• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesesuaian lahan tanaman mangga secara aktual dan potensial pada unit lahan I-VIII memiliki kesesuaian lahan tidak sesuai (N) dengan faktor penghambat curah hujan. Faktor curah hujan merupakan faktor alam yang tidak dapat diperbaiki sehingga unit lahan I-VIII memiliki kelas kesesuaian lahan tidak sesuai secara aktual mau pun potensial. Akan tetapi tanaman mangga tetap dapat direkomendasikan untuk ditanaman di lokasi penelitian dengan syarat tanaman mangga yang harus berasal dari varietas unggul yang toleran terhadap kondisis curah hujan >2303.4 m/tahun dan syarat tumbuh lainnya yang sesuai dengan karakteristik dan kualitas lahan di Danau Tao. Perbandingan kelas kesesuaian lahan mangga dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 6.

Tabel 10. Luas kesesuaian lahan untuktanaman mangga (Mangifera indica).

NO

Kesesuain Lahan aktual

Kesesuaaian lahan potensial

Luas

Ha %

1 N N 290,496 100

Total 290,496 100

Gambar 6. Peta Kesesuaian Lahan Aktual dan Potensial Mangga di Danau Tao.

Tanaman cengkeh secara aktual memiliki kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Pada unit lahan IV dan VIII cengkeh memiliki kelas kesesuaian lahan sesuai marginal (S3) dengan faktor penghambat bahaya erosi. Faktor penghambat bahaya erosi dapat diperbaiki dengan pembuatan teras penanaman sejajar kontur dan penanaman penutupan lahan. Sehingga secara potensial kelas kesesuaian lahannya meningkat menjadi cukup sesuai (S2). Dan pada unit lahan II, III, VI, VII memiliki kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dengan faktor penghambat curah hujan, bahaya erosi dan ketersediaan unsur hara.

Faktor penghambat curah hujan merupakan faktor alam yang tidak dapat diperbaiki. Sedangkan faktor bahaya erosi dan ketersediaan unsur hara dapat diperbaiki dengan pembuatan teras penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah dan penambahan bahan organik.

Namun secara potensial unit lahan II, III, VI, VII tetap memiliki kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dikarenakan faktor curah hujan yang merupakan faktor alam yang tidak dapat diperbaiki. Jadi secara potensial unit lahan I dan V tetap memiliki kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2). Luas kesesuaian lahan untuk tanaman cengkeh dilihat pada Tabel 11 dan Gambar 7.

Tabel 11. Luas kesesuaian lahan untuk tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum).

NO

Gambar 7. Peta Kesesuaian lahan aktual dan potensial tanaman cengkeh di Danau Tao

Secara aktual durian memiliki kesesuaian lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Unit lahan I secara aktual dan potensial memiliki kelas kesesuaian lahan sangat sesuai (S1) tidak ada faktor penghambat yang mengharuskan untuk melakukan perbaikan lahan.

Pada unit lahan II, VI, VII memiliki kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dengan faktor penghambat ketersediaan hara dan bahaya erosi. Dengan faktor penghambat ketersediaan hara dapat dilakukan perbaikan dengan usaha penambahan bahan organik dan faktor penghambat bahaya erosi secara aktual dapat dilakukan usaha perbaikan yaitu pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Maka unit lahan II, VI, VII secara potensial memiliki kesesuaian lahan sangat sesuai (S1).

Pada unit lahan III memiliki kelas kesesuaian lahan sesuai marginal (S3) dengan faktor penghambat ketersediaan unsur hara. Faktor penghambat ini dapat dilakukan usaha perbaikan dengan pengapuran dan penambahan bahan organik.

Dengan melakukan usaha perbaikan tersebut maka unit laham III secara potensial menjadi kesesuaian lahan cukup sesuai (S2).

Secara aktual unit lahan V memiliki kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dengan faktor penghambat ketersediaan unsur hara. Faktor penghambat ini dapat dilakukan dengan usaha pengapuran dan penambahan bahan organik.

Dengan melakukan perbaikan tersebut maka unit lahan V secara potensial menjadi kesesuaian lahan sangat sesuai (S1).

Sedangkan pada unit lahan IV dan VIII memiliki kelas kesesuaian lahan sesuai marginal (S3) dengan faktor penghambat bahaya erosi. Faktor penghambat bahaya erosi dapat dilakukan perbaikan dengan usaha pembuatan teras,

penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Dengan melakukan perbaikan tersebut maka lahan IV dan VIII secara potensial kesesuaian lahan menjadi cukup sesuai (S2). Luas kesesuaian lahan untuk tanaman durian dapat dilihat pada Tabel 12 dan Gambar 8.

Tabel 12. Luas kesesuaian lahan untuk tanaman durian (Durio zibehtinus).

NO

Kesesuain Lahan aktual

Kesesuaaian lahan potensial

Luas

Ha %

1 S1 S1 29,372 10,11

2 S2, nr,eh S1 143,917 53

3 S2,nr S1 25,878 8,89

4 S3,eh S2,eh 42,257 19,11

5 S3,nr S2,nr 49,072 14,89

Total 290,496 100

Gambar 8. Peta Kesesuaian lahan aktual dan potensial tanaman durian di Danau Tao

Secara aktual akasia memiliki kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Pada unit lahan I dan VII memiliki kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dengan faktor penghambat ketersediaan hara. Pada faktor penghambat ketersediaan unsur hara dapat dilakukan usaha perbaikan dengan penambahan bahan organik dan pengapuran pada lahan. Sehingga secara potensial lahan I dan VII memiliki kesesuaian lahan sangat sesuai (S1).

Pada unit lahan II, VI memiliki unit lahan cukup sesuai (S2) dengan faktor penghambat ketersediaan hara lereng dan bahaya erosi. Pada faktor penghambat bahaya erosi dapat dilakukan usaha penambahan bahan organik dan pengapuran pada lahan, pengurangan laju erosi berupa pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Sehingga secara potensial unit lahan II, VI memiliki kesesuaian lahan sangat sesuai (S1).

Secara aktual unit lahan III memiliki kelas kesesuaian cukup sesuai (S2) dengan faktor penghambat lereng dan bahaya erosi. Pada faktor penghambat bahaya erosi dapat dilakukan usaha pengurangan laju erosi berupa pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Sehingga secara potensial lahan III memiliki kesesuaian lahan sangat sesuai (S1).

Sedangkan unit lahan IV dan VIII secara aktual memiliki kesesuaian lahan sesuai marginal (S3) dengan faktor penghambat lereng dan bahaya erosi dimana faktor penghambat tersebut dapat diperbaiki melului pembuatan teras penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah sehingga sesecara potensial unit lahan IV dan VIII memiliki kesesuaian cukup sesuai (S2). Luas kesesuaian lahan untuk tanaman akasia dapat dilihat pada Tabel 13 dan Gambar 9.

Tabel 13. Luas kesesuaian lahan untuk tanaman akasia (Acacia mangium).

NO

Kesesuain Lahan aktual

Kesesuaaian lahan potensial

Luas

Ha %

1 S2,nr S1 104,324 27

2 S2, nr,eh S1 92,843 39

3 S2,eh S1 49,072 14,89

4 S3,eh S2,eh 42,257 19,11

Total 290,496 100

.

Gambar 9. Peta Kesesuaian lahan aktual dan potensial tanaman akasia di Danau Tao

Secara aktual tanaman rambutan memiliki kesesuaian lahan sangat sesuai (S1) cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Pada unit lahan I secara aktual dan potensial memiliki kelas kesesuaian lahan sangat sesuai (S1) tidak memiliki faktor pembatas.

Secara aktual unit lahan II, VI, VII dan VIII memiliki kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dengan faktor penghambat ketersediaan unsur hara, lereng dan bahaya erosi. Faktor penghambat tersebut dapat diperbaiki dengan melakukan pengapuran penambahan bahan organik, pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Sehingga lahan II, VI, VII dan VIII secara potensial memiliki kelas kesesuaian lahan sangat sesuai (S1).

Pada unit lahan IV secara aktual memiliki kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas lereng dan bahaya erosi. Faktor penghambat pada unit lahan IV dapat diperbaiki dengan pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Sehingga lahan IV secara potensial memiliki kelas kesesuaian lahan sangat sesuai (S1).

Pada satuan lahan V secara aktual memiliki kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas ketersediaan unsur hara. Faktor penghambat dilahan V dapat diperbaiki dengan pengapuran dan penambahan bahan organik. Sehingga lahan V secara potensial memiliki kelas kesesuaian lahan sangat sesuai (S1).

Pada satuan lahan III memiliki kelas kesesuaian lahan sesuai marginal (S3) dengan faktor penghambat lereng dan bahaya erosi. Faktor penghambat bahaya erosi dapat diperbaiki dengan pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Sehingga lahan III secara potensial memiliki kelas

kesesuaian lahan cukup sesuai (S2). Luas kesesuaian lahan untuk tanaman rambutan dapat dilihat pada Tabel 14 dan Gambar 10.

Tabel 14. Luas kesesuaian lahan untuk tanaman rambutan (Nephelium lappaceum).

NO

Kesesuain Lahan aktual

Kesesuaaian lahan potensial

Luas

Ha %

1 S1 S1 29,372 10,11

2 S2, nr,eh S1 161.051 57.47

3 S2,nr S1 25,878 8,89

4 S2, eh S1 25,123 8,64

5 S3,nr S2,nr 49,072 14,89

Total 290,496 100

Gambar 10. Peta Kesesuaian lahan aktual dan potensial tanaman rambutan di Danau Tao.

Kesesuaian lahan untuk tanaman matoa secara aktual dan potensial memiliki kesesuaian lahan sangat sesuai (S1) pada unit lahan I-VIII. Tanaman matoa dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah mulai dari berlempung sampai berpasir, berbatu, dan berkarang dengan drainase baik sampai buruk (kadang tergenang) tetapi tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal.

Topografi tempat tumbuh matoa bervariasi dari datar, bergelombang, maupun pada daerah berlereng dengan kelerengan landai sampai curam. Beberapa pohon tumbuh di tepi sungai atau danau yang tanahnya selalu lembab, dan dipinggir jurang. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun) dan suhu 22°C-28°C (Garuda dkk.,2014).

Dengan suhu 22°C-28°C jika di bandingkan dengan suhu di lokasi penelitian adalah 27,5°C dan curah hujan 2302,4 mm/tahun maka tanaman matoa sangat sesuai ditanam di Danau Tao. Matoa membutuhkan cahaya dengan intensitas cahaya yang mengenai pohon matoa berkisar antara 70 – 100%.

Sehingga tanaman matoa sangat cocok ditanam di lokasi penelitian. Luas

kesesuaian lahan untuk tanaman matoa dapat dilihat pada Tabel 15 dan Gambar 11.

Tabel 15. Luas kesesuaian lahan untuk tanaman matoa (Pometia pinnata).

NO

Gambar 11. Peta Kesesuaian lahan lktual dan potensial tanaman matoa di Danau Tao.

Kelas kesesuaian lahan sengon secara aktual memiliki kesesuaian lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Pada unit lahan I secara aktual dan potensial memiliki kelas kesesuaian lahan sangat sesuai (S1) tidak memiliki faktor pembatas.

Pada unit lahan II, III, V, VI, VII memiliki kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dengan faktor penghambat lereng dan bahaya erosi. Faktor penghambat tersebut dapat diperbaiki dengan pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Sehingga unit lahan II, III, V, VI, VII secara potensial memiliki kelas kesesuaian lahan sangat sesuai (S1).

Pada Unit lahan IV dan VIII memiliki kelas kesesuaian lahan sesuai marginal (S3) dengan faktor penghambat lereng dan bahaya erosi. Faktor penghambat bahaya erosi dapat diperbaiki dengan pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Sehingga unit lahan IV dan VIII secara potensial memiliki kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2). Luas kesesuaian lahan untuk tanaman sengon dapat dilihat pada Tabel 16 dan Gambar 12.

Tabel 16. Luas kesesuaian lahan untuk tanaman sengon (Paraserianthes falcataria).

NO

Gambar 11. Peta Kesesuaian lahan aktual dan Potensial tanaman sengon di Danau

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman matoa pada unit lahan I sampai VIII memiliki kelas kesesuaian lahan sangat sesuai (S1). Kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman akasia dan sengon untuk unit lahan I,II,III,V,VI,VII termasuk sangat sesuai (S1) sedangkan unit lahan IV dan VIII termasuk kelas cukup sesuai (S2).

Kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman rambutan untuk unit lahan I,II, IV,V,VI,VII,VIII termasuk sangat sesuai (S1) sedangkan unit lahan III termasuk cukup sesuai (S2). Kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman durian pada lahan I,II,V,VI,VII sangat sesuai (S1) dan untuk lahan III,IV dan VIII termasuk cukup sesuai (S2).

2. Kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk tanaman mangga termasuk tidak sesuai (N) seluas 290,496 ha. Kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk tanaman cengkeh cukup sesuai (S2) seluas 290,496 ha.

A. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai desain tapak pengolahan lahan dan model perencanaan pengelolaan lahan wisata Danau Tao.

Dokumen terkait