• Tidak ada hasil yang ditemukan

α > 0,9 Sempurna (excellent)

α > 0,8 Baik (good)

α > 0,7 Dapat diterima(acceptable)

α > 0,6 Diragukan (questionable)

α > 0,5 Lemah (poor)

α < 0,5 Tidak dapat diterima (unacceptable) Sumber : Ancok, D. (1989)

3. Analisis Deskriptif

Statistika deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data seperti rata-rata, median maupun variasi data. Kegiatan statistika deskriptif antara lain menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik. Sebuah tabel berguna untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel.

4. Multidimensional Scalling

Multidimensional scalling adalah teknik eksplorasi yang

digunakan untuk menggambarkan perhitungan dalam dimensi kecil. Intrepertasi dari dimensi ini akan membimbing pada pemahaman dari proses perhitungan. Selanjutnya dapat digunakan dalam menginterpretasikan pendapat seseorang ataupun grup yang berbeda-beda sehingga didapatkan suatu solusi. Multidimensional scalling (MDS) memiliki hubungan yang erat dengan psikologi. Pada umumnya

multidimensional scalling memetakan variabel-variabel dalam dua atau

tiga dimensi. Untuk penelitian kali ini akan dibahas mengenai siapa pesaing terdekat Wendy’s. Metode multidimensional yang dilakukan adalah Anchor Clustering Method. Dengan anchor clustering method, kita menggunakan suatu merek sebagai acuan, dalam hal ini Wendy’s sebagai subjek penelitian. Kemudian responden menilai kemiiripan sejumlah restoran fast food dan memilih restoran yang paling mirip

Matriks yang diperoleh akan berbentuk conditional sebab kita tidak bisa membandingkan baris dengan baris (tidak simetris). Untuk menghitung jarak Euclidean, perlu diketahui koordinat setiap objek (dalam kasus ini objek adalah restoran fast food). Data koordinat serta perhitungan jarak Euclidean dapat dihitung dengan rumus :

Dimana :

ed = jarak Eucledean (euclidean space)

xi = absis restoran fast food ke-i pada dimensi (i=1,2,...,n)

yi = ordinat restoran fast food ke-i pada dimensi (i=1,2,...,n) xp = absis Wendy’s pada dimensi 1

yp = ordinat Wendy’s pada dimensi 2

Untuk mengetahui seberapa baik Multidimensional Scalling digunakan stress. Menurut Maholtra dalam Simamora (2005) semakin rendah stress, berarti semakin baik MDS yang kita gunakan. Cara menghitung stress bermacam-macam, namun yang paling banyak digunakan adalah stress Kruskal, sebagaimana dirumuskan :

Dimana :

= data jarak yang diberikan responden = rata-rata jarak dalam peta

= jarak turunan (derived distance) atau kemiripan (similarity

Tabel 4. Standar Kruskal untuk stress

Stress (Percent) Goodness of Fit

20 Poor

10 Fair

5 Good

2,5 Excellent

0 Perfect

Sumber : Kruskal di dalam Simamora (2005)

5. Analisis Faktor

Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi dimensi-dimensi mendasar dan mereduksi sejumlah variabel dengan menghilangkan variabel-variabel yang tidak diperlukan. Ada dua metode mendasar analisis faktor, yaitu Principal component analysis dan common factor analysis. Principal component analysis menggunakan total varians dalam analisisnya. Metode ini menghasilkan faktor yang memiliki specific variance dan error variance yang kecil.

Principal component analysis bertujuan untuk mengetahui jumlah

faktor minimal yang dapat diekstrak (Simamora, 2005). Dalam penelitian ini analisis faktor digunakan untuk menghasilkan overlay dalam pemetaan persepsi.

6. Analisis Biplot

Analisis Biplot merupakan analisis data statistika deskriptif ganda yang menyajikan pengaruh objek (baris) dan peubah (kolom) dari suatu matriks data dalam suatu bidang datar. Biplot dapat menggambarkan posisi relatif antar objek dan peubah serta hubungan objek amatan dengan peubah (Laoh, 1991). Biplot merupakan teknik statistika deskriptif dimensi ganda yang mendasarkan pada penguraian nilai

singular (PNS) atau Singular Value Decomposition (SVD). Analisis

Biplot dalam penelitian ini disajikan secara visual dalam suatu posisi relatif atribut, produk, hubungan antara keduanya serta kemasan antara

matriks data X berukuran nxp yang berisi n penamatan dan p peubah yang dikoreksi terhadap nilai rata-ratanya dan berpangkat r, dapat dituliskan menjadi :

X = U L A’

Keterangan :

- Matriks U dan A masing-masing berukuran (nxr) dan (pxr) sehingga U’U = A’A = Ir

- L adalah matriks diagonal berukuran (rxp) dengan unsur-unsur diagonalnya adalah akar kuadrat dari akar ciri X’X atau XX’ sehingga:

≥ ≥ ... ≥

Kolom matriks A adalah vektor ciri yang berpadanan dengan akar ciri λ dari matriks X’X atau XX’. Lajur-lajur matrik U dapat dihitung menjadi :

Dengan λi adalah akar ciri ke-i dari matrik X’X dan ai adalah lajur ke-i matrik A. Secara matematis, SVD dapat ditulis :

A =

Analisis biplot didasarkan pada penguraian nilai singular (PNS) yang diperoleh dari analisis komponen utama (AKU) atau principles

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan

Wendy’s merupakan waralaba restoran asing Amerika dengan produk utama burger. Wendy's ditemukan oleh Dave Thomas pada tanggal 15 Novembar 1969 dan diberi nama dari anak keempatnya yang bernama Melinda Lou Thomas. Ketika berusia delapan tahun, saudara tertuanya memanggilnya dengan sebutan Wendy (Sesungguhnya Wenda, yang diambil ketika kesulitan menyebut namanya sendiri). Sesuai yang ditulis Thomas pada pertunjukkan Biografinya. Perusahaan utamanya terletak di Dublin, Ohio. Restoran Wendy's pertama kali dibuka pada tahun 1969 dan cabangnya berkembang cepat melebihi 3000 restoran sampai tahun 1985.

Sampai pada pertangahan tahun 1985, bebrapa restoran yang memiliki performa dibawah wendy's telah ditutup. Pada tahun 1986 Dave Thomas kembali dan mulai melakukan komersialisasi untuk wendy's dan membantu membangun kembali restoran tersebut sampai kematiannya pada tanggal 8 Januari 2002.

Di Indonesia, Wendy’s berada dibawah manajemen PT. Wendy Citarasa yang memiliki kantor pusat di Bank Permata Tower, LG FI yang terletak di jalan Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta Pusat. Gerai pertamanya berdiri pada tahun 1991 di Plaza 89 Jakarta. Sampai saat ini, Wendy’s telah memiliki 24 gerai di beberapa Kota besar di Indonesia.

B. Lokasi

Lokasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan, karena faktor tersebut mempengaruhi perkembangan dan kemajuan perusahaan. Penentuan lokasi yang tepat akan membantu perusahaan dalam merencanakan kegiatan produksi dan pemasaran secara efektif dan efisien. Restoran Wendy’s yang berlokasi di Braga City Walk dinilai sebagai lokasi yang strategis karena didirikan di tempat yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan masyarakat Kota Bandung. Hal ini

akan sangat membantu sebuah restoran dengan merek baru dalam proses pengenalan merek terhadap konsumen.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu susunan kerja yang menunjukkan suatu rangkaian tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing bagian yang termasuk di dalam struktur organisasi tersebut. Struktur organisasi merupakan hubungan struktural diantara berbagai faktor dalam perusahaan dimana merupakan sarana penting dalam rangka mengorganisasikan individu-individu dalam perusahaan.

Karyawan yang bekerja di Wendy’s Bandung terdiri dari District

Manager, Store Manager, Assistant Manager, Shift Supervisor, Chief Cashier, Waitress / Server, Cashier, Delivery Man dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya

struktur oraganisasi Wendy’s Braga City Walk dapat dilihat pada Lampiran 1. Setiap jabatan memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Pendelegasian wewenang di restoran dilakukan secara struktural sesuai dengan struktur organisasi perusahaan. District Manager bertanggung jawab melakukan kegiatan perencanaan untuk mencapai profit perusahaan di wilayah Jawa Barat. Dalam kesehariannya seorang District Manager juga ikut serta dalam membantu operasional store atau outlet. Dibawah District Manager ada

Store Manager yang bertanggung jawab mengawasi dan mengatur

operasional perusahaan. Selanjutnya ada Assistant Manager yang memiliki tanggung jawab untuk membantu Store Manager. Bagian Shift Supervisor bertanggung jawab dalam pergantian shift kerja.

Setiap karyawan baru yang diterima akan mendapatkan pelatihan (training) selama dua bulan sesuai dengan posisi yang akan mereka tempati. Beberapa posisi yang akan mereka tempati yaitu Dinning Room, Frontline,

Sandwich, Grill, Chicken, and Backroom. Di setiap posisi harus diisi oleh satu

personil atau crew, khususnya pada posisi inti yang memang sama sekali tidak boleh ditinggalkan yaitu : Frontline, Sandwich, Grill, dan Chicken.

D. Aspek Pemasaran 1. Bauran Produk

Wendy’s merupakan perusahaan yang bergerak di bidang restoran dengan produk utama burger. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia pangan, faktor kualitas produk menjadi salah satu perhatian perusahaan. Untuk menjaga kualitas produk, Wendy’s memiliki sistem

order fries (apabila dipesan baru kemudian diolah) hingga bagaimana Wendy’s dapat dinikmati oleh konsumen.

Bauran produk yang dilakukan oleh wendy’s juga meliputi atribut produk dan kemasan produk. Produk inti dari Wendy’s adalah burger, selain itu terdapat produk pelengkap lainnya seperti ayam goreng, french

fries, garden salads, chili n’cheese, brocoli n’cheese, cheese n’cheese baked potatoes, mandarin oranges, chicken sandwich, red bean paste, pepperjack cheese, frosty dan lain-lain. Secara lebih lengkap daftar produk

dapat dilihat pada Tabel 5.

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan wendy’s berasal dari bahan-bahan alami yang bergizi. Hampir semua bahan-bahan tersebut diperoleh secara impor. Bahan-bahan tersebut sudah pasti dijamin kualitas, nilai kandungan gizi dan kehalalannya karena sudah ada standar mutu yang ditetapkan dari Wendy’s pusat di Dublin, Ohio.

2. Bauran Harga

Harga merupakan alat persaingan yang penting dan selalu menjadi bahan pertimbangan konsumen baik dalam menilai kualitas ataupun daya beli. Terdapat dua macam konsumen yaitu konsumen price oriented yaitu konsumen yang mementingkan value yaitu kualitas produk atau prestise yang dihasilkan dari pembelian produk sehingga harga bukan yang diutamakan. Konsumen yang kedua adalah price sensitive dimana perubahan harga amat mempengaruhi terhadap pembelian, dan cenderung untuk memilih harga yang terjangkau. Penetapan harga produk Wendy’s disesuaikan antara nilai harga dan nilai produk yang diperoleh konsumen. Produk Wendy’s memiliki harga yang variatif mulai dari kisaran Rp.

Tabel 5. Daftar produk Wendy’s

MENU ITEM

Starter  Soup

• Beef Chili Soup • Clear Soup  Additional

• Nugget • Fries

Burger  Value Burger

• Beef Burger

• Spicy Crispy Chicken Sandwich • Crispy Chicken Sandwich  Famous burger

• Deluxe Beef Burger • Deluxe Cheese Burger • Big Classic

• Big Double Stack • Big Triple Stack • Wendy’s Melt • Chicken Breast Fillet • Shrimp Sandwich

Specialty Dishes  Baked Potato • Brocoly n’cheese • Chili n’cheese • Cheese n’cheese  Spagetti

 Garden Salad  Beef Chili Soup  Frosty

Beverages • Soft Drinks

• Mineral Water • Coffee

• Tea Sumber : Wendy’s Braga City Walk, 2008

3. Bauran Distribusi

Sampai saat ini Wendy’s telah memiliki 24 buah outlet yang sudah beroperasi. Outlet pertama berada di Plaza 89 yang terletak di Ground

Floor Jl. HR Rasuna Said.

Distribusi untuk Kota Bandung dilakukan melalui outlet yang berada di Braga City Walk. Para pelanggan juga dapat menggunakan saluran elektronik melalui telepon untuk mendapatkan pelayanan delivery.

Delivery service ini dapat dilakukan untuk pembelian minimal Rp.

30.000,00 sebelum pajak dan berlaku setiap hari mulai pukul 10.00 sampai 20.00 dengan maksimum radius 3 kilometer. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan mutu produk demi menjaga kepuasan konsumen.

4. Bauran Promosi

Promosi merupakan salah satu bagian penting dari bauran pemasaran di Wendy’s. Preferensi yang dibangun melalui promosi meliputi mutu, nilai, kinerja, dan keistimewaan mengenai produk yang ditawarkan. Promosi dilakukan untuk menciptakan keyakinan di benak konsumen bahwa produk tersebut bermanfaat bagi mereka. Pada akhirnya promosi dirancang untuk mendorong konsumen membeli produk.

Promosi yang telah dilakukan oleh pihak Wendy’s adalah promosi

Above The Line (ATL). Promosi ATL yang dilakukan yaitu melalui media

cetak (koran) sebagai media advertising. Wendy’s juga menempatkan sales

person yang membagikan brosur, leaflet di sekitar area restoran. Media

promosi billboard dan spanduk dipasang di tempat strategis area sekitar restoran. Melalui billboard, spanduk, brosur dan leaflet perusahaan menginformasikan kepada konsumen tentang produk terbaru atau kegiatan promosi yang sedang diadakan perusahaan. Beberapa promosi penjualan yang dilakukan oleh Wendy’s diantaranya yaitu Wendy’s B’Day Pack yaitu paket ulang tahun untuk anak dengan beberapa pilihan menu berupa paket promo ini sudah berikut MC, balon dekorasi, topi, undangan, balon, sound

system, souvenir untuk undangan, hadiah permainan dan bingkisan untuk

harga Rp. 16.818 per paket belum termasuk pajak. Promosi lainnya adalah gratis regular drink untuk pemesanan sebelum pukul 11.00 siang. Promosi penjualan ini digunakan untuk mendorong tindakan calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dalam waktu singkat.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Survei Konsumen

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari 100 orang responden, jumlah responden laki-laki sebanyak 63 % atau 63 orang sedangkan 37 % atau 37 responden adalah wanita. Ini mengindikasikan bahwa konsumen pria lebih banyak daripada konsumen wanita.

Gambar 2. Presentase konsumen berdasarkan jenis kelamin.

Menurut Kotler (1997) selera orang terhadap suatu barang atau jasa tergantung usia. Karena itu banyak para pemasar menggunakan variabel demografi jenis kelamin sebagai salah satu cara menentukan segmen pasar mana yang akan dimasuki oleh produknya. Meskipun secara statistik jumlah konsumen pria lebih banyak daripada konsumen wanita namun tidak mengindikasikan bahwa pasar potensial Wendy’s didominasi oleh jenis kelamin tertentu. Sehingga strategi pemasaran, segmentasi dan targetting khususnya, tidak dapat difokuskan kepada satu jenis kelamin saja.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Jumlah responden yang berusia 16-25 tahun merupakan konsumen

Wendy’s yang terbanyak yaitu 59%. Usia 26-35 tahun sebanyak 24%,

usia 36-45 tahun sebanyak 8%, usia <15 tahun sebanyak 5% dan usia >46 tahun sebanyak 4% (Gambar 3.). Secara statistik ini mengindikasikan bahwa kecenderungan konsumen Wendy’s di Kota

Bandung adalah anak muda. Sedangkan hasil wawancara dengan pihak

Wendy’s, target konsumen yang sebelumnya difokuskan pada eksekutif

muda telah dirubah menjadi ke semua golongan mulai dari anak-anak sampai orang tua.

Gambar 3. Presentase konsumen berdasarkan usia

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Pegawai swasta memiliki presentase sebesar 53%. Sedangkan presentase pekerjaan sebagai wiraswasta adalah sebanyak 14%. Urutan ketiga ditempati oleh pelajar atau mahasiswa sebanyak 20%. Sedangkan pegawai negeri, lainnya dan ibu rumah tangga masing masing 6%, 5% dan 2% (Gambar 4.). Menurut Engel, et al. (1994) pekerjaan yang dilakukan oleh konsumen sangat mempengaruhi gaya hidup mereka dan merupakan basis terpenting untuk menyampaikan prestise, kehormatan dan kebutuhan akan penghargaan. Pada hari-hari biasa kebanyakan konsumen Wendy’s yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta disebabkan letaknya yang berada di pusat pertokoan dan perbelanjaan. Sedangkan saat hari libur, kebanyakan konsumen Wendy’s adalah orang tua yang datang bersama anak-anaknya.

Gambar 4. Presentase konsumen berdasarkan jenis pekerjaan

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Produk yang dibeli oleh konsumen biasanya erat hubungannya dengan tingkat pendapatan seseorang. Untuk tingkat pendapatan secara keseluruhan didominasi oleh tingkat 3-6 juta yaitu sebesar 38%. Hal ini dikarenakan mayoritas pengunjung Wendy’s adalah anak muda dengan tingkat perekonomian menengah ke atas dan eksekutif muda sehingga pada umumnya memiliki penghasilan di atas 3 juta. Selanjutnya untuk pendapatan Rp. 1.000.001 – Rp. 3.000.000 (33%), <Rp. 1.000.000 (22%), Rp. 6.000.001 – Rp. 9.000.000 (4%), > Rp. 9.000.001 (3%).

Gambar 5. Presentase konsumen berdasarkan tingkat pendapatan

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran

Berdasarkan pengeluaran untuk konsumsi pangan, mayoritas konsumen Wendy’s adalah konsumen dengan tingkat pengeluaran Rp. 300.001 – Rp. 600.000 dengan presentase sebesar 32%. Kemudian

pengeluaran Rp. 600.001 – Rp 900.000 sebesar 28%. Tingkat pengeluaran diatas Rp. 900.001 sebesar 16% sedangkan tingkat pengeluaran dibawah Rp. 100.000 sebanyak 2%.

Gambar 6. Presentase Konsumen Berdasarkan Pengeluaran Untuk Konsumsi

f. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Menurut Kasali (2001) pasar dapat dikelompokkan menurut tingkatan pendidikan yang dicapai oleh konsumen. Pendidikan yang diselesaikan konsumen bisa menentukan tingkat intelektualitas seseorang. Pada gilirannya, tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang dalam pemilihan barang yang dikonsumsinya. Tingkat pendidikan terakhir responden paling banyak adalah S1 sebanyak 54%. Kemudian diikuti posisi kedua sebanyak 21% dengan tingkat pendidikan terakhir SMU. Tingkat pendidikan Diploma sebanyak 17%, kemudian S2/S3, lainnya dan SLTP masing-masing 3%, 1% dan 4% (Gambar 7.)

2. Analisis Pesaing Wendy’s dalam industri Restoran Fast Food di Kota Bandung

Analisis pesaing sangat penting dilakukan guna mendukung penentuan strategi positioning. Dengan analisis pesaing ini dapat dilihat siapa pesaing terdekat perusahaan yang kemudian dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan dibandingkan pesaingnya. Dalam analisis pesaing perlu dilihat lima faktor yaitu faktor pesaing industri, pendatang baru yang potensial, produk subtitusi, peningkatan daya tawar menawar dari pembeli dan pemasok.

Faktor pesaing industri berdasarkan pertimbangan peneliti menidentifikasi empat restoran fast food di Kota Bandung, diantaranya

McDonald, A&W Restaurant, Kentucky Fried Chicken, Califonia Fried Chicken. Melalui pengolahan data didapatkan koordinat akhir untuk Wendy’s dan pesaing lainnya yang digambarkan pada gambar 8. Koordinat

tersebut kemudian diolah diolah melalui perhitungan jarak euclidean yang tertera pada tabel 6., sehingga dapat diketahui perusahaan apa saja yang menjadi pesaing terdekat Wendy’s. Penentuan ranking pesaing terdekat diurutkan sesuai dengan jarak euclidean yang terkecil.

Tabel 6. Jarak Euclidean dan Ranking Pesaing Terdekat

Restoran xz yz xi yi V(xi-xz)2+ (yi-yz)2 Ranking

McDonalds -0.084 -0.524 0.756 0.315 1.187232 4 A & W -0.084 -0.524 -0.26 -0.22 0.349285 1

KFC -0.084 -0.524 0.365 -0.003 0.68778 2

CFC -0.084 -0.524 -0.78 0.432 1.183108 3

Keterangan : (xz,yz) adalah koordinat Wendys, sedangkan (xi,yi) koordinat pesaing Wendys

Stress yang didapat dari hasil pengolahan data menunjukkan

seberapa baik pemetaan MDS yang dilakukan, karena semakin stress maka semakin baik model MDS yang dihasilkan. Pada pengolahan MDS ini didapatkan nilai stress sebesar 0,00125 atau sebesar 0,1% artinya cenderung mendekati sempurna berdasarkan standar Kruskall. Maka MDS yang dihasilkan dapat diterima.

Dimension 1 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 D im e n s io n 2 0.50 0.25 0.00 -0.25 -0.50 VAR5 VAR4 VAR3 VAR2 VAR1 Object Points Common Space Var 1 : Wendy’s Var 2 : McDonalds Var 3 : A&W Var 4 : KFC Var 5 : CFC

Gambar 8. Peta Persaingan Restoran Fast Food di Kota Bandung Menggunakan Multidimensional scalling.

Hasil analisis pemetaan pesaing terdekat ini kemudian digunakan dalam pengolahan analisis Biplot. Melalui analisis biplot, dapat diketahui atribut-atribut restoran yang menjadi positioning masing-masing perusahaan seperti yang terlihat pada gambar 9.

Berdasarkan hasil pemetaan pada gambar 9, dapat dilihat bahwa

A&W Restaurant dan KFC merupakan pesaing terdekat bagi Wendy’s.

Untuk memperjelas peta persaingan diantara semua kompetitor maka akan diuraikan sebagai berikut :

1. Kentucky Fried Chicken (KFC)

Kentucky Fried Chicken bisa dibilang sebagai Market leader

dalam industri ini dengan menguasai market share industri ini hingga lebih dari 30%. Selain itu, KFC telah masuk ke Indonesia sejak tahun 1976. Bauran produk dari Kentucky Fried Chicken khususnya main

item agak berbeda dengan Wendy’s. KFC mengutamakan cita rasa dan

kekhasan dalam rasa ayam gorengnya. KFC memposisikan dirinya sebagai restoran fast food yang memiliki ayam goreng terbaik. Ini dapat dilihat dari slogan KFC yaitu “Jagonya Ayam” yang selalu terpampang di tiap gerainya. Meskipun dari segi bauran harga restoran

fast food cukup bersaing, namun KFC tetap mengeluarkan

strategi-strategi untuk menarik konsumen, seperti give me five atau paket hemat makan berlima, selain itu ada pula paket attack yaitu setiap hari kerja mulai dari jam 3 sampai jam 5 sore dengan harga satu paket lengkap hanya dengan membayar lima ribu rupiah. Dari sisi bauran lokasi dan distribusi, KFC telah memiliki outlet yang relatif banyak. Promosi yang dilakukan oleh KFC dilakukan melalui media-media promosi seperti televisi maupun surat kabar.

2. McDonald

Dari sisi produk, McDonald selalu menawarkan inovasi produk-produk baru. Meskipun tidak memfokuskan positioningnya pada item

burger saja seperti Wendy’s, McDonald lebih mengarahkan agar

konsumen menyukai seluruh produk McDonald. Ini ditunjukkan dengan slogan I’m Lovin It yang gencar dilakukan dipromosikan baik melalui media cetak maupun elektronik. Dari segi harga, McDonald sangat bersaing, yang paling menarik adalah McDonald

memperkenalkan istilah “Panas” yaitu Paket Nasi dengan harga yang sangat terjangkau. Selain itu, McDonald juga gencar mempromosikan

program delivery order 14045 yang sangat sering kita lihat di iklan televisi maupun didengar di radio serta reklame yang terpampang. Kemudian yang terbaru adalah diluncurkannya produk Gourmet Wrap yang juga dikomunikasikan di media elektronik maupun cetak, dan bahkan di setiap outlet McDonald.

3. A&W Restaurant

A&W Restaurant merupakan pesaing terdekat Wendy’s. Dengan main item-nya burger, A&W Restaurant menggunakan formula khas

yang merupakan paduan dari sari tumbuhan, rempah-rempah dan beberapa campuran yang sampai kini masih dirahasiakan. Positioning yang ingin ditonjolkan oleh A&W Restaurant adalah item minuman

rootbeer yang tidak dimiliki oleh pesaing-pesaingnya dan restoran fast food yang bertajuk family restaurant.

4. California Fried Chicken (CFC)

CFC merupakan restoran fast food lokal yang mampu bersaing

dengan restoran fast food asing sampai saat ini. Selain main item-nya ayam goreng, CFC juga menawarkan variasi menu lain seperti burger dan soup. Saat ini CFC hanya melakukan promosi melalui media cetak seperti melalui surat kabar dan pembagian brosur serta leaflet.

3. Analisis Positioning Wendy’s

a. Analisis Deskriptif Persepsi Konsumen

Analisis deskriptif hasil persepsi konsumen merupakan analisis yang meringkas informasi yang terkandung dalam data atribut berdasarkan pilihan responden. Analisis ini digunakan untuk melihat penilaian konsumen terhadap Wendy’s dan keempat kompetitornya. Dalam analisis ini digunakan nilai median atau nilai tengah yang kemudian diringkas dalam bentuk bar chart agar lebih mudah dan menarik untuk diinterpretasi.

Gambar 10. Analisi Deskriptif Persepsi Konsumen

b. Analisis Positioning dan Implementasinya Terhadap Pemasaran Hasil pemetaan persepsi yang menghasilkan Positioning, melalui analisis terhadap kedekatan atribut atau variabel dengan merek atau produk dalam hal ini Wendy’s. Berdasarkan hasil pemetaan persepsi (Gambar 10.), Wendy’s merupakan restoran yang diposisikan oleh responden sebagai restoran yang memiliki kenyamanan tempat. Hal ini ternyata masih belum sesuai dengan positioning awal Wendy’s yang ingin menonjolkan kualitas produk seperti yang dislogankan dengan

“Quality is our recipe”.

Masih banyak konsumen yang belum mengenal Wendy’s. Kurang

familiarnya Wendy’s itu sendiri dapat disebabkan oleh komunikasi

terhadap masyarakat masih kurang, khusunya dari segi promosi yang memang dinilai oleh konsumen Wendy’s itu masih kurang dibandingkan

Dokumen terkait