

230.000

Kr. Pendapatan margin Murabahah an Surya

230.000

Db. Kas 12.300

Kr. Rekening dana kebijakan 12.300

Dalam pengenaan denda BMT Al-Falah membebankan denda (ta’zir) kepada anggota apabila anggota terlambat membayar angsuran karna lalai atau anggota yang memiliki kemampuan untuk membayar angsurannya, tetapi menunda-nunda pembayarannya. BMT Al-Falah mengakui denda yang diterima sebagai dana kebajikan. Denda dalam PSAK 102 paragraf 29 menyatakan bahwa denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.

Maka dalam pencatatan, pengukuran, pengakuan, pengungkapan dan penyajian yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam hal pengenaan denda sudah sesuai dengan PSAK No.102.

9. Saat Anggota Melakukan Pelunasan Dini

(24)

24

- Disebabkan oleh anggota yang membayar secara tepat waktu atau pelunasan dini

Pada bulan ke-8 Pak Surya ingin melunasi seluruh angsurannya dan Pak Surya sudah membayar selama 7 bulan. BMT Al-Falah dalam hal ini melakukan potongan sesuai dengan kebijakan yang diterapkan karena mempertimbangkan besar pembiayaan dan jangka waktu. Kebijakan pemotongan pelunasan, diantaranya dapat berupa pemotongan pada margin, dapat juga langsung ditetapkan jumlah potongannya setelah melakukan pelunasan angsuran beserta margin. Dalam hal ini tergantung pada kebijakan BMT-Al-Falah pada saat itu, namun yang pasti BMT Al- Falah memberikan potongan dan melakukan pencatatan untuk transaksi pemberian potongan untuk pelunasan dini. Jika potongan pelunasan yang dilakukan dengan memberikan potongan 10% dari margin, maka perhitungan dan jurnalnya adalah sebagai berikut:

Jumlah Waktu Angsuran = 10 bulan Yang sudah dibayar = 7 bulan -

3 bulan

Sisa yang harus dibayar = 3 x Rp.1.230.000 = Rp.3.690.000,- Pokok = 3 x Rp.1.000.000 = Rp.3.000.000,- Margin = 3 x Rp. 230.000 = Rp. 690.000,- Potongan margin = Rp.690.000 x 10% = Rp. 69.000,- Margin sudah dipotong = Rp.690.000 – Rp.69.000 = Rp.621.000,-

(25)

25

Tabel 4.23

Tabel Jurnal Pelunasan Dini Angsuran Anggota

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp) 15-01-

2018

Db. Kas 3.690.000

Kr. Piutang Murabahah an Surya

3.690.000

Db. Margin Murabahah ditangguhkan an Surya

690.000

Kr. Pendapatan Murabahah an Surya

690.000

Db. Beban potongan pelunasan 69.000

Kr. Kas 69.000

Metode yang digunakan oleh BMT Al-Falah dalam pemberian potongan dilakukan setelah pelunasan, BMT Al-Falah menerima pelunasan piutang dari anggota sebesar Rp.3.690.000 dan kemudian BMT membayarkan potongan pelunasannya kepada anggota sebesar Rp.69.000. beban potongan pelunasan ini diakui sebagai pengurangan keuntungan Murabahah.

Berdasarkan PSAK No.102 paragraf 26 menyebutkan bahwa potongan pelunasan piutang Murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi secara tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati diakui sebagai pengurang keuntungan Murabahah. Dan PSAK No.102 paragraf 27 (b) menyebutkan bahwa diberikan setelah pelunasan, yaitu penjual menerima pelunasan piutang dari pembeli dan kemudian membayarkan potongan pelunasannya kepada pembeli.

(26)

26

Berdasarkan metode ini BMT Al-Falah dalam jurnalnya yang pertama dengan menerima pelunasan piutang sebesar sisa piutang yang akan dilunasi dan kredit piutang Murabahah, yang kedua pengakuan pendapatan margin Murabahah, dan yang terakhir pengakuan potongan pada saat pemberian potongan.

Maka pencatatan, pengukuran, pengakuan, pengungkapan dan penyajian yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam hal potongan pelunasan dini sudah sesuai dengan PSAK No.102.

- Disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran oleh anggota Pada kasus ini BMT Al-Falah pernah melakukan pemberian potongan piutang Murabahah yang disebabkan oleh penurunan kemampuan anggota untuk membayarnya. Penetapan potongannya pun sesuai dengan kebijakan BMT Al-Falah pada saat itu. Dalam hal ini BMT Al-Falah mengakui potongan piutang tersebut sebagai beban BMT Al-Falah.

Apabila Pak Surya mengalami penurunan kemampuan untuk membayar angsuran pada satu bulan terakhir mendekati waktu jatuh tempo pembiayaan dan BMT Al-Falah memberikan kebijakan untuk melakukan potongan pelunasan pada margin sebesar 25%, maka BMT Al-Falah melakukan pencatatan sebagai berikut:

(27)

27

Tabel 4.24

Tabel Jurnal Potongan Pelunasan Penurunan Kemampuan Anggota

Tanggal Rekening Debit

(Rp)

Kredit (Rp) 15-03-

2018

Db. Kas 1.230.000

Kr. Piutang Murabahah 1.230.000

Db. Margin Murabahah ditangguhkan

230.000

Kr. Pendapatan Murabahah 230.000 Db. Beban potongan pelunasan

307.500

Kr. Kas 307.500

Dalam pencatatan potongan pelunasan akibat penurunan kemampuan pembayaran dengan potongan pelunasan dini sama saja, namun beban disini memiliki perbedaan dengan beban pengurangan pendapatan. Beban potongan yang diberikan seluruhnya ditanggung sebagai beban operasional BMT Al-Falah.

Perhitungan penentuan margin Murabahah di BMT Al-Falah dihitung dengan metode anuitas, semakin lama jangka waktu pembiayaan, maka semakin besar margin yang dikenakan pada anggota. Setelah margin ditentukan, nilai margin tersebut bersifat flat atau tetap yang tidak akan terjadi perubahahan harga dalam kondisi ekonomi apapun serta berlaku sejak akad Murabahah disepakati atau dari angsuran hingga masa jatuh tempo pelunasan pembiayaan Murabahah dengan angsurannya tetap tidak berubah.

(28)

28

Hal ini disebutkan dalam karakteristik PSAK.102 paragraf 9 bahwa akad Murabahah memperkenankan penawaran harga yang berbeda untuk cara pembayaran yang berbeda sebelum akad Murabahah dilakukan.

Namun jika akad tersebut telah disepakati, maka hanya ada satu harga (harga dalam akad) yang digunakan.

Penetapan margin dalam BMT Al-Falah merupakan selisih dari pembelian dan penjualan atas barang berdasarkan besaran pembiayaan yang sudah dikeluarkan BMT Al-Falah.

D. Kesesuaian PSAK No.102 dengan Perlakuan Akuntansi Murabahah pada KSPPS BMT Al-Falah Berkah Sejahtera

Setelah melakukan penelitian dan melihat bagaimana transaksi Murabahah yang ada di BMT Al-Falah, maka penulis menganalisa apakah perlakuan akuntansi Murabahah yang ada di BMT Al-Falah telah sesuai dengan PSAK No.102 tentang Akuntansi Murabahah. Analisa tersebut disesuaikan dengan contoh jurnal yang ada. Berikut analisa kesesuaian PSAK No.102 dengan perlakuan akuntansi Murabahah yang dapat dirangkum dalam bentuk tabel sebagai berikut:

1. Pencatatan (Pengakuan dan Pengukuran)

Tabel 4.25

Tabel Pencatatan (Pengakuan dan Pengukuran) Perlakuan Akuntansi di BMT Al-Falah dan Perlakuan Akuntansi PSAK No.102 No Perlakuan

Akuntansi pada BMT Al-Falah

Perlakuan Akuntansi PSAK No.102

Keterangan

1. Piutang

Murabahah dicatat sebagai harga jual dengan harga

Piutang Murabahah diakui sebagai biaya perolehan Murabahah ditambah keuntungan

Pencatatan yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam piutang

(29)

29 pokok ditambah

keuntungan yang disepakati

yang disepakati Murabahah sudah sesuai dengan PSAK No.102 2. Penerimaan uang

muka yang

diterima BMT sebagai bagian pelunasan piutang Murabahah apabila akad Murabahah jadi di sepakati.

Apabila akad Murabahah tidak jadi disepakati maka uang muka dikembalikan kepada anggota

yang sudah

dikurangi dengan biaya kerugian akibat dari pembatalan akad tersebut. Dan apabila uang muka lebih kecil dari kerugian yang ditanggung BMT,

maka BMT

meminta kekurangan

Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima.

Jika barang jadi dibeli oleh pembeli, maka uang muka diakui sebagai pembayaran piutang (merupakan bagian pokok). Jika barang batal dibeli oleh pembeli, maka

uang muka

dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan

dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual.

Pencatatan yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam penerimaan uang muka sudah sesuai dengan PSAK No.102

(30)

30 tersebut kepada

anggota dan anggota wajib membayar

kekurangannya tersebut

3. BMT Al-Falah belum melakukan pencatatan atas diskon yang diterima sebelum akad Murabahah disepakati

dikarenakan belum pernah terjadi diskon selama pembiayaan

Murabahah terjadi di BMT Al-Falah

Jika penjual

mendapatkan diskon

sebelum akad

Murabahah maka diskon tersebut merupakan hak pembeli diskon atas pembelian barang yang diterima setelah akad Murabahah disepakati

diperlakukan sesuai dengan kesepakatan dalam akad tersebut.

Jika tidak diatur dalam kesepakatan maka diskon menjadi hak penjual

BMT Al-Falah belum

mengimplementasi kan pencatatan ini

4. Apabila anggota melakukan

pelunasan lebih cepat dari jangka waktu yang sudah ditentukan atau

Potongan pelunasan piutang Murabahah yang diberikan kepada

pembeli yang

melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari

Pencatatan yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam potongan pelunasan dini sudah sesuai

(31)

31 melakukan

pelunasan dini, BMT Al-Falah melakukan

potongan keuntungan pembayaran

waktu yang sudah disepakati diakui sebagai pengurangan keuntungan

Murabahah

dengan PSAK No.102

5. Pada saat perolehan aset Murabahah BMT Al-Falah mengakui sebagai persediaan

Murabahah sebesar biaya perolehan

Pada saat perolehan, aset Murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan

Pencatatan yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam perolehan aset Murabahah sudah sesuai dengan PSAK No.102

6 BMT Al-Falah tidak mencatat apapun mengenai tunggakan

angsuran setelah jatuh tempo tetapi mencatat jika anggota sudah melakukan

pembayaran

tunggakan, maka BMT mencatatnya sesuai dengan angsuran perbulan

yang sudah

Pada saat terjadi tunggakan angsuran dan penerimaan angsuran tunggakan, margin diakui proporsional dengan kas yang diterima

Pencatatan yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam jurnal tunggakan

angsuran dan penerimaan

tunggakan

angsuran kurang sesuai dengan PSAK No.102

(32)

32 ditentukan

7 BMT Al-Falah mengenakan denda jika anggota telah sengaja untuk menunda

pembayaran

angsurannya dan bukan karena tidak mampu serta BMT mengakui denda sebagai dana kebajikan

Denda dilakukan apabila pembeli lalai dalam membayar angsurannya maka denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan

Pencatatan yang dilakukan oleh BMT Al-Falah dalam penetapan denda sudah sesuai dengan PSAK No.102

2. Penyajian

Tabel 4.26

Tabel Penyajian Perlakuan Akuntansi BMT Al-Falah dan Perlakuan Akuntansi PSAK No.102

Perlakuan Akuntansi Pada BMT Al-Falah

Perlakuan Akuntansi menurut PSAK

No.102

Keterangan

Pencatatan untuk transaksi pelunasan angsuran oleh anggota sebesar jumlah seluruh, sisa piutang ditambah dengan bonus margin

yang sudah

diperhitungkan, dan

Piutang Murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang Murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Margin

Pencatatan dan penyajian yang dilakukan oleh BMT Al-Falah Sumber sudah sesuai dengan PSAK No.102

(33)

33 disajikan sebagai

pengurang piutang Murabahah

Murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang piutang Murabahah

Penyajian yang dilakukan oleh BMT Al-Falah, yaitu piutang Murabahah disajikan di neraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, keuntungan Murabahah disajikan di laporan laba rugi.

3. Pengungkapan

Tabel 4.25

Tabel Pengungkapan Perlakuan Akuntansi BMT Al-Falah dan Perlakuan Akuntansi PSAK No.102

Perlakuan Akuntansi Pada BMT Al-Falah

Perlakuan Akuntansi

menurut PSAK No.102

Keterangan

BMT Al-Falah Sumber telah mengungkapkan tentang transaksi- transaksi Murabahah, seperti perolehan aset Murabahah, persediaan piutang Murabahah, margin Murabahah, janji pemesanan dan transaksi lainnya yang terkait dengan transaksi Murabahah

Hal-hal yang harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan adalah hal- hal yang terkait dengan transaksi Murabahah tetapi tidak terbatas pada harga perolehan aset Murabahah, janji pemesanan dalam Murabahah

berdasarkan pesanan

Pengungkapan yang dilakukan oleh BMT Al-Falah Sumber mengenai pengungkapan kebijakan akuntansi

Murabahah sudah sesuai dengan PSAK No.102

(34)

34

sebagai kewajiban atau bukan dan yang diperlukan sesuai PSAK No.101 tentang peyajian Laporan Keuangan Syariah

Pengungkapan yang diungkap BMT Al-Falah adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan,

Dengan demikian aturan yang atur dalam PSAK No.102 adalah sebagai berikut:

Pengakuan dan Pengukuran

1. Pada saat perolehan, aset Murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan.

2. Pengukuran aset Murabahah setelah perolehan adalah sebagai berikut:

a. Jika murabahah pesanan terikat:

(i) Dinilai sebesar biaya perolehan.

(ii) Jika terjadi nilai penurunan aset karena rusak atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke nasabah penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset.

b. Jika Murabahah tanpa pesanan atau tidak mengikat:

(i) Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebih rendah.

(ii) Jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.

3. Diskon pembelian aset Murabahah diakui sebagai:

a. Pengurangan biaya perolehan aset Murabahah, jika terjadi sebelum akad Murabahah.

(35)

35

b. Liabilitas kepada pembeli, jika terjadi setelah akad Murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli.

c. Tambahan keuntungan Murabahah, jika terjadi setelah akad Murabahah dan sesuai akad menjadi hak penjual, atau

d. Pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad Murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad.

4. Liabilitas penjual kepada pembeli atas pengembalian diskon pembelian akan tereliminasi pada saat:

a. Dilakukan pembayaran kepada pembeli sebesar jumlah potongan setelah dikurangi dengan biaya pengembalian, atau

b. Dipindahkan sebagai dana kebajkan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh penjual.

5. Pengakuan Piutang

Pada saat akad Murabahah, piutang Murabahah diakui sebesar biaya perolehan aset Murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan, piutang Murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang.

6. Pengakuan keuntungan, keuntungan Murabahah diakui sebagai berikut:

a. Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai atau secara tangguh yang tidak melebihi satu tahun, atau

b. Selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko dan upaya untuk merealisasikan keuntungan tersebut untuk transaksi tangguh lebih dari satu tahun.

7. Potongan pelunasan piutang Murabahah

Potongan pelunasan piutang Murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi secara tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati diakui sebagai pengurang keuntungan Murabahah.

8. Pemberian potongan pelunasan piutang Murabahah dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu metode berikut:

(36)

36

a. Diberikan pada saat pelunasan, yaitu penjual mengurangi piutang Murabahah dan keuntungan Murabahah, atau

b. Diberikan setelah pelunasan, yaitu penjual menerima pelunasan piutang dari pembeli kemudian membayarkan potongan pelunasannya kepada pembeli.

9. Potongan angsuran Murabahah diakui sebagai berikut:

a. Jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara tepat waktu, maka akan diakui sebagai pengurang keuntungan Murabahah.

b. Jika disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran pembeli, maka diakui sebagai beban.

10. Denda akan dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.

11. Pengakuan dan pengukuran uang muka adalah sebagai berikut:

a. Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima.

b. Jika barang jadi dibeli oleh pembeli, maka uang muka diakui sebagai pembayaran piutang (merupakan bagian pokok).

c. Jika barang batal dibeli oleh pembeli, maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual.

Penyajian

1. Piutang Murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang direalisasikan, yaitu saldo piutang Murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.

2. Marjin Murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) piutang Murabahah.

3. Beban Murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) utang Murabahah.

Pengungkapan

(37)

37

Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi Murabahah, tetapi tidak terbatas pada:

1. Harga perolehan aset Murabahah.

2. Janji pemesanan dalam Murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan, dan

3. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Di BMT Al-Falah dalam pencatatan (pengukuran dan pengakuan) yang sudah sesuai dengan PSAK No.102 adalah sebagai berikut:

1. Pada saat penerimaan uang muka.

2. Pada saat perolehan aset Murabahah mencatat dan mengakui sebagai persediaan Murabahah sebesar biaya perolehan.

3. Padasaat piutang Murabahah diakui sebagai biaya perolehan Murabahah ditambah keuntungan yang disepakati.

4. Pada saat potongan pelunasan dini.

5. Pada saat pengenaan denda diakui sebagai dana kebajikan.

Yang kurang sesuai dengan PSAK No.102 adalah dalam pembayaran angsuran serta pengakuan keuntungan Murabahah yang dilakukan oleh BMT Al-Falah, karena BMT Al-Falah tidak mencatat apapun mengenai tunggakan angsuran setelah jatuh tempo tetapi mencatat jika anggota sudah melakukan pembayaran tunggakan, maka BMT mencatatnya sesuai dengan angsuran perbulan yang sudah ditentukan sedangkan dalam PSAK No.102 pada saat terjadi tunggakan angsuran dan penerimaan angsuran tunggakan, margin diakui proporsional dengan kas yang diterima. Hal ini terjadi dikarenakan belum adanya SOP (Sistem Operasional Prosedur) dan sistem program IT-nya yang kurang mendukung, sehingga tidak tercatat yang sesuai dengan PSAK No.102.

Dalam penyajian dan pengungkapan sudah sesuai dengan PSAK No.102

Referensi

Dokumen terkait

Anak luar kawin yang dapat diakui adalah anak luar kawin dalam arti sempit, yaitu anak yang terlahir dari ibu dan bapak yang tidak terikat perkawinan yang sah baik

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat Taufiq Hidayah serta Inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

Pengelompokan mata kuliah harus mengacu pada kompetensi utama guru pendidikan jasmani yang terdiri atas: (1) penguasaaan bidang studi; (2) pemahaman tentang

Kemampulabaan sesudah IPO yang ditunjukkan oleh pertumbuhan laba kotor, laba usaha, dan laba bersih relatif tidak lebih baik dari sebelum IPO.. Laba kotor sesudah IPO

Sistem pendukung keputusan yang dibangun diharapkan mampu mengolah data penilaian kandidat, data kebutuhan kriteria jabatan dan data kriteria yang digunakan dalam penilaian

Simpulan penelitian menghasilkan saran yang berkaitan dengan kompensasi, lingkungan kerja dan perceived organizational support di Green Villas Hotel Tuban Bali, yaitu

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain adalah diperoleh rancangan alat pendeteksi benda asing teri nasi pada tahap akhir pemisahan teri nasi,

“Guiding through the Fog: Does annual report readability reveal earnings management?”.Research in International Business and Finance38, 509-516.. “The market for lemons: