• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

1. Karakteristik 7 informan, dapat diketahui bahwa umur informan bervariasi antara 26 – 63 tahun, 1 orang laki-laki dan 4orang perempuan, latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mulai dari Tamat SD sampai dengan Sarjana, penghasilan informan ada yang tinggi dan ada yang rendah, serta agama yang dianut adalah beragama Kristen Protestan.

2. Tindakan informan ketika ada anggota keluarga yang sakit terdiri dari 2 macam, ada yang langsung memberikan pengobatan baik dengan cara pengobatan sendiri, pengobatan tradisional maupun pengobatan medis. Ada juga yang tidak melakukan tindakan khusus untuk pengobatannya karena merupakan penyakit yang tidak perlu di obati dan diyakini akan sembuh dengan sendirinya.

3. Ada 5 pola pencarian pengobatan pada masyarakat di Desa Doloksaribu Lumban Nabolon . Penyakit yang dapat sembuh hanya dengan diobati sendiri, penyakit yang akan sembuh jika berobat ke pengobat tradisional ( orang pintar ), penyakit yang hanya dapat disembuhkan dengan berobat ke pengobat medis, serta penyakit yang pengobatannya harus dilakukan dengan mengkombinasikan pengobatan tradisional dan pengobatan medis agar hasilnya maksimal dan penyakitnya dapat sembuh total dan penghentian pengobatan. Jenis pengobatan penyakit dengan melakukan pengobatan sendiri cenderung/ dominan dilakukan oleh masyarakat desa Doloksaribu Lumban

Nabolon, karena umumnya masyarakat memiliki pengetahuan dan memahami teknik khusus dalam meramu obat yang sesuai dengan penyakitnya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar.

4. Pola pencarian pengobatan masyarakat desa Doloksaribu Lumban Nabolon dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan kepercayaan, nilai ekonomis, dukungan budaya, serta dukungan keluarga dan pertemanan.

5. Pengobatan tradisional di Desa Doloksaribu terdiri dari dua jenis yakni pengobatan dengan menggunakan ramuan tradisional( daun jambu biji, daun sirsak, daun katuk, daun bangun-bangun, akar tumbuhan) biasanya digunakan untuk pengobatan penyakit-penyakit ringan dan penyakit-penyakit naturalistik. Daun katuk dipergunakan oleh ibu yang sedang dalam masa nifas, dan juga daun bangun-bangun. Jenis pengobatan kedua, yakni dengan membacakan mantra baik tanpa maupun menggunakan bahan tambahan yang disebut Datu, biasanya untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh intervensi dari makhluk yang bukan manusia (seperti hantu, roh leluhur, atau roh jahat) maupun manusia (guna-guna atau mengirim begu ganjang) yang disebut juga istilahnya personalistik.

6. Penyakit yang pengobatannya harus ke pengobatan medis adalah penyakit yang baru muncul zaman sekarang dan pernah dialami seperti tumor, hipertensi, reumatik, asam urat, diabetes, rabies

7. Penyakit yang pengobatannya harus dikombinasikan antara pengobatan medisdan pengobatan tradisional,yaitu seperti diguna-guna orang . Ada juga penyakit paru-paru yang karna tidak sembuh ketika dibawa kedokter, lalu

74

dibawa ke orang pintar. Hal ini dilakukan agar penyakitnya dapat sembuh total.

6.2Saran

1. Diharapkan kepada tenaga pengobat medis dan tenaga pengobat tradional melakukan kerjasama yang lebih baik dan difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten Toba Samosir ( mengobati penyakit yang memang bisa diobati oleh keahliannya, jika tidak maka langsung segera mengarahkan masyarakat ke tenaga pengobat yang memang ahlinya ) dalam hal memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sehingga derajat kesehatan masyarakat di desa Doloksaribu dapat meningkat.

2. Melihat masih banyaknya jenis penyakit yang dapat diobati masyarakat dengan melalui pengobatan sendiri dengan menggunakan ramuan yang dibuat sendiri, diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Samosir untuk dapat melestarikan tekhnik tersebut dengan merangkumnya dalam bentuk buku.

3. Melihat belum adanya program BATRA( Pengobatan Obat Tradisional) di Poskesdes Doloksaribu, ada baiknya ditambahkan program tersebut agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerah ini. Peran petugas kesehatan dalam hal ini sangat penting agar patugas bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar tidak salah dalam melakukan pengobatan tradisional.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, R.Syarifuddin., 1990. Pengobatan tradisional daerah Kalimantan Selatan.. Hal.1-2.Agoes, A dan Jacob, 1996.,Antropologi Kesehatan Indonesia, Jilid 1. Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Anderson, Foster 2005. Antropologi Kesehatan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Pengobatan Sendiri Pada Pasien Rawat Jalan Puskesmas di Delapan Kabupaten. Buletin Penelitian Kesehatan,37 (2): 92-101.(diakses tanggal 20 Maret 2015). Ikatan Dokter Indonesia, 2007. Lesson Learn: Permasalahan Kedokteran

dan Kesehatan Indonesia 2007: Apresiasi dan Alternatif Solusi. Available from:http://www.idionline.org.(diaksestanggal 5 Maret 2015). Edberg, Mark, 2009. Buku Ajar : Kesehatan Masyarakat dan Teori

Sosial dan Perilaku. EGC, Jakarta.

Embong, Fakhruddin., 2010. Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pencarian Pelayanan Pengobatan pada Masyarakat Kelurahan Padang Bulan. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan.

Holt, Gary A. & Edwin L. Hall.,1986. The Pros and Cons of Self- medication. Journal of Pharmacy Technology., Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,2012 : Profil Kesehatan RepublikIndonesia2011

from://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/profil data kesehatan Republik Indonesia.(diakses tanggal 20 Maret 2015).

Muzaham Fauzi.,1995. Sosiologi Kesehatan. Cetakan Pertama, Jakarta, Universitas Indonesia. Hal.44-45.

Notoadmojo., 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.Jakarta, Rineka Cipta, Hal .118-119.

Notoadmojo, 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Profil Kesehatan Sprovinsi Sumatera Utara,2013

from:http://diskes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/Profil%20%20Ke sehatan%202013.pdf(diakses tanggal 22 Maret 2015).

Sarwono S, 2007. Sosiologi Kesehatan.Cetakan Ketiga,Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.

76

Survei Sosial Ekonomi Nasional

2011from:www.bkkbn.go.id/.../ALIH%20MEDIA%202011/.../362.1207 2%20MAE%20I.pdf.

Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007

from:www.bkkbn.go.id/.../ALIH%20MEDIA%202007/.../362.12072%20 MAE%20I.pdf.

Tinendung, Aryanto 2009.,Pola Pencarian Pengobatan pada Masyarakat Suku Pak Pak di Kelurahan Sidiangkat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara., Medan.

Undang-undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Wan. Sri.2008.,Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Memilih

Persalinan. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Dokumen terkait