• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

Dalam dokumen Tongging Lakeside Leisure Resort (Halaman 45-136)

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

4.5 Kesimpulan

1. Perancangan dan perencanaan Tongging Lakeside Leisure Resort berada pada daerah pengembangan pariwisata yaitu di Desa Tongging, Kabupaten Karo yang berbatasan langsung dengan Danau Toba.

2. Perancangan dan perencanaan bangunan ini dilatarbelakangi oleh program pemerintahan yaitu “New Tourism Development” atau Pengembangan

Pariwisata Baru yang dapat menarik wisatawan dengan fasilitas akomodasi yang juga menyediakan fasilitas rekreasi yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara di daerah Desa Tongging.

3. Tongging Lakeside Leisure Park ini merupakan bangunan multi-fungsi yang terdiri dari hotel resort dan difasilitasi dengan beberapa fasilitas rekreasi baru yang menyajikan konsep cultural-rekreatif-edukatif.

4. Luas lahan perancangan yaitu ±3 Ha dengan kondisi lahan merupakan lahan kosong yang digunakan warga setempat sebagai persawahan. Kondisi kontur relatif datar.

5. Daerah lokasi site didominasi oleh lahan kosong atau persawahan. Di sekitar site terdapat beberapa permukiman dan satu warung kopi.

6. Perancangan dan perencanaan bangunan ini menggunakan pendekatan terhadap tema arsitektur eklektik yang menggabungkan arsitektur tradisional dengan arsitektur bergaya klasik untuk menciptakan satu gaya baru.

7. Total luas bangunan yaitu 12.518,95 ��dimana sudah mencakup untuk hotel resort dan fasilitas penunjang lainnya dengan kapasitas mencapai 500 wisatawan/hari.

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

Pada bab ini diuraikan mengenai hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah, serta membahas konsep dasar, perancangan tapak, struktur dan utilitas bangunan.

5.1 Konsep Dasar

Konsep dasar perancangan “Tongging Lakeside Leisure Resort” ini menginterpretasikan penerapan arsitektur eklektik yang memadukan arsitektur tradisional Batak Karo yang dikemas dengan arsitektur klasik, di mana diterapkan/ditransformasikan elemen-elemen fisik tetapi juga elemen non fisik seperti nilai-nilai budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi, dan lain-lain ke dalam bentuk bangunan dan rancangan tapak. Sehingga tetap dapat melestarikan unsur-unsur budaya lokal dengan lapisan modernisasi.

Dari segi tampak hotel, dapat terlihat jelas penerapan arsitektur eklektik, yaitu perpaduan gaya arsitektur tradisional dan klasik. Jendela pada hotel menggunakan gaya arsitektur klasik dengan struktur modern namun dengan tambahan ornamen tradisional rumah adat Suku Karo yaitu Rumah Sianjung-anjung.

Gambar 5.1 Tampak Depan Hotel

Tradisional Klasik

Gambar 5.2 Tampak Samping Kanan Hotel 5.2 Konsep Perancangan Tapak

5.2.1 Zoning Tapak

Konsep pembagian daerah fungsi pada site adalah sebagai bentuk respon dari analisa site yang telah dilakukan di Bab IV.

5.2.2 Sirkulasi Kendaraan

Konsep perletakkan masuk dan keluar untuk kendaraan (dari jalan utama-masuk ke site-keluar ke jalan utama) muncul sebagai respon dari hasil analisa pencapaian dan zoning site.

5.2.3 Parkir

Parkir untuk pengunjung Tongging Lakeside Leisure Resort didesain dekat dengan jalur masuk utama agar terwujud sirkulasi publik yang nantinya para pengunjung dapat langsung menuju area rekreasi. Sedangkan parkir untuk para penghuni dirancang mengitari drop off terlebih dahulu lalu menelusuri site menuju parkir yang berdekatan dengan cottage dan hotel.

5.2.4 Gubahan Massa

Gubahan massa pada proyek pembangunan Tongging Lakeside Leisure Resort seperti yang terlihat di Gambar 5.6.

Gambar 5.6 Konsep Gubahan Massa

Keterangan : A : Hotel

B : Galeri Kebudayaan C : R. Pertunjukan D : Cottage Tipe Family E : Cottage Tipe Standart F : R. Ganti

G : Kios dan Toilet H : Loket Buah I : Area Berkebun J : Loket Memancing

K : Taman Bermain Anak L : Pos Jaga

M : Kolam Berenang N : Area Duduk O : Loket Tiket Masuk P : Taman Bunga Q : Parkir Umum

R : Parkir Khusus Penghuni S : Dermaga

5.3 Konsep Perancangan Bangunan

Kawasan “Tongging Lakeside Leisure Resort” ini merupakan kawasan multi massa yang terdiri dari hotel (6 lantai), galeri dan retail (1 lantai), ruang pertunjukan (1 lantai), kios (1 lantai) dan cottage 11 unit (@1 lantai).

Zoning pada bangunan hotel dapat dilihat pada Gambar 5.7.

5.3.1 Hirarki Ruang a. Hotel

Diagram 5.1 Hirarki Hotel Lt. 1

Diagram 5.3 Hirarki Hotel Lt. 3-6

b. Hirarki Cottage Tipe Standart

Diagram 5.4 Hirarki Cottage Tipe Standart

c. Hirarki Cottage Tipe Family Room

Diagram 5.5 Hirarki Cottage Tipe Family Room

d. Hirarki Galeri

Diagram 5.6 Hirarki Galeri

e. Hirarki R. Pertunjukan

5.4 Konsep Struktur Bangunan

Pada bangunan hotel, struktur yang digunakan adalah struktur rigid frame, yang memiliki kemampuan untuk menahan gaya pada arah vertikal dan horizontal dengan stabil. Dengan struktur ini, maka dapat disusun layout ruang-ruang dalam yang lebih efisien. Untuk pondasi, bangunan hotel menggunakan pondasi tiang pancang dengan bahan beton bertulang, sehingga dapat menahan beban bangunan dengan baik.

Gambar 5.8 Detail Pondasi Tiang Pancang

Gambar 5.9 Detail Pondasi Tiang Pancang Pada Core Bangunan

Sedangkan pada bangunan lainnya seperti cottage, ruang pertunjukan, galeri dan retail serta kios menggunakan rangka baja ringan pada bagian atap dan pondasi umpak yang sangat cocok digunakan pada lahan berkontur.

Gambar 5.11 Detail Pondasi Umpak

5.5 Konsep Utilitas Bangunan 5.5.1 Konsep Penyediaan Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari PDAM, bila mengalami kerusakan maka sumur bor akan digunakan sebagai sumber air cadangan.

5.5.2 Konsep Pembuangan Air Kotor

Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air buangan harus terlebih dahulu melalui proses treatment.

Diagram 5.9 Sistem Skematik Air Kotor

5.5.3 Konsep Penanggulangan Kebakaran

Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, salah satunya adalah melalui sistem deteksi awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan api yang tidak terkendali tersebut, yaitu sistem pemadaman yang diaktifkan alarm. Sistem deteksi awal kebakaran, yaitu :

1. Alat deteksi asap (Smoke Detector)

Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang.

2. Alat deteksi nyala api (Flame Detector)

Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut.

Sistem pemadaman kebakaran terbagi atas tiga bagian, yaitu : 1. Pencegahan

a. Deteksi asap b. Deteksi panas

2. Penanggulangan

a. Fire Hydrant : Melayani area seluas 500-800 � . b. Fire Extinguser : Melayani area selauas 200-250 � . c. Pilar Hydrant : Diletakkar diluar bangunan.

d. Sprinkler : Melayani area seluas 10-25� / sprinkler yang bekerja secara

otomatis memadamkan api.

Diagram 5.10 Sistem Skematik Kebakaran 5.5.4 Konsep Sistem Elektrikal

1. Sumber arus dari PLN. 2. Generator Set (Genset)

Untuk kebutuhan listrik pada saat terjadi pemadaman listrik PLN seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Minimal genset ini dapat menyuplai listrik 50% dari listrik yang dibutuhkan yaitu mencakup tenaga listrik utama, seperti penerangan umum, AC, pompa dan lift.

3. UPS (Uninterupted Power Supply)

Merupakan baterai kering yang dapat menyuplai tenaga listrik sementara. UPS digunakan pada saat pemadaman listrik PLN dan kebakaran. UPS ini berguna untuk menyuplai listrik secara langsung pada bangunan khususnya pada fungsi yang sangat membutuhkan, seperti penerangan darurat, dan fan-fan pada saat kebakaran.

Diagram 5.11 Sistem Skematik Elektrikal 5.5.5 Konsep Sistem Transportasi Vertikal

Pada bangunan hotel menggunakan sistem transportasi vertikal yaitu lift. Untuk penghuni menggunakan lift penghuni (Gambar 5.12 (a)) dengan kapasitas ± 13 orang /1.000 kg. Sedangkan untuk servis menggunakan lift servis (Gambar 5.12 (b)) dengan kapasitas ± 2.000 kg.

a b

Gambar 5.12 (a) Lift Penumpang, (b) Lift Barang. Sumber : http://www.avlifts.co.uk/

BAB VI

PERANCANGAN ARSITEKTUR

Pada bab ini akan dilampirkan peta situasi, gambar-gambar hasil rancangan serta foto-foto gambar dan maket.

6.1 Sketsa Suasana

Dibawah ini merupakan suasana kawasan Tongging Lakeside Leisure Resort yang terdiri dari perspektif suasana seluruh kawasan (Gambar 6.1 (a)), bangunan utama yaitu hotel (Gambar 6.1 (b)), area taman bunga dan sirkulasi menuju parkir penghuni (Gambar 6.1 (c)), area belakang hotel (Gambar 6.1

(d)), area parkir pengunjung kawasan (Gambar 6.1 (e)), area parkir penghuni

dan cottage pada kawasan (Gambar 6.1 (f)), taman bermain pada area cottage (Gambar 6.1 (g)), dan dermaga (Gambar 6.1 (h)).

a b

c d

Gambar 6.1 (a) tampak atas kawasan Tongging Lakeside Leisure Resort, (b) tampak depan bangunan utama, (c) taman bunga publik, (d) tampak

e f

g h

Gambar 6.1 (e) area parkir para pengunjung, (f) area parkir penghuni dan cottage pada kawasan, (g) taman bermain pada area cottage, dan (h) dermaga.

Pada bangunan utama, hotel, terdiri dari 3 jenis kamar yaitu Superior (Gambar 6.2 (a)), Deluxe (Gambar 6.2 (b)), dan Junior (Gambar 6.2 (c) dan

(d)).

a b

c d

6.2 Foto Maket

Berikut ini adalah hasil maket dari proyek Tongging Lakeside Leisure Resort.

6.3 Gambar Kerja

Hasil perancangan pada proyek Tongging Lakeside Leisure Resort merupakan gambar kerja yang meliputi :

1. Peta Situasi dan Lokasi Site (Lampiran 1) 2. Potongan Tapak (Lampiran 2)

3. Site Plan (Lampiran 3) 4. Ground Plan (Lampiran 4)

5. Denah Hotel Lantai 1 (Lampiran 5) 6. Denah Hotel Lantai 2 (Lampiran 6)

7. Denah Tower Tipikal Lantai 3-4 (Lampiran 7) 8. Denah Tower Tipikal Lantai 5-6 (Lampiran 8) 9. Rencana Interior Hotel Lantai 1 (Lampiran 9)

10.Rencana Interior Hotel Lantai 2 dan kamar hotel (Lampiran 10) 11.Tampak Bangunan Utama (Lampiran 11 & 12)

12.Potongan Bangunan Utama (Lampiran 13) 13.Bangunan Cottage Tipe Standart (Lampiran 14) 14.Bangunan Cottage Tipe Family Room (Lampiran 15) 15.Galeri (Lampiran 16)

16.Ruang Pertunjukan (Lampiran 17) 17.Kios (Lampiran 18)

18.Rencana Pondasi Bangunan Utama (Lampiran 19)

19.Rencana Pembalokan dan Rencana Atap Bangunan Utama (Lampiran 20 & 21)

20.Detail Pondasi (Lampiran 22) 21.Detail Pembalokan (Lampiran 23) 22.Detail Atap (Lampiran 24)

23.Diagram Skematik Utilitas Bangunan Utama (Lampiran 25) 24.Rencana Sanitasi Kawasan (Lampiran 26)

25.Rencana Elektrikal Kawasan (Lampiran 27) 26.Rencana Kebakaran Kawasan (Lampiran 28)

27.Rencana Utilitas Cottage dan Fasilitas Pendukung (Lampiran 29 & 30) 28.Rencana Sanitasi Bangunan Utama/ Lantai (Lampiran 31 & 32)

29.Rencana Elektrikal Bangunan Utama/ Lantai (Lampiran 33 & 34) 30.Rencana Kebakaran Bangunan Utama/ Lantai (Lampiran 35 & 36) 31.Rencana Tata Udara Bangunan Utama/ Lantai (Lampiran 37 & 38) 32.Rencana Telepon Bangunan Utama/ Lantai (Lampiran 39 & 40)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas mengenai kasus proyek yang mengacu pada terminologi judul yang digunakan, kebutuhan ruang berdasarkan studi kasus fungsi sejenis dan juga menjabarkan tinjauan teoritis yang mendukung tema yang dipilih, interpretasi tema, serta keterkaitan tema dengan judul.

2.1 Terminologi Judul

Judul dari proyek ini adalah Tongging Lakeside Leisure Resort. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut :

Tongging

Tongging merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Merek, Kabupaten Karo, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Tongging juga sangat terkenal karena objek wisatanya yang sangat terkenal dan begitu indah yakni Air Terjun Sipiso-Piso (Wikipedia, 2016).

Lakeside

Lake atau danau merupakan suatu tempat yang luas yang mempunyai air yang tetap, jernih atau beragam dengan aliran tertentu (Jorgensen and Vollenweiden, 1989).

Side adalah bagian bidang (permukaan) yang di luar sekali; pinggir (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016).

Lakeside atau tepi danau adalah suatu tempat yang luas yang mempunyai air dengan aliran tertentu yang berada pada bagian luar (pinggir).

Leisure

Leisure atau waktu luang berasal dari kata latin “licere” yang berarti diizinkan (To be Permited) atau menjadi bebas (To be Free). Kata lain dari leisure adalah loisir yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya waktu luang (Free Time), George Torkildsen (Januarius Anggoa, 2011).

Waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk “bekerja”; mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu (Sukadji, 2000).

Sedangkan menurut Chris Bull dalam bukunya yang berjudul “An introduction to leisure studies menjelaskan pengertian waktu luang

adalah jika seseorang sedang tidak bekerja, maka ia memiliki waktu luang. Dengan kata lain : waktu luang = tidak bekerja.

Resort

Resort dapat didefinisikan sebagai daerah tujuan yang secara relatif mandiri dan secara tipikal menyediakan fasilitas dan pelayanan dalam tingkat besar, termasuk perencanaan yang didesain untuk rekreasi dan relaksasi. Pelayanan yang ditawarkan hotel resort, tidak ditekankan pada fasilitas tempat tinggal saja, tetapi ditekankan kepada fasilitas rekreatif lainnya sebagai bagian dari komponen utama pelayanan hotel. Ruang terbuka dan lansekap adalah elemen yang paling diutamakan dan diperhatikan dalam merencanakan sebuah hotel resort (Richard, 2011).

Sedangkan menurut Chuck Y. Gee, Resort Development and

Management, Watson-Guptil Publication (1998), resort adalah sebuah

kawasan yang terencana, yang tidak hanya sekedar untuk menginap, tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi.

Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa Tongging Lakeside Leisure Resort merupakan sebidang lahan yang digunakan saat memiliki waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, sebagai selingan dan hiburan, sarana istirahat dan rekreasi, sebagai

kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan yang dilakukan di kawasan tepi air di salah satu desa yang ada di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

2.2 Tinjauan Fungsi

Berikut ini akan diuraikan beberapa tinjauan fungsi seperti studi banding, pengguna, kegiatan, kebutuhan ruang, dan persyaratan ruang.

2.2.1 Studi Banding Proyek Hotel Resort

2.2.1.1 Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok

Hotel Vila Ombak (Gambar 2.1) terletak di sisi Timur Selatan pulau Gili Trawangan (Lombok). Radius Gili Trawangan adalah 7.5km (2.5km x 3km). Gili Trawangan adalah pulau yang terbesar dari tiga pulau yang membentuk "The Gilis", yang juga terdiri dari Gili Air dan Gili Meno. Pulau- pulau ini terkenal dengan pantai berpasir putih kristal yang indah dengan perairan yang jelas, beragam, tempat berkembangnya kehidupan laut, suasana damai santai di siang hari, dan kehidupan malam yang ramai.

Gambar 2.1 Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok Sumber : http://www.vilaombak.com

Hanya beberapa menit dari pusat kota, Hotel Vila Ombak memiliki akses yang mudah ke segudang kafe lokal dan internasional, restoran, pub

dan toko-toko butik (Gambar 2.2). Gili Trawangan, itu sendiri adalah pulau yang bebas mobil dan sepeda motor. Surga tropis dengan suasana dasar Indonesia yang menyeimbangkan petualangan dan aktivitas dengan ketenangan dan kedamaian.

Berikut adalah program ruang yang ada pada Hotel Vila Ombak, Lombok : Tabel 2.1 Program Ruang Hotel Vila Ombak, Lombok

NO. JENIS KAMAR

PROGRAM

RUANG UKURAN UNIT GAMBAR

1. Superior Lumbung Terrace - Kamar Tidur - Kamar Mandi - Teras 17� 16� 15� 72 2. Traditional Lumbung Hut - Kamar Tidur - Kamar Mandi - Balkon Pribadi - R. Keluarga Terbuka 20� 28� 12� 16� 24 3. Deluxe Terrace Room - Kamar Tidur - Kamar Mandi - Balkon Pribadi 23� 16� 18� 36 4. Deluxe Ombak Room - Kamar Tidur - Kamar Mandi - Area Pintu Masuk 36� 22� 4� 24 5. Deluxe Family Bungalow - Kamar Tidur - Kamar Mandi - Area Pintu Masuk 30� 28� 4� 12

6. Akoya Pool Villas - Kamar Tidur - Kamar Mandi - R. Keluarga, Dapur & R. Makan - Kolam Renang Pribadi 30� 19� 20� 12�

Dan juga tersedia beberapa fasilitas yaitu : Tabel 2.2 Fasilitas Hotel Vila Ombak, Lombok

NO. FASILITAS KETERANGAN GAMBAR

1. The Roemah Spa - Perawatan tubuh 2. Meeting & Gathering - Pertemuan bisnis - Pernikahan - Pertunangan - Acara Ulang tahun - Berkumpul dengan teman-

teman

3. Ombak Tours - Menikmati pemandangan pantai dan laut

- Tur keliling daratan lombok

4. Water Sport - Glass Bottom Boat - 3 Pulau Snorkeling Trip - Banana Boating

- Romantic 3 Gili Island Boat Trip

- Voli Pantai

- Mini Sepak Bola Pantai

5. Gili Breizh Divers

- Meilihat indahnya kehidupan laut kepulauan Gili dengan menyelam

6. Gili Ombak Express Fast Boat

- Antar-jemput gratis dari hotel ke pelabuhan

7. 3 Level Swimming Pool

- Kolam renang air garam dengan jacuzzi, air terjun dan pulau kolam renang

8. Seahorse Restaurant

- Menyantap sarapan pagi dengan nuansa tropis

9. Ombak Joglo Restaurant

- Restoran terbuka dengan pemandangan laut

10. Ipanema - Cafe yang menyediakan makanan lokal dan khas Meksiko

11. Blue Beach Bar

- Bar tepi pantai

12. Island Pool Bar

- Berenang sambil menikmati minuman & makanan ringan

13. Hidden Pool Bar

- Menyantap makanan sambil berenang di kolam tengah penginapan

14. Health Clinic - Klinik untuk tamu dan masyarakat pulau

Gambar 2.2 Master Plan Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok Sumber : Olahan Pribadi

2.2.2 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Pelaku kegiatan yang terlibat dalam “Tongging Lakeside Leisure Resort” secara umum adalah:

1. Pengunjung (Wisatawan)

- Wisatawan domestik & mancanegara

Menggunakan fasilitas rekreasi maupun akomodasi yang ada di Tongging Lakeside Leisure Resort.

- Institusi pendidikan (sekolah/ perguruan tinggi)

Menambah ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan fasilitas edukasi sambil berekreasi.

- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Memantau perkembangan pariwisata yang ada di Tongging Lakeside Leisure Resort.

- Peneliti/ pengagum budaya dan seni

Melihat dan menikmati budaya dan seni yang ada pada Tongging Lakeside Leisure Resort.

2. Pengelola

- General manager

Memanajemen dan mengatur jalannya operasional kawasan Tongging Lakeside Leisure Resort.

- Karyawan

Menjalankan operasional kawasan dan melakukan perawatan secara berkala pada bangunan maupun fasilitas penunjang

Pengunjung kawasan taman wisata tersebut dapat dibedakan berdasarkan motivasi atau tujuan dari kunjungannya, yaitu:

1. Pengunjung yang datang dengan motivasi tertentu dan dengan rencana kunjungan sebelumnya, antara lain terdiri dari: mahasiswa, pelajar, penggemar atau pengagum budaya dan seni.

2. Pengunjung yang datang tanpa motivasi dan tanpa rencana kunjungan sebelumnya, biasanya adalah masyarakat umum yang awam terhadap

bidang seni dan budaya yang datang berkunjung untuk sekedar mencari hiburan dan tempat rekreasi.

2.2.3 Deskripsi Perilaku

Pada proses perencanaan bangunan “Tongging Lakeside Leisure Resort”, user (pengguna) dibagi menjadi 4 kelompok. Kegiatan pengelola dan karyawan hotel (Diagram 2.1), penghuni / tamu hotel (Diagram 2.2), pengunjung (hotel dan area rekreasi) (Diagram 2.3), dan servis (Diagram

2.4).

Diagram 2.1 Kegiatan Pengelola dan Karyawan Hotel

Diagram 2.2 Kegiatan Penghuni/Tamu Hotel

Datang Parkir Entrance/ Side Entrance Loker Karyawan K. Pengelola Marketing Administrasi Servis Tamu Istirahat Pulang Datang Parkir Entrance Lobby/Check- in/Admiistrasi Istirahat Rekreasi Lobby/Check- in/Admiistrasi Pulang

Diagram 2.3 Kegiatan Pengunjung (hotel dan area rekreasi)

Diagram 2.4 Kegiatan Servis

2.2.4 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

Dari deskripsi kegiatan, pengguna, dan perilaku, dapat disimpulkan kebutuhan ruang yang dibedakan berdasarkan fasilitas-fasilitas tertentu dan disesuaikan dengan aktivitas yang berlangsung di dalam ruang tersebut, dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan Fasilitas

Kegiatan Pengguna Kegiatan

Kebutuhan Ruang Area Private

Kamar Hotel - Tamu hotel - Beristirahat - Mandi & sanitasi - Makan & minum

- Kamar hotel - Kamar mandi - Area lift - Karyawan (house

- Membersihkan kamar - R. House keeping Datang Parkir Entrance Lobby/Pusat Informasi Berkunjung Rekreasi Pulang

Servis Parkir Servis Loading

Dock Entrance Registrasi

Bangunan R. Teknis

keeper)

Cottage - Tamu

penginapan

- Beristirahat - Mandi & sanitasi - Makan & minum

- Kamar tidur - Kamar mandi - Dapur - R. Makan Area Publik

Lobby - Tamu hotel

&

penginapan - Pengunjung

- Masuk & keluar hotel - Check-in & check-out - Mencari informasi - Menunggu/menerima tamu - Sanitasi - Entrance hall - Front desk/ reception desk - Pusat informasi - Area lift - Area Duduk - Bell boy center - Karyawan - Memberi informasi

- Mengantar/mengambil koper - Memanggil taksi - Sanitasi Concession space (Area koneksi) - Tamu hotel & penginapan - Pengunjung - Membeli/mengurus perjalanan wisata - Menukar/mengambil uang - Membeli barang souvenir, dan lain-lain

- Biro perjalanan (travel agent) - Money changer - Toko buku & majalah - Toko souvenir - Drug store - Gudang - Karyawan - Melayani pengunjung

- Mengelola - Membersihkan

Food & beverages outlets - Tamu hotel & penginapan - Pengunjung - Mendengarkan musik - Makan & minum - Berbincang-bincang - Berdansa - Sanitasi - Restoran - Coffee shop - Longue & bar - Toilet - Dapur umum - Counter bar & service - Gudang makanan kering - Gudang makanan basah & pendingin - Room service - Karyawan (juru masak & pelayan dapur) - Memasak - Menyiapkan makanan & minuman - Menyiapkan bahan- bahan - Membersihkan Multifunction room, galeri, r. Pertunjukan budaya - Tamu hotel & penginapan - Pengunjung - Mengikuti acara - Sanitasi - Hall - R. Persiapan - R. Pameran - Stage - R. Duduk - Gudang - Toilet - Karyawan - Mengurus acara

- Sanitasi

Area Rekreasi - Tamu hotel & penginapan - Pengunjung - Melakukan kegiatan rekreasi - Menikmati suasana - Makan & minum - Sanitasi - Kolam renang - Restoran outdoor - Retail

- Taman - Area bermain anak-anak - Fitness Center - Spa & sauna - Galeri - Agrowisata - Boat tour - Area memancing - Area wisata air Service Kantor eksekutif - Tamu hotel & penginapan - Mengurus administrasi - R. General manager - R. Asisten general manager - R. Rapat - Karyawan - Mengelola &

mengatur setiap departemen di dalam hotel HRD/ Manpower/ Personal dept.

- Karyawan - Menerima & menyeleksi calon pegawai - Menentukan jabatan calon pegawai - Mengabsensi & menghitung upah/gaji pegawai - R. Karyawan

Front office - Karyawan - Menerima dan reservasi kamar hotel & cottage - Membuat rekening perhitungan biaya tamu - Membuat laporan administrasi - R. Karyawan Engineering & maintenance dept. - Karyawan - Melakukan perencanaan, pemasangan & perawatan mekanikal elektrikal pada bangunan - R. Karyawan Sales & marketing dept. - Karyawan - Melakukan perencanaan, pemasaran, periklanan dan penjualan produk serta fasilitas hotel dan cottage

- R.

Karyawan

Accounting dept.

- Karyawan - Mengelola akutansi keuangan hotel dan cottage - R. Karyawan Food & beverages dept. - Karyawan - Mengolah, memproduksi dan menyajikan makan & minum - R. Karyawan Housekeeping/ laundry - Karyawan - Merencanakan, merawat, & membersihkan kamar - R. Cuci - R. Pengering - Gudang

tamu dan semua ruang yang terdapat pada hotel - Mencuci, membersihkan dan mengeringkan pakaian penyimpana n linen - Gudang alat housekeepin g

Security dept. - Karyawan (satpam)

- Mengamankan & mengawas keamanan hotel & cottage

- R. CCTV - Pos satpam R. Mekanikal elektrikal - Karyawan (teknisi) - Mengatur sistem ME pada bangunan - Merawat dan memperbaiki mesin - R. Chiller - R. Genset - R. Shaft - R. AHU - R. Pompa air - R. Trafo - R. PABX Area parkir - Tamu hotel

& penginapan - Pengunjung - Karyawan - Memarkirkan kendaraan - Area parkir roda 2 - Area parkir roda 4 - Area parkir bus

2.2.5 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Prinsip dasar taman wisata ini adalah sebagai kawasan rekreasi yang dilengkapi dengan kriteria ruang yang sesuai sehingga dapat meningkatkan kenyamanan bagi para pengunjung maupun penghuni. Persyaratan dan kriteria ruang ini meliputi luas area maupun bangunan, pencahayaan, ruang terbuka hijau, dan organisasi ruang secara umum.

1) Luas

Tongging Lakeside Leisure Resort merupakan area rekreasi. Oleh karena itu, luasan bangunan diukur dari seberapa banyak pengunjung maupun penghuni yang akan menginap dan berekreasi di area tersebut.

2) Pencahayaan

Pencahayaan pada area kawasan ini pada umumnya sama, terkecuali pada area outdoor. Pada umumnya pencahayaan menggunakan percampuran antara cahaya buatan dan cahaya matahari. Pencahayaan matahari dapat

Dalam dokumen Tongging Lakeside Leisure Resort (Halaman 45-136)

Dokumen terkait