• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6 Kerangka Teori

1.6.2 Analisis Kebijakan Publik

Analisis kebijakan didefenisikan oleh Harold D Laswell sebagai aktivitas menciptakan pengetahuan tentang dan dalam proses pembuatan kebijakan. Dalam menciptakan pengetahuan tentang proses pembuatan kebijakan, analisis kebijakan meneliti sebab, akibat dan kinerja kebijakan dan program publik.

Wiliam N. Dunn mengemukakan bahwa analisis kebijakan adalah suatu disiplin ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai macam metode penelitian dan argumen untuk menghasilkan dan memindahkan informasi yang relevan dengan kebijakan, sehingga dapat dimanfaatkan di tingkat politik dalam rangka memecahkan masalah- masalah kebijakan. Menurut Weimer dan Vining “ The product of policy analysis is advice. Specifically, it is advice than inform some public policy decision”. Jadi Analisis kebijakan Publik lebih merupakan nasehat atau bahan pertimbangan pembuat kebijakan Publik yang berisi tentang masalah yang dihadapi, tugas yang mesti dilakukan oleh organisasi publik berkaitan dengan masalah tersebut, dan juga berbagai alternatif kebijakan yang

mungkin bisa diambil dengan berbagai penilaiannya berdasarkan tujuan kebijakan.

Analisis kebijakan Publik bertujuan memberikan rekomendasi untuk membantu para pembuat kebijakan dalam upaya memecahkan masalah- masalah publik. Didalam analisis kebijakan publik terdapat informasi- informasi berkaitan dengan masalah- masalah publik serta argumen-argumen tentang berbagai alternatif kebijakan, sebagai bahan pertimbangan atau masukan kepada pihak pembuat kebijakan. Analisis kebijakan publik berdasarkan kajian kebijakannya dapat dibedakan antara analisis kebijakan sebelum adanya kebijakan publik tertentu dan sesudah adanya kebijakan publik tertentu. Analisis kebijakan sebelum adanya kebijakan publik berpijak pada permasalahan publik semata sehingga hasilnya benar-benar sebuah rekomendasi kebijakan publik yang baru. Keduanya baik analisis kebijakan sebelum adanya kebijakan publik tertentu dan sesudah adanya kebijakan mempunyai tujuan yang sama yakni memberikan rekomendasi kebijakan kepada penentu kebijakan agar didapat kebijakan yang lebih berkualitas32

Ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam analisis kebijakan publik yakni:

.

33

32

hhtp://massofa.wordpress.com/2008/10/16/pengertian-dan-bentuk-analisis-kebijakan-publik/(di askes pada tanggal 18 Oktober 2016 Pukul 11.30)

33

Budi, Winarno.2002. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: Penerbit Media Pressindo.Hal 31-32. Pertama, fokus pertamanya adalah mengenai penjelasan kebijakan bukan mengenai anjuran kebijakan yang “pantas”. Kedua, sebab- sebab dan konsekuensi- konsekuensi dari kebijakan-kebijakan publik diselidiki dengan teliti

menggunakan metode ilmiah. Ketiga, analisis dilakukan dalam rangka mengembangkan teori-teori umum yang dapat diandalkan tentang kebijakan-kebijakan publik dan pembentukannya, sehingga dapat diterapkan terhadap lembaga-lembaga dan bidang- bidang kebijakan yang berbeda. Dengan demikian analisis kebijakan dapat bersifat ilmiah dan relevan bagi masalah-masalah politik dan sosial yang berkembang saat ini.

1.6.2.1 Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan

Analisis kebijakan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk utama, yakni: analisis kebijakan prospektif, restropektif dan terintegratif:34

a) Analisis Kebijakan Prospektif

Analisis Kebijakan prospektif yang berupa produksi dan transformasi informasi sebelum aksi kebijakan di mulai dan di implementasi cendrung mengidentifikasi cara beroperasinya para ekonom, analisis sistem dan analisis operasi dengan kata lain merupakan suatu alat untuk merealisasikan informasi untuk dipakai dalam merumuskan suatu alternative dan prefensi kebijakan yang dinyatakan secara komparatif, diramalkan dalam bahasa kuantitatif atau kualitatif sebagai landasan atau penuntun dalam pengambil keputusan.

b) Analisis Kebijakan restropekitif

34

William N, Dunn .2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta: Gadja Mada University Press Hal.117.

Analisis Kebijakan restropektif dalam banyak hal sesuai dengan deskripsi penelitian kebijakan yang dikemukakan sebelumnya. Analisis Kebijakan restropektif dijelaskan sebagai penciptaan dan transformasi informasi sesudah aksi kebijakan dilakukan, mencakup berbagai tipe kegiatan yang dikembangkan oleh tiga kelompok analisis:

1. Analisis yang beriorientasi pada disiplin, yang sebagian besar terdiri dari para ilmuwan politik dan sosiologi terutama berusaha untuk mengembangkan dan menguji teori yang didasarkan pada teori dan menerangkan sebab-sebab dan konsekuensi- konsekuensi kebijakan. Kelompok ini jarang berusaha untuk mengidetifikasikan tujuan- tujuan dan sasaran spesifik dari para pembuat kebijakan dan tidak melakukan usaha apapun untuk membedakan variabel kebijakan yang merupakan hal dapat diubah melalui manipulasi kebijakan, dan variabel situasional yang tidak dapat dimanipulasi. 2. Analisis yang beriorientasi pada masalah, sebagian besar terdiri

dari para ilmuwan politik dan sosiologi yang berusaha menerangkan sebab- sebab dan konsekuensi dari kebijakan. Walaupun demikian, para analis yang beriorientasi pada masalah ini kurang menaruh perhatian pada pengembangan dan pengujian teori- teori yang dianggap penting dalam disiplin ilmu sosial, tetapi lebih menaruh perhatian pada identifikasi variabel- variabel yang

dapat dimanipulasi oleh para pembuat kebijakan untuk mengatasi masalah.

3. Analisis yang beriorientasi pada aplikasi, yaitu kelompok analisis yang mencakup ilmuwan politik dan sosiologi, tapi juga orang- orang yang datang dari bidang studi profesional pekerja sosial dan adminitrasi publik dan bidang studi sejenis seperti penelitian evaluasi. Kelompok ini juga berusaha menerangkan sebab dan konsekuensi kebijakan- kebijakan dan program publik, tetapi tidak menaruh perhatian terhadap pengembangan dan pengujian teori- teori dasar. Lebih jauh kelompok ini tidak hanya menaruh perhatian pada variabel-variabel kebijakan, tetapi juga melakukan identifikasi tujuan dan sasaran kebijakan dari pada para pembuat kebijakan dan pelaku kebijakan.

c) Analisis Kebijakan yang Terintegrasi

Analisis Kebijakan yang Terintegrasi merupakan bentuk analisis yang mengkombinasikan gaya operasi para praktisi yang menaruh perhatian pada penciptaan dan transformasi informasi sebelum dan sesudah kebijakan diambil. Analisis Kebijakan yang terintegrasi tidak hanya mengharuskan para analis untuk mengaitkan tahap penyelidikan restropekitif dan perspektif, tetapi juga menuntut para analis untuk terus menerus menghasilkan dan mentransformasikan informasi setiap saat. Analisis yang terintegrasi dengan begitu bersifat terus-menerus,

berulang-ulang, tanpa ujung, paling tidak dalam prinsipnya. Analisis dapat memulai penciptaan dan transformasi informasi pada setiap titik dari lingkaran analisis, baik sebelum dan sesudah aksi. Analisis Kebijakan yang terintegrasi mempunyai semua kelebihan yang dimiliki metodologi analisis propektif dan restropektif, tetapi tidak satupun dari kelebihan mereka. Analisis Kebijakan yang terintegrasi melakukan pemantauan dan evaluasi kebijakan secara terus-menerus sepanjang waktu. Tidak demikian halnya analisis propektif dan restropektif yang menyediakan lebih sedikit informasi.

Dokumen terkait