BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
berlaku terbatas bagi objek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian: Penelitian dilakukan pada PT Kusumahadi Santoso.
b. Waktu Penelitian: Penelitian dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan
bulan April 2016.
C. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah unit-unit yang
terkait dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kualitas, yaitu:
a. Kepala bagian produksi
b. Kepala bagian keuangan
c. Kepala PPC
D. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah produk kain batik printing dan kain dyeing pada
PT Kusumahadi Santoso.
E. Data yang Diperlukan
Dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian ini, penulis memerlukan
data-data yang menunjang penyelesaian. Data yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah:
a. Gambaran umum perusahaan, yang meliputi sejarah berdirinya
perusahan, produksi, pemasaran, personalia, struktur organisasi
perusahaan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan perusahaan.
b. Laporan Biaya Kualitas di PT Kusumahadi Santoso
c. Data penjualan di PT Kusumahadi Santoso
d. Total biaya kualitas dan persentase total biaya kualitas di PT
Kusumahadi Santoso
e. Kuantitas dan persentase produk cacat pada PT Kusumahadi Santoso
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian
ini adalah:
a. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya
menyangkut proses produksi dan cara-cara yang dilakukan perusahaan
dalam perbaikan serta peningkatan kualitas produk. Dalam penelitian
ini penulis menggunakan wawancara tidak terstruktur dalam
penelitiannya. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang
bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya (Sugiyono, 2009: 197).
b. Dokumentasi
Dari dokumentasi diperoleh data tentang sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, tujuan perusahaan, data laporan biaya
kualitas, data yang berkaitan dengan elemen-elemen biaya kualitas,
dan data kuantitas serta persentase produk yang cacat selama
produksi.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan di atas maka
perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung biaya kualitas, persentase biaya kualitas, dan persentase
produk cacat
a. Menghitung total biaya kualitas
Menurut Gasperz dalam Nasution (2015: 168) menghitung total
biaya kualitas, dengan rumus:
Dimana:
TQC = Total Quality Cost atau biaya kualitas total
QCC = Quality Cost Control atau biaya pencegahan dan
penilaian
QAC = Quality Assurance Cost atau biaya kegagalan internal
dan biaya kegagalan eksternal
b. Menghitung persentase biaya kualitas
Persentase biaya kualitas dapat diukur dengan:
� � ��� � � = � � ��� � �� � � × %
c. Menghitung persentase produk cacat
Persentase produk cacat dapat diukur dengan:
� � � � � = �ℎ � � �
�ℎ � × %
2. Melakukan Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data.
Menurut Boedijoewono (2012: 11) statistik desktiptif adalah metode
yang menggambarkan sifat-sifat data. Kegiatan statistik di sini berupa
kegiatan pengumpulan data, penyusunan data dan penyajian data
3. Mengklasifikasi Data
Penulis menggunakan analisis statistik non-parametrik dalam
penelitian ini. Statistik non-parametrik (Boedijoewono, 2012: 30)
adalah statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk sebaran
parameter populasi, baik normal atau tidak). Selain itu, statistik
non-parametrik biasanya menggunakan skala pengukuran sosial, yakni
nominal dan ordinal yang umumnya tidak berdistribusi normal.
Menggunakan metode seriaton secara berkelompok untuk
mengklasifikasikan data. Metode ini digunakan untuk menyusun data
dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas interval tertentu
sehingga dapat diperoleh secara tepat data yang terkecil dan yang
terbesar dan mengelompokkan data menjadi beberapa bagian apakah
menjadi 2 bagian atau lebih (Boedijoewono, 2012: 30).
a. Mengklasifikasikan data biaya kualitas
Ukuran data biaya kualitas berskala rasio, pada pengklasifikasian
ini ukuran data laba akuntansi diubah menjadi skala ordinal.
Semakin tinggi biaya kualitas berarti semakin besar biaya kualitas
yang terjadi dalam perusahaan, sebaliknya semakin rendah biaya
kualitas berarti semakin kecil biaya kualitas yang terjadi dalam
perusahaan. Dalam mengklasifikasikan data biaya kualitas peneliti
membuat 2 kategori tingkatan biaya kualitas menjadi rendah dan
dihasilkan dari histogram, kemudian mengkategorikannya sebagai
berikut:
1 : rendah 2 : tinggi
b. Mengklasifikasikan data persentase produk cacat
Ukuran data persentase produk cacat berskala rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran data laba akuntansi diubah menjadi
skala ordinal. Semakin tinggi persentase produk cacat berarti
semakin banyak produk cacat yang terjadi dalam perusahaan,
sebaliknya semakin rendah persentase produk cacat berarti
semakin sedikit produk cacat yang terjadi dalam perusahaan.
Dalam mengklasifikasikan data persentase produk cacat peneliti
membuat 2 kategori tingkatan persentase produk cacat menjadi
rendah dan tinggi. Klasifikasi data dilakukan dengan membagi
angka yang dihasilkan dari histogram, kemudian
mengkategorikannya sebagai berikut:
1 : rendah 2 : tinggi
4. Melakukan Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs)
Analisis tabulasi silang (crosstabs) menyajikan data dalam bentuk
tabulasi yang meliputi baris dan kolom. Data untuk penyajian
crosstabs (Ghozali, 2011: 96) adalah data berskala nominal, ordinal
berskala nominal atau ordinal. Crosstab dapat juga disertai dengan
penghitungan tingkat rentan hubungan (Santosa, 2015: 77).
5. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0 : Tidak ada hubungan antara biaya kualitas dengan persentase
produk cacat.
HA : Ada hubungan antara biaya kualitas dengan persentase produk
cacat.
6. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan hasil pada tabel tabulasi silang (crosstabs) antara variabel
dengan melihat kekuatan hubungan dan arah hubungan berdasarkan
nilai Spearman’s rho. Menurut Santosa (2015: 82) penggunaan exact
test menghubungkan ranking antara dua variabel yang sudah
diurutkan. Pengujian ini memiliki dua sampel kecil independen dan
datanya berbentuk nominal, maka data hasil pengamatan disusun
dalam bentuk tabel kontingensi 2x2. Adapun langkah-langkah untuk
menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:
a. Menguji tingkat signifikan
Penelitian ini akan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%
dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Menguji tingkat
signifikan dengan melihat nilai exact significance, jika nilai exact
variabel. Begitupula sebaliknya, jika nilai exact significance <
0,05, maka terdapat hubungan antara kedua variabel.
Berdasarkan hal tersebut, jika terdapat hubungan antara kedua
variabel maka analisis data dilanjutkan dengan menguji kekuatan
arah hubungan.
b. Menguji kekuatan hubungan dan arah hubungan
Menurut Sugiyono (2009: 163) kriteria pengujiannya adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan antara Variabel
Nilai Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2009
Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan
linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi
positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan positif atau
searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y
akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka
kedua variabel mempunyai hubungan negatif atau terbalik. Artinya
jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan
PT Kusumahadi Santosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pertekstilan yang terletak di Jalan Raya Solo – Tawangmangu Km 9,4 Jaten, Kabupaten Karanganyar, Karesidenan Surakarta. PT Kusumahadi
Santosa merupakan anak perusahaan dari PT. Danar Hadi ini berdiri pada
tanggal 14 Mei 1980. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak H. Santosa
dengan Akta Notaris No. 39 dari Maria Theresia Budisantosa, SH dengan
SK No. A/287/4 dan diresmikan pada tanggal 21 September 1983 oleh
Menteri Tenaga Kerja Soedomo yang didampingi oleh Gubernur Jawa
Tengah H. Ismail. Perusahaan ini berbentuk badan hukum Perseroan
Terbatas (PT) dan modal perusahaan bersifat Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) sesuai UU No. 6 tahun 1986 tentang PMDN.
PT Kusumahadi Santosa memulai pembangunan Fisik secara resmi
pada bulan Mei 1981 dengan Surat Ijin Pembangunan No. 6471/30/PU
Karanganyar pada tanggal 23 Mei 1981, selanjutnya diperbaharui dengan
surat ijin pendirian bangunan No. 6471/54/PU Karanganyar tanggal 2
November 1981. Pembangunan fisik, pemasangan mesin dan sarana
penunjang lainnya baru selesai pada bulan Februari 1982 dan proses
dilengkapi dengan izin lokasi dengan nomor 530/340/1981 oleh
Pemerintah Daerah (PEMDA).
PT Kusumahadi Santosa didirikan bukan hanya semata-mata demi
mendapatkan keuntungan akan tetapi terdapat beberapa tujuan
didirikannya PT Kusumahadi Santosa. Tujuan tersebut adalah:
a. Membantu pemerintah dalam menunjang kebutuhan sandang
masyarakat dalam peningkatan pembangunan.
b. Memperoleh keuntungan dari hasil kegiatan/operasi yang dilakuakan
perusahaan.
c. Membantu menambah hasil pendapatan daerah setempat.
d. Mendukung program pemerintah dalam hal penciptaan lapangan
pekerjaan, agar dapat meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat.
Pada tahun 1989 didirikan sebuah anak perusahaan yaitu PT
Kusumaputra Santosa yang letaknya tepat di sebelah utara PT Kusumahadi
Santosa yang bergerak di bidang pemintalan, hasil produksinya dipakai
untuk memenuhi kebutuhan proses produksi di PT Kusumahadi Santosa
sebanyak 60% dan sisanya sebanyak 40% dipasarkan ke beberapa daerah
seperti Bandung, Pekalongan, dan daerah sekitar Solo. Pada tahun 1990
dilakukan perluasan pada Departemen Weaving dengan penambahan
mesin air jetloom serta perluasan pada Departemen Printing dengan
penambahan mesin pencapan kasa datar (flat print) buatan Jepang, mesin
pencapan kasa putar (rotary print) buatan Belanda, dan mesin stenter
mesin pencelupan (Fong). Setelah dilakukan perluasan perusahaan, hasil
produksi PT Kusumahadi San tosa tidak hanya untuk Danarhadi tetapi
juga dipasarkan ke industri garmen dan pedagang–pedagang kain di dalam dan luar negeri yang berupa kain putih, kain berwarna hasil pencelupan,
dan kain bermotif hasil pencapan.
PT Kusumahadi Santosa mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan hingga saat ini yaitu:
a. Bangunan pabrik, bangunan perumahan karyawan serta fasilitasnya,
dan juga bangunan kantor beserta peralatannya.
b. Mesin-mesin yang berada di Departemen Weaving, Departemen
Printing, Departemen Dyeing, dan Departemen Finishing.
c. Beberapa sarana yang lainnya antaralain: tempat ibadah berupa
Masjid, poliklinik, sarana olahraga berupa lapangan tenis dan
lapangan bulutangkis, sarana transportasi berupa bus karyawan, serta
bangunan lain sebagai pelengkap perusahaan.
d. Adanya koperasi karyawan.
2. Misi dan Visi
Untuk dapat bersaing dengan para kompetitornya yang semakin ketat,
PT Kusumahadi Santosa selalu hadir dengan mengutamakan kebutuhan
serta kepuasan pelanggan. Untuk itu PT Kusumahadi Santosa siap
menghadapi tantangan dengan seluruh memperhatikan dan berusaha
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan meningkatkan
Adapun visi, misi, dan sasaran mutu perusahaan adalah:
a. Visi Perusahaan
1) Meningkatkan suber daya manusia, disiplin yang tinggi, mampu
bekerja keras menghadapi ketatnya persaingan pada usaha-usaha
tekstil.
2) Meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin pemenuhan
pesanan pelanggan sebaik mungkin.
3) Karena hasil produksinya diminati masyarakat local dan
internasional maka perusahaan berinvestasi pada laba.
b. Misi Perusahaan
1) Melestarikan batik dan menghandalkan bahan baku yang
dibutuhkan dalam pembuatan kain batik halus.
2) Menjaga kualitas produksi agar dapat memenuhi selera dan
permintaan konsumen.
3) Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan
menjunjung pembangunan khususnya standar untu kenutuhan
hidup masyarakat.
c. Sasaran Mutu Perusahaan
1) Meningkatkan produktivitas.
2) Mengurangi junlah keluhan/ complain dari pelanggan.
3) Mengurangi jumlah tuntutan ganti rugi.
3. Lokasi Perusahaan
PT Kusumahadi Santosa berada di daerah kawasan industri Jaten,
tepatnya di tepi Jalan Raya Solo – Tawangmangu Km 9,4 Jaten, Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah. Lokasi perusahaan ini dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
S
Keterangan : Tanpa Skala
Gambar 6: Peta Lokasi PT Kusumahadi Santosa
Sumber : Bagian Personalia PT Kusumahadi Santosa, Surakarta 2015
Keterangan Gambar 6:
a. Arah ke Surakarta (Solo)
b. Arah Tawangmangu
c. Jalan ke Kabupaten Sragen
d. Perumahan PT Kusumahadi
Santosa
e. Lahan Kosong
f. PT Gunung Subur
g. Jalan Desa Sawahan
h. PT Kusumahadi Santosa
i. PT Kusumaputra Santosa
j. PT SKI Tekstil
k. Mesjid Al – Hadi l. Jalan Kereta api
m. Batas Kecamatan
n. PT Pamor
Dalam pemilihan lokasi perusahaan tersebut, ada beberapa
pertimbangan yang dijadikan alasan dalam pemilihan lokasi tersebut
yaitu:
a. Banyak tenaga kerja yang tersedia dikarenakan lokasi perusahaan
terletak diantara Kecamatan Jaten, Mojolaban dan Tasikmadu.
Kecamatan tersebut terletak di wilayah Kabupaten Karanganyar.
Sehingga tenaga kerja relatif mudah didapat.
b. Akses transportasi lebih mudah, karena terletak di jalan raya antara
kota Solo–Tawangmangu dengan jalur jalan raya Solo–Surabaya yang merupakan jalur utama bagi lalu lintas darat Pulau Jawa. Hal ini
sangat membantu penyediaan bahan baku maupun pemasaran hasil
produksi batik lokal atau ekspor.
c. Perijinan pembangunan perusahaan lebih mudah, karena daerah Jaten
dan sekitarnya merupakan area industri.
d. Terletak dekat dengan lahan kosong, sehingga mudah untuk
e. Tersedia sumber air tanah sehingga mudah untuk melakukan kegiatan
produksi dan keperluan lain.
f. Tersedianya fasilitas transportasi di daerah kawasan pabrik, sehingga
proses pengiriman dan penerimaan informasi dapat dilakukan dengan
cepat, mudah dan lancar.
g. Dukungan dan sikap masyarakat sekitar perusahaan dinilai cukup
positif.
PT Kusumahadi Santosa memiliki tanah seluas 103.209 m2 yang
meliputi lokasi perusahaan, perumahan karyawan, dan tanah persawahan
untuk pengembangan. Luas lokasi perusahaan adalah 87.121 m2,
perumahan karyawan seluas 6.088 m2, dan tanah persawahan untuk
pengembangan seluas 10.000 m2.
4. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan
dan di inginkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT
adalah suatu bentuk organisasi yang di dalamnya ada batasan yang jelas
antara pimpinan dan bawahan. Pimpinan bertanggung jawab atas segala
kegiatan organisasi dan mempunyai hak untuk mengambil keputusan dan
Direktur Utama Wakil Direktur Direktur Pemasar an Ka Div Pemasar an I Ka Div Pemasar an II Ka Div Produksi Manager Pengirim an Manager Penjualan I Manager Penjualan II
Ka Sie Ka Sie Ka Sie Ka Sie Ka Sie
Manager Weaving Manager Persiapan Printing Manager Printing Ka Sie Ka Sie Ka Sub Sie Ka Sub Sie Ka Sub Sie Ka Sub Sie Ka Sub Sie Ka Sub Sie Ka Sub Sie Ka Sub Sie Manager Design Ka Sie Manager Finishing Manager Utility Ka Sie Ka Sub Sie Manager PPC Ka Sie Ka Sub Sie Ka Div Rendal Ka Urusan Ka Urusan Ka Urusan Ka Urusan Ka Urusan Ka Urusan Ka Urusan Ka Urusan Ka Urusan Ka Urusan
Ka Regu Ka Regu Ka Regu Ka Regu Ka Regu Ka Regu Ka Regu Ka Regu Ka Regu Ka Regu
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Ka Sie Ka Sub Sie Ka Urusan Ka Regu Karyawan Manager Logistik Ka Sie Ka Sub Sie Ka Urusan Ka Regu Karyawan Ka Sie Ka Sub Sie Ka Urusan Ka Regu Karyawan Manager Keuangan Ka Sie Ka Sub Sie Ka Urusan Ka Sub Sie Ka Urusan Ka Sie Manager Umum& Personalia Ka Sie Ka Sub Sie Ka Urusan Ka Regu Karyawan Ka Sie Ka Sub Sie Ka Urusan Ka Regu Karyawan
Gambar 7: Struktur Organisasi PT Kusumahadi Santosa
Tugas dan tanggungjawab pada setiap jabatan disesuaikan dengan
tingkatan dalam struktur organisasi perusahaan. Adapun pembagian
tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Direktur Utama
Adapun tugas dari seorang direktur utama adalah:
1) Memimpin perusahaan
2) Mengawasi perusahaan, menilai hasil dari tujuan perusahaan yang
dibantu oleh staff ahli operasional keuangan, pemasaran dan
produksi.
3) Membawahi langsung:
a) Manager Logistik, yang bertugas untuk pengadaan kelancaran
barang dan perbekalan untuk kebutuhan perusahaan.
b) Manager Keuangan, bertugas mengurus sirkulasi keuangan di
dalam perusahaan.
c) Manager Umum dan Personalia, bertugas memperlancar
perkembangan perusahaan dan kesejahteraan pegawai serta
menentukan urusan kepegawaian.
b. Wakil Direktur Utama
Wakil Direktur Utama bertugas untuk membantu Direktur Utama
dalam menjalankan tugasnya dengan membawahi langsung Kepala
c. Kepala Divisi Produksi
Kepala Divisi Produksi bertanggung jawab mengawasi dan
mengontrol:
1) Manager Weaving yang bertanggung jawab untuk memproduksi
kain tenun (grey).
2) Manager Pre-Treatment yang bertanggung jawab terhadap proses
persiapan penyempurnaan, yaitu memproses kain grey menjadi
kain putih.
3) Manager Persiapan yang bertugas mempersiapkan segala persiapan
di Departement Printing – Dyeing.
4) Manager Produksi yang bertanggung jawab terhadap segala proses
produksi di Departement Printing – Dyeing.
5) Manager Desain yang bertanggung jawab pada pembuatan motif
yang akan di produksi sesuai dengan permintaan buyer.
6) Manager Utility yang bertanggung jawab atas pengadaan air, listrik,
dan pemeliharaan sarana – sarana penunjang produksi seperti diesel, AC, dan lain – lain.
7) Manager PPC yang bertanggung jawab terhadap proses
perencanaan dan pengendalian produksi sebelum terlaksana hingga
d. Kepala Divisi Pemasaran
Kepala Divisi Pemasaran ada dua yaitu kepala divisi pemasaran 1 dan
kepala divisi pemasaran 2.
1) Kepala Divisi Pemasaran 1 membawahi dua bidang yaitu:
a) Manager Pengiriman yang bertanggung jawab terhadap
pengiriman barang hasil produksi
b) Manager Penjualan 1 yang bertanggung jawab terhadap
penjualan yang di produksi di PT Kusumahadi Santosa.
2) Kepala Divisi Pemasaran 2 membawahi Manager Penjualan yang
tugasnya sama dengan Manager Penjualan 1 yang bertanggung
jawab terhadap penjualan yang diproduksi di PT Kusumahadi
Santosa.
e. Kepala Seksi
Tugas kepala seksi adalah:
1) Mengadakan koordinasi dan pengawasan terhadap departemen
yang dibawahi.
2) Menerima pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari
manager.
3) Bertanggung jawab atas kelancaran produksi.
f. Kepala Sub Seksi
Kepala Sub Seksi bertugas membantu kepala seksi dalam bidang–
g. Kepala Shift / Kepala Urusan
Kepala Shift/ Kepala Urusan bertanggung jawab terhadap kelancaran
proses produksi di lapangan dan langsung terjun ke lapangan untuk
melakukan pengawasan serta mengatasi masalah yang terjadi di dalam
satu shift kerja yang dipimpinnya
h. Kepala Regu
Kepala Regu bertugas memimpin dan mengamati hasil kerja operator
secara langsung dan bertanggung jawab langsung kepada kepala
5. Ketenagakerjaan PT Kusumahadi Santosa
PT kusumahadi Santosa memiliki tenaga kerja berjumlah 1.373
dengan jumlah tenaga kerja pria sebanyakn 967 orang dan tenaga kerja
wanita sebanyak 406 orang. Daftar karyawan PT Kusumahadi Santosa
yang dikelompokan masing-masing departemen adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Jumlah Karyawan PT Kusumahadi Santosa
No Departemen Pria Wanita Jumlah
1 Weaving I 195 161 358 2 Weaving II 185 145 318 3 PPC 2 1 3 4 Finishing 90 19 102 5 Utility 71 1 75 6 Pemasaran 57 8 68 7 Staff Pimpinan 35 12 47
8 Keuangan & Akuntansi 8 5 13
9 Logistik 12 5 16
10 Umum & Personalia 58 6 68
11 Printing 254 43 300
Total 967 406 1373
Sumber: Administrasi PT Kusumahadi Santosa, Surakarta 2015
a. Kompensasi Tenaga Kerja
Besarnya upah atau gaji yang diterima karyawan berbeda-beda
tergantung pada golongan yang dimiliki serta kasus karyawan yang
bersangkutan. Upah akan diberikan setiap sebulan sekali, yaitu pada
akhir bulan. Apabila ada karyawan yang tidak masuk kerja, gajinya
masuk kerja. Untuk karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit dan
membawa surat keterangan dari dokter gaji tidak akan dipotong, jika
tidak masuk kerja karena sakit tetapi tidak membawa surat keterangan
dari dokter maka gaji tidak akan dipotong sesuai dengan kebijakan
perusahaan, dan jika karyawan tidak masuk kerjadan izin maka gaji
akan dipotong sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Sedangkan untuk kenaikan gaji, kenaikan gaji dilakuakan secara
berkala berdasarkan:
1) Prestasi kerja dengan berdasarkan jumlah absensi dan
peringatan-peringatan kerja yang dilakuakan setiap tahun sekali.
2) Jenjang pendidikan.
3) Lamanya kerja atau pengabdian.
4) Berdasarkan kenaikan pemerintah mengenai upah minimum
regional (UMR) setempat.
b. Sistem Kerja PT Kusumahadi Santosa
Sistem kerja yang dilakukan PT Kusumahadi Santosa
berbeda-beda sesuai dengan bentuk tenaga kerja. Di PT Kusumahadi Santosa
dikenal 2 bentuk tenaga kerja yaitu tenaga kerja administratif dan
tenaga kerja produktif yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Tenaga kerja administratif
Tenaga kerja administratif merupakan tenaga kerja yang
menangani administrasi produksi dan administrasi gudang.
dilapangan. Pembagian jam kerja tenaga kerja administratif
adalah:
Senin - Jumat : 08.00 – 16.00 WIB Sabtu : 08.00 – 11.00 WIB 2) Tenaga kerja produktif
Tenaga kerja produktif merupakan tenaga kerja yang
langsung menangani proses produksi. Tenaga kerja produktif
dibedakan menurut jam kerjanya sebagai berikut:
a)Normal
Senin – Jumat : 08.00 – 16.00 WIB Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB b)Shift
Shift I : 06.00 – 14.00 WIB Shift II : 14.00 – 22.00 WIB Shift III : 22.00 – 06.00 WIB
PT Kusumahadi Santosa dalam pemutusan hubungan tenaga kerja
(PHK) pada dasarnya ada 3 macam, yaitu:
a) PHK dikarenakan mengundurkan diri
b) PHK dikarenakan usia mencapai 55 tahun (pensiun).
c) PHK dikarenakan melakukan kesalahan berat
Perekrutan tenaga kerja dilakukan dengan selektif, setelah
perusahaan berhasil mendapatkan tenaga kerja yang baik, selanjutnya
mereka akan dibina dan ditraining serta diusahakan dalam kondisi
yang nyaman serta harmonis (kekeluargaan) sehingga mereka dapat
untuk menningkatkan tenaga kerja yang produktif sehingga dapat