• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.1. Kesimpulan

Makna dan kesimpulan dari penelitian ini, yang diperoleh dari analisis

customer requirement, tingkat kepentingan, tingkat kinerja, tingkat perbaikan,

titik penjualan, CSR score, technical requirement, hubungan CR dan TR, technical

measurement, analisis relative technical difficulty, analisis technical requirement,

dan analisis sinergi atau konflik technical requirement adalah :

Secara ringkas semua tahap–tahap pengolahan data dan hasil dari penelitian. ini adalah mengidentifikasi consumer requirement dan technical requirement yang

akan digunakan dalam analisis QFD yang diterapkan pada jasa pelayanan

kesehatan RS Permata Hati Duri. Selanjutnya berdasarkan analisis QFD dapat

diketahui atribut apa saja yang masih memerlukan perhatian untuk diperbaiki dan

ditingkatkan guna mencapai tingkat kualitas pelayanan yang optimal pada jasa

pelayanan kesehatan RS Permata Hati Duri.Hasil dari pengolahan data penelitian

dapat menjawab semua rumusan masalah dari penelitian ini. Untuk hasil

selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Hasil dari analisis customer requirement, berdasarkan wawancara dan

pengumpulan pendapat pasien mengenai keinginan atau hal-hal yang diperhatikan

pasien dalam pemilihan kualitas jasa pelayanan kesehatan dengan menggunakan

kuesioner, maka diketahui bahwa ada 36 atribut customer requirement yang

menjadi faktor penilaian pasien terhadap kualitas jasa pelayanan kesehatan RS

atribut-atribut yang diharapkan oleh konsumen (customer requirement) diperoleh,

maka manajemen harus menerjemahkannya dalam technical requirement. Jadi

tujuan dari technical requirement ini adalah memenuhi persyaratan dan keinginan

pelanggan. technical requirement diperoleh berdasarkan wawancara dengan pihak

manajemen RS Permata Hati Duri. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel

VI.11. Dilihat dari analisis penilaian persyaratan konsumen, ternyata kualitas

pelayanan yang terdapat di RS Permata Hati Duri masih belum dapat memenuhi

keinginan pasien atau belum optimal, hal itu terlihat dari:

a. Pada analisis tingkat kepentingan menurut pasien, diperoleh hasil 31 atribut

bernilai penting (score 4) dan 5 atribut bernilai sangat penting (score 5). Hasil ini

menunjukkan bahwa semua atribut dalam kuesioner tingkat kepentingan dianggap

penting oleh pasien bagi peningkatan kualitas jasa pelayanan RS Permata Hati

Duri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel VI.12. Sedangkan dari

rata-rata atau mean tingkat kepentingan setiap dimensi kualitas pelayanan

menunjukkan bahwa dimensi dimensi tangible memiliki nilai terbesar dengan

nilai mean 4.818 yang berarti dimensi ini dianggap pasien sebagai dimensi yang

paling penting, yang harus diperhatikan dan dijaga kualitasnya dibandingkan

dengan dimensi yang lainnya. Selanjutnya disusul dengan dimensi emphaty 4.455

realibility dan assurance dengan nilai mean 4,364 dan 4.273 dan terakhir

responsiveness dengan nilai mean 4,182.

b. Dari analisis tingkat kinerja RS Permata Hati Duri menurut persepsi pasien,

atribut bernilai baik (score 4), yaitu: kemudahan administrasi masuk dan keluar

serta privasi pasien selama melakukan pemeriksaan terjaga. Dengan hasil ini

berarti hampir semua kriteria dimensi kualitas, dinilai cukup baik oleh pasien.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel VI.14. Sedangkan dari mean tingkat

kinerja RS Permata Hati Duri untuk setiap dimensi kualitas pelayanan

menunjukkan bahwa dimensi berdasarkan urutan terbesar adalah dimensi

emphaty, assurance, tangible, realibility dan responsiveness dengan nilai 3,000 ;

2,909 ; 2.818 ; 2,818 ; 2,636. Yang menghasilkan mean terkecil yaitu 2.636 yang

berarti penilaian cukup baik dan mengalami lack sebesar 4.818 – 2.636 = 2,182, Dimensi responsiveness ini adalah dimensi yang paling membutuhkan perhatian

besar untuk diperbaiki dan ditingkatkan secara terus menerus, karena berdasarkan

pendapat pasien kualitas pelayanan RS Permata Hati Duri pada dimensi ini paling

jauh dari harapan pasien dibanding dimensi yang lainnya. Dimensi emphaty dan

assurance masing-masing menghasilkan mean 3,000 dan 2,909 yang berarti

penilaian lebih dari cukup baik dan mengalami lack masing-masing sebesar 1,818

dan 1,909. Secara keseluruhan tingkat kinerja menghasilkan mean 2.836 yang

mana bisa disimpulkan bahwa tingkat kinerja kualitas pelayanan kesehatan di RS

Permata Hati Duri berdasarkan persepsi pasien adalah cukup baik, tapi masih

belum sempurna karena belum sesuai dengan yang diharapkan, dengan lack

sebesar 1,982 ( perhitungan: 4.818 – 2.836 = 1,982 ).

c. Dalam analisis tingkat perbaikan dari data yang ada dapat diketahui bahwa

terdapat enam jenis nilai tingkat perbaikan yaitu nilai 2.50 yang terdapat pada 5

pada 5 atribut, 1.25 dalam 4 atribut dan nilai 1.00 dalam 2 atribut. Dari hasil ini

dapat disimpulkan bahwa semua atribut masih belum memiliki kinerja yang sesuai

dengan yang diharapkan pelanggan dan perlu perhatian untuk dilakukan perbaikan

ke depan. Semakin besar nilai tingkat perbaikan, maka semakin besar pula

perhatian yang harus diberikan pada atribut tersebut agar dapat segera dibenahi

untuk dapat mencapai kualitas yang diharapkan oleh RS Permata Hati.

d.Berdasarkan analisis sales point diperoleh 9 atribut mempunyai nilai 1,2 yang

artinya bahwa perubahan pada ke 9 atribut ini hanya akan memberi pengaruh yang

kecil terhadap penjualan dan Cuma perobahan bersifat teknis. Selanjutnya

diperoleh 27 atribut bernilai 1,5 yang artinya bisa disimpulkan bahwa perubahan

pada 27 atribut ini memberi pengaruh yang besar terhadap penjualan dan juga

akan mempengaruhi program pemasaran. Dari hasil analisis ini bisa digambarkan

secara garis besar perubahan dari atribut-atribut yang akan memberikan pengaruh

baik besar maupun kecil terhadap kualitas pelayanan RS Permata Hati Duri. Jadi

atribut yang mempunyai pengaruh besar terhadap kualitas pelayanan semestinya

perlu lebih diperhatikan agar dapat segera untuk diperbaiki dan ditingkatkan

kualitasnya secara terus menerus.

e. Dari hasil perhitungan customer requirement score 3,07%; 2,45%; dan 1,96%.

semakin tinggi nilai customer requirement score berarti semakin penting dan

semakin banyak perhatian yang dibutuhkan untuk perbaikan dan peningkatan

kualitas jasa . Dari 36 atribut yang ada, terdapat 23 atribut yang memiliki

persentase tertinggi 3,07%, 8 atribut dengan persentase tertinggi 2.45%, dan 5

tinggi nilai persentase customer requirement score berarti semakin penting atribut

tersebut dan semakin butuh perhatian untuk perbaikan kualitas pelayanan dan

perbaikan fasilitas. Ada terdapat 23 atribut yang dianggap paling penting bagi

pasien dan menuntut untuk diprioritaskan dalam melakukan perbaikan oleh pihak

manajemen RS Permata Hati Duri, yang memiliki persentase customer

requirement score tertinggi sebesar 3,07%. Atribut-atribut tersebut diantaranya

adalah : fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan up to date serta terawat

dengan baik, gedung dan ruangan yang bersih dan nyaman, dokter, perawat dan

staff yang berpenampilan rapi dan professional, ketersediaan obat yang diperlukan

pasien. Ketersediaan alat bantu pasien (ambulan, kursi roda ), waktu pelayanan

sesuai jadwal yang diberikan, pelayanan yang cepat dan tepat, menghargai daan

menghormati dalam memperlakukan pasien, dan seterusnya. Hasil selengkapnya

dapat dilihat pada tabel VI.17

f. Hasil dari matriks house of quality menunjukan adanya sepuluh (10) technical

requirement yang perlu mendapat perhatian berdasarkan nilai rangking tertinggi

yaitu : Penigkatan kualitas secara terus menerus (30,0), Penerapan budaya kerja

yang baik (30,0), Dialog yang baik antara dokter dan pasien (19,0), Keahlian

dalam menangani pasien dan penilaian kinerja (18,6), Etika dokter (15,9),

Program pelatihan singkat (15,5), Keahlian dan peralatan medis yang memadai

(14,3), Pengaturan Jadwal pelayanan (13,3), Kontrol rutin pembersihan toilet dan

pewangi (10,8), Dokter dan staff memberikan perhatian kepada pasien (10,0).

7.2. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka saran yang dapat kami berikan

kepada manajemen RS Permata Hati untuk bahan pertimbangan agar lebih

responsive dalam meningkatkan kualitas jasa pelayanannya dengan :

1. Memperbaiki kualitas pelayanan sebaiknya dilakukan dengan memprioritaskan

pada dimensi kualitas pelayanan yang jadi penyebab rendahnya kualitas yaitu

dimensi responsiveness, realibility dan tangible. Walau demikian kita tetap

mengupayakan dimensi kualitas yang lainnya yaitu emphaty dan assurance.

Semua ini diperoleh dari hasil penilaian rata-rata tingkat kinerja, yang mana

diketahui bahwa dimensi responsiveness, realibility dan tangible mendapat

nilai rata-ratanya paling rendah sehingga dimensi-dimensi ini perlu

mendapatkan perhatian lebih untuk diperbaiki dan ditingkatkan.

2. Perbaikan pada dimensi responsiveness sebaiknya dilakukan terutama pada

atribut dokter, perawat, dan staff yang selalu siap bila diperlukan dan atribut

waktu tunggu tidak lebih dari 1 jam, yang dapat ditindaklanjuti dengan

pengaturan jadwal shift terhadap dokter, perawat, dan staff serta menempatkan

seorang dokter jaga yang selalu siap bila diperlukan.

3. Perbaikan kualitas pada dimensi realibility dapat ditindaklanjuti dengan

perbaikan pada : Keahlian dalam menangani pasien dan penilaian kinerja,

Program pelatihan singkat, dan Pengaturan Jadwal pelayanan.

4. Perbaikan pada dimensi tangible sebaiknya dilakukan terutama pada atribut

5. Perbaikan pada dimensi assurance sebaiknya dilakukan pada Dialog yang baik

antara dokter dan staff dengan pasien, pengawasan etika dokter dan Keahlian

dan peralatan medis yang memadai

6. Perbaikan Pada dimensi Emphaty diarahkan pada peningkatan kualitas

pelayanan secara terus menerus, Penerapan budaya kerja yang baik, dan Dokter

dan staff membrikan perhatian kepada pasien

7. Berdasarkan hasil penilaian persyaratan konsumen diperoleh hasil bahwa

kinerja RS Permata Hati secara keseluruhan dinilai cukup baik oleh pasien, namun

masih terdapat kekurangan. Sebaiknya pihak RS Permata Hati melakukan upaya

perbaikan dalam memberikan pelayanan dengan salah satunya memperbaiki

sistem pelayanan dengan melakukan pengaturan jadwal pelayanan maupun jadwal

praktek dokter yang baik dengan menyesuaikan jadwal praktek dokter dengan

jadwal pelayanan di RS Permata Hati sehingga pasien tidak harus menunggu

karena ketidak hadiran dokter pada jadwal praktek yang ditentukan di RS Permata

Dokumen terkait