• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA DASAR FA (Halaman 60-65)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan stoikiometri maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil pengukuran kadar air tertinggi terdapat pada bahan tanah, sedangkan kadar air terendgah terdapat pada bahan kacang kedelai.

2. Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan sistem periodik unsur-unsur maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel tanah yang diuji mengandung Nitrogen-Organik dan Nitrogen Nitrat-Amoniak, dan sampel kacang kedelai yang diuji mengandung Nitrogen-Organik, sedangkan sampel kacang ijo yang diuji mengandung Nitrogen-Organik dan Fosfor.

3. Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan larutan 1 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi larutan NaOH yamg dibuat adalah 1 N, sedangkan konsentrasi NaOH hasil titrasi adalah 1,028 N. Hasil pengamatan tersebut memberikan keterangan terdapat perbedaan antara konsentrasi yang dibuat dengan konsentrasi hasil titrasi, yang besarnya sama dengan 0,028. Perbedaan tersebut disebabkan oleh hasil perhitungan molaritas dalam hal ini terjadi perbedaan yang jelas dengan

data yang ada dengan perhitungan konsentrasi larutan NaOH yang diencerkan lebih tinggi dari larutan yang belum mengalami pengenceran. Dimana larutan telah tercampur dengan HCl dan aquades. Dan konsentrasi HCl yang dibuat adalah 1 N, sedangkan konsentrasi HCl hasil titrasi adalah 0,912 N. Hasil pengamatan tersebut memberikan keterangan terdapat perbedaan antara konsentrasi yang dibuat dengan konsentrasi hasil titrasi, yang besarnya sama dengan 0,088. Perbedaan tersebut disebabkan oleh jumlah larutan yang digunakan atau diteteskan pada konsentrasi yang dibuat dengan konsentrasi hasil titrasi dan perbedaan hasil juga disebabkan karena konsentrasi yang dibuat belum dititrasi dengan larutan NaOH ke dalam larutan konsentrasi HCl yang dibuat. Sehingga terjadi perubahan zat asam menjadi zat cair.

4. Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan asam basa maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pengamatan pH tanah yang diukur pH-nya termasuk tanah basa, sebab nilai pH-nya lebih tinggi dari pH 7. pH potensial tanah berdasarkan hasil pengukuran lebih rendah dibandingkan dengan pH riil. Pada pengamatan pH buah-buahan, Buah nenas termasuk buah yang bersifat asam, sebab nilai pengukuran pH menunjukkan pH buah nenas adalah 3,94 dan lebih rendah dari pH 7. Buah jeruk termasuk buah yang bersifat asam sebab hasil pengukuran pH menunjukkan pH buah jeruk adalah 3,45 dan lebih rendah dari pH 7. Buah tomat termasuk buah yang bersifat asam, sebab nilai pengukuran pH menunjukkan pH buah tomat adalah 4,36 dan lebih rendah dari pH 7. Pada pengamatan pH tepung tapioca, Tepung tapioca bersifat asam sebab

hasil pengukuran pH tapioca adalah 6,51 dan lebih rendah dari pH 7. Dan pada pengamatan pH larutan, berdasarkan perhitungan pH NaOH 0,01 N adalah pH 12, sedangkan berdasarkan pengukuran ditemukan pH adalah 10,83. Dengan demikian terdapat perbedaan pH sebesar 1,17. Perbedaan tersebut disebabkan oleh factor konsentrasi dan temperatur. Pada larutan NaOH semakin besar konsentrasi maka nilai pH semakin besar dan semakin rendah temperature maka nilai pH juga semakin besar, perbedaan tersebut disebabkan oleh factor pengaruh indicator universal yang diletakkan terlalu lama di platetes hingga mengubah warna kertas atau larutan, juga mungkin karena adanya pengaruh dari konsentrasi larutan yang berubah jarena temperature dan larutan lain. Sedangkan pH HCl 0,01 N adalah pH 2, sedangkan berdasarkan pengukuuran ditemuukan pH HCl adalah 3,36. Denga demikian perbedaan pH sebesar 1,36. Perbedaan tersebut disebabkan oleh factor kelebihan jumlah bahan, kelalaian pengukur, alat-alat yang digunakan terkontaminasi dengan senyawa-senyawa, kurang telitinya pengamat dalam menimbang bahan dan dalam mengamati pH larutan.

5. Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan aldehid dan keton maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada uji pereaksi tollens formaldehid mengalami reaksi oksidasi, sebab pada penambahan pereaksi tollens terjadi cermin perak, sedangkan aseton tidak mengalami reaksi oksidasi, sebab pada penambahan pereaksi tollens tidak terjadi cermin perak. Dan pada uji pereaksi fehling formaldehid mengalami reaksi oksidasi, sebab pada penambahan pereaksi fehling terjadi endapan merah

bata, sedangkan aseton tidak mengalami reaksi oksidasi, sebab pada penambahan pereaksi fehling tidak terjadi endapan merah bata.

5.2 Saran

Saran kami pada praktikum selanjutnya sebaiknya menggunakan bahan yang baru, karena pada percobaan kali ini banyak percobaan yang tidak berhasil dikarenakan menggunakan bahan yang telah digunakan sebelumnya, contohnya pada ekstrak tauge yang seharusnya mengandung protein tetapi dikarenakan bahan yang digunakan telah basi sehingga menyebabkan hasil percobaan yang kami lakukan menyatakan bahwa ekstrak tauge tidak mengandung protein dan sebaiknya alat-alat yang digunakan juga harus disterilkan terleih dahulu sebelum digunakan.

Vogel. 1995. Kimia Dasar. Bandung : Remaja Karya

Athur, Godman. 2002. Kamus Sains Bergambar. Purwokerto : PT. Mandiri. Ahmad. 2011. Kimia Organik. Erlangga, Jakarta.

Koenan, UK, Kleinfaster DC, Demwood JA. 1989. Kimia untuk Universitas.

Dwi. 2005. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta

Bayu. 2012. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia

Dian. 2005. Uji Xanthoprotein. Tersedia di http://monruw.wordpress.com. diakses pada tanggal 19 November 2016

Irmalita. 2012. Indikator. Tersedia di http://kimiafarmasi.wordpress.com. diakses pada tanggal 19 November 2016

Kean. 2007. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. ESG, Jakarta.

Khopkar. 2008. Biology Concepts & Connections, Pearson Benjamin Cummings,

San Francisco

Lasinda. 2012. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga Mavira, D. 2013. Intisari Biokimia. Binarupa, Jakarta.

Mappiratu. 2013. Pengatar Biokimia. Malang, Bayumedia Publishing

Mithel. 2009. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Maulana 2013. Makalah Minyak dan Lemak. Retsedia di

http://nanjatogawa.blogspot.com. diakses pada tanggal 20 November 2016 Pudjatmaka. 2006. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara:

Jakarta.

Pharmaedeu. 2009. Larutan Padat. Tersedia di http://pharmaedu.wordpress.com. diakses pada tanggal 20 November 2016

Ralph. H 2007. Diktat Kimia Analitik 1 jilid 1. Bogor: Departemen Kimia FMIPA-IPB

Rahim. 2013. Kimia Organik Stereokimia, Karbohidrat, Lemak, dan Protein. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sutresna. 2005. Penuntun Belajar Kimia Dasar Kimia Larutan. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Santoso. 2009. Kimia Dasar II Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Alkemi Grafisindo Press, Bandung.

Subowo. 2008. Petunjuk Praktikum Kimia Organik I. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.

Stoker. 2010. Pengertian Protein. Tersedia di http://www.konsultankolesterol.com. diakses pada tanggal 20 November 2016

Riska Arybuana. 2008. Uji Tollen Untuk Aldehid dan Keton.

http://riskaarybuana.wordpress.com. diakses pada tanggal 09 Desember 2015 Usman. 2008. Kertas Lakmus. Tersedia di http://alam-pelajaran.blogspot.com.

Dalam dokumen LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA DASAR FA (Halaman 60-65)

Dokumen terkait