• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diketahui sebagian besar konsumen bakery BReAD Unit berjenis kelamin perempuan yang berada pada rentang usia 17 sampai 24 tahun dengan status belum menikah. Pendidikan terakhir yang dimiliki konsumen bakery BReAD Unit mayoritas adalah lulusan SMA/SMK. Sebagian besar konsumen bakery BReAD Unit berstatus pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa yang memiliki pendapatan per bulan < Rp. 1.000.000 dengan pengeluaran untuk konsumsi bakery per bulan < Rp. 50.000.

b. Proses pengambilan keputusan konsumen terhadap bakery BReAD Unit dimulai dengan tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan perilaku pasca pembelian. Dari hasil penelitian menunjukkan pada tahap pengenalan kebutuhan dapat diketahui motivasi atau alasan terbesar konsumen membeli bakery BReAD Unit adalah karena rasa yang enak dengan manfaat utama yang dicari konsumen dengan membeli bakery BReAD Unit adalah sebagai camilan. Pada tahap pencarian informasi dapat diketahui bahwa sumber informasi yang didapat konsumen sebagian besar berasal dari teman. Mayoritas konsumen bakery BReAD Unit memiliki persepsi bahwa bakery BReAD Unit lebih baik daripada produk bakery lainnya dan yang menjadi fokus perhatian sebagian besar konsumen adalah citarasa dari bakery BReAD Unit. Pada tahap evaluasi alternatif, sebagian besar konsumen mempertimbangkan citasara dalam membeli bakery BReAD Unit dan mayoritas konsumen memilih bakery BReAD Unit sebagai prioritas pilihan. Pada tahap keputusan pembelian, sebagian besar konsumen merencanakan terlebih dahulu sebelum membeli bakery BReAD Unit. Dalam memutuskan pembelian sebagian besar konsumen dipengaruhi oleh teman. Mayoritas konsumen menjawab tidak menentu dalam melakukan pembelian bakery BReAD Unit dan jenis produk bakery BReAD Unit yang paling sering

dibeli adalah brownies. Sebagian besar konsumen tidak beralih jika produk bakery lain mengadakan promosi. Pada tahap perilaku pasca pembelian, sebagian besar konsumen merasa puas setelah mengkonsumsi bakery BReAD Unit. Jika produk bakery BReAD Unit yang diinginkan tidak tersedia mayoritas konsumen menjawab akan membeli produk bakery BReAD Unit lain dan jika terjadi kenaikan harga pada produk-produk bakery BReAD Unit mayoritas konsumen menjawab akan tetap membeli. Sebagian besar konsumen berminat untuk membeli kembali bakery BReAD Unit dan bersedia mempromosikan bakery BReAD Unit kepada orang lain setelah melakukan pembelian.

c. Berdasarkan hasil analisis faktor terbentuk tujuh faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen bakery BReAD Unit. Ketujuh faktor yang terbentuk tersebut, yaitu faktor nuansa, faktor higiene dan komposisi, faktor citarasa, faktor daya tahan, faktor ukuran, faktor kebutuhan dan faktor fitur. Faktor nuansa merupakan faktor yang paling mempengaruhi preferensi konsumen bakery BReAD Unit. Hal ini dikarenakan ketika konsumen membeli suatu produk bakery konsumen menganggap produk bakery yang memiliki nuansa baik dianggap sebagai produk makanan yang memiliki citrasa yang lezat dan merupakan makanan yang berkualitas. Dengan semakin nuansa suatu produk baik dimata konsumen, tingkat kepercayaan konsumen akan produk tersebut akan semakin tinggi.

2. Saran

a. Pihak BReAD Unit harus memperhatikan citarasa produk-produk bakery yang diproduksinya dengan menjaga kekonsistenan citarasa dan harus meningkatkan nuansa produk bakery BReAD Unit kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil proses keputusan pembelian konsumen dan hasil analisis faktor mayoritas konsumen BReAD Unit mempertimbangkan citarasa sebelum membeli bakery BReAD Unit dan faktor nuansa sebagai faktor yang paling mempengaruhi preferensi konsumen bakery BReAD Unit.

b. Pihak BReAD Unit perlu menambah variasi jenis produk dan melakukan perbaikan tampilan pada kemasan bakery. Hal ini diperlukan untuk

menambah pilihan produk bakery yang ditawarkan serta menambah daya tarik produk bakery yang dijual untuk meningkatkan minat beli konsumen terhadap bakery BReAD Unit.

c. Untuk memperluas ruang lingkup pemasarannya, pihak BReAD Unit perlu melakukan penambahan display atau kios penjualan. Hal ini dikarenakan saat ini outlet BReAD Unit hanya terdapat di kampus IPB saja.

d. Mengembangkan teknik promosi, yaitu membuat positioning produk berupa tag line agar nama merek bakery BReAD Unit dapat melekat di benak konsumen seperti “ Bakery Higiene Harga Ekonomis”, memasang banner yang menejelaskan adanya paket hemat dan bakery yang sehat, Memasangan iklan di internet, membuat brosur, flayer atau poster yang berisi informasi mengenai produk-produk bakery yang dijual di BReAD Unit seperti leaflet yang menjelaskan diet menu makanan kesehatan serta melakukan promosi dengan memberikan tester, potongan harga atau diskon pada setiap pembelian bakery BReAD Unit, dan membuat paket-paket murah yang seperti paket-paket makanan dan minuman yang dijual seharga Rp. 5.000. Selain itu juga melakukan teknik promosi word of mouth melalui sms atau melalui jaringan komunikasi Black Berry Message serta menggunakan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter karena berdasarkan hasil penelitian keputusan pembelian informasi yang didapat dan pihak yang paling banyak mempengaruhi untuk melakukan pembelian bakery BReAD Unit adalah berasal dari teman.

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, M. Tren Konsumsi Pangan Produk Gandum di Indonesia. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/wr255036.pdf. [9 November 2011]

Astuti, S.W. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Dhewi, T.S. 2005. Analisis Penentuan Posisi Merek Mobil Jenis City Car berdasarkan Persepsi dan Preferensi Konsumen di Kota Malang, Jurnal Ekonomi dan Manajemen : 3 : pp.443-450

Febrianti, L. 2011. Analisis Keputusan Pembelian dan Preferensi Konsumen Pembalut Wanita “Charm” (Kasus pada Mahasiswi Strata 1 Institut Pertanian Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Fitriyana, D. 2009. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Objek Wisata Pemancingan Fishing Valley Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Hayati, dkk. 2009. Analisis Preferensi Konsumen Dalam Mengkonsumsi Buah Jeruk, Jurnal Agritek : 17 : pp.449-464

Hermawan, E. 2008. Prospek dan Tantangan Bisnis Bakery Tahun 2009. http://www.foodreview.biz/preview.php?view2&id=55605. [6 Oktober 2011]

Ita. 2008. Industri Bakery Diramalkan Akan Semakin Ramai di Tahun 2010. http://www.foodreview.biz/preview.php?view2&id=55881. [6 Oktober 2011]

Kotler, P. dan K.L. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Indeks.

Kotler, P. dan K.L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. dan K.L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 2 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Miftah, A.R.A. 2010. Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Restoran Gurih 7 Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Mulyadi, J. 2010. Tren Konsumsi Roti Sebagai Makanan Pokok Masyarakat Indonesia. http://bataviase.co.id/node/196255. [6 Oktober 2011]

Nasution, M.N. 2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia Indonesia

Nicholson, W. 2001. Teori Ekonomi Mikro Prinsip Dasar dan Pengembangannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Prasetijo, R. dan J.J.O.I. Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: ANDI. Simamora, B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: PT Ghalia Indonesia.

Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Widarjono, A. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Yusuf, E. dan Lesley Williams. 2007. Manajemen Pemasaran: Studi Kasus Indonesia. Jakarta: PPM.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Dokumen terkait