• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Book Value Per Share (BVPS), Dividen Payout Ratio (DPR), Return On Assets (ROA), Earning Per Share (EPS) dan Net Income (NI)terhadap pergerakan harga saham. Penelitian ini mengambil 10 sampel perusahaan yang dikategorikan dalam indeks LQ45 yang telah disaring berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti serta mengambil periode penelitian selama empat tahun dari tahun 2009-2012 terhadap perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dan sumber data diperoleh dari

kesimpulan yang diperoleh :

a) Secara simultan, variabel Book Value Per Share (BVPS), Dividen Payout Ratio (DPR), Return On Assets (ROA), Earning Per Share (EPS) dan Net Income (NI) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan harga saham, dengan koefisien determinasi sebesar 0,181 atau sebesar 18,1%, sedangkan sisanya sebesar 81,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

b) Secara parsial variabel Book Value Per Share (BVPS) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan harga saham, Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan hargasaham, Return on Assets (ROA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan harga saham. Dividen Payout Ratio (DPR) dan Net Income (NI) juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan hargasaham.

c) Berdasarkan koefisien determinasi yang diperoleh variabel Book Value per Share (BVPS), Dividen Payout Ratio (DPR), Return On Assets (ROA), Earning Per Share (EPS) dan Net Income (NI) dapat diketahui bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh paling dominan dan efektif dalam memprediksi pergerakan harga saham.

Implikasi hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa Book Value Per Share (BVPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham pada perusahaan yang dikategorikan pada indeks LQ45. Hasil temuan ini tidak mendukung hasil penelitian Toto (2005) dan Elinda (2006) yang menemukan bahwa Book Value Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap pergerakan harga saham. Secara teoritis, semakin tinggi Book Value Per Share dari suatu perusahaan maka semakin tinggi juga tuntutan terhadap besarnya harga pasar saham tersebut sehingga BVPS ini berpengaruh signifikan dan positif terhadap returnnya. Book Value Per Share yang tinggi maupun rendah yang sebagai mana bisa diperoleh dari laporan keuangan tidak menjamin perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham perusahaan dalam indeks LQ45.

2. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa Dividen Payout Ratio (DPR) tidak pengaruh terhadap pergerakan harga saham pada perusahaan yang dikategorikan pada indeks LQ45. Hasil temuan ini tidak mendukung temuan Wicaksono (2007) yang menyatakan bahwa Dividen Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa apabila investor akan melakukan keputusan investasi pada perusahaan dalam indeks LQ45 maka tidak perlu memperhatikan besarnya Dividen Payout Ratio yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan.

3. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Return On Assets (ROA)tidak berpengaruh terhadap pergerakan harga saham pada perusahaan yang dikategorikan pada indeks LQ45. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar Return On Assets menunjukkan kinerja perusahaan semakin tidak baik, karena returnnya akan semakin kecil. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa informasi perubahan Return On Assets yang sebagai mana bisa dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan LQ45 tidak berpengaruh pada keputusan atas harga saham di Bursa Efek Indonesia. Hal ini mungkin terjadi karena investor dalam melakukan investasi tidak memandang penting penggunaan

hutang maupun pengembalian bunga dan pokok hutang yang pada akhirnya tidak mempengaruhi persepsi investor terhadap keuntungan di masa yang akan datang pada perusahaan kategori LQ45.

4. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa Net Income (NI) tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap pergerakan harga saham pada perusahaan yang dikategorikan pada indeks LQ45. Hal ini mengindikasikan bahwa suatu saham yang memiliki Net Income (NI) yang tinggi dan saham tersebut dinyatakan sebagai saham yang aktif diperdagangkan, namun saham dengan Net Income (NI) yang tinggi dapat menjamin perusahaan tersebut menghasilkan pergerakan harga saham yang tinggi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan oleh investor dalam menanamkan investasi pada saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia. 5. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh

signifikan terhadap pergerakan harga saham pada perusahaan yang dikategorikan pada indeks LQ45. Hasil penelitian ini menentang penelitian sebelumnya yaitu, Wicaksono (2007), Rizki (2009), dan Widyaastuti (2011) yang menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap pergerakan harga saham perusahaan. Secara teoritis, semakin tinggi Earning Per Share (EPS) dari suatu perusahaan maka semakin tinggi juga return yang di dapat sehingga EPS ini berpengaruh signifikan dan positif terhadap returnnya. Earning Per Share (EPS) yang sebagai mana dapat diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan baik tinggi maupun rendah tidak menjamin perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham perusahaan dalam indeks LQ45, sehingga tidak mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada saham perusahaan tersebut.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Adapun dalam penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut:

1. Hasil koefisien determinasi yang diperoleh dari hasil analisis hanya sebesar 18,1% saja. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Sehingga

hasil yang diperoleh pada penelitian ini masih jauh dari cukup sehingga masih perlu adanya penambahan variabel pada penelitian mendatang.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tercatat aktif dalam LQ45 sehingga masih perlu dilakukan penelitian pada perusahaan dengan kategori lainnya yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.

3. Peneliti melakukan pengamatan terhadap kinerja keuangan dengan menggunakan indikator Book Value Per Share (BVPS), Dividen Payout Ratio (DPR), Return On Assets (ROA), Earning Per Share (EPS) dan Net Income (NI) sedangkan masih ada alat ukur lain seperti Return on Investment (ROI), Price Earning Ratio (PER) dan BOPO (perbandingan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dan Net Interest Margin (NIM).

4. Periode penelitian relatif pendek yaitu hanya selama empat tahun dari tahun 2009-2012.

5. Peneliti hanya menggunakan lima variabel independen yaitu Book Value Per Share (BVPS), Dividen Payout Ratio (DPR), Return On Assets (ROA), Earning Per Share (EPS) dan Net Income (NI)

5.4 Saran

Adapun saran yang diajukan untuk peneliti yang ingin mengangkat penelitian serupa yaitu sebagai berikut :

1. Memperluas jumlah variabel yang digunakan untuk meneliti pengaruh harga saham di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Menambah rentang waktu periode penelitian ataupun meneliti pada periode penelitian yang berbeda untuk prediksi yang lebih baik.

3. Menggunakan ukuran kinerja selain Book Value Per Share (BVPS), Dividen Payout Ratio (DPR), Return On Assets (ROA), Earning Per Share dan Net Income (NI) dalam mengukur pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan.

4. Menambah sampel penelitian serta mengganti perusahaan yang dijadikan objek penelitian selain perusahaan yang dikategorikan dalam indek LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dokumen terkait