• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan penelitian dan mengemukakan saran-saran yang diperlukan untuk pengembangan sistem tersebut.

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pakar

2.1.1 Definisi Sistem Pakar

Sistem pakar adalah program komputer yang menggunakan pengetahuan seorang pakar untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi pada area yang sempit.

Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan solusi suatu penyakit. Contoh yang lain, psikolog adalah orang yang ahli dalam memahami kepribadian seseorang, dan lain-lain. Masalah-masalah yang dapat diselesaikan sistem pakar menurut (Tuswanto dan Fadlil, 2013), di antaranya :

1. Interpretasi

Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.

2. Prediksi

Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu.

7

3. Diagnosis

Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati.

4. Desain

Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.

2.1.2 Manfaat Sistem Pakar

Menurut Wijaya sistem pakar menjadi populer karena sangat banyak kemampuan dan manfaat yang diberikannya, di antaranya :

1. Meningkatkan produktivitas, karena sistem pakar dapat bekerja lebih cepat daripada manusia.

2. Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar.

3. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasihat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.

4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang.

5. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.

6. Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar.

7. Handal, sistem pakar tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan atau sakit.

8. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. Integrasi sistem pakar dengan sistem komputer lain membuat sistem lebih efektif dan mencakup lebih banyak aplikasi.

9. Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.

9

10. Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalam pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman karena adanya fasilitas penjelas yang berfungsi sebagai guru (Wijaya, 2013).

2.1.3 Komponen Sistem Pakar

Menurut Mukhtar dan Samsudin sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu bagian lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen-komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 menjelaskan bahwa secara umum sistem pakar terdiri dari komponen penyusun sebagai berikut :

1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)

Basis pengetahuan merupakan hasil akuisisi dan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah. Basis pengetahuan-pengetahuan terdiri dari dua elemen dasar yaitu fakta dan rule atau aturan.

2. Inference Engine (Mesin Inferensi)

Mesin inferensi adalah sebuah program yang berisi metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dalam basis pengetahuan agar didapatkan kesimpulan.

3. User Interface (Antar Muka Pengguna)

User interface adalah penghubung antar program sistem pakar dengan pengguna yang dapat dihubungkan via dekstop ataupun mobile. Antar muka digunakan sebagai media komunikasi antara pengguna dan sistem pakar. (Mukhtar dan Samsudin, 2015).

Gambar 2.1 Alur Sistem Antar Muka 2.2 Metode Forward Chaining

Metode forward chaining merupakan teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokkan fakta-fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Lalu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari pengambilan premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir). Pemecahan masalah pada forward chaining dimulai dari fakta masalah yang diberikan dan kumpulan

11

langkah-langkah sah atau aturan-aturan untuk berpindah state. Tanda-tanda atau kunci keberhasilan akan terkumpul dengan sendirinya ketika mulai mengarah ke kesimpulan (Oktaviana dkk, 2012). Contoh diagram forward chaining dapat

dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Contoh diagram forward chaining Ciri-ciri dari metode forward chaining adalah :

1. Dalam metode ini, dilakukan pemrosesan yang diawali dari sekumpulan data untuk selanjutnya dilakukan inferensi seseuai kaidah atau aturan yang ditetapkan sehingga didapatkan kesimpulan yang optimal.

2. Mesin inferensi dengan metode ini akan terus melakukan looping pada prosesnya untuk mencapai hasil yang sesuai.

3. Kelebihan metode ini ialah dapat menambahkan databaru ke dalam database inferensi dan dapat melakukan perubahan aturan inferensi. (Dewi dan Lestari, 2015).

Pencocokan fakta pada inferensi forward chaining dimulai dari bagian sebelah kiri atau IF terlebih dahulu. Misalnya, IF A AND B THEN C, artinya

jika premis A dan B bernilai benar sesuai dengan situasi maka akan menghasilkan konklusi C. Proses inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran atau pelacakan dengan menggunakan isi daftar aturan dan pola tertentu.

Aliran proses inferensi dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Aliran Proses Inferensi

Pelacakan ke depan (forward chaining) adalah dimulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan. Dalam metode ini, data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan.

Gambar 2.4 Pelacakan ke depan (forward chaining)

13

Operasi dari sistem forward chaining dimulai dengan memasukkan sekumpulan fakta yang diketahui ke dalam memori kerja (working memory), kemudian menurunkan fakta baru berdasarkan aturan yang premisnya cocok dengan fakta yang diketahui. Proses ini dilanjutkan sampai dengan mencapai goal atau tidak ada lagi premis yang cocok dengan fakta yang diketahui. Proses pencarian forward chaining dimulai dari premis-premis atau informasi masukan (IF) terlebih dahulu kemudian menuju konklusi (THEN) atau dapat dimodelkan sebagai berikut.

1. Informasi masukan dapat berupa data, bukti, temuan, atau pengamatan.

2. Konklusi dapat berupa tujuan, hipotesa, penjelasan, atau diagnosis.

Sehingga jalannya penalaran forward chaining dapat dimulai dari data menuju tujuan, dari bukti menuju hipotesa, dari temuan menuju penjelasan, atau dari pengamatan menuju diagnosis. Runut maju berarti menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi. Dalam metode ini, data digunakan untuk menentukan aturan manakah yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan. Proses diulang sampai ditemukan suatu hasil. Untuk memudahkan pemahaman mengenai metode ini, akan diberikan ilustrasi kasus sebagai berikut.

Tujuan: Diharapkan dapat memperoleh konklusi penyakit jagung yang sesuai berdasarkan premis-premis dalam aturan dan fakta yang diberikan oleh user, berikut adalah daftar aturannya.

Tabel 2. 1 Contoh Ilustrasi Aturan dan Konklusi

Penelusuran maju pada contoh kasus ini adalah untuk mengetahui apakah suatu fakta yang dialami oleh pegguna termasuk penyakit jagung 1, penyakit jagung 2, penyakit jagung 3, penyakit jagung 4 atau bahkan bukan salah satu dari konklusi tersebut, yang artinya sistem belum dapat mengambil kesimpulan karena keterbatasan aturan.

Berikut adalah penggambaran aturan contoh kasus di dalam sebuah graph yang memetakan antara premis-premis dan konklusi-konklusi.

Gambar 2.5 Graph premis-premis dan konklusi-konklusi

15

Dalam penalaran ini, user diminta memasukkan premis-premis atau gejala-gejala yang dialami. Untuk memudahkan pengguna, sistem memunculkan pertanyaan gejala dan user dapat memberikan umpan balik gejala mana yang dialami dengan memilih tombol “YA” atau “TIDAK”. Dalam contoh kasus ini, daftar gejalanya adalah :

Gejala 1, Gejala 2, Gejala 3, Gejala 4, Gejala 5, Gejala 6 Gejala 7, Gejala 8, Gejala 9, Gejala 10, Gejala 11, Gejala 12

Berdasarkan premis-premis yang dipilih oleh user, maka sistem akan mencari aturan yang sesuai, sehingga akan diperoleh konklusinya. Apabila user memilih Gejala 1, maka aturan yang terpilih adalah aturan 1 dengan konklusinya adalah Penyakit jagung 1. Apabila user memilih Gejala 10 dan Gejala 12, maka sistem akan mengarah pada aturan 4 dengan konklusinya adalah Penyakit jagung 4. Tetapi, karena aturan 4 premisnya adalah Gejala 10, Gejala 11, dan Gejala 12, maka premis-premis yang dipilih oleh user tidak cukup untuk mengambil kesimpulan Penyakit jagung 4 sebagai konklusi terpilih.

2.3 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan gabungan dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database , dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinami (Teguh, 2005).

Bagian penting XAMPP yang biasanya digunakan yaitu :

1. Htdoc yaitu folder tempat meletakan berkas-berkas yang akan dijalankan seperti berkas PHP (Personal Home Page), HTML (Hyper Text Markup Language) dan berkas lainnya.

2. PhpMyAdmin yaitu bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada di komputer. Untuk membukanya, buka browser, lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin.

PhpMyAdmin merupakan salah satu tool manajemen database MySQL berbasis web. PhpMyAdmin mampu menangani keseluruhan server MySQL dan juga database tunggal.

3. Control panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP, seperti memulai (start) atau menghentikan (stop).

2.4 PHP

PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs Web menjadi lebih mudah dan efisien.

PHP ditulis menggunakan bahasa C.

PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI.

17 terhadap banyak database, salah satunya adalah MySQL.

1. Sintaks PHP

Cara 1 dan 2 merupakan cara yang paling umum digunakan sekalipun cara 3 tampak lebih praktis karena cara 3 tidak selalu diaktifkan pada konfigurasi file php.ini. Sedangkan cara 4 dimungkinkan sebagai kemudahan bagi yang sudah terbiasa dengan ASP (Active Server Pages). Namun, bila ini tidak dikenal, maka harus dilakukan pengaktifan pada file konfigurasi php.ini.

2. Menampilkan String

Untuk menampilkan string dalam PHP disediakan fungsi seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

if (kondisi)

blok pernyataan

Tabel 2.2 Fungsi Menampilkan String dalam PHP

3. Struktur Kontrol a. Statement if

Statement if digunakan untuk mengeksekusi sebuah blok pernyataan jika memenuhi kondisi tertentu.

Sintaksnya:

Jika kondisi bernilai true (benar), blok pernyataan akan dikerjakan.

Apabila pernyataan yang dikerjakan lebih dari satu, maka harus diletakkan dalam tanda {}.

b. Statement if ... else ...

Perintah if ... else ... pada prinsipnya mirip dengan perintah if, tetapi ada kalanya anda menginginkan dua percabangan, yakni jika suatu kondisi terpenuhi, maka lakukan blok pernyataan1. Jika tidak terpenuhi, lakukan blok pernyataan2. Untuk kebutuhan tersebut, gunakan statement if ... else.

Fungsi Sintaks

echo echo (string arg1 [,string argn]) print print (string arg)

printf printf (string format [, mixed args])

19

if (kondisi) {

blok pernyataan1;

} else {

blok pernyataan2;

} Sintaksnya:

Jika kondisi bernilai true (benar), maka blok pernyataan1 akan dikerjakan. Jika bernilai false (salah), maka blok pernyataan2-lah yang akan dikerjakan.

c. Statement if ... elseif ... else ...

Statement if ... elseif ... else ... digunakan untuk masalah yang membutuhkan lebih dari dua percabangan. Statement if ...elseif ... else ...

sering disebut nested if (if bersarang).

if (kondisi1)

Jika kondisi1 bernilai true, maka blok pernyataan1 akan dikerjakan.

Jika false, maka diuji kondisi2. Jika kondisi2 bernilai false, maka diuji kondisi berikutnya. Namun, jika tidak ada kondisi yang terpenuhi, maka akan dikerjakan blok pernyataan ke-N.

d. Statement while

Statement while adalah statement yang digunakan untuk melakukan perulangan mengevaluasi blok pernyataan selama kondisi true (benar), dan akan berhenti apabila kondisi bernilai false (salah).

21

• kondisi adalah pernyataan boolean.

• blok pernyataan adalah daftar statement yang akan diulang selama kondisi terpenuhi.

e. Statement do ... while

Pada prinsipnya statement do ... while sama dengan cara kerja while, hanya saja pada do ... while blok pernyataan pasti dikerjakan sekali dan kemudian dilakukan pengujian kondisi. Jika kondisi masih terpenuhi (true), maka blok pernyataan dikerjakan lagi. Namun, jika kondisi tidak terpenuhi (false) lagi, maka perulangan berhenti.

Sintaksnya:

• kondisi adalah bernilai boolean.

• blok pernyataan adalah daftar statement yang diulang selama kondisi dipenuhi (benar). Jika kondisi tidak terpenuhi (salah), maka anda bisa keluar dari perulangan dan mengerjakan statement

for (inisialisasi; kondisi; increment)

Statement for adalah statement yang digunakan untuk mengulang blok pernyataan dalam jumlah yang ditentukan berdasarkan inisialisasi awal, akhir/kondisi, dan nilai penambahan atau pengurangan yang ditentukan.

Sintaksnya:

Statement for bekerja sebagai berikut:

• inisialisasi sebagai nilai awal.

• kondisi diuji; jika bernilai true (benar), maka perulangan dilanjutkan dengan mengerjakan blok pernyataan, sedangkan jika bernilai false (salah), maka perulangan berhenti dan blok pernyataan dilompati.

• Jika blok pernyataan hanya terdiri dari satu baris, maka tanda {}

dapat ditiadakan.

• increment merupakan nilai penambahan atau pengurangan untuk mengulangi pengerjaan blok pernyataan setelah penambahan atau pengurangan yang nilai kebenarannya diuji apakah kondisi masih terpenuhi.

g. Statement require

23

require (string filename)

include (string filename)

Statement require() merupakan konstruksi bagi parser PHP yang digunakan untuk membuka file yang diberi dan membaca nilai variabel serta fungsi yang terdapat didalamnya untuk kemudian mengeksekusinya. File akan diperlakukan sebagai suatu script PHP normal. Apabila file tersebut berisi tag-tag PHP, maka akan dievaluasi terlebih dahulu sebelum mengirimnya ke browser, tetapi apabila hanya berisi teks biasa, maka akan dikirim langsung ke browser. Statement require() tidak dapat dimasukkan ke dalam struktur perulangan karena hanya boleh dipanggil satu kali.

Sintaksnya:

• string filename menyatakan nama file yang akan digabungkan.

h. Statement include

Statement include() merupakan konstruksi bagi parser PHP yang digunakan untuk membuka dan membaca nilai variabel dari file yang dinyatakan serta fungsi yang tedapat didalamnya untuk kemudian mengeksekusinya.

File akan diperlakukan sebagai suatu script PHP normal. Apabila file tersebut berisi tag-tag PHP, maka akan dievaluasi terlebih dahulu sebelum mengirimnya ke browser, tetapi apabila hanya berisi teks biasa, maka akan dikirim langsung ke browser. Statement include() dapat dimasukkan dala struktur perulangan.

Sintaksnya :

require_once (string filename)

include_once (string filename)

• string filename menyatakan nama file yang akan digabungkan.

i. Statement require_once

Statement require_once() secara prinsip sama dengan statement require(). Perbedaannya terletak pada penggunaan require_one. Untuk itu pemanggilan suatu fungsi dapat dihindari jika terjadi duplikasi.

Sintaksnya:

• string filename menyatakan nama file yang akan digabungkan.

j. Statement include_once

PHP juga menyediakan statement include_once() yang bertindak sama seperti require_once() dengan suatu perbedaan utama. Statement require_once() memungkinkan eksekusi script berhenti dengan suatu fatal error apabila file target yang ingin digabungkan tidak ditemukan. Statement include_once() memunculkan suatu peringatan kesalahan sementara eksekusi script terus berlanjut apabila file target yang hendak digabungkan tidak ditemukan.

Sintaksnya:

• string filename menyatakan nama file yang akan digabungkan.

4. Session

Session dalam PHP dapat dapat dimulai dengan dua cara, yaitu secara otomatis dan menggunakan fungsi session pada script PHP. Untuk memulai

25

mysql_connect(“server”, “username”, “password”)

session secara otomatis, file php.ini perlu diedit dengan melakukan perubahan pada baris session.auto.start = 0 menjadi session.auto.start = 1, kemudian simpan perubahan tersebut dan restart kembali web server. Untuk memulai session menggunakan fungsi pada PHP, gunakan fungsi session_start().

Penggunaan session dengan session_start() akan menghasilkan file session dengan nama sess_ diikuti oleh nilai session_id. Session dapat juga dibuat dengan menggunakan fungsi session_register(). Penggunaan session_register() PHP memungkinkan penyimpanan variabel dan nilainya dalam file.

Untuk mengakhiri session digunakan fungsi session_destroy(). Sedangkan untuk menghapus semua variabel session, digunakan fungsi session_unset().

Sementara itu, untuk menghapus sebuah variabel dari sebuah session dan agar session tetap ada, dapat digunakan fungsi session_unregister(nama variabel).

5. Koneksi PHP dengan MySQL

Untuk melakukan koneksi dengan MySQL, PHP telah menyediakan berbagai fungsi untuk kebutuhan tersebut. Beberapa dari fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:

a. mysql_connect()

Fungsi mysql_connect() digunakan untuk membuat/membuka koneksi ke suatu server MySQL.

Sintaks :

Keterangan :

mysql_connect(“server”, “username”, “password”)

• server merupakan nama server MySQL.

• username merupakan nama pemakai yang digunakan untuk melakukan koneksi.

• password merupakan kata sandi yang digunakan username tersebut.

Nilai balik fungsi berupa nilai integer, dan FALSE bila terjadi kesalahan.

Contoh:

<?php

$conn = mysql_connect(“localhost”, “kasiman”, “”);

echo $conn;

?>

b. mysql_pconnect()

Fungsi mysql_pconnect() digunakan untuk membuat/membuka koneksi ke suatu server MySQL secara persisten.

Sintaks :

Keterangan:

• server merupakan nama server MySQL.

• username merupakan nama pemakai yang digunakan untuk melakukan koneksi.

• password merupakan kata sandi yang digunakan username tersebut.

Nilai balik fungsi berupa nilai integer, dan FALSE bila terjadi kesalahan.

27

mysql_close([link_identifier])

Perbedaan koneksi mysql_connect() dengan mysql_pconnect ada dua hal, yaitu:

a) Saat koneksi, fungsi mysql_pconnect akan mencoba menemukan koneksi persisten yang lain pada server dengan username yang sama.

Jika ditemukan, koneksi akan menggunakan koneksi yang telah ada tersebut daripada membuka koneksi yang baru.

b) Koneksi ke server MySQL tidak akan ditutup ketika eksekusi script berakhir, bahkan fungsi mysql_close pun tidak dapat menutup koneksi yang dibangun dengan mysql_pconnect. Contoh:

<?php

$conn = mysql_pconnect(“localhost”, “kasiman”, “”);

echo $conn;

?>

c. mysql_close()

Fungsi mysql_close digunakan untuk menutup koneksi server MySQL.

Sintaks:

Keterangan:

• link_identifier merupakan pengenal yang dihasilkan dari fungsi mysql_connect.

Nilai balik TRUE apabila sukses, dan FALSE bila terjadi kesalahan.

Contoh :

mysql_select_db(database_name [, link_identifier])

<?php

$conn = mysql_connect(“localhost”, “kasiman”, “”);

echo $conn;

mysql_close($conn);

?>

d. mysql_select_db()

Fungsi mysql_select_db digunakan untuk memilih database yang akan digunakan.

Sintaks :

Keterangan:

• database_name merupakan nama database yang dipilih.

• link_identifier merupakan pengenal yang dihasilkan dari perintah mysql_connect.

29

mysql_query(query[,link identifier])

?>

e. mysql_query()

Fungsi mysql_query digunakan untuk memasukkan perintah- perintah SQL ke dalam PHP.

Sintaksnya:

Keterangan:

• query merupakan perintah SQL.

• link_identifier merupakan pengenal yang dihasilkan dari perintah mysql_connect.

Nilai balik fungsi ini:

• resource untuk perintah SELECT, SHOW, DESCRIBE, atau EXPLAIN, mysql_query() dan FALSE jika terjadi kesalahan.

• TRUE untuk perintah SQL yang lain, UPDATE, DELETE, DROP, dan lainnya jika sukses dan FALSE jika terjadi kesalahan.

• Hasil dilewatkan ke mysql_fetch_array(), dan fungsi-fungsi lainnya untuk hasil lebih detail tabel dalam mengakses data.

• Pergunakan mysql_num_rows() untuk mencari berapa banyak baris yang dihasilkan untuk perintah SELECT atau mysql_affected_rows() untuk mencari berapa banyak baris yang dipengaruhi oleh perintah DELETE, INSERT, REPLACE, atau UPDATE.

30

mysql_fetch_array(result[, int result_type])

mysql_fetch_row(resource result);

• mysql_query() juga akan gagal dan bernilai balik FALSE jika username tidak memiliki hak akses terhadap tabel yang diacu oleh query.

f. mysql_fetch_array()

Fungsi mysql_fetch_array digunakan untuk mengambil record dari database dan memasukannya ke dalam array assosiatif, array numerik, atau keduanya.

Sintaks:

Keterangan:

• result merupakan query.

• result_type merupakan nilai konstanta yang dapat berupa MYSQL_ASSOC, MYSQL_NUM, MYSQL_BOTH (default).

g. mysql_fetch_row()

Fungsi mysql_fetch_row ini digunakan untuk mengambil record dari database dan memasukkannya ke dalam array numerik, kebalikan dari mysql_fetch_array() yang hanya menghasilkan array assosiatif.

Sintaknya:

Keterangan:

• result merupakan perintah query.

h. mysql_num_rows()

31

mysql_num_rows(resource result);

mysql_num_fields(resource result);

Fungsi mysql_num_rows ini digunakan untuk memperoleh informasi jumlah record/baris data dari suatu query.

Sintaksnya:

Keterangan:

• result merupakan nilai dari pemanggilan fungsi mysql_num_query atau mysql_query.

i. mysql_num_fields()

Fungsi mysql_num_fields ini digunakan untuk memperoleh informasi jumlah kolom dari suatu query.

Sintaksnya:

Keterangan:

result merupakan nilai dari pemanggilan fungsi mysql_num_query atau mysql_query.

2.5 MySql

Menurut Raharjo dalam Ulfa,Tiara (2015:21)MySQL adalah seperangkat yang berperan sebagai server database, yang selanjutnya akan digunakan untuk mempelajari kode-kode PHP yang berkaitan atau membutuhkan akses ke server database.

Menurut Kadir dalam Ruhul Amin (2017:115) mengatakan MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat open source meyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara mengunduh di internet secara gratis.

Menurut Butcher dalam Kusuma (2016)MySQL adalah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS MySQL adalah perangkat lunak gratis yang berada dibawah lisensi GNU General Public Lincense yang menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunanya tidak cocok dengan GPL. Perintah Dasar MySQL Menurut Arianur, Boby dan Nurahman (2016) MySQL adalah salah produk database relational yang sangat populer dan untuk mengolah data di dalamnya kita menggunakan banyak perintah dengan bahasa SQL. Semua perintah SQL dibagi dalam 2 kategori besar sesuai fungsinya yaitu :

1. DDL (Data Definition Language) merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk membuat, mengubah dan menghapus struktur dan definisi mendata dari objek-objek database.

2. DML (Data Manipulation Language) merupakan kumpulan perintah SQL

2. DML (Data Manipulation Language) merupakan kumpulan perintah SQL

Dokumen terkait